Share

Bab 62

Penulis: Arizah Karimah
Eleanor benar-benar tidak ingin mengurus Jeremy, tetapi suara ketukan di pintu terus terdengar tanpa henti. Dia berbalik ke sisi lain tempat tidur, mengambil bantal, dan menutup kepalanya dengan bantal itu. Namun, ketukan di pintu tetap terdengar, bahkan sepertinya semakin keras.

Dengan putus asa, Eleanor menghela napas panjang, lalu melempar bantal ke samping dengan kesal. Akhirnya, dia menyerah. Dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan dengan langkah berat ke pintu, lalu membukanya.

Di luar, Jeremy yang sebelumnya pingsan sekarang sudah sadar. Namun, dia masih terlihat sangat lemah. Matanya memerah dan tampak lelah, sementara pandangannya yang dingin tertuju pada Eleanor.

Wanita paruh baya dan para petugas medis masih berdiri di depan pintu.

"Anak muda, jangan bertengkar lagi. Pacarmu sekarang sangat lemah dan nggak mau pergi ke rumah sakit. Tolong bujuk dia!" ujar wanita itu dengan panik.

Eleanor menarik napas panjang dan berusaha bersabar. "Dia bukan pacarku."

"Ini ...." Wanita i
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 63

    Jika besok pagi Harry bangun untuk pergi ke sekolah dan kebetulan Jeremy melihatnya, situasinya akan menjadi sangat rumit. Dengan enggan, dia mengambil ponsel Jeremy dan menjawab panggilan itu."Halo?"Dari seberang, terdengar suara panik Yoana, "Jeremy, kamu di mana? Aku dan Bibi sudah nunggu kamu pulang!"Eleanor menjawab dengan nada dingin, "Dia pingsan di tempatku. Kalian bisa datang nanti untuk menjemputnya."Ada jeda singkat sebelum suara Yoana menjadi tajam dan penuh kecurigaan. "Kamu siapa? Tunggu ... Eleanor?!" Nada bicaranya berubah menjadi lebih nyaring, bahkan Eleanor hampir bisa membayangkan wajah marah Yoana di seberang sana."Eleanor! Kenapa Jeremy bisa ada di tempatmu? Jangan bilang kamu menggoda dia lagi!"Eleanor menghela napas panjang, berusaha mempertahankan kesabarannya. "Kamu ngerti bahasa manusia nggak? Dia datang ke rumahku dan pingsan. Dia! Yang! Datang! Ke! Rumahku!" Eleanor menekankan setiap kata dengan jelas."Tetap saja! Pasti kamu yang goda dia! Kalau ngga

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 64

    Daniel mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, matanya penuh dengan keteguhan. Tanpa berkata apa-apa, dia berbalik dan berlari keluar. Melihat hal itu, Yoana langsung maju untuk menangkapnya. "Berhenti!"Namun, Daniel tiba-tiba berbalik dan menggigit lengan Yoana dengan keras."Ah!" Yoana berteriak kesakitan dan mendorong Daniel dengan marah.Tenaga orang dewasa jauh lebih besar daripada seorang anak kecil. Tubuh Daniel terlempar beberapa langkah ke belakang dan kepalanya terbentur sudut meja. Rasa sakit yang tajam langsung menjalar di belakang kepalanya. Air mata membasahi mata wajahnya, tetapi Daniel tetap menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit dan berdiri kembali dengan tegar.Dia harus keluar, dia harus menghubungi Harry agar bisa memberi tahu Eleanor bahwa dua wanita jahat ini sedang berusaha menyakitinya.Yoana memegangi lengannya yang sudah membekas gigitan. Rasa sakit itu membuatnya benar-benar marah, "Apa yang kalian lakukan? Cepat tangkap dia!""Tunggu." Bella mengangka

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 65

    Bunuh diri?Yoana melongo mendengar kata itu. Alasan apaan ini? Dia jelas tidak gila sampai ingin bunuh diri! Bagaimanapun, dia sangat yakin bahwa pria di depannya memang sengaja menabrak mereka untuk menghentikan mobil mereka."Siapa kamu sebenarnya? Nggak lihat ini mobil Keluarga Adrian? Kamu sengaja nabrak kami, nggak takut bakal nyinggung Keluarga Adrian?" Charlie menahan senyuman sinisnya, "Keluarga Adrian?"Yoana menggertakkan giginya sekilas. Tidak ada seorang pun yang berani menyinggung Keluarga Adrian di ibu kota ini. Yoana tidak peduli siapa pria ini, dia yakin bahwa pria ini tidak akan bisa menandingi Keluarga Adrian.Yoana mendengus dingin. "Kenapa? Sudah takut sekarang?"Charlie mengangkat alisnya perlahan, tebersit sorot penghinaan di matanya. "Oh, bukan apa-apa!"Wajah Yoana langsung menjadi kaku. "Bahkan Keluarga Adrian juga nggak kamu pedulikan? Lancang sekali kamu ini. Tunggu saja. Setelah kuadukan sama tunanganku nanti, dia pasti nggak akan ngampuni kamu."Senyuman

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 66

    Andy hanya bisa memohon lagi, "Kalau kamu nggak keberatan, gimana kalau aku pergi dari sini?"Eleanor menyunggingkan bibirnya. "Apa bedanya? Tetap saja ada pria di rumahku."Alis Jeremy bergerak sedikit.Andy ketakutan hingga jantungnya berdetak kencang. Dia merendahkan suara saat menatap Eleanor dengan serbasalah, "Bu, kita juga nggak punya cara lain untuk sekarang. Bukankah usahamu bakal sia-sia kalau Bos bangun? Kamu istirahat saja. Bos nggak mungkin bangun secepat itu. Dia nggak bakal mengganggumu."Andy menatap Eleanor dengan tatapan tulus. Dia berharap Eleanor bisa berbelaskasihan dengan mengizinkan Jeremy tinggal di sini.Eleanor mendongak memandang jam di dinding. Sepertinya memang tidak ada cara lain untuk sekarang. "Besok jam 5 pagi, kamu harus menjemputnya."Andy merasa lega. Dia menyahut, "Oke, aku pasti sampai tepat waktu."Eleanor melirik sekilas Jeremy yang berbaring di ranjang. Kedua mata itu terpejam rapat. Napasnya normal. Dia pergi ke kamarnya, lalu menyerahkan selim

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 67

    "Hm."Usai berbicara, Andy menatap Eleanor. "Bu, aku beli dua porsi sarapan. Yang satu lagi punyamu."Eleanor tidak tahu harus berkata apa melihat profesionalisme Andy. Harus diakui bahwa anak buah Jeremy bukan sembarangan orang. Mereka semua cerdik.Hanya saja, kapan Eleanor mengizinkan Jeremy mandi dan makan di rumahnya?Jeremy sudah bangkit dari sofa. Dia melirik Eleanor dan bertanya, "Aku boleh pakai kamar mandi di sini, 'kan?"Eleanor menatap Andy yang telah menyiapkan semuanya untuk Jeremy. Pada akhirnya, dia hanya menyahut, "Memangnya kamu nggak bakal pakai kamar mandiku kalau aku keberatan?"Jeremy mengangguk. "Baguslah kalau kamu nggak keberatan."Eleanor mengepalkan tangannya. Kenapa pria ini sama seperti Yoana yang tidak mengerti bahasa manusia?Jeremy mengikuti arah Eleanor keluar tadi. Kemudian, dia menemukan kamar mandi.Beberapa saat kemudian, Eleanor teringat pada sesuatu. Wajahnya memerah. Dia segera menyusul Jeremy, tetapi Jeremy sudah melepaskan kemejanya.Di bawah s

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 68

    Eleanor menopang dagunya sambil menatap Jeremy. Senyumannya tampak sangat lembut. "Jadi, aku nggak keberatan kalau kamu nggak keberatan."Jelas sekali, Eleanor sedang mempersulit Jeremy. Dia yakin Jeremy tidak akan menyetujuinya. Andy yang berdiri di samping pun diam-diam menggeleng.Namun, bosnya memang pantas diperlakukan seperti ini. Dulu Eleanor ingin mengobatinya secara gratis, tetapi bosnya menolak. Sekarang dia harus menghabiskan uang miliaran sekali berobat. Andy tak kuasa membatin, 'Panik nggak, Bos?'Jeremy menatap Eleanor lekat-lekat. Eleanor hanya mengangkat alisnya, berharap Jeremy menolak dan menyuruhnya datang ke rumahnya.Jeremy malah terkekeh-kekeh dan mengiakan. "Oke."Eh? Situasi macam apa ini? Kali ini, giliran Eleanor yang panik. Kenapa Jeremy menyetujuinya? Pengobatan ini bukan hanya satu atau dua kali, melainkan jangka panjang. Butuh banyak waktu untuk memulihkan kesehatannya. Bukankah Jeremy harus menghabiskan banyak uang?Andy juga tercengang dan memperlihatkan

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 69

    Jeremy terkejut mendengarnya. "Di rumah sakit mana?""Rumah Sakit Praja." Andy merendahkan suaranya sehingga Eleanor hanya tahu Daniel demam dan berada di Rumah Sakit Praja.Seketika, hati Eleanor menjadi tidak tenang. Ketika dia hendak bertanya, Jeremy sudah bangkit dan meliriknya dengan dingin. "Nanti malam aku kemari untuk berobat."Usai melontarkan itu, Jeremy langsung keluar."Bawa kartumu pergi," ucap Eleanor.Jeremy tidak meladeninya. Hanya Andy yang menoleh dan melirik sekilas. "Bu, kamu simpan saja."Jeremy tidak pernah mengambil kembali barang yang telah diberikannya. Saat melihat Jeremy begitu panik, Eleanor menjadi makin gelisah.Di sisi lain, Harry diam-diam menjulurkan kepalanya keluar. Dia bisa mendengar pergerakan di ruang tamu dan tahu orang-orang di luar sana sudah pergi."Mama, mereka sudah pergi?"Eleanor segera mengesampingkan kegelisahannya, lalu menoleh menatap Harry. "Ya, sudah."Harry pun berjalan keluar. "Kenapa, Mama? Kenapa murung seperti ada masalah?"Elean

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 70

    Mata Yoana agak berkilat. "Semalam Eleanor telepon dan bilang kamu ada di tempatnya. Katanya kamu pingsan. Kami tahu Eleanor bukan wanita baik-baik. Kami takut dia punya niat jahat padamu. Makanya, kami buru-buru ke sana.""Kami nggak nyangka bakal ketemu pria misterius di perjalanan. Kenapa kamu mencari Eleanor semalam? Aku cemas sekali lho."Sambil berbicara, Yoana menatap Jeremy. Terdengar jelas bahwa dia berharap Jeremy menjelaskan alasannya mencari Eleanor semalam.Jeremy tidak menanggapi ataupun menjelaskan. Dia hanya berkata, "Ya sudah. Aku akan mengabari kalian kalau pria itu sudah ditemukan."Ekspresi Yoana seketika dipenuhi kekecewaan. Dia tidak menyangka Jeremy akan mengabaikannya. Ketika dia masih ingin berbicara, Jeremy sudah berdiri."Remy, mau ke mana?" Yoana buru-buru meraih lengan Jeremy. "Aku dan Bibi terluka. Kamu nggak menemani kami sebentar?""Aku masih ada urusan lain."Bella makin murka. "Urusan apa? Ibumu ini diopname. Kamu baru duduk dua menit dan sudah mau per

Bab terbaru

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 369

    Tepat pada saat itu, lampu dari mobil-mobil di belakang menerangi punggung Eleanor. Saat dia menoleh, dia melihat mobil-mobil itu sudah berhenti dan sekelompok orang keluar dari mobil. Mereka adalah orang-orang yang tadi mengejarnya dan kini kembali lagi. Dia mengepalkan tangannya dengan erat saat melihat mereka perlahan-lahan mengepungnya, tetapi dia tidak merasakan sakit sedikit pun.Pemimpin kelompok itu melihat ke sekeliling, tetapi tidak melihat mobil yang dinaiki Eleanor dan juga Jeremy. Namun, saat melihat jejak ban yang mengarah ke tebing dan juga jejak darah dari Eleanor, dia langsung memiliki firasat buruk. Dia langsung memberikan isyarat pada bawahannya untuk segera melaporkan hal ini pada Yoana.Mendengar kabar Jeremy mungkin jatuh ke laut dan tewas, ekspresi Yoana langsung membeku dan kakinya lemas sampai langsung terjatuh ke lantai. Dia segera maju dan meraih kerah bawahannya. "Apa ... yang kamu katakan? Katakan sekali lagi! Katakan sekali lagi! Katakan sekali lagi!"Bawa

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 368

    Eleanor tiba-tiba merasa cemas saat melihat mobil masih tidak melambat sedikit pun. Matanya membelalak dan berteriak dengan keras, "Jeremy, injak rem!"Jika mobilnya masih tidak berhenti, Eleanor merasa mereka akan jatuh ke dalam jurang bersama mobilnya. Mereka juga masih tidak tahu seberapa tinggi jurang itu, peluang untuk bertahan hidup sangat kecil jika mereka jatuh.Ekspresi Jeremy terlihat sangat muram saat melihat jarak mereka dengan tebing sudah tidak sampai 20 meter. Dengan laju yang secepat ini, bahkan membelok arah pun sudah tidak sempat lagi.Melihat jarak mobil dengan tebing makin dekat dan Jeremy masih tidak melambat sedikit pun, dia merinding dan ekspresinya terlihat sangat ketakutan. Namun, di detik berikutnya, Jeremy malah segera membuka sabuk pengamannya."Kamu?" kata Eleanor sambil menatap Jeremy yang membuka pintu mobil dengan tatapan tidak percaya.Jeremy berteriak, "Lompat!""Apa?" tanya Eleanor dengan bingung.Jeremy menatap Eleanor. Saat ini, dia akhirnya menyada

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 367

    Eleanor baru saja hendak mengoperasikan ponselnya, tetapi benturan keras dari mobil belakang membuat tubuhnya terdorong ke depan dan ponselnya pun terlempar. Sebelum sempat mengambil ponselnya, dia mendengar suara tembakan lagi.Ekspresi Jeremy terlihat sangat marah. Dia segera menekan kepala Eleanor dan berkata, "Tunduk, jangan bergerak."Kaca jendela mobil sudah pecah dan angin dingin terus bertiup masuk.Eleanor mencoba untuk meraih ponselnya, tetapi dia akhirnya hanya bisa menstabilkan tubuhnya karena mobil berguncang. Para pengejar masih enggan menyerah dan jumlah mereka malah makin banyak. Mereka benar-benar bertekad untuk menghabisinya malam ini. Tidak perlu berpikir panjang pun, dia sudah tahu orang yang mengirim mereka adalah Yoana.Sementara itu, orang-orang dari Keluarga Adrian sudah melaporkan kejadian ini pada Simon.Mendengar Jeremy sedang bersama dengan Eleanor, Simon langsung bangkit. "Apa yang kamu katakan? Apa dia terluka?""Saat ini dia masih baik-baik saja," jawab o

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 366

    Tatapan Jeremy menjadi dingin dan muram saat melihat ada empat mobil yang sudah mengepung mereka. Dia mengumpat dengan pelan, orang-orang ini jelas menargetkan Eleanor. Sialan. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan memanggil para pengawalnya.Di belakang, Avery yang sedang mengemudi mobil juga menyadari situasi berbahaya itu. Dia langsung mendiskusikan strategi dengan bawahannya menggunakan perangkat audio nirkabel. Tak lama kemudian, mobil mereka segera melaju ke depan dan menghentikan beberapa mobil itu. Dia juga segera menghubungi Charlie.Tepat pada saat itu, Andy melihat mobil di samping tiba-tiba membanting setir dan menabrak ke arah mereka dengan nekat. Semuanya terjadi hanya dalam dua detik. Dia pun berteriak dengan mata yang membelalak, "Bos, pegang Nona Eleanor baik-baik."Bang!Terdengar suara benturan yang keras dan tubuh mereka berguncang sampai kepala Eleanor langsung terasa pusing. Kelihatan jelas, mobil Jeremy dan Eleanor ditabrak ke samping dengan keras. Untungnya, sab

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 365

    "Apa yang ingin kamu katakan? Minta maaf? Aku nggak ingin mendengarnya." Eleanor menepis tangan Jeremy."Cuma beberapa menit," kata Jeremy dengan keras kepala, lalu menarik Eleanor masuk ke mobil dengan paksa.Di depan, Andy segera menyalakan mesin mobil. Para pengawal Keluarga Adrian pun mundur.Melihat Eleanor dibawa pergi, Avery langsung masuk ke mobil. "Kejar!"Angin malam musim gugur terasa lebih dingin dari biasanya. Di dalam mobil, tatapan Eleanor membeku seperti es. Sebuah sekat perlahan naik, memisahkan kursi depan dan belakang."Kamu benar-benar harus pergi?" Suara rendah terdengar di dalam kabin yang sunyi.Tanpa menoleh, Eleanor menjawab dengan suara dingin, "Ya. Kamu juga sudah janji akan membiarkan aku dan anak-anak pergi, tanpa mengganggu kami lagi."Jari-jari Jeremy memutih karena cengkeramannya terlalu kuat. Dia tak kuasa tertawa. Dia telah melukai wanita ini begitu dalam.Wajar jika Eleanor ingin pergi. Dia seharusnya bisa menerima jika Eleanor ingin membawa anak-anak

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 364

    Untungnya, video ini selalu tersimpan di album rahasia di ponselnya. Tak disangka, lima tahun kemudian akhirnya berguna.Sergio mengepalkan tangannya erat-erat. Sebelum melihat video ini, dia sama sekali tidak percaya pada Yoana.Begitu banyak hal telah terjadi, wajar jika kebencian Yoana pada Eleanor sudah mencapai puncaknya. Dia mengira Yoana hanya ingin memanfaatkannya untuk menyingkirkan Eleanor, jadi dia berasumsi bahwa semua ini hanyalah kebohongan yang dibuat-buat.Sampai akhirnya dia melihat video itu. Wanita dalam video itu adalah Eleanor, ini bukan sesuatu yang bisa dipalsukan.Semua ini sudah berlalu bertahun-tahun, Yoana tidak mungkin bersusah payah membuat video palsu dan menyimpannya selama lima tahun.Saat ini, amarah di dadanya membuncah. Yoana melihat kebencian yang melintas di mata Sergio. Dia cukup memahami pria ini.Dulu, Sergio benar-benar menginginkan anak itu. Dia maju selangkah, mencengkeram kerah Sergio erat-erat. "Sergio, Jeremy nggak akan melepaskanku. Begitu

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 363

    Sumpah sekejam ini .... Sergio menyipitkan matanya, lalu melonggarkan cengkeraman di leher Yoana sedikit."Bicara."Yoana menggertakkan giginya dengan kuat. "Dulu aku memang menyewa beberapa preman untuk menyingkirkan anak itu dan menjebak Eleanor. Tapi sebelum sempat membayar, seseorang telah menggantikanku. Kamu tahu apa artinya ini?"Sergio mengerutkan keningnya.Yoana melanjutkan, "Itu berarti selain aku, ada orang lain juga yang menemui mereka. Mereka mengira aku dan orang itu adalah orang yang sama.""Orang lain?""Ya. Setelah kejadian itu, kamu pikir Jeremy nggak menyelidikinya? Dia menyelidikinya. Hasilnya di luar dugaannya, bahkan di luar dugaanku! Akun yang mentransfer uang kepada mereka ... adalah milik Eleanor!"Alis Sergio semakin berkerut, jelas karena tidak sepenuhnya percaya. "Kamu cuma ingin aku menyingkirkan Eleanor, jadi sengaja mengatakan ini, 'kan?""Hahaha ... hahaha!" Yoana tertawa terbahak-bahak. "Kamu nggak percaya? Aku juga nggak percaya saat pertama kali tahu

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 362

    "Dia menyewa orang untuk membunuh anak kita! Anakku baru berusia 8 bulan, tetapi dia mati karena Eleanor menyuruh seseorang menabraknya dengan mobil! Kamu lupa? Apa kamu benar-benar lupa?" teriak Yoana sekuat tenaga, suaranya penuh dengan keputusasaan."Diam! Suruh dia diam!" Simon terbatuk keras beberapa kali, lalu berteriak dengan nada tegas dan marah.Aib keluarga tidak boleh tersebar! Bagaimana bisa Yoana bersikap seperti ini di depan umum? Dengan keadaan seperti ini, Yoana tidak pantas menyandang gelar Nyonya Keluarga Adrian!Alicia buru-buru menutup mulut Yoana, tetapi Yoana meronta-ronta dengan sekuat tenaga. Meskipun dua orang menahannya, mereka tetap tidak bisa menghentikannya.Air mata mengalir di seluruh wajahnya, membuatnya tampak seperti orang gila. Tak ada lagi jejak keanggunan dan martabat putri keluarga besar dalam dirinya.Eleanor menatap Yoana dengan dingin. Dia memang seharusnya gila. Dia memang seharusnya menderita. Itu adalah harga yang harus Yoana bayar untuk anak

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 361

    Jeremy menggenggam erat laporan tes DNA itu, matanya tampak dalam dan penuh emosi. Tatapannya tertuju pada hasil tes di atas kertas ....Hubungan biologis dikonfirmasi!Melihat hasilnya, napasnya terhenti sejenak .... Anak-anak .... Mereka adalah darah dagingnya!Daniel dan Harry adalah putranya. Mereka adalah anak kandungnya bersama Eleanor.Jantungnya tiba-tiba berdetak kencang. Tidak ada yang tahu betapa terguncangnya Jeremy saat membaca kata-kata itu.Selama ini, dia selalu mengira anak-anak itu adalah milik orang lain, tetapi kenyataannya mereka adalah anak kandungnya sendiri.Selama lima tahun, masalah ini terus menghantuinya. Kini ....Jeremy tersenyum pahit. Saat kebenaran akhirnya terungkap, dia merasakan campuran antara kegembiraan dan penyesalan yang luar biasa. Betapa bodohnya dia ....Emosi yang tak terhitung jumlahnya membanjiri hati, menyelimutinya secara habis-habisan. Pada akhirnya, hanya ada satu kalimat yang terngiang di benaknya, Jeremy, kamu memang bodoh!Dia menga

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status