Baru saja Eliza membuka mata, lalu bangun dan duduk di atas ranjang, melihat Diego sudah menyiapkan sarapan untuknya, senyuman manis menghiasi wajah Diego."Ada apa ini?" tanya Eliza, suaranya penuh kewaspadaan.Diego mendekat, duduk di tepi ranjang, lalu menggenggam kedua tangan Eliza dengan erat. "Sebagai permintaan maafku," ucapnya pelan. "Maukah kau memaafkanku?"Eliza menarik tangannya perlahan dan turun dari ranjang. Ia berdiri dengan jarak yang cukup, merasa tidak nyaman dengan sikap Diego yang tiba-tiba lembut."Masalahnya bukan sekadar maaf, Diego," jawab Eliza, suaranya tegas namun terdengar berat."Lalu apa?" tanya Diego, ikut berdiri, mendekatinya dengan tatapan serius.Eliza terdiam cukup lama. Ia tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaan dan isi kepalanya. Ia tahu, untuk menerimanya sebagai letnan Quenza sulit untuk di terima orang lain, bahkan dirinya sendiri."Soal Quenza? Renzo? Kelvin?" tanya Diego dengan suara yang lebih rendah.Eliza terkejut. Ia mendongak, menatap
Terakhir Diperbarui : 2025-01-16 Baca selengkapnya