Semua Bab Mantan Istri Menjadi Simpanan: Bab 11 - Bab 20

92 Bab

Bab 11

Hal yang paling kutakuti terjadi.Zayn ada di bar ini, dia sudah lama melihatku.Kebohongan yang kukatakan pada Zayn barusan bagaikan tamparan keras yang menghantam wajahku.Seluruh tubuhku tegang dan aku tidak bergerak.Zayn menciumku dengan kuat beberapa saat sebelum melepaskanku.Ujung jarinya yang lentik membelai bibirku yang merah dan bengkak.Sepasang mata gelap menatapku sambil tersenyum, tetapi nadanya dingin, "Kamu tidur sampai di bar?"Aku merasa agak marah ketika berpikir dia tahu aku ada di bar dan hanya menelepon aku untuk bertanya, membuatku terus berbohong.Aku berkata dengan marah, "Karena kamu sudah melihatku, kenapa kamu sengaja menelepon untuk mengujiku?"Mata Zayn gelap dan dia tersenyum, "Kupikir kamu akan mengatakan yang sebenarnya dan bahkan memberimu kesempatan, tapi kamu masih berbohong kepadaku."Jari-jarinya melingkari leherku seolah tangannya yang kuat akan mematahkan leherku pada saat berikutnya.Aku mulai cemas lagi.Dia tersenyum padaku, "Apa kamu pikir a
Baca selengkapnya

Bab 12

Begitu memasuki kamar tidur, dia menekanku ke pintu dan menciumku dalam-dalam.Tangannya melingkari pinggangku.Aku dicium begitu kuat olehnya hingga membuatku linglung.Dia tiba-tiba menutup telingaku dan berkata sambil tertawa rendah, "Siapa yang ingin kamu pamerkan dengan berpakaian begitu seksi?"Aku tidak mengatakan apa-apa.Dia membawaku ke kasur lagi dan melepas gaunku dalam dua gerakan.Ada keganasan di matanya yang dalam, "Kamu tahu hari ini dia akan kembali, itulah sebabnya kamu memakai pakaian yang bagus untuk menemuinya?"Aku ingin memelototinya, tetapi aku takut membuatnya semakin kesal.Hanya berkata dengan datar, "Kapan aku tidak berpakaian bagus?"Dia mendengus, ekspresinya dingin dan sinis.Tiba-tiba ponselku berdering lagi dan masih ada panggilan dari Yosef.Zayn mengulurkan tangan dan mengambil ponselku.Dia sengaja bertanya kepadaku, "Mau diangkat?"Aku buru-buru menggelengkan kepalaku.Dia tersenyum jahat padaku, "Mana bisa? Sekarang dia pasti mengkhawatirkanmu. Ka
Baca selengkapnya

Bab 13

Cindy?Eh?Siapa ini?Dalam kesanku, sepertinya aku tidak mengenal orang ini, bahkan tidak punya nomor teleponnya.Saat dalam keadaan melamun, telepon di tanganku tiba-tiba diambil seseorang.Aku berbalik dengan kaget dan melihat Zayn yang mengenakan handuk berdiri di belakangku.Aku langsung bereaksi.Ya, ini adalah ponselnya, Cindy adalah seseorang yang Zayn kenal.Tidak, aku harus mengganti ponsel dan nada deringku nanti, jadi tidak akan sama seperti Zayn.Zayn berjalan ke jendela untuk menjawab telepon, tapi matanya menatapku dengan sangat dalam.Aku mengikuti pandangannya dan melihat diriku sendiri.Beberapa detik berikutnya, wajahku menjadi malu, aku mengambil baju tidur di ujung tempat tidur lalu memakainya secepat mungkin.Setelah itu aku duduk di ujung tempat tidur sambil memandangnya seolah tidak terjadi apa-apa.Zayn membuang mukanya.Namun, sudut bibirnya membentuk senyum indah, seolah suasana hatinya sedang bagus.Zayn berkata, "Oke, aku akan ke sana sebentar lagi."Suaran
Baca selengkapnya

Bab 14

Zayn tiba-tiba mengerutkan alisnya, ekspresinya juga menjadi muram.Zayn tertawa, "Kamu benar-benar ingin aku bersamanya?"Aku terdiam.Perkataannya ini ....Apa maksudnya kalau aku berharap dia bersama dengan cinta pertamanya? Bukankah Zayn sendiri yang mau bersama dengan cinta pertamanya?Apa kalau aku menyuruhnya jangan bertemu dengan cinta pertamanya, Zayn akan dengar?Haha, apa aku yang hanya sebagai simpanannya yang sangat dia benci begitu hebat?Tepat ketika aku sedang menertawakan diriku sendiri, Zayn tiba-tiba bangkit.Dia menyalakan sebatang rokok dan berkata dengan nada dingin, "Kamu ingin aku menemukan wanita lain secepatnya, lalu kamu tidak sabar untuk bertemu Yosef?""Bukan, jangan sembarangan menebak!"Memang banyak yang bilang kalau wanita suka asal berpikir, bahkan suka curiga.Menurutku, pria ini lebih parah!Zayn mendengus dan tidak berkata apa-apa lagi, hanya bersandar di jendela sambil merokok.Aku masih belum bisa memahaminya.Orang sekejam dia, bagaimana dulu bis
Baca selengkapnya

Bab 15

"Halo, siapa?""Audrey ...."Begitu mendengar panggilan lembut ini, hatiku menjadi tegang.Itu Yosef.Suara Yosef penuh dengan rasa sakit hati. "Sekarang aku meneleponmu, kamu tidak mau menjawabnya lagi?""Kenapa kamu mencariku?"Sebenarnya, Yosef dan aku tidak memiliki hubungan yang jelas sebelumnya.Tidak ada janji di antara kami, yang ada hanya perasaan ambigu yang tidak tergambarkan.Namun, aku masih selalu ingin meminta maaf dan merasa bersalah padanya.Yosef ragu-ragu dan akhirnya bertanya, "Tadi malam ... kamu baik-baik saja?"Aku pikir dia mendengar tangisanku tadi malam dan suara menawan yang tak terkendali lalu mengerti apa yang sedang terjadi.Aku berkata, "Tidak apa-apa, hanya ... perilaku normal antara pria dan wanita dewasa."Yosef tiba-tiba terdiam, hanya napas dalam-dalamnya yang terdengar.Dulu, dia dan aku saling menyukai, tapi kini, hubungan ini menjadi belenggu serta beban bagi kami berdua.Aku ingin menutup telepon. "Kalau tidak ada urusan lagi ....""Audrey, kelua
Baca selengkapnya

Bab 16

Sebaliknya Yosef menatapku dengan serius dan sedikit mengencangkan tangannya di atas meja.Aku menghela napas dan berkata kepadanya, "Maaf."Yosef memalingkan wajahnya sambil tersenyum. "Tidak perlu meminta maaf, di antara kita sudah tidak ada hubungan. Kamu jatuh cinta padanya bukanlah sebagai pengkhianatan terhadapku."Entah ini hanya imajinasi aku atau bukan.Saat mengatakan ini, cahaya dingin dan menyeramkan muncul di matanya yang selalu lembut.Namun, bagaimana mungkin?Yosef begitu lembut, tidak pernah berwajah dingin, jadi bagaimana bisa memiliki tatapan seperti itu di matanya?Aku pasti salah melihatnya.Dorin masih tidak percaya dan berkata, "Audrey, bagaimana kamu bisa jatuh cinta pada Zayn? Dia jahat, kita benci padanya. Bagaimana kamu bisa ....""Banyak hal terjadi selama tiga tahun aku menikah dengannya, perasaan memang tidak bisa ditebak.""Kalau seperti itu, kenapa kalian bercerai lagi?" Yosef tiba-tiba menatapku dengan serius.Aku mengencangkan tanganku di lutut dan tid
Baca selengkapnya

Bab 17

Aku langsung ketakutan.Suara dan tawa ini!Zayn?Nasib buruk apa yang aku alami sehingga aku bisa bertemu Zayn di mana-mana?Kali ini semuanya benar-benar akan berakhir.Zayn berdiri tidak jauh dari situ dengan setelan jas indah yang terlihat sangat bermartabat.Hanya tatapan di matanya yang menunjukkan tekanan yang menakutkan.Terlihat jelas Zayn dulunya terlihat rendah diri, tetapi sekarang memancarkan kekuatan yang mendominasi, membuat orang takut untuk menyinggung perasaannya.Aku menghela napas lagi, perubahan pada pria ini begitu besar, seperti ada yang menggantikan tubuhnya.Dorin dulunya paling tidak menyukai Zayn dan akan selalu marah ketika membicarakan Zayn.Namun saat ini, mungkin karena sangat terkejut dengan keagungan Zayn sehingga Dorin tidak mengucapkan sepatah kata pun.Yosef tertawa, "Kak, bukankah kamu di rumah sakit?"Eh?Zayn pergi ke rumah sakit? Apa Zayn terluka?Aku melihat Zayn dari atas ke bawah, tidak ada luka di mana pun.Kalau dipikir-pikir, malam hari Zay
Baca selengkapnya

Bab 18

Ketika suasana sedang tegang, Yosef tiba-tiba berkata kepada Zayn, "Katakan padaku, berapa banyak uang yang kamu berikan pada mereka? Kalau aku tidak pulang terlambat, kamu tidak akan perlu membantunya!""Benarkah?" Zayn mencibir, "Kamu juga tidak akan punya kesempatan membantunya!""Belum pasti." Yosef berkata dengan tegas, "Kalau aku berada di negara ini, Audrey pasti akan mendatangiku terlebih dahulu."Meminta bantuan Yosef?Tidak tahu.Pertanyaan ini tidak pernah memiliki jawaban pasti.Raut wajah Zayn sedikit lebih muram dari sebelumnya.Jari-jarinya yang ramping mengetuk tepi meja berulang kali, tampak biasa saja, tetapi sebenarnya menunjukkan aura yang sangat dingin.Suasana menjadi semakin mencekam dan menyesakkan.Dengan suara ketukannya, jantungku pun melonjak naik turun.Mau tidak mau aku memeluk lengannya dan tersenyum datar padanya. "Apa kamu sudah makan? Bagaimana kalau kita pulang? Aku sudah memasak untukmu hari ini."Zayn menatapku tanpa ekspresi di wajahnya, tapi nadan
Baca selengkapnya

Bab 19

"Aku mau pergi setelah selesai merokok."Zayn tidak pernah merokok di depanku sebelumnya.Sekarang aku selalu melihatnya merokok, itu membuktikan bahwa dia adalah seorang perokok berat.Zayn bisa menahan emosi dan keinginannya, tapi aku sangat penasaran bagaimana bisa menahan kecanduannya pada rokok.Zayn bersandar di kursinya, tangan yang memegang rokok bertumpu ringan di kemudi.Tatapannya melihat ke depan dengan postur malas, lingkaran asap keluar dari bibir tipisnya. Zayn terlihat seksi dan menawan.Aku tersedak oleh pikiranku sendiri. Saat aku hendak membuang muka, suara dinginnya tiba-tiba terdengar ...."Turun!"Hatiku bergetar sambil memandangnya dengan ketakutan.Zayn tidak menatapku, raut wajahnya masih terlihat dingin."Siapa yang memintamu untuk naik? Turun!"Ah ... ini ....Aku benar-benar berpikir Zayn belum pergi karena sedang menungguku. Aku pikir kata-katanya barusan adalah sebuah alasan.Lagi pula, bisa mengemudi sambil merokok, 'kan?Aku tidak berkata apa-apa, membuk
Baca selengkapnya

Bab 20

Namun, tangannya tidak melepaskan aku sama sekali lalu bertanya padaku dengan kejam, "Kalau Yosef ada di negara ini, apa kamu benar-benar akan pergi kepadanya untuk membantu keluargamu melunasi hutang mereka dan kemudian menjadi wanitanya?""Tidak akan!"Entah aku akan pergi ke Yosef atau tidak pada saat itu, aku harus menjawab 'tidak'!Aku pikir jawabanku akan sedikit menyenangkan hatinya dan membebaskan daguku dari jemarinya.Namun, aku tidak menyangka Zayn tiba-tiba membentakku dengan marah, "Audrey, menurutmu dia benar-benar menyukaimu? Dia hanya mendekatimu karena ....""Cukup!"Menyebalkan sekali!Salah satu dari mereka berkata bahwa Zayn punya wanita yang disukai dan tidak menyukaiku.Yang lain mengatakan bahwa Yosef tidak terlalu menyukaiku dan punya tujuan lain untuk dekat denganku.Kenapa?Apa aku benar-benar tidak pantas mendapatkan cinta sejati? Apa aku pantas menjadi orang yang dipermainkan?Zayn menatapku dengan lama, lalu tiba-tiba tertawa.Senyumannya sama menakutkannya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status