All Chapters of Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Chapter 61 - Chapter 70

108 Chapters

Bab 61

"Pertanyaan apa?""Kamu suka Paman Charlie nggak?"Eleanor tertegun sejenak. "Kenapa aku harus suka sama dia?""Paman Charlie suka sama kamu."Eleanor dikagetkan oleh ucapan Harry. Charlie suka sama dia? Charlie tidak menyiksanya saja sudah patut disyukuri."Anak-anak jangan ngomong sembarangan," sergah Eleanor."Aku nggak ngomong sembarangan. Aku lihat surat cinta yang ditulisnya untukmu. Semua surat itu disimpan di sebuah kotak hitam."Eleanor hanya bisa terdiam. Pria yang selalu membawa pisau atau pistol itu, menulis surat cinta?Harry menatap Eleanor dengan penasaran dan melanjutkan, "Mama, kalau Mama nggak suka Paman Charlie, apa Mama suka Jeremy?"Eleanor hampir tersedak mendengar pertanyaan itu. Sejak kapan anak ini memanggil Jeremy dengan begitu lancar? Mendengar nama Jeremy, ekspresi Eleanor menjadi agak getir.Dia menjawab dengan nada datar, "Dulu suka, sekarang nggak.""Kalau Mama juga nggak suka Jeremy, berarti Paman Charlie masih ada peluang, 'kan?"Eleanor merasa kepalany
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 62

Eleanor benar-benar tidak ingin mengurus Jeremy, tetapi suara ketukan di pintu terus terdengar tanpa henti. Dia berbalik ke sisi lain tempat tidur, mengambil bantal, dan menutup kepalanya dengan bantal itu. Namun, ketukan di pintu tetap terdengar, bahkan sepertinya semakin keras.Dengan putus asa, Eleanor menghela napas panjang, lalu melempar bantal ke samping dengan kesal. Akhirnya, dia menyerah. Dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan dengan langkah berat ke pintu, lalu membukanya.Di luar, Jeremy yang sebelumnya pingsan sekarang sudah sadar. Namun, dia masih terlihat sangat lemah. Matanya memerah dan tampak lelah, sementara pandangannya yang dingin tertuju pada Eleanor.Wanita paruh baya dan para petugas medis masih berdiri di depan pintu."Anak muda, jangan bertengkar lagi. Pacarmu sekarang sangat lemah dan nggak mau pergi ke rumah sakit. Tolong bujuk dia!" ujar wanita itu dengan panik.Eleanor menarik napas panjang dan berusaha bersabar. "Dia bukan pacarku.""Ini ...." Wanita i
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 63

Jika besok pagi Harry bangun untuk pergi ke sekolah dan kebetulan Jeremy melihatnya, situasinya akan menjadi sangat rumit. Dengan enggan, dia mengambil ponsel Jeremy dan menjawab panggilan itu."Halo?"Dari seberang, terdengar suara panik Yoana, "Jeremy, kamu di mana? Aku dan Bibi sudah nunggu kamu pulang!"Eleanor menjawab dengan nada dingin, "Dia pingsan di tempatku. Kalian bisa datang nanti untuk menjemputnya."Ada jeda singkat sebelum suara Yoana menjadi tajam dan penuh kecurigaan. "Kamu siapa? Tunggu ... Eleanor?!" Nada bicaranya berubah menjadi lebih nyaring, bahkan Eleanor hampir bisa membayangkan wajah marah Yoana di seberang sana."Eleanor! Kenapa Jeremy bisa ada di tempatmu? Jangan bilang kamu menggoda dia lagi!"Eleanor menghela napas panjang, berusaha mempertahankan kesabarannya. "Kamu ngerti bahasa manusia nggak? Dia datang ke rumahku dan pingsan. Dia! Yang! Datang! Ke! Rumahku!" Eleanor menekankan setiap kata dengan jelas."Tetap saja! Pasti kamu yang goda dia! Kalau ngga
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 64

Daniel mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, matanya penuh dengan keteguhan. Tanpa berkata apa-apa, dia berbalik dan berlari keluar. Melihat hal itu, Yoana langsung maju untuk menangkapnya. "Berhenti!"Namun, Daniel tiba-tiba berbalik dan menggigit lengan Yoana dengan keras."Ah!" Yoana berteriak kesakitan dan mendorong Daniel dengan marah.Tenaga orang dewasa jauh lebih besar daripada seorang anak kecil. Tubuh Daniel terlempar beberapa langkah ke belakang dan kepalanya terbentur sudut meja. Rasa sakit yang tajam langsung menjalar di belakang kepalanya. Air mata membasahi mata wajahnya, tetapi Daniel tetap menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit dan berdiri kembali dengan tegar.Dia harus keluar, dia harus menghubungi Harry agar bisa memberi tahu Eleanor bahwa dua wanita jahat ini sedang berusaha menyakitinya.Yoana memegangi lengannya yang sudah membekas gigitan. Rasa sakit itu membuatnya benar-benar marah, "Apa yang kalian lakukan? Cepat tangkap dia!""Tunggu." Bella mengangka
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 65

Bunuh diri?Yoana melongo mendengar kata itu. Alasan apaan ini? Dia jelas tidak gila sampai ingin bunuh diri! Bagaimanapun, dia sangat yakin bahwa pria di depannya memang sengaja menabrak mereka untuk menghentikan mobil mereka."Siapa kamu sebenarnya? Nggak lihat ini mobil Keluarga Adrian? Kamu sengaja nabrak kami, nggak takut bakal nyinggung Keluarga Adrian?" Charlie menahan senyuman sinisnya, "Keluarga Adrian?"Yoana menggertakkan giginya sekilas. Tidak ada seorang pun yang berani menyinggung Keluarga Adrian di ibu kota ini. Yoana tidak peduli siapa pria ini, dia yakin bahwa pria ini tidak akan bisa menandingi Keluarga Adrian.Yoana mendengus dingin. "Kenapa? Sudah takut sekarang?"Charlie mengangkat alisnya perlahan, tebersit sorot penghinaan di matanya. "Oh, bukan apa-apa!"Wajah Yoana langsung menjadi kaku. "Bahkan Keluarga Adrian juga nggak kamu pedulikan? Lancang sekali kamu ini. Tunggu saja. Setelah kuadukan sama tunanganku nanti, dia pasti nggak akan ngampuni kamu."Senyuman
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 66

Andy hanya bisa memohon lagi, "Kalau kamu nggak keberatan, gimana kalau aku pergi dari sini?"Eleanor menyunggingkan bibirnya. "Apa bedanya? Tetap saja ada pria di rumahku."Alis Jeremy bergerak sedikit.Andy ketakutan hingga jantungnya berdetak kencang. Dia merendahkan suara saat menatap Eleanor dengan serbasalah, "Bu, kita juga nggak punya cara lain untuk sekarang. Bukankah usahamu bakal sia-sia kalau Bos bangun? Kamu istirahat saja. Bos nggak mungkin bangun secepat itu. Dia nggak bakal mengganggumu."Andy menatap Eleanor dengan tatapan tulus. Dia berharap Eleanor bisa berbelaskasihan dengan mengizinkan Jeremy tinggal di sini.Eleanor mendongak memandang jam di dinding. Sepertinya memang tidak ada cara lain untuk sekarang. "Besok jam 5 pagi, kamu harus menjemputnya."Andy merasa lega. Dia menyahut, "Oke, aku pasti sampai tepat waktu."Eleanor melirik sekilas Jeremy yang berbaring di ranjang. Kedua mata itu terpejam rapat. Napasnya normal. Dia pergi ke kamarnya, lalu menyerahkan selim
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 67

"Hm."Usai berbicara, Andy menatap Eleanor. "Bu, aku beli dua porsi sarapan. Yang satu lagi punyamu."Eleanor tidak tahu harus berkata apa melihat profesionalisme Andy. Harus diakui bahwa anak buah Jeremy bukan sembarangan orang. Mereka semua cerdik.Hanya saja, kapan Eleanor mengizinkan Jeremy mandi dan makan di rumahnya?Jeremy sudah bangkit dari sofa. Dia melirik Eleanor dan bertanya, "Aku boleh pakai kamar mandi di sini, 'kan?"Eleanor menatap Andy yang telah menyiapkan semuanya untuk Jeremy. Pada akhirnya, dia hanya menyahut, "Memangnya kamu nggak bakal pakai kamar mandiku kalau aku keberatan?"Jeremy mengangguk. "Baguslah kalau kamu nggak keberatan."Eleanor mengepalkan tangannya. Kenapa pria ini sama seperti Yoana yang tidak mengerti bahasa manusia?Jeremy mengikuti arah Eleanor keluar tadi. Kemudian, dia menemukan kamar mandi.Beberapa saat kemudian, Eleanor teringat pada sesuatu. Wajahnya memerah. Dia segera menyusul Jeremy, tetapi Jeremy sudah melepaskan kemejanya.Di bawah s
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 68

Eleanor menopang dagunya sambil menatap Jeremy. Senyumannya tampak sangat lembut. "Jadi, aku nggak keberatan kalau kamu nggak keberatan."Jelas sekali, Eleanor sedang mempersulit Jeremy. Dia yakin Jeremy tidak akan menyetujuinya. Andy yang berdiri di samping pun diam-diam menggeleng.Namun, bosnya memang pantas diperlakukan seperti ini. Dulu Eleanor ingin mengobatinya secara gratis, tetapi bosnya menolak. Sekarang dia harus menghabiskan uang miliaran sekali berobat. Andy tak kuasa membatin, 'Panik nggak, Bos?'Jeremy menatap Eleanor lekat-lekat. Eleanor hanya mengangkat alisnya, berharap Jeremy menolak dan menyuruhnya datang ke rumahnya.Jeremy malah terkekeh-kekeh dan mengiakan. "Oke."Eh? Situasi macam apa ini? Kali ini, giliran Eleanor yang panik. Kenapa Jeremy menyetujuinya? Pengobatan ini bukan hanya satu atau dua kali, melainkan jangka panjang. Butuh banyak waktu untuk memulihkan kesehatannya. Bukankah Jeremy harus menghabiskan banyak uang?Andy juga tercengang dan memperlihatkan
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 69

Jeremy terkejut mendengarnya. "Di rumah sakit mana?""Rumah Sakit Praja." Andy merendahkan suaranya sehingga Eleanor hanya tahu Daniel demam dan berada di Rumah Sakit Praja.Seketika, hati Eleanor menjadi tidak tenang. Ketika dia hendak bertanya, Jeremy sudah bangkit dan meliriknya dengan dingin. "Nanti malam aku kemari untuk berobat."Usai melontarkan itu, Jeremy langsung keluar."Bawa kartumu pergi," ucap Eleanor.Jeremy tidak meladeninya. Hanya Andy yang menoleh dan melirik sekilas. "Bu, kamu simpan saja."Jeremy tidak pernah mengambil kembali barang yang telah diberikannya. Saat melihat Jeremy begitu panik, Eleanor menjadi makin gelisah.Di sisi lain, Harry diam-diam menjulurkan kepalanya keluar. Dia bisa mendengar pergerakan di ruang tamu dan tahu orang-orang di luar sana sudah pergi."Mama, mereka sudah pergi?"Eleanor segera mengesampingkan kegelisahannya, lalu menoleh menatap Harry. "Ya, sudah."Harry pun berjalan keluar. "Kenapa, Mama? Kenapa murung seperti ada masalah?"Elean
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 70

Mata Yoana agak berkilat. "Semalam Eleanor telepon dan bilang kamu ada di tempatnya. Katanya kamu pingsan. Kami tahu Eleanor bukan wanita baik-baik. Kami takut dia punya niat jahat padamu. Makanya, kami buru-buru ke sana.""Kami nggak nyangka bakal ketemu pria misterius di perjalanan. Kenapa kamu mencari Eleanor semalam? Aku cemas sekali lho."Sambil berbicara, Yoana menatap Jeremy. Terdengar jelas bahwa dia berharap Jeremy menjelaskan alasannya mencari Eleanor semalam.Jeremy tidak menanggapi ataupun menjelaskan. Dia hanya berkata, "Ya sudah. Aku akan mengabari kalian kalau pria itu sudah ditemukan."Ekspresi Yoana seketika dipenuhi kekecewaan. Dia tidak menyangka Jeremy akan mengabaikannya. Ketika dia masih ingin berbicara, Jeremy sudah berdiri."Remy, mau ke mana?" Yoana buru-buru meraih lengan Jeremy. "Aku dan Bibi terluka. Kamu nggak menemani kami sebentar?""Aku masih ada urusan lain."Bella makin murka. "Urusan apa? Ibumu ini diopname. Kamu baru duduk dua menit dan sudah mau per
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status