All Chapters of Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Chapter 271 - Chapter 280

303 Chapters

Bab 271

Yoana bertanya dengan lantang kepada Eleanor, pura-pura membela Bella. Namun, yang sebenarnya adalah dia takut orang di dalam belum mati. Dia sedang mencoba menunda waktu.Eleanor menarik napas dalam-dalam dan memohon, "Bibi Bella, aku ... minta tolong padamu. Anakku mungkin ada di dalam. Biarkan kami masuk dan melihat ...."Segera setelah ucapan itu dilontarkan, terdengar suara yang samar seperti ketukan lantai dari dalam kamar."Mama," panggil Harry dengan cemas.Hati Eleanor langsung bergetar. Tanpa peduli pada Bella yang menariknya, dia melangkah maju dan menempelkan telinganya ke pintu. Setelah mendengarkan dengan saksama, matanya berbinar-binar. "Jeremy, ada suara, memang ada suara di dalam."Jeremy mengepalkan tangannya. "Buka pintunya.""Nggak boleh!" teriak Bella.Suasana langsung menjadi menegangkan.Andy dan para pelayan terdiam, tidak ada yang berani bersuara. Mereka tidak tahu harus berbuat apa.Jeremy menatap Bella dengan tatapan dingin. Bella gemetaran saking murkanya. "
Read more

Bab 272

Darah seolah-olah mengalir berlawanan arah. Di dalam pikiran Eleanor, seperti ada sesuatu yang meledak dengan keras. Segala sesuatu di depan tiba-tiba menjadi gelap gulita. Rasa sakit yang hebat menjalar dari dada ke seluruh tubuh. Setiap tarikan napas seperti ditusuk oleh pisau.Eleanor sontak menerjang ke depan. Dia tidak berani berkedip sedetik pun. Kedua tangannya bergetar hebat saat meraih tubuh kecil yang tergeletak tak berdaya itu.Eleanor berusaha membuka mulutnya untuk menarik napas dalam-dalam. Pada akhirnya, dia meletakkan tangannya di atas pergelangan tangan Daniel.Satu detik, dua detik .... Eleanor berdoa dalam hatinya agar dirinya bisa tetap tenang sambil merasakan denyut nadi anaknya yang lemah itu. Kemudian, dia memeriksa cedera Daniel dan mencari kain untuk menekan lukanya yang mengeluarkan darah."Daniel ... jangan takut. Mama sudah datang ...."Sepasang tangan besar tiba-tiba membawa anak itu dari pelukan Eleanor. Kemudian, Jeremy langsung melangkah keluar.Bella me
Read more

Bab 273

Saat pintu ruang operasi ditutup, Eleanor langsung lemas dan jatuh ke lantai. Wajahnya pucat pasi.Darah anaknya berceceran di tangannya, terlihat sangat menyilaukan mata. Seluruh tubuhnya dingin. Dia merasakan ketakutan yang tak terkendali.Jelas-jelas luka di punggungnya juga sakit, tetapi rasa sakit itu tidak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.Jeremy mengepalkan tangannya dengan erat. Wajah tampannya sedingin es. Hatinya juga hancur melihat situasi ini.Kini, suasana sungguh mencekam. Jeremy menatap wanita yang terduduk di lantai. Dia ingin meraihnya, tetapi tangannya membeku di udara."Remy ...." Yoana mendorong kursi roda Bella sambil bergegas menghampiri.Begitu mendengar suara Yoana, mata Eleanor berkilat dingin.Bella menatap Eleanor dengan cemas, lalu beralih menatap Jeremy. Setelah ragu-ragu, dia bertanya, "Gimana ... kondisi anak itu?"Jeremy menunduk dan diam. Jantung Bella sontak berdetak kencang. Ekspresinya sungguh rumit. Meskipun tidak menyukai anak Eleanor, dia ti
Read more

Bab 274

Saat melihat situasi itu, tebersit keterkejutan pada ekspresi dingin Jeremy. Dia bergegas maju, lalu menahan tubuh Eleanor yang tegang untuk menariknya. "Eleanor! Tenangkan dirimu sedikit!"Yoana akhirnya dilepaskan. Tubuhnya menempel di dinding dan meluncur dengan lemas. Dia menarik napas dalam-dalam. Tercium bau amis darah dari lehernya. Saat ini, lehernya berlumuran darah karena tangan Eleanor."Uhuk, uhuk ... Uhuk, uhuk ...." Yoana terus terbatuk. Tadi Eleanor benar-benar berniat membunuhnya.Bella hanya bisa mematung di tempat sambil menutup mulutnya. Meskipun Eleanor telah ditahan oleh Jeremy, tatapannya yang penuh kebencian masih terfokus pada Yoana, seolah-olah ingin membakar Yoana menjadi abu.Beberapa saat kemudian, Yoana akhirnya tenang kembali. Dia bersandar di pojok dan menutup mulutnya sambil menangis. "Eleanor, kamu sudah gila ya? Aku saja nggak tahu kamu punya anak. Apa hubungannya masalah ini denganku? Kamu nggak punya bukti. Atas dasar apa menuduhku?""Dasar wanita gi
Read more

Bab 275

Eleanor menarik napas dalam-dalam sebanyak dua kali. Namun, dia masih merasa sesak.Dia membungkuk, mencengkeram dadanya dengan erat. Dia merasakan sakit seperti ada sesuatu yang merobek hatinya dan menembus jantungnya.Eleanor menggigit bibirnya dengan kuat. Dia terisak-isak, tetapi tidak bisa melontarkan sepatah kata pun.Mata Jeremy tampak bergetar. Dia menjulurkan lengannya untuk memeluk wanita yang gemetaran itu. Meskipun terhalang pakaian, dia bisa merasakan setiap getaran tubuh Eleanor. Secara naluriah, dia mempererat pelukannya.Sekarang baru musim gugur, tetapi udara terasa sangat dingin seperti musim dingin. Eleanor menggigil sambil memberontak sedikit. "Lepaskan aku! Aku mau temani Daniel! Daniel ...."Air mata berderai dan tidak bisa ditahan lagi. Daniel adalah anaknya. Daniel tidak boleh kenapa-napa.Jeremy terus memeluk Eleanor yang meronta-ronta. Dia menggigit bibirnya, merasakan sakit di hatinya, seperti ada bagian yang akan hilang."Eleanor, tenang sedikit. Pasti ada c
Read more

Bab 276

Jeremy mengernyit dengan kuat, lalu melirik wanita yang bergerak sedikit dan perlahan berbalik badan.Eleanor berbalik. Tatapannya yang dingin jatuh pada Jeremy. Suaranya lemah, tetapi tegas saat berkata, "Itu ulah Yoana.""Kamu nggak punya bukti."Yang dikatakan Eleanor hanya spekulasi."Bukti? Ya, aku memang nggak punya bukti. Tapi, cuma ada dua orang yang mungkin melakukan hal seperti ini. Kalau bukan Yoana, berarti Tiara. Masalah ini nggak menguntungkan Tiara. Kalau ingin balas dendam padaku, dia nggak perlu menyusun rencana serumit ini. Jadi, cuma bisa Yoana."Jeremy menggosok keningnya dengan lelah. "Kita akan selidiki nanti." Kemudian, dia melangkah maju dan menggenggam lengan Eleanor. "Ayo.""Mau ke mana?""Menangani lukamu.""Nggak mau." Eleanor menoleh dan berjalan kembali ke depan jendela. Dia melihat anak yang harus dijaga 24 jam oleh dokter dan tubuhnya penuh dengan selang. Hatinya mencelos.Tatapan Jeremy tampak suram. Dia ingin langsung membawa wanita ini pergi, tetapi s
Read more

Bab 277

Saat pandangannya kembali jatuh ke punggung wanita itu, Jeremy melihat luka yang tidak begitu jelas di bagian pinggang belakang Eleanor.Jeremy menyipitkan matanya, menatap beberapa detik sebelum akhirnya mengalihkan pandangan.Setelah luka selesai diobati, satu jam lebih sudah berlalu. Dokter itu juga tampak kelelahan karena keringat bercucuran di dahinya.Jeremy menyuruh Andy untuk membawa pakaian bersih dan longgar. Kemudian, dia membantu Eleanor mengenakannya.Jeremy menunduk sambil mengancingkan baju Eleanor. Dengan nada datar, dia bertanya, "Kenapa ada luka di pinggang belakangmu?"Tatapan Eleanor terlihat agak kaget. Setelah ragu sejenak, terdengar suaranya yang lemah. "Sudah lama, aku nggak sengaja terluka waktu itu."Dokter yang sedang mengambil obat pun menoleh dan tampak ragu. Sebagai seorang dokter, dia tentu tahu bahwa itu adalah bekas operasi. Namun, karena pasien sendiri sudah memberi alasan, dokter itu tidak berkata lebih lanjut.Jeremy mengaturkan bangsal untuk Eleanor
Read more

Bab 278

Yoana menatap Jeremy. "Remy, kalian mau ke mana? Apa butuh bantuanku?"Tatapan Jeremy yang suram tertuju pada wajah munafik Yoana. Dia memicingkan matanya, lalu menyahut dengan nada datar, "Nggak perlu."Yoana menggigit bibirnya dan mengangguk. "Ya sudah, aku pulang dulu. Bibi sangat syok, besok aku temani Bibi lagi.""Hm." Jeremy jelas tidak berniat berbicara lebih lama dengan Yoana. Dia langsung berbalik dan pergi.Eleanor menatap wajah Yoana dengan dingin. Yoana mengernyit sedikit, tetapi tetap menyunggingkan senyuman memprovokasi. "Bu Eleanor, jangan lupa jaga kesehatanmu."Eleanor mengepalkan tangannya dengan erat. Bibirnya bergetar. "Kamu kira aku nggak bisa melakukan apa-apa karena nggak punya bukti?"Eleanor tahu Yoana adalah biang keroknya. Meskipun tidak punya bukti, dia tidak akan mengampuninya begitu saja. Penderitaan yang dialami anaknya harus dirasakan oleh Yoana ribuan kali lipat.Yoana masih berpura-pura lugu. "Aku benaran nggak tahu apa maksudmu. Aku nggak akan bersika
Read more

Bab 279

Beberapa pria di dalam kandang itu bertatapan, lalu tersenyum dingin. "Kalian nggak akan bisa berurusan dengan orang itu."Jeremy menatap mereka dengan dingin, lalu duduk dengan ekspresi datar. Sambil menjepit sebatang rokok di antara jari-jarinya, dia berucap, "Katakan saja siapa orang itu.""Kami nggak akan mengkhianati majikan kami. Kalau mau, bunuh saja kami." Sekelompok orang itu tampak tidak takut mati.Jeremy mengangkat tangannya. Andy langsung memahami maksudnya. Saat berikutnya, beberapa pengawal Keluarga Adrian masuk dengan membawa berbagai alat penyiksa.Kadang, kematian bukan hal yang paling menakutkan. Yang lebih menakutkan adalah penderitaan dalam hidup. Beberapa orang itu pun mulai merasa takut melihat alat-alat yang kejam itu. Jika alat-alat itu digunakan, mereka pasti akan menyesal telah datang ke dunia ini.Andy mengingatkan, "Sebaiknya kalian cepat mengaku atau kalian akan menderita lebih lama."Para pria itu menggigit bibir, bersikeras untuk tidak membocorkan apa pu
Read more

Bab 280

Jeremy mengalihkan pandangannya yang suram kepada Eleanor. Kebetulan, keduanya bertemu pandang.Jeremy memicingkan matanya, lalu memiringkan kepalanya dan bertanya, "Kamu percaya?"Eleanor berdiri diam di tempatnya, lalu beralih menatap para pembunuh itu. "Nggak percaya, tapi yang mereka katakan itu fakta."Orang-orang ini tidak berbohong. Jelas, mereka hanya mengikuti perintah dan tidak mengenal Jeremy, apalagi pernah bertemu dengan Jeremy.Mereka bersikeras mengatakan bahwa Jeremy yang menyewa mereka. Jelas sekali, ini adalah tujuan penjahat itu.Penjahat itu mengirimkan Daniel ke rumah Keluarga Adrian untuk memfitnah Jeremy. Jadi, Eleanor sama sekali tidak terkejut dengan jawaban mereka ini.Jeremy tersenyum dingin, lalu menatap pria itu. "Aku Jeremy.""Apa?" Pembunuh itu terkejut dan tidak percaya.Eleanor mengalihkan pandangannya, tidak lagi menaruh harapan pada para pembunuh ini. Mereka tidak lagi bisa mendapat informasi apa pun.Atasan mereka tidak memberi mereka informasi yang
Read more
PREV
1
...
262728293031
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status