Home / Romansa / DUA BELAS TAHUN TANPA KAMU / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of DUA BELAS TAHUN TANPA KAMU : Chapter 81 - Chapter 90

117 Chapters

81

Persidangan dimulai, persidangan tentang pencemaran nama baik dan fitnah digelar dengan aku sebagai penggugat dan Mariana sebagai tergugat. Tak kuragukan betapa ia menyewa tim pengacara yang terdiri dari empat orang, tim buzzer yang mencoba membela dia di sosial media juga blunder playing victim, tapi Itu semua tidak berhasil. Kedatangannya ke ruang sidang begitu dramatis, turun dari mobil dengan pintu yang dibukakan oleh stafnya, dia seperti berjalan di karpet merah dengan penampilan berlebihan, lebih seperti anak kucing yang sedang berdandan menjadi ratu singa. Mungkin harapannya, ia akan menjadi pusat perhatian tapi orang-orang malah mencibirnya.Sejak kutahu sifat asli dan kejahatannya, nilai penghormatanku terhadap wanita itu berubah, pandanganku juga berubah. Dulu aku sangat segan padanya, tapi sekarang, ia tak lebih dari seorang wanita jahat yang rela melakukan apapun demi kenyamanan hidupnya. *Sedang dimulai,Di tengah hiruk pikuk ruang persidangan, pengacaraku, Pak Har
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

82 POV mariana

POV MarianaSeminggu setelah persidangan. Kendati aku berusaha berontak tapi aparat hukum dan aturan yang memayungi mereka tetap menyeretku terlempar ke dalam sel busuk ini. Tempat yang tidak pernah kuimpikan seumur hidup, agar aku bisa berada dan terpuruk di sudutnya. Aku terbaring di ranjang sel yang dingin, hanya berupa beton tanpa alas, mataku menerawang menatap langit-langit dengan pikiran melayang ke masa lalu.Aku meringkuk lalu perlahan air mataku tumpah,dua belas tahun aku bersama suamiku, 12 tahun kuberikan dia kemewahan dan kekuasaan. Telah kupungut dia dari jalanan dan kuberikan tempat terbaik, kututupi dia dengan pakaian yang indah dan kuberi makanan yang layak, tapi dia sungguh tidak tahu berterima kasih. Harapan dan mimpi-mimpiku tentang masa depan kami, cinta dan kepercayaan yang kuberikan padanya hancur berkeping-keping oleh tangan Mas Arham sendiri. "Ini semua salahku karena aku terlalu mempercayai dan mencintainya!" Aku berbisik dengan suara yang serak sambil me
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

83

Aroma kue-kue dan roti yang baru dikeluarkan dari oven menyapa setiap pengunjung yang melangkah masuk ke toko kue Delta. Dibalik meja kasir aku sibuk melayani pelanggan dengan senyum dan sapaan yang ramah sementara Mas Arham yang perlahan-lahan mulai terampil menata roti roti yang baru saja keluar dari open ke dalam etalase. Di dapur anak-anak sibuk dengan adonan dan dekorasi kue, bersama Kayla mereka menciptakan resep baru dan mencobanya. Senampan roti bagel hangat tersedia di loyang mengepulkan uapnya. Hujan rintik-rintik membasahi kota di akhir bulan Desember, menciptakan suasana syahdu yang semakin membuat toko kue ini terasa nyaman. Aroma kopi yang baru diseduh berpadu dengan aroma kue-kue lezat, vanilla dan coklat Nutella menciptakan harmoni sempurna yang menenangkan jiwa. Para pengunjung asyik mengobrol dengan teman temannya ditemani coklat panas dan kopi mereka, di sela-sela kesibukan itu kami berkumpul di meja sudut untuk beristirahat dan menikmati roti bagel yang baru di
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

84

Malam merangkak dengan sisa aroma hujan yang telah berhenti menjelang petang tadi. Kenangan kenangan air masih tersisa di sebagian sudut jalan, aku dan suami serta anak-anakku berjalan beriringan menuju rumah mungil kami yang ada satu blok di belakang toko Delta. *Usai makan malam kami beranjak ke kamar masing-masing untuk beristirahat, ku matikan lampu lalu masuk ke dalam kamarku. Mas Arham sudah berbaring sambil membaca buku sementara aku langsung mengganti baju ke gaun tidurku. "Apa kita akan baik-baik saja besok Mas?"aku merebahkan diri dan menyandar di bahunya, lelaki itu membeli wajahku dengan tangannya. "Semoga begitu, Iriana. Aku tahu ini akan terjadi tapi aku yakin kita bisa menghadapinya," ucap Mas Arham lirih."Bagaimana kalau terornya semakin menjadi?""Jika tidak begitu jahat, Mungkin kita bisa mengabaikannya, anggap saja dia orang gila. Tadi suatu saat dia akan bosan dan berhenti sendiri.""Aku takut, kalau anak-anak akan terkena imbasnya.""Aku yakin Mariana tidak
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

85

Matahari sore mengintip dari balik awan mendung, membayangi kota dengan seulas senyum semu. Udara terasa dingin dan lembab seakan menyimpan kegelisahan yang tak terucapkan. Menjelang pukul 04.00 sore anak-anak pulang dari tempat les mereka, kaulah keceriaannya dirampok seketika Mereka terlihat begitu murung dan sedih. "Gimana hari kalian.""Buruk bunda, kami kepikiran tentang kiriman paket tersebut.""Apa kau nak bertanya kepada penerima paketnya Siapa yang mengirimkan barang tersebut?""Itu dikirimkan dengan ojek online dan kurirnya juga tidak tahu pengirimnya, privasi pelanggan ditutupi oleh penyedia layanan.""Lalu kau apakan kiriman itu?""Tentu saja aku serahkan pada petugas keamanan sekolah dan aku suruh dia membuangnya.""Kenapa tidak diamankan saja atau diambil fotonya?" Tanya kaila dengan kesal, "siapa tahu itu bisa jadi barang bukti!""Sudah, Kak.""Baguslah, Kalian mau makan apa?" tawar kaila."Ga selera makan kak, bayangan pakai tadi bikin mual.""Jangan terlalu dipikir
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

86

Ku hentikan mobilku tepat di depan pintu utama lobi, begitu melihatku datang para staf keamanan langsung berdiri di tegap dan membungkukkan badan dengan hormat. Aku tidak memperdulikan mereka, aku merangsek masuk dan langsung menuju lantai tiga. Kucari dia di ruang pribadinya tapi tidak ada, berarti dia sudah melakukan rapat dengan para karyawan dan bawahannya. Aku menggebrak pintu dan masuk ke sana sambil membuat semua orang menoleh kepadaku. "Aku tidak percaya kau melakukan ini!" Mariana yang duduk di kursi pemimpin rapat langsung berdiri dan melotot ke arahku. "Apa yang kau lakukan di sini!""Apa yang kau lakukan pada Iriana. Kenapa kau begitu tega menyewa penjahat untuk mengikuti dan menghajarnya!" Suara staf Mariana terkejut dan melirik kepada wanita itu. Dia yang merasa dipermalukan oleh perkataanku langsung meminta mereka untuk meninggalkan ruang rapat. "Tinggalkan kami!""Siap Bu." Para karyawan dan asisten pribadinya keluar hingga menyisakan aku dan dia saja."Aku tidak
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

87

Udara pagi seperti kulkas yang terus menghembuskan hawa sejuk, gerimis turun membasahi kelopak bunga sedang mentari terlihat malu-malu di balik awan timur, sementara aku masih duduk di kursi rotan dan sibuk dengan ponselku. Kuhubungi Tuan Hardy pengacara kami, memintanya untuk segera menghubungi kantor pengadilan agama agar proses perjalanan kami dipercepat. Aku tidak akan menghadiri sidang mediasi karena itu akan membuang waktu, tidak ada yang akan berhasil dalam hubungan kami kecuali perceraian itu sendiri. "Ya, Pak, Saya mau semuanya berjalan dengan cepat dan tuntas.""Anda sudah memikirkannya dengan baik.""Sudah, dan saya yakin." "Baik Tuan akan kami proses secepatnya.""Saya yakin mantan istri saya tidak akan menuntut banyak hal sebab dia sudah merampas segalanya jadi, saya yakin gugatan saya akan dikabulkan dengan cepat.""Baik Tuan, saya mengerti." Tak lama kemudian Iriana datang dengan senampan sarapan yang di tata estetik seperti sarapan ala Eropa, empat potong roti g
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

88

Dengan tatapan mata yang melotot dan surat yang dipenuhi dengan amarah yang terpendam Mariana mengedarkan pandangannya. Dia terus menangis dan berteriak menyanggah."Itu tidak benar yang mulia. Andaipun saya membuat kesalahan itu adalah bagian dari cara saya untuk mempertahankan dia sebagai suami dan ayah anak-anak saya. Saya ingin bertahan sebagai satu keluarga dan menjamin masa depan anak-anak kami dalam keluarga yang harmonis."Tuan Hakim tercengang mendengar perkataan Mariana."Meri tolong hentikannya ini, biarkan aku dan kamu berpisah dengan cara baik-baik!""Kau mempermalukanku dan sengaja membesar-besarkan semua ini demi membuatku tersudut di ruang sidang, kau hanya ingin mencari alasan untuk menyingkirkanku!" Mariana berteriak sambil menunjuk ke arahku, kebiasaannya yang sering tantrum di ruang sidang akan membuat dia kesulitan, karena Hakim dan para anggotanya, tidak akan menerima perbuatan arogan semacam itu. "Sejak awal saya tidak pernah ingin menyingkirkan kamu. Tapi saya
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

89

Aroma roti hangat yang kukembangkan dari kultur terbaik mulai mekar sempurna dan menciptakan aroma yang mengundang selera. Loyang cake pisang dan roti keju tertata rapi di dalam oven, dipanggang dalam suhu sempurna yang akan tandas begitu toko dibuka dan orang-orang menyerbunya untuk sarapan. Sembari menunggu roti matang dengan sempurna, aku menata kue-kue di etalase dan membersihkan bagian yang berdebu. Mas Arham sendiri, dengan cekatan membantuku membersihkan meja dan lantai, sementara Kayla mendekorasi cake pesanan pelanggan. Suasana toko hening dan menenangkan, hanya ada alunan musik yang disetel dengan volume rendah di latar belakang. Jujur saja, kami sedang menikmati fase menenangkan setelah konflik berkepanjangan dengan Mariana dan drama perceraian antara dia dan Mas Arham. Aku ingin membuka lembaran baru dan menutup kenangan pahit di hari kemarin, Aku ingin saling bergenangan tangan dengan suamiku dan menata kehidupan kami menjadi lebih baik menuju kesuksesan yang sudah
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

90

Tangisan itu semakin menjadi dan tidak kunjung reda, kami menenangkan kedua Putri Mas Arham Aku kemudian turun tangan dan mendekati mereka. "Anak anak, saya minta maaf atas situasi ini, tapi, inilah yang terjadi."Anak-anak itu memandangku dengan tatapan mereka masih ada sedikit kebencian, Mas Arham masih merangkul mereka dan kedua anak itu mau mendengarkanku. "Kenapa kami harus kehilangan papa, apa salah kami?""Kalian tidak bersalah tapi kadang situasi orang dewasa begitu rumit.""Tapi kami tidak terlibat tante, kenapa kami yang jadi korban?" "Aku minta maaf anak anak, percayalah Kami semua sangat menyayangi kalian, tapi, beginilah adanya, keadaannya tidak mendukung agar kamu dan ayahmu bisa serumah.""Tapi Tante bahagia punya ayah!" Cassandra menjawabku dengan tatapan yang tajam, hatiku sakit sekali tapi aku tidak mampu mengelak, betapa mereka sangat kecewa dan benci pada kami. "Ini memang sulit tapi percayalah bahwa kami sangat menyayangi kalian. Kalian harus kuat, kalian masi
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status