"Halo, siapa?""Audrey ...."Begitu mendengar panggilan lembut ini, hatiku menjadi tegang.Itu Yosef.Suara Yosef penuh dengan rasa sakit hati. "Sekarang aku meneleponmu, kamu tidak mau menjawabnya lagi?""Kenapa kamu mencariku?"Sebenarnya, Yosef dan aku tidak memiliki hubungan yang jelas sebelumnya.Tidak ada janji di antara kami, yang ada hanya perasaan ambigu yang tidak tergambarkan.Namun, aku masih selalu ingin meminta maaf dan merasa bersalah padanya.Yosef ragu-ragu dan akhirnya bertanya, "Tadi malam ... kamu baik-baik saja?"Aku pikir dia mendengar tangisanku tadi malam dan suara menawan yang tak terkendali lalu mengerti apa yang sedang terjadi.Aku berkata, "Tidak apa-apa, hanya ... perilaku normal antara pria dan wanita dewasa."Yosef tiba-tiba terdiam, hanya napas dalam-dalamnya yang terdengar.Dulu, dia dan aku saling menyukai, tapi kini, hubungan ini menjadi belenggu serta beban bagi kami berdua.Aku ingin menutup telepon. "Kalau tidak ada urusan lagi ....""Audrey, kelua
Baca selengkapnya