All Chapters of Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat: Chapter 21 - Chapter 30

33 Chapters

Bab 21 Rumah yang Dia Kenal

Hari ini masih hari Kamis, besok sepulang kerja Danisha akan langsung pulang ke Kota C ke rumah orang tuanya dan akan kembali hari Minggu siang karena besoknya harus bekerja lagi."Bagaimana, ya? Apa benar aku harus meminta bantuan Bian untuk menjelaskan semuanya pada Ayah?" gumam Danisha di ruangan kerjanya.Tangannya menekan beberapa huruf di keyboard, matanya menatap layar monitor yang ada di depannya, sedangkan pikirannya malah memikirkan hal lain.Danisha benar-benar mempertimbangkan ide dari Stefia. Padahal teman baiknya itu hanya bercanda dan tidak benar-benar menyarankan hal konyol itu. Tapi Danisha menganggapnya serius."Danish .... Apa yang sedang kau ketik?" tanya rekannya dari samping.Tulisan di layar monitor tidak lah jelas. Bukan sebuah kalimat, melainkan hanya tulisan asal yang dia ketik karena tidak disengaja."Eh ...." Mendengar hal itu, Danisha segera tersadar.Ia menghentikan gerakan tangannya, lalu menoleh ke samping dan melihat rekan kerjanya yang bernama Fandy b
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 22 Tidak Perlu

Di jalan yang sepi dengan angin sepoy-sepoy yang berhembus menerbangkan beberapa helai rambut panjangnya, Danisha berdiri di pinggir jalan setelah turun dari mobil Fandy. Perlahan Danisha pun berjalan. Ia menuju sebuah rumah mewah 3 tingkat dengan gerbang rumah yang sangat tinggi dan besar. Setelah sampai di depan rumah itu, ia malah terdiam, menatap gerbang tinggi dan besar itu dengan perasaan haru. Padahal tadi dirinya hanya asal berbicara akan pulang ke Jalan Selatan. Ia melakukannya tidak lain hanya untuk menghindar dari Fandy yang terus mengajaknya pulang bersama. Dan sekarang, di pinggir jalan yang tidak asing di matanya, Danisha malah melihat rumah orang kaya yang waktu itu menolongnya. Hatinya benar-benar terharu dan rasanya ingin berterima kasih secara langsung karena waktu itu dia telah menolongnya. Dengan perasaan yang sudah tidak karuan, Danisha memberanikan diri mengangkat tangan, bersiap menekan bel dan bermaksud mengunjungi orang itu. Namun, belum sempat belnya ditek
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 23 Siapa yang Melihat Video Dewasa?

Keesokan harinya, sepulang kerja Danisha bergegas ke luar gedung kantor dengan tergesa-gesa. Ia pun melihat ponselnya dan melihat tiket kereta yang sudah dia pesan perjalanan ke Kota C."Bagaimana, Sha? Apa kau benar akan pulang?" tanya Stefia di sampingnya.Teman baiknya itu menemani Danisha di pinggir jalan menunggu taksi pesanannya datang."Iya, Stef! Aku harus segera berangkat. Sebentar lagi keretaku berangkat," jawab Danisha dengan gelisah.Danisha pun berpesan, "Kalau kau mau pindah ke tempatku sekarang, pintunya terbuka lebar untukmu. Sandinya tanggal perpisahanku dengan Bian!""Heh?" Stefia pun mengerutkan kening. Ia mulai berpikir. "Tanggal perceraian kalian? Berarti ... kemarin-kemarin dong!""Aishhh .... Bukan tanggal perceraian, tapi perpisahan!" Danisha pun membenarkan.Namun teman baiknya itu masih belum mengerti."Kapan??? Apa itu sama dengan tanggal pernikahanmu? Hari menikah dan berpisah kan sama, hanya beda jam saja!" tebak Stefia.Belum sempat Danisha menjawab, tiba
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 24 Diratukan Sang Pewaris

Danisha benar-benar sangat malu. Entah pria itu bercanda, atau memang benar melihat dirinya tertidur di sofa, namun yang jelas, itu membuat Danisha sedikit lega. "Eh, itu ...." Tiba-tiba Wihaldy menunjuk ponselnya yang masih dipegang oleh Danisha. "Sepertinya itu ada seseorang di tempat tinggalmu!" Sesekali Wihaldy melirik ke layar ponsel, sedangkan kedua tangannya memegang roda kemudi dan mengendalikannya dengan sangat baik. "Apa?" Danisha pun penasaran. Ia menunduk. Di layar ponsel pria itu menampakan gambar CCTV dari rumah Danisha yang menunjukkan aktifitas saat ini. "Eh, itu ... Stefi?" gumam Danisha sambil melihat teman baiknya ada di ruang keluarga. 'Jadi, dia benar-benar datang ke apartemen dan berhasil membuka sandinya!' Danisha tidak terlalu terkejut, namun sedikit heran karena teman baiknya itu tidak mengabarinya terlebih dulu kalau dia akan ke apartemen. "Siapa? Stefi temanmu yang tadi?" tanya Wihaldy sambil menerima ponselnya dan dimasukan ke dalam saku jas. "Enh!
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 25 Sudah Punya Pacar Lagi

"Ka-kapan itu?" Danisha mulai mengingat-ingat. Lima tahun yang lalu, sebelum mengenal Bian dan sebelum dirinya lulus kuliah, Danisha masih ada di Kota C dan tinggal bersama ayahnya. Ketika sedang libur kuliah, Danisha pergi ke kota A dan menginap di tempat kakaknya yang sudah terlebih dulu tinggal di sana dan bekerja di tempat hiburan. Hingga di Sabtu malam ketika Danisha hendak pergi ke tempat kerja Rachel untuk mengantar barangnya yang tertinggal, Danisha melihat seseorang naik ke atas pembatas jembatan ketika dirinya ada di dalam taksi. Saat itu jalanan sangat macet, seorang pria dengan penampilan yang sangat kacau terlihat memaki dan mengutuk dirinya sendiri sambil menghadap ke arah sungai yang ada di bawah jembatan. Mungkin sebentar lagi pria itu akan loncat ke sungai. Danisha yang melihatnya pun menjadi panik. Ia meminta ijin pada sopir taksi untuk keluar, dan meminta sang sopir untuk tetap menunggunya. Danisha berlari menghampiri pria itu tanpa menghiraukan apapun. Pikirny
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 26 Sayang, Aku Boleh di Sini, Kan?

Perjalanan selama dua jam menuju Kota C terasa sangat lama ketika mood sedang tidak baik. Danisha pun sangat gelisah memikirkan apa yang mungkin Bian bicarakan pada ayah dan ibunya di rumah. Mungkin juga Bian bersikap baik agar ayahnya mendukung tindakannya yang ingin menikahi Danisha kembali. "Mantan suamimu ada di rumah, ya?" tanya Wihaldy yang tadi sempat mendengar pembicaraan Danisha dengan ayahnya di restoran. Wihaldy hampir mendengar semuanya, termasuk saat Danisha bilang akan pulang berama seorang pria ke rumah orang tuanya. "Tenanglah! Aku akan membantumu!" Tiba-tiba Wihaldy meraih tangan Danisha, lalu menggenggamnya dengan erat. "Eh ...." Danisha menoleh ke samping, melihat Wihaldy yang juga menatapnya. "Sebentar lagi kita akan sampai! Bersiaplah!" Wihaldy melepaskan genggaman tangannya. Lalu melihat peta yang ada di ponsel Danisha yang diletakkan di atas dashboard mobil. Tidak lama, mobil mewah yang dikendarai oleh Wihaldy pun memasuki sebuah komplek perumahan dan berhe
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 27 Wihaldy Membohongi Danisha

Di ruang keluarga yang hening dan dingin, berkumpul lima orang dewasa yang terdiri Danisha, ayah dan ibunya, juga Bian dan Wihaldy. Mereka duduk dan menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya."Okeh, sekarang semuanya sudah jelas, perceraian kemarin itu karena sebuah kesalahan. Bian pun sudah menyesal dan meminta maaf. Kalau mau kembali bersama pun, rasanya itu wajar-wajar saja. Apalagi menikahnya baru satu hari langsung berpisah karena emosi, sekarang dengan keadaan yang baik, semuanya bisa dimulai dari awal lagi. Dan, untuk Haldy, kau bisa melihatnya sendiri kan, Danish dan suaminya akan kembali bersama, kau pun bisa mencari wanita lain untuk dijadikan istri. Kau layak mendapatakan seorang gadis untuk menjadi istrimu!" jelas Doni panjang lebar pada Danisa dan Wihaldy.Doni tidak tahu latar belakang Wihaldy seperti apa. Tidak tahu juga kekerasan apa yang telah putrinya terima di malam pertama setelah menikah sampai dia terluka cukup parah. Yang Doni tahu saat ini ialah, menantunya yang
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Bab 28 Tidak Mau Berbagi Pasangan

Seketika suasana menjadi hening. Dari arah depan, terdengar seseorang membuka pintu, lalu orang itu masuk ke dalam dan berdiri di ambang pintu ruang keluarga."Eh, Danish ... Bian, kalian juga ada di sini?" ucap pertama Rachel ketika dia baru sampai di rumah.Ini bukanlah sebuah kebetulan, di mana kedua anak perempuan di rumah itu pulang ke rumah. Rosi lah yang menyuruh putrinya pulang ke rumah ketika tadi siang Bian menga bari kalau Bian akan datang.Sebagai seorang ibu yang sangat mencintai putrinya, tentu Rosi tahu kalau dari dulu Rachel sudah menyukai Bian. Rachel berteman dengan Bian dan selalu mengajak pria itu ke rumah. Hingga pada suatu hari ketika Bian main ke rumah, dia melihat Danisha yang cantik dan polos ada di rumah. Saat itu juga Bian langsung jatuh cinta dan meminta Rachel untuk mengenalkan Danisha padanya. Saat itu, Rosi sangat tahu bagaimana perasaan putrinya yang patah hati karena pria yang dicintainya malah menyukai adik tirinya. Rosi pun ingin membantu, tapi Rache
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Bab 29 Siapa yang Bertengkar?

Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Di kawasan elit namun tidak terlalu mewah itu Danisha keluar dari rumah dan berjalan menuju gerbang utama perumahan. Awalnya, Danisha mengira bahwa kepulangannya kali ini akan sangat menyenangkan setelah beberapa bulan dirinya tidak pulang. Ia akan menjelaskan semuanya pada ayah, dan ayahnya akan memeluknya sambil berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tapi sekarang, yang terjadi malah sebaliknya. Semuanya kacau dan hati Danisha semakin hancur. "Aishhh! Sial!" makinya dengan sangat kesal. Danisha terus berjalan menyusuri trotoar jalan tanpa arah dan tujuan. "Ternyata dalang dari semua ini adalah Rachel! Dia yang membuat foto itu, lalu ... setelah semua orang percaya dia membuka kedua kakinya untuk Bian! Aishhh, sungguh menjijikan!" "Lalu ... Haldy! Dia—" Danisha terdiam. Memikirkan kembali pria baik yang selalu ada di situasi terburuknya itu ternyata bermuka dua, Danisha menjadi kesal. "Pantas saja rasanya sangat aneh! Kemarin
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 30 Akulah yang Bersalah

Di kamar yang sangat luas dengan dinding kaca dan tirai yang terbuka, menampakan pemandangan kota yang sangat indah, Danisha perlahan masuk ke dalam kamar mengikuti pria di depannya.  "Duduklah! Akan kupesankan minuman hangat untukmu!" ucap Wihaldy sambil berjalan menuju meja kecil yang terdapat saluran telepon di pojok ruangan.  Dia akan memesan sesuatu ke kamarnya sesuai dengan apa yang dibilangnya pada Danisha.  "Enh, ya!" Danisha pun mengangguk.  Ia duduk di sofa panjang, terdiam menikmati pemandangan kota di malam hari yang sangat indah dan memukau dari balik kaca besar di depannya.  Entah mengapa, saat ini dirinya kebingungan. Beban di kepalanya sangat banyak sampai memenuhi semua ruang dan membuatnya lambat untuk berpikir jernih.  Awalnya Danisha berjalan keluar dari rumahnya untuk mencari udara segar dan untuk mendinginkan emosinya. Tapi sekarang, dia malah mengikuti Wihaldy ke kamar hotel.  "Apa yang aku lakukan?" gumamnya sambil membuka ponsel.  Di dalam ponselnya, wa
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status