All Chapters of Pernikahan Palsu (Aku Bukan Istri yang Diinginkan): Chapter 11 - Chapter 20

145 Chapters

Bab 11: Tidak Suka dengan Suami Kejam!

Setelah mengganti gaun pengantin yang membuat sesak dengan gaun rumahan yang lebih nyaman, Viona mengambil alih Sabda dari pengasuhnya.Viona memandikan bayi tampan itu lalu menidurkannya di salah satu kamar yang ada di lantai dua, Kamar yang juga akan menjadi tempat tidumya malam ini karena dia tidak sudi satu kamar dengan Padma."Kamu sangat mirip dengan mamamu, Sayang," bisik Viona sambil mengusap pipi Sabda, yang tengah meminum susu botolnya."Dan Bunda yakin kamu juga akan mewarisi kebaikan hati mamamu." Mata Viona mulai berkaca-kaca saat sepasang mata bening Sabda menatapnya tanpa berkedip.Mata bulat dengan iris cokelat itu sangat mengingatkannya pada mata Yuanita. Dia bahkan bahkan merasa menatap Yuanita langsung dan itu membuat hatinya berkedut nyeri."Maafkan Bunda, Sayang.” Setitik bulir bening meluncur dari pipi Viona dan jatuh ke dahi Sabda, yang dengan cepat dia usap.Rasa bersalah kembali menghantamnya saat menging kecelakaan malam itu. Seharusnya Yuanita yang sedang me
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 12: Bekerja di Restoran Milik Suami Sendiri

Viona tidak bisa meminta Padma membayar biaya perawatan Tirta yang tak kunjung sadar. Sementara tabungannya sudah terkuras habis untuk operasi Tirta satu bulan yang lalu.Dan sampai saat ini, Viona belum punya keberanian untuk mengatakan kondisi Tirta pada orang tuanya. Bagaimana tanggapan mereka kalau tahu anaknya celaka karena orang suruhan Padma, yang kini jadi suaminya?Bahkan sinetron saja alurnya tidak serumit ini.Senyum sinis Padma tercetak di bibirnya. "Baguslah kalau kamu tahu diri. Aku izinkan kamu bekerja, dengan catatan kamu harus bekerja di The Union.”Bekerja di salah satu restoran milik perusahaan Padma sebenarnya sama saja dengan bunuh diri karena itu artinya Viona membiarkan Jan terus mengawasi dan mengintimidasinya. Tetapi lagi-lagi Viona tidak punya pilihan lain.Melamar kerja di tempat lain belum tentu akan berhasil karena dia sendin belum lulus kuliah. Sedangkan biaya perawatan Tirta terus membengkak jika Viona tidak segera membayarnya.Sepertinya sudah hukum ala
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 13: Lebih Cocok menjadi Babysitter

Viona bekerja di The Union sejak satu minggu yang lalu, tepatnya satu hari setelah mereka kembali dari Bali. Tanpa ragu, Padma menjadikannya pramusaji, yang tentu saja jadi bahan pembicaraan pegawai di sana.Mengapa istri CEO Lion Capital yang membawahi restoran The Union justru menjadi pelayan?"Maaf, Bu" Viona menunduk penuh sesal. "Tadi saya mengurus sidang skripsi dan butuh waktu untuk mencocokkan jadwal dengan dosen penguji.Supervisor itu mengibaskan tangan tak peduli. "Itu bukan urusan saya, balasnya ketus. "Cepat bantu yang lain! Saya tidak segan melapor pada manajer kalau kamu tidak becus dalam bekerja."Begitu supervisor-nya berlalu, Viona menarik napas dalam lalu berkata pada dirinya sendiri, "It's just a bad day, Viona. Not a bad life."Dari dalam ruangannya, Padma tersenyum puas menikmati adegan itu dari CCTV yang terpasang di sana. Dia bukannya tidak tahu Viona menjadi bahan pembicaraan di tengah-tengah pegawai The Union.Nyaris semua pegawal yang syok mendengar Padma me
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Bab 14: Bukan Urusanku!

Kalimat pedas itu meluncur lagi dari mulut Padma, disertai tawa mencemooh yang mengoyak ketenangan Viona. Perempuan itu mati-matian menahan diri karena tengah memberikan susu pada Sabda yang mulai tertidur."Tidak sia-sia aku menikahimu karena kamu masih ada gunanya. Meskipun perempuan sepertimu sama sekali bukan tipeku. Dari Yuanita yang terlihat seperti dewi, rasanya aku turun kasta karena menikahi itik buruk rupa.”Tubuh Viona mulai menegang dengan gigi menggeletuk menahan amarah. Apa Padma lupa dialah yang memaksa Viona untuk menikah? Pernikahan ini tak pernah ada dalam bayangannya.Jika bukan karena Sabda yang sudah terlelap dalam pangkuannya, Viona mungkin sudah membalas ucapan Padma dengan tak kalah pedas. Untuk apa takut pada lelaki itu?Namun seperti yang sudah-sudah, dia memilih diam dan membiarkan Padma meluapkan kemarahan yang sepertinya tak pernah berakhir. Lebih baik menyimpan energinya untuk hal lain daripada meladeni ocehan Iblis yan
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 15: Take it, or Leave it!

Dia tahu Viona akan datang padanya untuk meminta tolong. Biaya pengobatan Tirta tidaklah sedikit. Dengan Viona yang hanya hidup sendiri dan baru bekerja satu minggu yang lalu, mustahil dia bisa bertahan."Aku akan melakukan apa pun sebagai imbalannya," lanjut Viona setelah mengusap wajahnya yang basah. "Asal Mas Padma mau meminjamiku uang untuk membayar biaya pengobatan Tirta. Aku mohon!"Padma menekuk kedua lututnya hingga tubuhnya sejajar dengan Viona yang menatapnya penuh harap. "Kamu mau melakukan apa pun?" ulangnya lambat."Ya. Demi kesembuhan Tirta, aku akan melakukan apa pun sebagai imbalannya."Padma tersenyum miring. Dia sangat menikmati ekspresi yang tergambar di wajah Viona. Putus asa, rapuh dan ketakutan. Persis seperti yang dia harapkan.Sejauh ini, semuanya berjalan dengan rencana. Dia masih memiliki segudang rencana lain untuk membuat Viona menderita, sampai di titik perempuan itu mengiba agar dia menghabisi nyawanya."Baiklah
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 16: Hanya Gold Digger

Viona tersentak begitu mendengar nada sinis yang keluar dari mulut Padma. Dia tidak sadar sedari tadi memerhatikan lelaki itu."Tidak ada,” balas Viona ketus lalu memalingkan pandangannya ke depan. Menghindari tatapan Padma yang menusuk.Deretan mobil mewah yang terparkir di halaman rumah menyambut pandangan Viona begitu mereka tiba. Tidak heran karena orang tua Padma memang masuk ke dalam jajaran Crazy Rich Jakarta, yang fotonya sering masuk media sosial.Dan itu dibuktikan dengan betapa megahnya rumah yang berdiri di hadapan Viona saat ini. Rumah tiga lantai bergaya Eropa yang didominasi cat putih dan dipercantik dengan jendela jendela besar tiap lantai.Dibanding rumah lainnya, rumah orang tua Padma terlihat mencolok. Belum apa-apa, Viona sudah bisa membayangkan seperti apa sikap mertuanya nanti."Apa kamu harus terlihat kampungan seperti itu?"Lagi-lagi Viona tersentak kaget mendengar suara tinggi Padma. Rupanya tanpa sadar dia kembali larut dalam lamunan saat memandang rumah oran
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more

Bab 17: Tiba-tiba Bersikap Lembut

Mereka semua sontak menoleh ke arah sumber suara lalu sama-sama menjauhkan diri dari Viona dan menghentikan apa pun yang mereka lakukan pada perempuan itu.Viona menoleh lalu mengerjapkan mata berulang kali. Itu adalah Padma yang menatap semua orang dengan penuh kemarahan."Mas Padma! Aku hanya memberi perempuan matre ini pelajaran."Sepupu Padma mencoba mendekati Padma, namun lelaki itu mengangkat tangannya."Berhenti di sana, Vita!" ujarnya tegas dengan kemarahan yang tertahan. "Kamu berhutang maaf padanya."Viona dilanda keheranan, Padma membelanya di hadapan sepupunya? Ini ajaib sekali. Sebelum ini Padma hanya diam bahkan tersenyum puas saat dia menjadi bahan pembicaraan.Tetapi tunggu dulu, kali ini aura lelaki itu begitu berbeda. Tak ada aura kelam yang menyelimuti lelaki itu. Padma sama normalnya seperti Padma yang Viona kenal saat menjadi kakak iparnya dulu."Untuk apa aku meminta maaf pada perempuan murahan seperti dia, Mas?"Padma baru akan menjawab ketika mendengar erangan
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 18: Apa yang Disembunyikan?

Seulas senyum maklum terbit di wajah Bik Sari yang dipenuhi keriput. Dia tahu betul bagaimana hubungan kedua majikannya di rumah ini. Wajar jika Viona tidak tahu apa pun tentang urusan lan."Nggak bilang apa-apa sama Bibik, Mbak."Viona manggut-manggut. Satu hal yang dia syukuri, tidak ada yang memusuhinya di rumah ini-selain Padma tentunya. Semua ART bersikap baik padanya meski dia hanyalah istri yang tidak diinginkan.Tidak ada yang berpikir seperti orang di luar sana, yang menuduhnya membunuh Yuanita agar bisa menikah dengan Padma dan memoroti kekayaannya.Orang lain tidak pernah tahu bagaimana kacaunya perasaan Viona setiap malam, karena merasa sudah merebut Padma dari Yuanita yang sudah tiada-meskipun kenyataannya bukan begitu.Dia bahkan tidak berani lagi melihat foto pernikahan Padma dan Yuanita yang masih tergantung di beberapa ruangan. Desakan rasa bersalah itu semakin menguat setiap kali melihat foto itu."Nasi gorengnya nggak enak, Mbak?"Viona tersentak saat mendengar suar
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more

Bab 19: Terasa Sempurna

"Aku mohon." Viona berbisik lirih. "Aku sudah lama tidak menjenguk Tirta. Sebentar saja."Satu tangan Padma terangkat untuk mengusap lengan telanjang Viona naik turun. Usapannya terasa begitu lambat hingga membuat Viona panas dingin. Bisakah dia kabur sekarang?Demi apapun juga, Viona lebih suka menunggu Tirta di kamarnya alih-alih bersama Padma dan menjalankan tugasnya sebagai istri. Dia bahkan sudah mual membayangkan melakukan itu bersama Padma."Kamu lupa janjimu, hm?" Rahang Padma mengeras."J-Janji apa?" Viona membeku saat hidung mancung Padma menyusuri lehernya. Mengendus pelan sebelum melabuhkan kecupan yang membuat tubuhnya kian mengigil."Kamu berjanji akan melayaniku jika aku sudah membayar biaya pengobatan Tirta. Aku sudah memenuhi janjiku. Sekarang giliranmu. Jangan pura-pura lupa, Viona!" Padma menggeram marah.Masalahnya Viona memang benar-benar lupa karena memikirkan kondisi Tirta yang tak kunjung bangun dari komanya."Aku tidak bisa." Viona menguatkan diri untuk mengat
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

Bab 20: Akan Memberitahunya

Dia segera menggeledah laci meja kerja Padma yang untungnya tidak dikunci dan menemukan apa yang dia cari pada laci pertama yang dia buka.Sebuah buku harian hitam yang pernah Viona lihat beberapa kali karena Yuanita tak pernah bercerita apa isi buku itu.Setelah menutup laci dan memastikan tidak ada yang berubah di ruang kerja itu, Viona segera keluar dari sana. Tidak lupa mematikan lampu sebelum kembali mengunci pintu.Begitu sampai di kamarnya sendiri, perut Viona mendadak dihantam rasa mual yang hebat. Dia berlari ke kamar mandi lalu memuntahkan isi perutnya di sana.Butuh waktu beberapa menit bagi Viona untuk mencerna apa yang terjadi padanya. Sejak beberapa hari terakhir dia sering mual dan muntah tanpa alasan yang jelas.Dan kemungkinan hanya ada dua. Dia sedang sakit atau—Viona menutup mulutnya sendiri begitu menyadari kemungkinan kedua."Aku tidak mungkin hamil, kan?" bisiknya dengan raut cemas.Saat merenggut kehormatannya malam itu, Viona ingat betul Padma tidak menggunakan
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status