All Chapters of AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?): Chapter 81 - Chapter 90

103 Chapters

Keras Kepala

Grace hanya tak ingin Arka hancur seperti pria bodoh. Setelah orang itu pergi, Grace menyapu pipi hangat Arka. "Kamu nggak bisa lakukan apa pun agar dia kembali, 'kan? Kalau gitu ... biar aku aja, Arka. Lisa pasti akan kembali sama kamu. Percayalah!"Tak lama, beberapa petugas medis masuk dan mengangkat Arka agar dibaringkan ke atas brankar untuk dibawa pergi. Grace masih mematung, menatap ponsel saat ada pesan chat yang masuk. Foto yang diabadikan beberapa menit lalu. Dia membuka kontak Lisa untuk mengirim foto itu. Apa yang akan dipikirkan Lisa nanti?Suaminya bermesraan dengan seorang wanita lain. Kecemburuan pasti menyerangnya bertubi. Foto itu terkirim beriring pesan ancaman Grace. Pesan terikirim. [Dia milikmu? Nggak, sebentar lagi dia akan jadi milikku. Jangan salah paham! Dia cinta banget sama kamu, tapi aku nggak bisa liat dia sakit terus. Aku punya banyak cara untuk bisa menjebak dia agar jadi milikku. Kamu terlalu percaya diri dengan cinta kalian, kan? Nggak. Arka sangat
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Aku Mohon

Grace tak ingin membantah. Arka meraih ponsel di atas nakas, mengirimkan pesan pada seseorang untuk menjalankan perintahnya. Tak lama, dr. Rizwar datang bersama dr. Farhan dan perawat. Mereka sudah dengar bahwa Arka ingin pergi meninggalkan rumah sakit. "Kamu yakin?" tanya dr. Farhan."Iya, Dok. Aku harus pergi sekarang.""Ka, apa nggak sore nanti aja?" ujar Grace, memberi saran. "Kita perlu tes lanjutan untuk persiapan operasi. Kita nggak tau gimana pertumbuhan tumor itu. Tingkat stres bisa aja memicunya lebih parah."Arka menghela napas pelan, mengurai senyum pada mereka yang sejak tadi begitu mengkhawatirkannya."Karena itu, aku harus selesaikan dulu secepat mungkin. Tadi papaku nge-chat kalau aku harus ajak Lisa untuk datang ke resepsi nikahan kakak sepupuku. Pake ngancem segala, nggak boleh nawar-nawar lagi," gusarnya.Tak ada yang bisa membantah Arka. Mereka melaksanakan keinginan pemilik saham terbesar di Raztan Hospital itu. *Mobil Arka terparkir tepat di halaman rumah Lisa
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Anggap Kita Masih Bersama

Lisa terkejut mendengar tudingan Arka. Plak! Arka menahan diri saat Lisa menamparnya. Rasa malu dan amarah mengalir deras di aluran darahnya."Jadi selama ini kamu tau? Selama ini kamu tau semuanya dan kamu pura-pura nggak tau? Kamu anggap ini permainan? Perasaanku ini lelucon?""Lisa, please ...," mohon Arka, setengah menunduk."Kenapa kamu nggak ngerti? Aku ngelakuin ini supaya kamu sadar apa yang kamu lakukan selama ini sama aku dan Ariel."Tiba-tiba kepala Arka mulai sakit lagi dan pandangannya kabur. Sedari tadi dia menahan diri karena takut perubahan ekspresinya akan membuat Lisa khawatir."Kamu bilang apa, Ka? Menantu? Apa aku masih dianggap menantu? Dulu kamu ngusir aku pergi dan melemparku ke jalanan! Kamu pikir rasa sakit penghinaan itu bisa dihapus cuma dalam dua bulan ini? Kamu egois, Arka!"Arka berbalik hanya untuk merapat ke dinding. Harus menyanggah dirinya agar tak jatuh. Pelan-pelan pandangannya stabil. Air mata Arka akhirnya jatuh karena menyadari penyakitnya ini bu
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Datang Bersama

Lisa menaikkan pandangannya untuk menelusuri jejak darah yang terus mengucur. Arka melukai tangannya untuk membubuhkan darah pada tandatangan di kertas. Kertas itu disodorkan pada Lisa. Arka hanya tersenyum meski sedikit kesakitan. "Aku bersumpah dengan taruhan nyawaku, Lisa. Kalau sampai aku melanggar janji, aku akan mati."Lisa terkejut dan gemetar. Sumpah apa yang dikatakan oleh Arka? Nyatanya, begitu besar keyakinkan Arka. Pria itu berbalik dan menarik tissu dari atas meja rias. "Kamu ke mobil aja, nanti aku nyusul. Dan juga, selama ini kamu bisa bersandiwara, kan? Kamu harus temani aku di sana dan pastikan mereka percaya kalau kita udah baik-baik aja."Lisa menjatuhkan kertas itu, pergi meninggalkan kamar. Arka mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Rizwar. [Jangan pernah bicara sama siapa pun tentang penyakit gue! Gue perlu waktu untuk nenangin diri! Kalau sampai ada yang tau, lo akan dengar kabar kematian gue. Jangan cemas! Ada seseorang di samping gue.]Arka segera masuk
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Malam Terakhir

Arka melepaskan jas, membuka dasi dan kemeja, lalu meletakkan di atas meja belajar. Dia meraih pijama yang tergantung di dekat rak buku, lalu masuk ke toilet.Sepanjang itu, Lisa mengamati setiap sudut kamar. Dia membuka lemari. Bajunya masih tersusun rapi di sana. Bahkan banyak gaun baru yang baru saja diisi di antara susunan baju lama. Dia mendekati meja rias. Lisa tak membawa apa-apa saat pergi, termasuk kosmetiknya. Sekarang, berbagai produk skincare dan kosmetik lainnya ada di atas meja.Arka pun tahu merk dan variasi kosmetik istrinya itu. Lemari biru di sudut juga mengundang perhatian Lisa. Semua pakaian dan perlengkapan Ariel ada di sana. Tak ada satu pun yang terlupa. Di sudut kamar ada mainan dan pojok bermain di mana nantinya Ariel akan tumbuh besar di sana. Mengisi kamar ini dengan tawa cerianya. "Sejak kapan dia desain ulang kamar ini?"Rumah Keluarga Wijaya akan memudarkan kemarahan Lisa dan membangkitkan kerinduan lamanya sebagai seorang istri dan menantu. Saat membuka
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Surat Perpisahan

Meski tersenyum, ada bias rasa sakit di mata Arka. Lisa tertegun saat Arka mulai menciumnya lagi. Arka hanya bisa menikmati detik-detik kebersamaan mereka. "Arka ..."Saat Lisa menikmati sentuhan, Arka justru merekam semua ingatan dan tampilan yang dia lihat saat ini. Arka mengernyitkan dahi karena kepalanya mulai sakit lagi.Perlahan, dirinya mulai kehilangan ekspresi Lisa saat ini. Wajah Lisa terlihat kabur. Bukan karena pelupuk mata Arka yang penuh dengan genangan air mata, tapi karena memang penglihatannya mulai berkurang. Tak ada lagi kenikmatan yang bisa dirasakan Arka, semua berubah menjadi rasa sakit karena tak hanya kehilangan keluarga kecilnya, perlahan takdir juga menghukumnya dengan penyakit itu.Arka meletakkan lengannya di sisi dahi, berharap Lisa tak melihat ekspresi kesedihan dan rasa sakitnya saat ini. Arka hanya tak ingin wanita yang dicintainya ini ikut menderita dan bersedih saat harus menemaninya yang kehilangan cahaya penglihatannya. "Aku mencintaimu, Lisa."
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Kepergian Arka

Di sisi lain, Arka memandang jendela luar saat kereta api itu melintasi rel menjauhi kota. Di sampingnya, Grace hanya melihat wajah sedih Arka. Arka tak bisa menahannya lagi. Air matanya akhirnya jatuh. Dia sudah menyerah setelah sebulan lebih menaklukkan sang istri. Hati Lisa telanjur sakit, dan Arka justru terperosok dalam jurang kematian karena takdir. "Aku nggak tau apa ini keputusan terbaik. Aku cuma berharap kamu sembuh, Arka.""Aku juga mau sembuh. Tapi Lisa bilang, ini satu-satunya hukuman yang pantas untuk menebus dosaku. Tolong jangan biarkan siapa pun mencariku. Kasih alasan apa pun supaya mereka percaya dan nggak cari aku untuk sementara ini.""Arka, kondisi kamu akan lebih berbahaya. Kenapa kamu keras kepala?" pinta Grace, lirih."Aku benar-benar nggak sanggup lagi, Grace. Tolong jangan ikut campur lagi."Arka menyandarkan kepalanya di sandaran kursi. Grace bisa melihat air mata Arka menetes meskipun dia menutupi wajahnya dengan lengan.'Aku menyerah, Sayang. Maafin aku
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Kemarahan Grace

Grace masuk dan duduk di sofa yang berada di sudut, masih menatap Arka yang sedang menyusun pakaian ke dalam lemari. Ada beberapa buku di atas meja sebagai penghilang kejenuhan saat Arka sedang mengambil cuti. "Ini buku buat apa? Takutnya sayang nggak kebaca.""Kenapa? Butuh buku yang lain?" tanya Grace."Hm. Mau main ke toko buku. Besok pagi kamu langsung balik aja, nanti kamu malah diskors karena ikutan cuti. Lagian anak kamu nggak ada yang jagain.""Aku udah urus surat cuti, Ka. Setahun ini aku belum ada ambil jatah libur, kan?""Jadi maunya gimana? Kamu nginep di sini juga?""Kalau nggak keberatan, sih. Lagian ada Mang Karim dan istrinya juga. Andreas bentar lagi juga bawa istri sama anaknya pindah ke sini. Aku tinggal di kamar sebelah, nggak usah takut. Aku cuma mau jaga kamu sampai kamu mau untuk perawatan.""Aku juga mau sembuh. Aku kasih waktu dua minggu ini apa Lisa bakalan nelepon aku atau nggak. Eh tapi, hp ku mati, ya?"Arka meraih ponsel di atas tempat tidur. Ponselnya t
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Hidup Baru Tanpamu

Arka terbangun saat mendengar suara decit gorden yang tersudut. Grace membiarkan matahari masuk mengisi kamar Arka. Entah karena silau, Arka mengucek matanya karena tak bisa melihat jelas sosok wanita itu berdiri di dekat jendela. "Aku udah siapin sarapan. Cepat mandi dan turun. Apa kamu ada kegiatan hari ini? Kalau nggak ada, dr. Azka sebentar lagi datang untuk pemeriksaan rutin." Arka belum menjawab. Kepalanya sakit dan pandangannya memang mulai buram. Wanita itu pun pergi saja dari kamar Arka. "Untuk sementara ini kayaknya harus pakai kacamata terus." Arka berjalan sempoyongan ke kamar mandi. Entah karena terlalu sepele, dia mengabaikan begitu saja kondisi penglihatan dan perkembangan tumor itu. Dia terus menanti akankah Lisa memintanya pulang atau tidak. Usai mandi, Arka menemeni Grace dan beberapa penghuni villa untuk jamuan sarapan. Sejak tadi Arka berdiam diri. Dia hanya terus menyantap segelas susu dan potongan roti di atas meja. Grace hanya memperhatikan. Saat Arka henda
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Kabar

Rizwar baru saja melakukan terapi pada pasiennya. Panggilan masuk dari Grace muncul di layar ponsel. "Ya, Grace. Ada apa?" sambutnya."Tadi Arka pingsan. Keliatannya memang penglihatannya makin buruk. Sekarang masih bisa kutangani. Tapi tetap aja, kita harus mulai persiapkan operasinya."Rizwar tak ingin menunda lagi, lantas pergi ke villa karena khawatir akan kondisi Arka. Hingga satu jam berikutnya, mobilnya berhenti tepat di depan pelataran villa. Dia bertemu dengan Grace."Gimana keadaan Arka?""Udah lumayan. Semalaman dia istirahat. Kondisi kepalanya katanya udah enakan. Tapi soal penglihatannya, dia nggak mau cerita apa-apa waktu kutanya," papar Grace.Rizwar meninggalkan Grace dan mencari kamar Arka. Pintu di sudut itu terbuka. Arka sudah siuman. Dia sedang duduk melamun, memegang buku tebal di pangkuannya. Masih ada selang infus yang terhubung ke nadinya.Suara decit pintu terdengar, mengusik lamunan Arka. Pria itu menoleh ke pintu, menatap sosok bayangan kabur yang berdiri d
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status