Home / Romansa / Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat / Bab 29 Siapa yang Bertengkar?

Share

Bab 29 Siapa yang Bertengkar?

Author: Tusya Ryma
last update Last Updated: 2025-02-01 14:21:34
Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Di kawasan elit namun tidak terlalu mewah itu Danisha keluar dari rumah dan berjalan menuju gerbang utama perumahan.

Awalnya, Danisha mengira bahwa kepulangannya kali ini akan sangat menyenangkan setelah beberapa bulan dirinya tidak pulang. Ia akan menjelaskan semuanya pada ayah, dan ayahnya akan memeluknya sambil berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tapi sekarang, yang terjadi malah sebaliknya. Semuanya kacau dan hati Danisha semakin hancur.

"Aishhh! Sial!" makinya dengan sangat kesal.

Danisha terus berjalan menyusuri trotoar jalan tanpa arah dan tujuan.

"Ternyata dalang dari semua ini adalah Rachel! Dia yang membuat foto itu, lalu ... setelah semua orang percaya dia membuka kedua kakinya untuk Bian! Aishhh, sungguh menjijikan!"

"Lalu ... Haldy! Dia—" Danisha terdiam.

Memikirkan kembali pria baik yang selalu ada di situasi terburuknya itu ternyata bermuka dua, Danisha menjadi kesal.

"Pantas saja rasanya sangat aneh! Kemarin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 30 Akulah yang Bersalah

    Di kamar yang sangat luas dengan dinding kaca dan tirai yang terbuka, menampakan pemandangan kota yang sangat indah, Danisha perlahan masuk ke dalam kamar mengikuti pria di depannya.  "Duduklah! Akan kupesankan minuman hangat untukmu!" ucap Wihaldy sambil berjalan menuju meja kecil yang terdapat saluran telepon di pojok ruangan.  Dia akan memesan sesuatu ke kamarnya sesuai dengan apa yang dibilangnya pada Danisha.  "Enh, ya!" Danisha pun mengangguk.  Ia duduk di sofa panjang, terdiam menikmati pemandangan kota di malam hari yang sangat indah dan memukau dari balik kaca besar di depannya.  Entah mengapa, saat ini dirinya kebingungan. Beban di kepalanya sangat banyak sampai memenuhi semua ruang dan membuatnya lambat untuk berpikir jernih.  Awalnya Danisha berjalan keluar dari rumahnya untuk mencari udara segar dan untuk mendinginkan emosinya. Tapi sekarang, dia malah mengikuti Wihaldy ke kamar hotel.  "Apa yang aku lakukan?" gumamnya sambil membuka ponsel.  Di dalam ponselnya, wa

    Last Updated : 2025-02-02
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 31 Malam yang Indah

    "Hehe. ..." Wihaldy malah tersenyum sambil menarik tangan Danisha dari mulutnya. "Ya sudah, kau tidak bilang apapun! Aku saja yang terlalu percaya diri kalau kau sebenarnya sangat peduli terhadapku!" ucap Wihaldy dengan sedikit bercanda, namun dengan suara yang sangat pelan dan menggoda. Ia pun menunduk, menatap Danisha dari jarak yang sangat dekat. "Ah, ti-tidak! Siapa yang ped—" Tidak ingin mendengar pembelaan bohong dari Danisha, Wihaldy segera mengecup bibirnya. "Eh ...." Hal itu membuat Danisha terkejut. Ia langsung menutup mulutnya sendiri dengan tangan, seolah melarang Wihaldy untuk mendekatinya lagi. "Danish, aku ingin bicara serius denganmu. Selama ini, kau sudah kuanggap sebagai orang terdekatku. Selain kau, tidak ada wanita yang dekat denganku. Tidak ada wanita lain yang kupedulikan. Tidak ada juga wanita yang kuistimewakan. Jujur saja, aku menyukaimu. Bukan karena kita pernah tidur bersama, tapi ... jauh sebelum itu pun aku sudah tertarik kepadamu. Maukah ka

    Last Updated : 2025-02-03
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 32 Tampil Cantik

    Hari berikutnya, tepatnya di hari Senin, Danisha berangkat ke kantor dengan cantik dan ceria. Ia merias sedikit wajahnya, rambut dibiarkan terurai panjang dengan gelombang besar yang dibuat menggunakan alat. Tubuh rampingnya dibalut dengan pakaian yang sangat bagus yang sebelumnya tidak pernah lagi dipakai setelah perpisahannya dengan Bian. Awalnya, hidup Danisha terasa sulit setelah perpisahannya dengan sang suami yang baru menikah beberapa jam. Menjalani hari-hari pun terasa berat dan rasanya ingin menyerah saja. Tapi sekarang, setelah ada orang baru yang masuk ke dalam hidupnya, dirinya kembali bersemangat. Ia sangat bahagia, rasanya ingin selalu tampil cantik dan membuat prianya kagum. "Hai Stef ..." sapa Danisha dengan riangannya. Ia terlihat ceria masuk dan menyapa Stefia yang sudah duduk di mejanya, namun dengan raut yang cemberut. "Ada apa denganmu? Apa kau sakit?" tanya Danisha yang langsung mengubah ekspresinya menjadi serius. Danisha pun mendekat, menghampiri rekan

    Last Updated : 2025-02-10
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 33 Pembohong Kecil

    Saat ini Danisha sedang berada di tempat karaoke dengan jadwal "karaoke keluarga" yang beroperasi dari jam 14:00 sampai jam 24:00. Walau ia tidak melakukan apapun dengan pria lain di tempat itu, tapi Danisha tetap ragu dan takut untuk berkata terus terang pada Wihaldy. Akhirnya Danisha menelepon balik. Baru satu detik memanggil, dari seberang telepon sudah terdengar suara. Wihaldy menyapa dan bertanya pada Danisha. "Halo! Sayang, kau ada di mana?" "Eh ...." Danisha menjadi gugup. Ia balik bertanya pada Wihaldy. "Maaf tadi kau menelepon, ya?" Terdiam beberapa saat, selanjutnya Wihaldy mengiyakan. "Emh, ya! Sayang masih ada di kantor? Mau aku jemput?" "Ah, ti-tidak usah! Aku pulang bareng Stefi," balas Danisha dengan pelan sambil menatap kiri dan kanan. Ia penuh waspada melihat sekitar—di samping pintu ruangannya. Di lorong yang terdapat banyak pintu, hawanya terasa hening dan sepi, perasaan Danisha pun menjadi tidak enak. Entah karena dirinya sedang berbohong, atau karen

    Last Updated : 2025-02-11
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 34 Mantan yang Menjengkelkan

    "Mau apa dia kemari?" tanya Wihaldy sambil berkacak pinggang di samping Danisha.Danisha pun melihatnya. Ia terdiam sambil menarik ujung pakaian Wihaldy karena gugup.Saat ini, Danisha memang sangat gugup, tapi bukan karena mantan suaminya datang ke tempat tinggalnya. Danisha gugup karena tidak bisa mengendalikan ketidak nyamannya ketika berhadapan dengan mantap yang kemarin tidur di kamar kakaknya."Jangan takut! Aku di sini, bersamamu!" ucap Wihaldy penuh keyakinan.Setelah itu, Wihaldy menggandeng tangan Danisha, lalu berjalan menuju pintu apartemen dengan langkah tegap dan penuh percaya diri."Eh, Danish?" Bian melihat Danisha yang nampak cantik dengan riasan natural dan pakaian yang sangat bagus.Namun detik berikutnya Bian menatap Wihaldy yang selalu ada di samping mantan istrinya."Danish, bisa kita bicara berdua?" tanya Bian pada Danisha.Mereka saling berhadapan di depan pintu unit apartemen."Bi-Bian! Semuanya sudah jelas! Kita sudah berpisah dan tidak ada lagi yang perlu ki

    Last Updated : 2025-02-12
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 35 Menghambur-Hamburkan Uang Demi Wanita

    Di unit apartemen itu kini hanya tinggal Danisha dan Wihaldy. Mereka berdua duduk di sofa dengan suasana hening. Danisha terdiam sambil melamun setelah mantan suaminya pergi. "Kenapa marah? Apa kau masih ada perasaan terhadapnya?" tanya Wihaldy di samping Danisha. Wihaldy bisa menebak, mood Danisha menjadi buruk setelah mereka membahas masalah Bian yang tidur di kamar kakaknya. "Ti-tidak! Aku sudah tidak ada perasaan apapun terhadap Bian!" Danisha memutar badannya. Yang awalnya memunggungi dan menatap kaca besar yang ada di depannya, sekarang Danisha berhadapan dengan Wihaldy dengan jarak yang sangat dekat. "Lalu, kenapa kau marah saat dia bersama dengan kakakmu?" tanya Wihaldy lagi, namun dengan nada dan suara yang sangat lembut. "Ya, coba kau bayangkan, bagaimana aku tidak kesal? Setelah apa yang dia lakukan terhadapku, dia datang dan menjelaskan tanpa kuminta. Semua penjelasannya itu bohong. Dia terus mengarang cerita agar aku percaya. Dia pikir aku bodoh kali, ya? Jelas

    Last Updated : 2025-02-12
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 36 Apa Kau Sudah Bosan?

    Ting! Tong! Bel-nya berbunyi lagi. Dilihat dari "lubang intip" di pintu, Danisha melihat Stefia digandeng oleh Fandy dengan kesadaran yang tidak 100%. "Apa Stefi mabuk?" Danisha menjadi khawatir. Ia membuka pintu, lalu melihat Fandy yang terdiam menatapnya sambil menggandeng Stefia dan menopang tubuhnya yang kecil. "Stefi kenapa? Apa dia mabuk? Dan, kau... darimana kau tahu tempat tinggalku?" tanya Danisha dengan heran. Fandy hanya terdiam. Ia melihat penampilan Danisha yang bersih dengan pakaian tidur seksi dan dengan rambut panjang setengah basah. Tercium wangi sabun yang sangat segar dari tubuhnya. "Hey! Fandy ...." Danisha menyadarkan pria itu. Ia menarik tangan Stefia yang lemah dengan bau alkohol yang menyengat. "Aishhh, Stef! Kenapa kau mabuk? Ayo masuk!" Tanpa berbicara pada Fandy, Danisha langsung menuntun Stefia masuk ke dalam apartemen. Danisha sedikit malas berhadapan dengan rekan kerja yang norak itu, yang melihat Danisha dengan tatapan mesum. Setelah

    Last Updated : 2025-02-13
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 37 Trauma Akan Penghianatan

    Tepat pukul 7 pagi Danisha dan Stefia sudah menghabiskan sarapan pagi. Saat ini mereka sedang bersiap untuk pergi ke kantor. Dari depan, terdengar suara seseorang menekan bel. Danisha yang sudah mengambil tas kecilnya segera berjalan menuju pintu untuk melihat. "Siapa, Sha?" tanya Stefia sambil mendekat. Danisha terdiam di depan pintu setelah melihat lubang intip di depannya. "Siapa, sih? Kenapa tidak dibuka?" tanya Stefia yang sangat penasaran. Bel masih berbunyi, tapi sangat pemilik rumah masih terdiam tanpa bergerak. "Apa kau melihat hantu?" cetus Stefia sambil membuka kunci, dengan cepat pintunya dibuka. "Eh ...." Baru saja Danisha ingin melarang, tapi pintu sudah terlanjur dibuka oleh Stefia. Mau tidak mau ia harus berhadapan dengan orang bertamu ke tempatnya. "Nona, Tuan menunggu Anda di bawah!" ucap seorang pria yang berpakaian rapi dengan tampang yang cukup tampan. Dia membungkuk pada Danisha sambil tersenyum. Senyumannya sangat manis dengan bibir tipis yan

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 49 Putus

    Di pagi hari, Danisha terbangun karena kepalanya terus berdenyut. Lama kelamaan denyutan itu semakin kencang dan menyiksa.   "Aishhh!" Danisha meringis di bawah selimut, mencengkram rambutnya dan menahan rasa sakit.   Dirasa–rasa, suasana di kamar itu terasa berbeda, wanginya pun terasa asing, dan tekstur selimut dan bahannya sangat lembut dan berbeda dengan selimut miliknya yang ada di kamar.   "Eh ... ini di mana?" Danisha segera tersadar. Ia membuka mata, lalu menatap sekeliling yang nampak gelap gulita karena semua lampu dimatikan dan gorden tebal masih tertutup rapat.   "Apa semalam aku ikut dengan Stefi dan kedua pria itu?" Danisha terlentang di tempat tidur sambil mencengkram selimut di dada.   Ia mengingat–ingat kembali kejadian semalam. Setelah keluar dari tempat hiburan, dirinya dan Stefia masuk ke dalam mobil pria itu, lalu ... lalu Danisha turun di apartemen.   "Heh? Semalam aku masuk ke tempat tinggalku, bukan ke tempat tinggal pria itu ...." Danisha mulai ingat.   

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 48 Danish Pergi

    Wihaldy mulai curiga, Danisha tidak bisa menerima telepon, tapi dia masih bisa mengirim pesan. Kalau dia sedang tidur, harusnya dia mengabaikan teleponnya tanpa bisa mengirimnya pesan. ["Sayang! Apa kau sedang berada di luar?"] tanya Wihaldy lagi karena Danisha tidak menjawab. Sedangkan pesannya sudah dibaca. Cekrek! Danisha memfoto meja dengan piring dan gelas, juga dengan botol minuman, roko dan asbak. Lampu warna-warni terlihat di fotonya karena ruangan itu sangat gelap. Setelah itu Danisha mengirim dua foto sekaligus. Satu foto itu dan yang satunya lagi foto dirinya yang sedang memegang gelas anggur. Penampilannya yang glamour pun nampak terlihat dengan gaun seksi yang memperlihatkan leher, bahu polos dan belahan dada yang rendah. Terakhir Danisha mengirim sebuah pesan, ["Nanti kuhubungi lagi!"] ["Sayang, apa kau sudah gila? Apa yang kau lakukan?"] ["Kau di mana?"] ["Cepat beritahu aku!"] ["Apa kau bersama Fay?"] tanya Wihaldy dengan panik. Namun pesannya tidak

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 47 Biarkan Saja

    Di dalam apartemen, Danisha sudah merias wajahnya sangat cantik, rambutnya pun dikuncir kuda dengan rapi dan elegan, tubuhnya dibalut gaun seksi sepaha dengan belahan dada yang sangat rendah. Sedangkan teman baiknya sedari awal sudah memakai pakaian seksi dan riasan tebal untuk pergi bekerja di tempat karaoke. Tapi sekarang, mereka bersiap untuk pergi ke sebuah hotel bintang lima yang terletak di pusat Kota A. "Kau serius Sha, mau masuk ke dalam koper ini?" tanya Stefia dengan ragu. Pasalnya, Danisha sudah berdandan sangat cantik dengan gaun seksi yang indah, tapi akhirnya dia malah masuk ke dalam koper yang sangat besar. "Ini hanya sampai kita masuk ke dalam lift, Stef! Aku khawatir Fay akan mengikutiku kalau dia tahu aku keluar dari apartemen." Itulah yang Danisha pikirkan. Entah Fay atau Wihaldy yang sedang memantau CCTV di depan pintu apartemennya dan melihat gerak-geriknya, daripada ketahuan, lebih baik Danisha berjaga-jaga dengan bersembunyi di dalam koper saat keluar dar

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 46 Kembali Pada Tunangannya

    Jam 8 malam, Stefia datang ke apartemen Danisha sebelum pergi ke tempat kerja. Dia melakukan hal itu atas permintaan Danisha yang sedang resah.   "Aneh bagaimana maksudmu? Haldy hanya memberikan fasilitas terbaik untukmu. Walau hanya mobil dan sopir, tapi itu sudah sangat luar biasa, Sha! Kalau aku sih, sujud syukur, tidak akan mengeluh sepertimu!" ucap Stefia setelah mendengar curhatan kegalauan Danisha tentang pacarnya.   Danisha pun mengerti dengan maksud Stefia. Namun, yang membuatnya galau bukanlah itu, melainkan sikap Wihaldy yang mendadak menjadi aneh dan misterius setelah mereka pulang kerja. Padahal dari siang, Wihaldy meneleponnya seperti biasa. Dia sendiri yang bilang kalau nanti akan menjemput Danisha ke kantornya.   "Bukan itu! Aku mengeluh bukan karena sopirnya, tapi karena ... dia memberiku sopir pribadi secara mendadak. Seolah dia tidak ada waktu untukku lagi!" jelas Danisha dengan pelan.   Walau saat ini mereka mengobrol di dalam kamar, namun Danisha masih khaw

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 45 Jadi Aneh

      "Emh, ya sudah, tidak apa-apa! Untungnya kau punya badan yang sehat dan kuat, kau mampu menanggung semua bebanmu dengan mudah! Aku yakin, kedepannya kau akan mendapatkan pria yang baik, yang bertanggung jawab, yang akan membahagiakanmu di sepanjang hidupmu!" hibur Danisha sambil memegang kedua tangan Stefia.   Danisha memang tahu semua hal tentang Stefia. Bagaimana dia hidup dan bagaimana dia berjuang mati-matian untuk keluarga. Selain itu, dia pun selalu dimanfaatkan oleh pacarnya yang tidak bekerja. Untungnya sekarang mereka sudah putus, Stefia tidak perlu lagi mengeluarkan banyak uang untuk pria busuk itu.   "Ya, Sha! Semoga saja aku punya pacar tampan, baik, kaya, dan bisa memanjakan aku seperti pacarmu!"   "Eh, iya! Ngomong-ngomong, Fandy ke mana, ya? Sudah beberapa hari ini dia tidak masuk kerja! Apa dia sakit?" tanya Stefia, mengalihkan pembicaraan.   Danisha pun mendengarnya. Namun ia tidak tahu apa yang terjadi pada rekan kerjanya itu.   "Entahlah! Mungkin dia saki

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 44 Lebih dari Cukup

    "Berjanjilah, Sayang!" ucap Wihaldy lagi karena Danisha hanya menoleh ke belakang, mengecup bibirnya lalu tersenyum. Menurut Danisha, tindakannya itu mengartikan bahwa dirinya sudah berjanji, tidak akan meninggalkannya apapun yang terjadi. Namun, Wihaldy tidak mengerti dengan hal itu. Dia kembali meminta, dan akan terus meminta sampai Danisha menjawab "Ya". "Sayang, berjanjilah!" rengek Wihaldy, kali ini dengan manja. Dia memeluk Danisha di dalam kolam air manas, menyandarkan dagunya di pundak ramping wanita itu sambil terus menunggu jawaban. "Hehe! Kenapa merengek seperti itu? Apa kau melakukan kesalahan?" tanya Danisha sambil tersenyum.  Melihat tingkah manjanya yang belum pernah dilihat sebelumya, Danisha malah sangat suka. Tuan Muda Wihaldy yang kaya, gagah, dan tampan, saat ini terlihat seperti anak kecil yang sedang merengek meminta permen. Sangat manis dan menggemaskan. "Tidak! Aku tidak melakukan kesalahan! Aku hanya ... khawatir, kau akan meninggalkan aku di kemudi

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Ban 43 Hadiah Spesial

    Di meja makan yang cukup luas dengan berbagai menu yang sudah tersaji cantik di piring, ditemani satu botol anggur mewah, juga lilin-lilin yang menghiasi, Wihaldy bersama Danisha duduk saling berhadapan. Dinner romantis ini disiapkan oleh Wihaldy khusus untuk kekasih tercintanya. "Sayang, ini pertama kalinya aku mengajakmu makan malam! Walau ini belum terlalu malam, tapi kuharap kau menyukainya!" ucap merdu Wihaldy sambil menegang tangan kanan Danisha. Dia tersenyum penuh dengan rasa cinta. "Ah, ya! Ini sungguh luar biasa. Aku tidak menyangka kau akan menyiapkan ini di sela kesibukanmu yang padat. Aku sangat menyukainya. Terima kasih!" Danisha tersipu saat mengatakan kata terima kasih. Pipinya pun sampai merah karena gugup. Sebelumnya Danisha menikah, suaminya menyiksa dan menceraikannya di malam pernikahan. Dan sekarang, Tuhan membalas rasa sakit dan air mata itu dengan kehadiran Wihaldy dan cinta pria itu yang besar. Danisha benar-benar bersyukur atas hal itu. "Ayo Sayang,

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Nan 42 Dinner Romantis

    Di jam istirahat, Danisha yang sudah memaafkan Stefia pergi bersama ke tempat makan yang ada di seberang gedung kantor. Mereka membicarakan banyak hal, termasuk rencana untuk mengambil pekerjaan sampingan setelan pulang kerja.  "Untuk apa uang tambahan, Stef? Gaji dari kantor sudah lebih dari cukup untuk biaya hidupmu. Tidak perlu lagi bekerja di tempat lain!" ucap Danisha sambil menyantap makanannya.  "Aku?" Stefia makan sambil mendengar pertanyaan dari teman baiknya.  "Ada sesuatu yang diinginkan keluargaku di kampung. Aku harus mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk itu!" jelasnya dengan serius.  Stefia menunduk, menyantap makanannya dengan sedikit lesu.  Entah mengapa, setiap kali membicarakan keluarganya, Stefia selalu tidak bersemangat.  "Bagaimana denganmu?" tanya Stefia, mengalihkan pembicaraan.  "Sekarang Bian tinggal di tempatmu. Dia tidak akan pindah sebelum kau membayar semuanya!"  "Sha! Apa kau sanggup membayar semuanya sendiri? Tidak bisakah kau menerima tawar

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 41 Di Luar Kendali

    Di pagi hari, Danisha terbangun di bawah selimut hangat dan di atas tempat tidur yang sangat empuk. Ia pun menggeliat, menikmati kualitas tidurnya yang sangat baik setelah tidur di kamar orang lain. "Ah, ya! Ini di rumah Haldy! Aku harus segera pulang," ucap Danisha sambil menyibak selimut, lalu turun dari tempat tidur. Di kamar itu tidak ada orang lain lagi selain Danisha. Kamar besar dengan dekorasi minimalis berwarna krem dan coklat itu nampak sepi karena sang pemilik kamar entah pergi ke mana. Padahal tadi malam Wihaldy masih tidur di samping Danisha, memeluknya dan terus mengecup kepalanya sambil memejamkan mata. Tapi sekarang, pria itu sudah tidak ada. "Taksi, aku harus segera memesan taksi! Kalau tidak, aku bisa terlambat," ucap Danisha dengan panik. Ia menatap kiri dan kanan, mencari sesuatu yang bisa dia gunakan. Di atas nakas samping tempat tidur, terlihat ada jam tangan dan ponsel yang masih menyala. Sepertinya Wihaldy baru keluar dari kamar setelah membuka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status