Malam semakin larut, tapi ketenangan yang diharapkan di rumah Lasmi tak kunjung datang. Murni duduk di sudut ruangan, berusaha menghilangkan beban pikirannya. Ia memeluk lututnya, pandangannya kosong menatap jendela. Hujan mulai reda, namun suara rintik yang tersisa menciptakan irama yang seolah mencemooh keputusasaan di dalam rumah itu. Lasmi, setelah memastikan Aji sudah tertidur di kamarnya, melangkah pelan menuju dapur. Namun, alih-alih menyiapkan sesuatu, ia hanya berdiri di sana, menatap pisau dapur yang tergantung di dinding. Matanya kosong, tapi ada sebuah kilatan gelap yang bersembunyi di balik pupilnya. Ia tak memedulikan bayangan kelam yang semakin nyata di sudut ruangan. Sangkalana ada di sana, bersembunyi dalam bayang-bayang, memerhatikan dan menunggu. "Lasmi," suara berat itu menggetarkan udara di sekitarnya. Lasmi berbalik dengan cepat, meski ia sudah menduga siapa yang memanggilnya. Sosok Sangkalana, meskipun hanya berupa bayangan samar, tampak semakin nyata. Mat
Last Updated : 2024-12-16 Read more