Semua Bab AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?): Bab 91 - Bab 100

103 Bab

Menentang Amarah

Kepala Lisa seakan meledak. Wanita itu belakangan ini dekat dengan suaminya. Mereka bahkan pergi ke Bali bersama dan mungkin sudah kembali sekarang."Arini, bawa Ariel pulang duluan. Aku mau bicara sama perempuan ini.""Baik, Mbak."Mobil melaju cepat meninggalkan Lisa. Hanya tinggal mereka berdua sekarang. Grace belum bicara, hanya memegang shopping bag dan berkas di tangannya dan tersenyum sinis."Ada perlu apa? Keliatan bahagia banget kamu!" sindir Lisa.Grace belum bicara, memperhatikan wajah kesal Lisa. Sungguh malang nasib Arka yang sangat menderita di sana, sementara itu, istrinya hanya sibuk bergulat dengan kemarahan dan kecemburuan saja. Grace meletakkan lebih dulu shopping bag itu di lantai."Kenapa aku harus nggak bahagia? Ada orang-orang baik di sekitarku," oceh Grace."Kenapa kamu datang ke sini? Mau pamer kalau sekarang kamu bisa dapetin dia, hah?""Dapetin gimana? Kami masih dekat aja. Kalau kamu gugat cerai dia ... dia jadi milikku sepenuhnya.""Dasar j*lang! Sebenarny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Yang Sebenarnya

Grace menyodorkan berkas itu. Lisa membaca deretan laporan medis itu. Dia terkejut saat vonis disorder itu diberikan pada pasien bernama Arkana Wijaya, suaminya sendiri. Kenapa dia tak mengetahuinya? Tangan Lisa gemetar, pandangannya kabur, tetapi dia harus tetap membacanya."Ini .... nggak benar, kan?" lirih Lisa dengan dagu gemetar sebab menahan tangis."Dia seorang pasien, Lisa. Dia bahkan nggak bisa mengendalikan emosi dan perasaannya. Saat itu dia nggak sengaja menyakitimu karena nggak bisa berpikir jernih. Bahkan dia mengkonsumsi pil anti depresi agar sanggup menerima semua tekanan stres darimu, Lizzya."Lisa menangis sesenggukan, bahkan tak ada kata yang bisa terucap dari bibirnya. "Bahkan dengan kenyataan ini aja udah bikin kamu hancur, Lisa. Kamu belum mendengar semuanya, kan? Aku nggak bisa bilang ke kamu karena aku takut kamu nggak sanggup dengar yang lebih buruk dari ini."Saat Grace berbalik hendak pergi, Lisa bersimpuh di lantai dan memegang kaki Grace. Grace merasa kas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Aku Menyesal

Bahkan tanpa permintaan pun, Lisa sama sekali tak bisa bicara karena sangat shock. Tak sengaja, dia menoleh pada kasur dan mendapati buku tebal dengan judul mengejutkan.Itu adalah buku tuntunan braile untuk pemula. Jantungnya seakan jatuh, lututnya terasa lemas hingga tak bisa lagi berpijak. Dia terduduk di tepi kasur. Melihat wanita itu sejak tadi bungkam, Arka sangat kesal. Arka juga duduk di tepi kasur di hadapannya dan siap menghakiminya dengan kemarahan."Harusnya kamu berpikir dua kali dan—"Ucapan Arka tergantung saat menyentuh dua lengan wanita itu. Walau sebenarnya bentuk tubuh Lisa dan Grace tak beda jauh, tapi lengan itu selalu dipegangnya selama sepuluh tahun ini.Arka terkejut. Beberapa kali dia mencoba menajamkan pandangannya, atau sedikit mendekat hanya untuk mencium jelas aroma parfum itu.Lisa menangis perih. Sudah sejauh mana semua ini? Dirinya tak membutuhkan alasan lagi. Lantas menyambar sisi kepala Arka, menjatuhkan suaminya itu untuk berbaring saat menciumnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Menyambut Arka

Pernikahan sudah dijalani sepuluh tahun. Selama ini, semarah apa pun Arka, sikap lembut Lisa yang berusaha menenangkan Arka membuat pria itu selalu memperbaiki diri dan menarik kembali amarahnya. Pertengkaran diredam karena Arka melihat cinta di mata Lisa. Akan tetapi beberapa bulan ini, kemarahan Lisa membuat Arka berada dalam tekanan.Ternyata cinta Arka saja tak cukup untuk melunakkannya. Tak peduli seberapa keras pria itu berupaya, bersujud, bahkan menangis sekalipun, Lisa tak goyah. Suaminya itu menahan sesak akibat kemarahan tak berujung Lisa."Maafin aku, Ka ...."Papa Frans menoleh saat mendengar isak tangis Lisa. Dia bangkit untuk mendekati menantunya itu, mengajaknya duduk di kursi tunggu. "Kamu sebaiknya pulang dulu, makan dan istirahat. Kamu belum ada pulang. Itu pasti stock ASI buat Ariel udah habis. Kasian dia," pinta beliau."Arka pasti bangun, kan, Pa?"Lisa sangat takut terjadi hal buruk hingga dia terus meyakinkan diri akankah Arka bangun dengan cepat. Papa Frans b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Kembali

Setelahnya, Rizwar masuk ditemani Grace. Arka sangat bersyukur mereka selalu menemaninya."Lisa tadi langsung pulang waktu tau kamu udah sadar. Jangan salah paham! Dia cuma belum siap ketemu kamu. Tadi dia juga bawa Ariel. Tapi pasti nanti Ariel nggak nyaman, bahaya juga karena di rumah sakit, 'kan? Jadi langsung dibawa pulang aja," papar Grace, menjelaskan semua seolah paham apa yang ingin diketahui Arka saat ini."Setelah ini pulang dan jangan keras kepala lagi. Satu pelajaran buat lo. Kalau ada masalah, jangan disimpan sendiri karena bisa bikin salah paham segede ini," tutur Rizwar, menambahkan."Hm! Istri itu separuh nyawa suaminya. Jangan rahasiakan apa pun, karena seorang istri akan merasa bahagia jika dianggap penting sama suaminya," pesan sang ibu.Tak lama, dr. Farhan masuk bersama dr. Hanif. Dua dokter itu juga sigap memantau kesehatannya selama ini."Pelan-pelan aja. Untuk saat ini, operasi pengangkatan tumornya sukses. Tapi masih tetap harus medical check up rutin untuk me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Kebahagiaan yang Utuh

Papa Frans tak tahan dan langsung mengetuk kepala Arka. Si tampan itu sampai mengaduh sambil mengusap kepalanya."Papa, ih!" ujar Mama Wendi."Ini anak ngomongnya bar-bar banget. Heran aku!" dumel Papa Frans."Apa, sih, Pa? Tega bener nyiksa aku gini," keluh Arka."Ya kamu itu mulutnya nggak bisa dijaga di depan orangtua, mah. Perlu disekolahin lagi?" canda Papa Frans."Nggak, Pa. Makasih. Udah kenyang aku. Ini mulut blangsak udah bawaan orok, Pa.""Dokter begini modelnya, apaan? Dulu kamu masuknya nyogok, ya?" Papa Frans masih asik berdebat dengan Arka.Dua pria ini memang sangat mirip kerasnya. Mama Wendi dan yang lain hanya tepuk jidat karena mereka tak henti melempar argumen.Tawa keluarga itu menghiasi setengah jam kebersamaan. Setelah itu, Arka dipapah Rizwar untuk naik ke lantai dua kamarnya. Betapa gugupnya dia menyadari pintu kamarnya terbuka. Sempat mengintip, istrinya itu masih duduk di depan meja rias."Riz, takut banget gue masuk, mah. Tengsin, lah! Udah bikin surat pami
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-23
Baca selengkapnya

Keraguan

“Masih lama?”Arka melepaskan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya setelah masuk ke ruang prakteknya. Lisa beranjak dari sisi sofa dengan wajah sumringah. Dia telah bersiap dengan tampilan cantik dan rapi. Dress merah muda itu melilit tubuhnya yang belum terlalu singset setelah melahirkan Ariel. Menunggu satu jam lebih, akhirnya Arka menyelesaikan operasinya siang itu di Raztan Hospital tersebut.“Ya udah, sekarang kamu beres-beres dulu, trus kita makan di restoran China itu,” ujar Lisa, manja.Arka tersenyum tipis. Membuka jas putih itu, lalu disampirkannya di atas meja. Dipeluknya sesaat istrinya itu, mencium rambutnya yang sangat wangi untuk memanjakan hidungnya.“Aku masih ada jadwal operasi lagi jam 1 nanti, Sayang.”Lisa tertegun, hanya menempelkan kepalanya di dada bidang Arka.“Nggak mungkin kita cuma makan siang, trus aku balik ke rumah sakit, kan? Ini juga udah hampir setengah satu. Kalau besok aja, gimana?”Arka meminta dengan nada lembut, memohon kesediaan Lisa un
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Selingkuh?

Lisa cemberut, dengan tangan bersidekap. Selalu seperti ini setiap Arka pulang. Dia bahkan lebih senang memeluk guling ketimbang istri cantiknya ini.‘Sialan! Aku udah setengah telanj ang gini pun dia nggak ada minat buat megang-megang.’Sengaja dia menjatuhkan dress begitu saja untuk menggoda suaminya ini. Setidaknya mereka perlu amunisi untuk hubungan pernikahan yang belakangan ini terasa hambar. Lisa segera berbalik ke sisi cermin. Menatap tubuhnya dari ujung kepala sampai ke ujung kaki lewat pantulan cermin. Dicubitnya sebentar lengan, lalu kedua sisi perutnya yang agak melar.‘Masa' udah nggak selera lagi, sih? Padahal nggak gendut-gendut amat. Masa iya, dia nggak pengen lagi?’Malas menggalau ria, Lisa pun pergi mandi karena badannya sedikit terpercik hujan di luar sana. Menghabiskan waktu lima belas menit, lalu dia keluar dari toilet. Hujan deras seakan mendukung Arka untuk pulas tertidur, padahal dia berkata hanya rebahan saja. Suara dengkurnya saja terdengar kuat.Lisa menyur
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Curiga

Arka duduk bersila di atas kasur, lalu menggendong Ariel untuk duduk di pangkuannya. Si kecil itu sedang lagi aktif-aktifnya untuk memainkan bola-bola dengan warna berbeda. Indera penglihatannya mulai bekerja. Begitu senang saat memainkan bola-bola di tangan ayahnya itu. “Adek juga udah nggak nyusu mama lagi. Nggak apa-apa, tuh? Nggak nangis? Kalau papa, nangis tuh.”Ariel tertawa, lalu menoleh pada ayahnya yang sejak tadi mengomel tak jelas. Tentu dia tak memahaminya. Tapi mendengar nada manja sang ayah, gelak kecilnya terdengar menggemaskan.“Bukan, maksudnya, nangis karena nggak meluk mama.”Ah! Apa yang dia pikirkan? Wajahnya merah sendiri, padahal si bocah itu juga tak paham apa yang dibicarakan. Dia baru ingat, bahkan sudah dua minggu lebih mereka tidak melakukan hubungan intim. Sibuk dan lelah. Lebih memilih berbaring dan bercumbu dalam lautan mimpi.“Mama mana, ya? Kok, belum pulang?”Tak lama, suara mobil terdengar memasuki pelataran rumah. Arka beranjak dari kasur, lalu men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya

Ada apa Ini?

Begitu saja? Lisa hanya merasa lelah. Arka pun merasa janggal dengan sikap Lisa. Istrinya ini tidur memunggunginya, tak seperti sebelumnya yang selalu beringsut ke dada Arka hanya untuk menjadikan lengan suaminya itu sebagai bantal tidurnya.“Kenapa kamu tidur mantatin aku, sih?” seru Arka.“Siapa yang mantatin kamu? Muka kamu, kan, di atas, pan-tatku di bawah. Bukan mantatin namanya.”“Iya, maksudku, munggungin aku,” gerutu Arka sambil menarik bahu Lisa.Lisa menggoyangkan bahunya, menolak Arka untuk mengganggu. “Sayang, aku ngantuk, nih.”“Ngantuk … banget, ya? Malam ini nggak mau main apa … gitu. Kuda-kudaan, kek. Udah lama, kan?” rayu Arka sambil mengusap-usap paha istrinya.Lisa sama sekali tak tergoda. Dia benar-benar lelah seharian. Disampirkannya tangan suaminya itu, malas meladeni sikap manjanya yang minta dilayani urusan ranjang. Lisa menoleh ke belakang, tersenyum sungkan.“Sayang, please … besok-besok aja, ya. Aku capek banget. Beneran.”Lisa sedikit beranjak dan mencium s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status