Share

Bab 276

Penulis: Arizah Karimah
Jeremy mengernyit dengan kuat, lalu melirik wanita yang bergerak sedikit dan perlahan berbalik badan.

Eleanor berbalik. Tatapannya yang dingin jatuh pada Jeremy. Suaranya lemah, tetapi tegas saat berkata, "Itu ulah Yoana."

"Kamu nggak punya bukti."

Yang dikatakan Eleanor hanya spekulasi.

"Bukti? Ya, aku memang nggak punya bukti. Tapi, cuma ada dua orang yang mungkin melakukan hal seperti ini. Kalau bukan Yoana, berarti Tiara. Masalah ini nggak menguntungkan Tiara. Kalau ingin balas dendam padaku, dia nggak perlu menyusun rencana serumit ini. Jadi, cuma bisa Yoana."

Jeremy menggosok keningnya dengan lelah. "Kita akan selidiki nanti." Kemudian, dia melangkah maju dan menggenggam lengan Eleanor. "Ayo."

"Mau ke mana?"

"Menangani lukamu."

"Nggak mau." Eleanor menoleh dan berjalan kembali ke depan jendela. Dia melihat anak yang harus dijaga 24 jam oleh dokter dan tubuhnya penuh dengan selang. Hatinya mencelos.

Tatapan Jeremy tampak suram. Dia ingin langsung membawa wanita ini pergi, tetapi s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Euis Rohdiani
mau tanya donk. kenapa ya iklan video utk buka bab dan iklan bonus tdk bs kebuka tks.
goodnovel comment avatar
Septiana Diar fajri
Jeremy lu laki hebat dan kuat tapi sumpah lu bodoh banget ya ampun
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 277

    Saat pandangannya kembali jatuh ke punggung wanita itu, Jeremy melihat luka yang tidak begitu jelas di bagian pinggang belakang Eleanor.Jeremy menyipitkan matanya, menatap beberapa detik sebelum akhirnya mengalihkan pandangan.Setelah luka selesai diobati, satu jam lebih sudah berlalu. Dokter itu juga tampak kelelahan karena keringat bercucuran di dahinya.Jeremy menyuruh Andy untuk membawa pakaian bersih dan longgar. Kemudian, dia membantu Eleanor mengenakannya.Jeremy menunduk sambil mengancingkan baju Eleanor. Dengan nada datar, dia bertanya, "Kenapa ada luka di pinggang belakangmu?"Tatapan Eleanor terlihat agak kaget. Setelah ragu sejenak, terdengar suaranya yang lemah. "Sudah lama, aku nggak sengaja terluka waktu itu."Dokter yang sedang mengambil obat pun menoleh dan tampak ragu. Sebagai seorang dokter, dia tentu tahu bahwa itu adalah bekas operasi. Namun, karena pasien sendiri sudah memberi alasan, dokter itu tidak berkata lebih lanjut.Jeremy mengaturkan bangsal untuk Eleanor

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 278

    Yoana menatap Jeremy. "Remy, kalian mau ke mana? Apa butuh bantuanku?"Tatapan Jeremy yang suram tertuju pada wajah munafik Yoana. Dia memicingkan matanya, lalu menyahut dengan nada datar, "Nggak perlu."Yoana menggigit bibirnya dan mengangguk. "Ya sudah, aku pulang dulu. Bibi sangat syok, besok aku temani Bibi lagi.""Hm." Jeremy jelas tidak berniat berbicara lebih lama dengan Yoana. Dia langsung berbalik dan pergi.Eleanor menatap wajah Yoana dengan dingin. Yoana mengernyit sedikit, tetapi tetap menyunggingkan senyuman memprovokasi. "Bu Eleanor, jangan lupa jaga kesehatanmu."Eleanor mengepalkan tangannya dengan erat. Bibirnya bergetar. "Kamu kira aku nggak bisa melakukan apa-apa karena nggak punya bukti?"Eleanor tahu Yoana adalah biang keroknya. Meskipun tidak punya bukti, dia tidak akan mengampuninya begitu saja. Penderitaan yang dialami anaknya harus dirasakan oleh Yoana ribuan kali lipat.Yoana masih berpura-pura lugu. "Aku benaran nggak tahu apa maksudmu. Aku nggak akan bersika

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 279

    Beberapa pria di dalam kandang itu bertatapan, lalu tersenyum dingin. "Kalian nggak akan bisa berurusan dengan orang itu."Jeremy menatap mereka dengan dingin, lalu duduk dengan ekspresi datar. Sambil menjepit sebatang rokok di antara jari-jarinya, dia berucap, "Katakan saja siapa orang itu.""Kami nggak akan mengkhianati majikan kami. Kalau mau, bunuh saja kami." Sekelompok orang itu tampak tidak takut mati.Jeremy mengangkat tangannya. Andy langsung memahami maksudnya. Saat berikutnya, beberapa pengawal Keluarga Adrian masuk dengan membawa berbagai alat penyiksa.Kadang, kematian bukan hal yang paling menakutkan. Yang lebih menakutkan adalah penderitaan dalam hidup. Beberapa orang itu pun mulai merasa takut melihat alat-alat yang kejam itu. Jika alat-alat itu digunakan, mereka pasti akan menyesal telah datang ke dunia ini.Andy mengingatkan, "Sebaiknya kalian cepat mengaku atau kalian akan menderita lebih lama."Para pria itu menggigit bibir, bersikeras untuk tidak membocorkan apa pu

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 280

    Jeremy mengalihkan pandangannya yang suram kepada Eleanor. Kebetulan, keduanya bertemu pandang.Jeremy memicingkan matanya, lalu memiringkan kepalanya dan bertanya, "Kamu percaya?"Eleanor berdiri diam di tempatnya, lalu beralih menatap para pembunuh itu. "Nggak percaya, tapi yang mereka katakan itu fakta."Orang-orang ini tidak berbohong. Jelas, mereka hanya mengikuti perintah dan tidak mengenal Jeremy, apalagi pernah bertemu dengan Jeremy.Mereka bersikeras mengatakan bahwa Jeremy yang menyewa mereka. Jelas sekali, ini adalah tujuan penjahat itu.Penjahat itu mengirimkan Daniel ke rumah Keluarga Adrian untuk memfitnah Jeremy. Jadi, Eleanor sama sekali tidak terkejut dengan jawaban mereka ini.Jeremy tersenyum dingin, lalu menatap pria itu. "Aku Jeremy.""Apa?" Pembunuh itu terkejut dan tidak percaya.Eleanor mengalihkan pandangannya, tidak lagi menaruh harapan pada para pembunuh ini. Mereka tidak lagi bisa mendapat informasi apa pun.Atasan mereka tidak memberi mereka informasi yang

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 281

    Mona menggelengkan kepala. Awalnya, orang mengira dia tidak ingin bekerja sama, tetapi dia berkata, "Nggak usah tanya lagi. Aku yang melakukannya. Aku yang membuka pintu dan aku juga yang memasukkan anak itu ke dalam."Tatapan Eleanor terus terpaku pada Mona seraya memperhatikan ekspresi wajahnya. Saat mendengar apa yang dikatakan Mona, napas Eleanor terasa semakin berat sejenak.Jeremy juga mengerutkan alisnya dengan tajam. "Kamu lagi melindungi siapa? Kamu nggak punya alasan untuk melakukannya dan kamu juga nggak mungkin menyelesaikan semua ini sendirian."Mona sedikit membungkukkan tubuhnya. "Tuan, aku punya alasan untuk melakukannya. Aku nggak melindungi siapa pun. Kunci ada di tanganku dan akulah yang memasukkan anak itu. Akulah pelaku dari semua ini. Kalian bisa melaporkanku ke polisi dan menangkapku."Eleanor menatap tajam ke arah Mona dengan aura dingin yang terpancar dari matanya. "Kenapa kamu melakukan itu?"Eleanor tahu bahwa dia bukan dalang utama. Yoana adalah dalang seben

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 282

    Karena mencari bukti tidak dapat menyelesaikan masalah, Eleanor juga tidak keberatan menggunakan kekerasan. Membalas dendam dengan cara yang sama."Hmm." Suara Charlie terdengar jauh lebih dingin.Meskipun Eleanor hanya meminta beberapa orang, setelah menutup telepon, dia langsung mentransfer sejumlah uang ke rekening Charlie sesuai dengan tarif tentara bayaran.Orang-orang yang dikirim Charlie tentu saja adalah yang terbaik di bawah perintahnya. Setiap kali mereka melaksanakan misi, harganya mencapai puluhan miliar.Namun, beberapa detik kemudian, uang itu dikembalikan. Ketika Eleanor mengirim pesan padanya, seolah-olah kesal ... dia langsung diblokir oleh Charlie!Eleanor terdiam.Ruang Tamu Keluarga AdrianTatapan Jeremy yang tanpa emosi tertuju pada Mona, suaranya dingin seperti es. "Apa yang ingin kamu katakan?""Tuan, apakah Anda jatuh cinta pada Eleanor?"Ekspresi Jeremy semakin dingin. "Sejak kapan urusanku menjadi urusan yang bisa dibahas oleh siapa pun?"Mona segera berkata,

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 283

    Andy segera melaksanakan perintah itu. Setelah malam yang penuh kekacauan, langit perlahan mulai terang.Di ruang tamu Keluarga Pratama, terdengar suara tawa riang yang memenuhi ruangan.Alicia yang sudah mengetahui apa yang dilakukan Yoana, tidak dapat menahan tawanya. "Benarkah? Anak itu sudah mati?"Yoana bersandar di sofa dengan santai sambil menopang kepalanya dengan tangan dan tersenyum cerah. "Belum, tapi kondisinya nggak jauh berbeda sama mati. Bu, entah kenapa kali ini semuanya berjalan begitu lancar."Alicia tertawa, "Itu karena Tuhan pun nggak tahan melihatnya dan sedang membantumu."Yoana memikirkannya dan setuju. Awalnya, dia berencana menyuruh seseorang mencuri kunci Mona, tetapi tidak disangka Mona sendiri yang membantu membukakan pintu.Ketika para pembunuh itu melaporkan kepadanya, dia bahkan cukup terkejut. Sama sekali tidak menyangka Mona akan membantu secara sukarela. Namun, Yoana tidak ingin terlalu memikirkan hal itu.Bagaimanapun, dia sudah melakukan semuanya den

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 284

    "Kamu lagi berdoa untuk apa?" Bella tiba-tiba bertanya kepada Yoana dengan mata yang masih terpejam.Tangan Yoana yang terkatup sedikit bergetar. Setelah berpikir sejenak, dia menjawab dengan lembut, "Anak itu sungguh malang. Aku berdoa kepada dewa supaya dia cepat sembuh."Yoana berpikir bahwa dengan berkata seperti itu, Bella akan memuji kebaikan hatinya. Namun, Bella diam selama beberapa detik dan berkata dengan suara tenang, "Tanpa ketulusan, doa itu sia-sia. Pergilah beristirahat."Apakah Bella sedang menyuruhnya pergi? Yoana menggigit bibirnya, merasa bahwa Bella telah mengetahui kebohongannya. Dia tidak berani membantah dan segera pergi tanpa berkomentar.Bella menggelengkan kepalanya perlahan. Dia tahu betul apa yang terjadi antara Yoana dan Eleanor. Pada saat seperti ini, jika Yoana tidak menambah beban masalah bagi Eleanor, itu sudah cukup baik.Apakah dia benar-benar akan berdoa untuk kesembuhan anak Eleanor?Mustahil.Bella bisa menerima beberapa intrik kecil Yoana, tetapi

Bab terbaru

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 412

    Bella menggigit bibirnya dengan agak getir. "Hmm.""Semua ini ditulis oleh Jeremy. Awalnya, dia nggak percaya pada hal-hal seperti ini. Tapi karena kamu, setiap malam saat dia nggak bisa tidur, dia berlutut di depan altar dan berdoa. Totalnya ada 248 halaman, dia melakukannya selama 62 hari berturut-turut."Eleanor menatap buku tebal itu. Setiap halaman ditulis dengan rapi, semuanya adalah tulisan tangan Jeremy. Hatinya sedikit bergetar.Eleanor tidak tahu apakah Jeremy benar-benar percaya pada dewa, tetapi yang jelas, dia menulis ini sambil berdoa, sambil menyesali perbuatannya, sambil menyalahkan diri sendiri, sambil merasakan sakit.Melihat tulisan-tulisan itu, Eleanor bisa membayangkan sosok seorang pria yang menunduk sambil mencatat setiap tulisan dengan penuh ketulusan."Jeremy memang pernah menyakitimu. Selama kamu menghilang, dia hidup dalam penderitaan setiap hari, bahkan gangguan tidurnya semakin parah sampai nggak ada obat yang berkhasiat.""Dia sama sekali nggak bisa tidur.

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 411

    Eleanor mengernyitkan alisnya. "Nggak ada."Semua barang milik Eleanor sudah disimpan oleh Jovita, tidak ada yang tersisa lagi.Jovita menatap mata Eleanor, seolah-olah ingin memastikan yang dikatakan Eleanor memang benar. "Eleanor, coba pikirkan lagi baik-baik, benaran nggak ada benda lain?""Nggak ada," jawab Eleanor dengan tegas sambil menggelengkan kepala. Semua barang peninggalan ibunya untuknya berada di Keluarga Haningrat karena saat itu dia masih berusia puluhan tahun. Dia yang tidak memiliki persiapan apa pun tidak mungkin bisa melawan kelicikan dari Robert dan Felicia, sehingga semua barang itu tidak pernah sampai ke tangannya.Ekspresi Jovita berubah dan menganggukkan kepalanya, seolah-olah merasa lega."Nenek, kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti ini? Apa ada sesuatu yang penting?" tanya Eleanor.Jovita langsung menggelengkan kepalanya. "Nggak ada apa-apa. Hanya saja tiba-tiba teringat, jadi aku coba bertanya padamu."Eleanor yang cemberut pun menganggukkan kepala dengan

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 410

    "Di mana Nenek?" Eleanor tidak ingin membuang waktu berbicara dengan Tiara.Meskipun Eleanor tahu Tiara hanyalah alat yang dimanfaatkan oleh Yoana untuk menanggung kesalahannya, Tiara tetap memiliki niat buruk terhadap anak-anaknya dan bersedia dimanfaatkan secara sukarela.Saat ini, Eleanor tidak punya waktu untuk berurusan dengannya. Selama Tiara tidak menimbulkan masalah lagi, Eleanor akan menganggapnya tidak ada.Tiara tertegun sejenak sebelum menunjuk ke lantai atas. "Nenek ada di atas."Eleanor langsung menaiki tangga. Begitu dia pergi, Tiara buru-buru menelepon ayah dan ibunya. "Ayah, Eleanor masih hidup ...!"Eleanor tiba di depan kamar Jovita dan mengetuk pintu dengan pelan. Sesaat kemudian, terdengar suara dari dalam. "Masuk."Eleanor membuka pintu dan melangkah masuk. Jovita yang memakai kacamata rabun tua sedang duduk di kursi malas dekat jendela besar sambil merajut sesuatu. Cahaya matahari menyelimuti tubuhnya, memberikan kesan hangat dan damai.Ketika dia mengangkat kepa

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 409

    "Kukembalikan kepadamu," ujar Jeremy.Charlie mengangkat alis. "Kamu menyelidikiku?"Jeremy menatapnya dengan tenang. "Aku cuma menebak."Selama dua bulan terakhir, kecurigaan Jeremy terhadap Charlie tidak pernah surut. Dia terus mengawasi Charlie dan akhirnya menemukan sejumlah besar uang yang keluar dari rekeningnya.Empat triliun. Bukan jumlah kecil, cukup untuk membeli sebuah kediaman mewah atau barang berharga lainnya. Anehnya, Charlie hanya mengeluarkan uang tanpa membeli aset apa pun.Lebih mencurigakan lagi, transaksi itu terjadi tepat tiga hari setelah Eleanor menghilang. Ditambah dengan pengakuan Eleanor bahwa dia terkena racun yang sangat langka, Jeremy menyimpulkan bahwa uang itu kemungkinan besar telah digunakan untuk menyelamatkan Eleanor.Jika itu memang untuk Eleanor, Jeremy merasa sudah seharusnya dia kembalikan.Charlie tertawa kecil, meletakkan cek itu di atas meja dengan santai. "Kamu ini siapa? Berani sekali kamu menggantikan dia membayar utangnya?"Jeremy menyahut

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 408

    Langkah kaki Eleanor terhenti sejenak. Masa dia tidak berani duduk di sofa rumah sendiri?Dengan tenang, dia mendekat dan duduk. Jarak di antara dia dan Jeremy tidak terlalu dekat, tetapi juga tidak jauh, cukup untuk satu orang duduk di antara mereka.Tidak ada yang berbicara. Seolah-olah mereka memang hanya tidak bisa tidur dan duduk untuk menonton film. Namun, nyatanya tidak ada yang benar-benar menonton.Saat film diputar hingga setengah, Jeremy tiba-tiba merasakan beban lembut di bahunya. Hatinya bergetar. Dia menoleh sedikit, dagunya tanpa sengaja menyentuh dahi Eleanor yang tertidur lelap.Perlahan-lahan, dia mengangkat tangannya, setengah merangkul wanita itu. Bibirnya membentuk senyuman tipis.Dia menggendong Eleanor dengan hati-hati, seolah-olah mengangkat barang paling berharga di dunia. Kemudian, dia berbaring di samping Eleanor.Aroma wangi yang samar dari tubuh Eleanor terasa menenangkan, perlahan meredam kegelisahan dalam hati Jeremy. Jeremy menunduk untuk mengecup dahiny

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 407

    Eleanor memberikan satu set pakaian untuk Vivi, sementara Jeremy sudah membawa anak-anak ke ruang tamu.Lima menit kemudian, mereka semua duduk di ruang tamu, saling bertukar pandang. Vivi melihat Jeremy, lalu Eleanor, kemudian menatap mereka berempat. Di tengah keluarga ini, keberadaannya benar-benar terasa berlebihan.Saat berikutnya, dia teringat kejadian di restoran tadi. Mereka berdua ... mau balikan? Vivi berpikir, merasa lebih baik tidak ikut campur urusan asmara orang lain. Jadi, dia mengambil tasnya dan berdiri. "Aku paham, aku paham."Karena tidak ingin merusak momen, dia langsung bersiap untuk pergi. "Aku datang lagi lain kali."Dalam sekejap, Vivi melesat keluar. Eleanor melihat kepergiannya yang secepat kilat, merasa Vivi sudah sangat mahir dalam seni melarikan diri.Eleanor menatap Jeremy. "Kamu benar-benar mau menginap di sini?""Kalau tidur di luar, aku bisa mati kedinginan. Jadi ...." Jeremy menarik sudut bibirnya. "Kasihanilah aku."Eleanor mengangguk. Dia tidak sekej

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 406

    Jeremy terdiam sejenak, lalu menghela napas. Akhirnya, dia berkata, "Mobilku rusak."Mobil rusak, artinya dia tidak bisa pulang.Eleanor menatapnya. Pria ini ingin menginap? Jangan mimpi!Berpura-pura tidak mengerti, Eleanor berujar, "Tunggu sebentar."Jeremy tidak tahu maksudnya, sampai dia melihat Eleanor mengambil kunci mobil dan menjelaskan di mana mobilnya diparkir dengan sabar. "Pakai saja, besok suruh orang antar kembali."Jeremy menatap kunci mobil di telapak tangannya, lalu tiba-tiba tersenyum. Wanita ini sengaja!"Tebak gimana aku bisa membawa mereka ke sini?" tanyanya."Hm?" Eleanor berkedip bingung."Aku bilang kalau aku nggak melihatmu, aku akan mati. Kalau aku pulang, apakah orang tua keras kepala itu akan memindahkan rumahnya ke sini malam ini juga?"Eleanor melihat kedua anak yang dipegangnya. Dia tahu betapa keras kepala dan semena-menanya Simon. Pria tua itu memang akan melakukan hal seperti itu.Jadi, maksud Jeremy adalah kalau dia di sini, anak-anak di sini. Kalau d

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 405

    Simon perlahan-lahan menuruni tangga. "Sudah tengah malam, kalian mau ke mana?""Nggak bisa tidur, jadi mau jalan-jalan sebentar," balas Jeremy dengan tenang sambil menoleh, tanpa tanda-tanda berbohong."Nggak bisa tidur, jadi jalan-jalan?" Simon mengulangi kata-katanya, lalu mendengus dingin. "Jalan-jalan sebentar, lalu ujung-ujungnya pergi menemui Eleanor, 'kan?"Ekspresi Simon penuh dengan ketegasan. Kedua anak itu tinggal di rumah Keluarga Adrian. Selama Eleanor masih hidup, cepat atau lambat dia pasti akan kembali.Melihat perubahan sikap kedua anak itu terhadap Jeremy, Simon pun bisa menebak bahwa Eleanor pasti masih hidup dan sudah kembali. Hal ini membuat tatapan Simon dipenuhi kekhawatiran.Jeremy menggigit bibirnya erat-erat, lalu tiba-tiba berkata dengan nada ringan, "Aku hampir mati.""Apa?" Simon mengernyit tajam."Gangguan tidur. Bastian bilang kalau aku nggak segera mendapat perawatan, aku akan mati." Nada suara Jeremy begitu datar, seolah-olah dia hanya sedang membicara

  • Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam   Bab 404

    Jeremy mengusap keningnya, berjalan ke sisi tempat tidur. Dia melihat dua bagian pada selimutnya sedikit menggembung dan terus bergerak seperti ulat.Dia menarik selimut itu. Di bawahnya, terlihat dua bocah kecil yang sedang berbaring di atas tempat tidurnya. Mereka menatapnya dengan senyuman penuh harapan."Papa, akhirnya kamu datang! Malam ini kami tidur bersamamu ya. Cepat naik!"Harry menepuk tempat di sebelahnya, sementara Daniel bergeser ke samping, memberikan ruang yang lebih luas untuk Jeremy.Alis Jeremy berkedut keras. "Kalian sedang merencanakan apa?""Papa 'kan susah tidur malam-malam. Nih, buatmu."Jeremy menatap buku pelajaran yang tiba-tiba diselipkan ke tangannya. Alisnya semakin berkedut. "Buat apa ini?""Baca buku! Aku selalu mengantuk kalau baca buku. Sangat efektif. Coba saja!"Jeremy sungguh kehabisan kata-kata melihat tingkah mereka.Harry masuk ke dalam selimut, lalu menatap Jeremy. "Cepat baca."Jeremy mengusap keningnya dengan pasrah. "Kalau ada sesuatu yang in

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status