Share

Bab 31 Malam yang Indah

Author: Tusya Ryma
last update Last Updated: 2025-02-03 19:10:44
"Hehe. ..."

Wihaldy malah tersenyum sambil menarik tangan Danisha dari mulutnya.

"Ya sudah, kau tidak bilang apapun! Aku saja yang terlalu percaya diri kalau kau sebenarnya sangat peduli terhadapku!" ucap Wihaldy dengan sedikit bercanda, namun dengan suara yang sangat pelan dan menggoda.

Ia pun menunduk, menatap Danisha dari jarak yang sangat dekat.

"Ah, ti-tidak! Siapa yang ped—"

Tidak ingin mendengar pembelaan bohong dari Danisha, Wihaldy segera mengecup bibirnya.

"Eh ...."

Hal itu membuat Danisha terkejut. Ia langsung menutup mulutnya sendiri dengan tangan, seolah melarang Wihaldy untuk mendekatinya lagi.

"Danish, aku ingin berbicara serius denganmu. Selama ini, kau sudah kuanggap sebagai orang terdekatku. Selain kau, tidak ada wanita yang dekat denganku. Tidak ada wanita lain yang kepedulian. Tidak ada juga wanita yang kuistimewakan. Jujur saja, aku menyukaimu. Bukan karena kita pernah tidur bersama, tapi ... jauh sebelum itu pun aku sudah tertarik kepadamu. Maukah kau menj
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 32 Tampil Cantik

    Hari berikutnya, tepatnya di hari Senin, Danisha berangkat ke kantor dengan cantik dan ceria. Ia merias sedikit wajahnya, rambut dibiarkan terurai panjang dengan gelombang besar yang dibuat menggunakan alat. Tubuh rampingnya dibalut dengan pakaian yang sangat bagus yang sebelumnya tidak pernah lagi dipakai setelah perpisahannya dengan Bian. Awalnya, hidup Danisha terasa sulit setelah perpisahannya dengan sang suami yang baru menikah beberapa jam. Menjalani hari-hari pun terasa berat dan rasanya ingin menyerah saja. Tapi sekarang, setelah ada orang baru yang masuk ke dalam hidupnya, dirinya kembali bersemangat. Ia sangat bahagia, rasanya ingin selalu tampil cantik dan membuat prianya kagum. "Hai Stef ..." sapa Danisha dengan riangannya. Ia terlihat ceria masuk dan menyapa Stefia yang sudah duduk di mejanya, namun dengan raut yang cemberut. "Ada apa denganmu? Apa kau sakit?" tanya Danisha yang langsung mengubah ekspresinya menjadi serius. Danisha pun mendekat, menghampiri rekan

    Last Updated : 2025-02-10
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 33 Pembohong Kecil

    Saat ini Danisha sedang berada di tempat karaoke dengan jadwal "karaoke keluarga" yang beroperasi dari jam 14:00 sampai jam 24:00. Walau ia tidak melakukan apapun dengan pria lain di tempat itu, tapi Danisha tetap ragu dan takut untuk berkata terus terang pada Wihaldy.Akhirnya Danisha menelepon balik.Baru satu detik memanggil, dari seberang telepon langsung terdengar suara. Dia menyapa dan bertanya pada Danisha."Halo! Sayang, kau di mana?""Eh ...." Danisha menjadi gugup. Ia balik bertanya pada Wihaldy. "Maaf tadi kau menelepon, ya?"Terdiam beberapa saat, selanjutnya Wihaldy mengiyakan. "Emh, ya! Sayang masih ada di kantor? Mau aku jemput?""Ah, ti-tidak usah! Aku pulang bareng Stefi," balas Danisha dengan pelan sambil menatap kiri dan kanan.Ia penuh waspada melihat sekitar—di samping pintu ruangannya.Di lorong yang terdapat banyak pintu, hawanya terasa hening dan sepi, perasaan Danisha pun sangat tidak enak. Entah karena dirinya sedang berbohong, atau karena Wihaldy ada di sebe

    Last Updated : 2025-02-11
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 1 Tuduhan di Malam Pertama

    "PLAK! " Suara tamparan itu bergema di malam pernikahan Danisha dan Bian. Sebuah awal yang mengerikan untuk kisah cinta yang seharusnya penuh kebahagiaan. "Brengsek!" teriak Bian. Wajahnya merah padam, amarah membara. "Kenapa baru sekarang kebusukanmu terbongkar, hah?" Sebuah fitnah keji menghancurkan pernikahan mereka. Danisha, yang baru saja mengucap janji suci pernikahan setelah tiga tahun berpacaran, kini dituduh telah berselingkuh. Foto-foto yang dilemparkan Bian menjadi bukti yang tak terbantahkan. Padahal mereka baru kembali dari hotel tempat acara, harusnya ini menjadi malam indah untuk mereka, dan menikmati malam pertama seperti pengantin pada umumnya. Tapi ini malah bertengkar. BRUK!!! Kali ini Bian mendorong Danisha sampai tubuh ramping itu menghantam meja kopi yang ada di pojok ruangan. Seketika Danisha terdiam, keningnya berdarah, gaun pengantinnya ternoda. Ia tak berdaya menghadapi tuduhan yang tak berdasar itu dari suami. "Coba kau lihat sendiri! Apa aku harus dia

    Last Updated : 2024-10-22
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 2 Kabur

    Jam 11 malam, di kamar gelap yang hanya ada sedikit cahaya dari lampu luar, Danisha menggigil di pojok ruangan dengan lebam dan panas di sekujur tubuhnya. Kepalanya terasa sakit, luka di keningnya pun infeksi karena terlalu lama dibiarkan, dan jari di tangan kirinya sudah bengkak karena tadi diinjak oleh Bian. Bahkan sekarang cincin pernikahannya pun tidak bisa dilepas karena jarinya ikut membesar. "Ah! Bagaimana ini? Sakit sekali!" Danisha sudah tidak tahan lagi. Kalau terus berada di sana, bisa-bisa dirinya mati konyol. "Aku harus keluar!" ucap Danisha sambil menatap seisi kamar yang nampak gelap. Dari jendela minimalis berukuran lebar 60x150 cm, terlihat ada cahaya dari lampu luar di balik tirai yang tertutup. Sekuat tenaga Danisha bangkit berdiri, menghampiri jendela itu dengan harapan dirinya bisa memanfaatkan itu untuk kabur. "Aishhh!" Danisha mendesis sambil menahan lututnya yang tidak bertenaga saat berdiri. Gaun pengantinnya yang panjang lumayan berat, Danisha semaki

    Last Updated : 2024-10-23
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 3 Ini di Mana?

    Di sebuah kamar mewah dengan dekorasi modern yang indah, Danisha terbangun karena suara seseorang membuka pintu. Saat bangun, Danisha merasakan tubuhnya panas, dan tulang belulangnya terasa sakit. Rambutnya pun basah, entah karena keringat atau karena air hujan. Selain itu, dadanya terasa sesak dan sakit, seperti ada pisau yang mencabik-cabik isi di dalamnya. "Eh, ini di mana?" Ia pun menatap seisi kamar yang nampak asing, lalu melihat cairan infusan menggantung di samping tempat tidurnya. "Awhhh!" Ketika tangannya diraba, ternyata ada selang yang menempel. "Oh ...." Pantas saja punggung tangannya terasa gatal, ternyata karena perekat yang menahan selang infus agar tidak bergeser. "Nona! Syukurlah Anda sudah bangun!" ucap seseorang dari depan pintu. Danisha pun seketika terkesiap. Ia menoleh ke samping, melihat seorang wanita paruh baya sedang berjalan ke arahnya sambil tersenyum. "Sudah lebih dari 5 jam Anda tidak sadarkan diri, Nona! Anda pun mengalami demam tinggi. Semalam

    Last Updated : 2024-10-24
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 4 Orang Lain tidak Boleh Tahu

    Di sore hari, kondisi Danisha sudah membaik, demamnya pun sudah turun dan kepalanya tidak pusing. Ia tidak diinfus lagi karena kondisinya benar-benar sudah baik. Hanya memar di tubuh dan sedikit bengkak di tangan, itu tidak masalah. Danisha masih bisa beraktifitas seperti biasa. "Nona! Ini pakaian untuk Anda! Mandi dan pakailah! Pak Lucas menunggu Anda di bawah!" ucap kepala pelayan yang bernama Lunie. Tadi, setelah tuannya pulang kerja, Lunie menceritakan kondisi dan keadaan Danisha pada pria single yang sudah berusia tiga puluh lima tahun—namun belum menikah. Tuannya yang sangat kaya itu langsung memberikan pakaian yang dibawanya dari luar, lalu meminta Lunie untuk memberikannya pada Danisha dan memanggil wanita yang terpaut usia 9 tahun lebih muda darinya itu untuk turun ke bawah. Tapi bukan untuk menemui sang pemilik rumah, melainkan Lucas—asisten pribadinya—mewakilinya untuk berbicara dengan Danisha. "Oh, ya! Terima kasih!" balas Danish sambil mengambil pakaian itu dari tang

    Last Updated : 2024-10-26
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 5 Janda di Malam Pertama

    Jam 6 sore, langit sudah mulai gelap. Bian datang ke rumah itu dan memarkirkan mobilnya di halaman yang sangat indah dan luas. Dari pintu utama yang tinggi dan besar, Danisha berjalan ditemani kepala pelayan menghampiri Bian. Ketika mereka bertatap muka, Bian terdiam, melihat di kening dan tangan Danisha ada plester besar yang menutupi luka-lukanya. Pakaian dan sepatu yang dipakai Danisha pun nampak mahal, padahal semalam istirnya kabur tanpa mengganti pakaian. "Dari mana saja kau, semalaman tidak pulang? Bahkan kau merusak semua tanaman yang ada di belakang rumah!" Bukannya disambut dengan baik oleh orang yang menjemputnya, Danisha malah dipelototi. Kepala pelayan yang mengantarnya pun sampai terheran-heran dengan sikap kasar Bian. "Terima kasih, Bu! Saya tidak akan melupakan semua kebaikan kalian!" Danisha tidak langsung menjawab pertanyaan Bian. Ia malah berpamitan pada kepala pelayan, lalu berterima kasih lagi untuk kesekian kalinya sebelum dirinya benar-benar pergi. "Iya

    Last Updated : 2024-11-02
  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 6 Saya Bukan Suami Anda

    Pria di depannya ini benar-benar sudah gila. Tadi, Bian menjemput Danisha di rumah orang lain layaknya suami yang baik. Tapi sekarang, dia menurunkannya seperti akan menurunkan seekor domba dari mobilnya, sangat kasar dan arogan. Tanpa membuang waktunya lagi, Danisha pun segera membuka sabuk pengamannya, keluar dari mobil, lalu membuka bagasi belakang sesuai arahan dari Bian. Melihat ada koper hitam yang memang miliknya, Danisha langsung mengangkatnya, lalu menurunkannya ke tanah. Setelah itu, Bian benar-benar pergi. Dia mengunjak gasnya dengan kuat seperti akan menerbangkan mobil dua baris itu ke langit. Melihat mobil dan orangnya sudah pergi, Danisha pun terdiam. Ia membeku di pinggir jalan yang gelap dengan tinju yang terkepal erat di dalam pakaian. Ia pun tidak menyadari, orang yang menolongnya semalam mengikutinya dari belakang. Dan sekarang dia sedang memperhatikannya dari jarak yang tidak terlalu jauh. "Ah, sudahlah! Lebih baik seperti ini. Dia pergi aku pun pergi

    Last Updated : 2024-11-03

Latest chapter

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 33 Pembohong Kecil

    Saat ini Danisha sedang berada di tempat karaoke dengan jadwal "karaoke keluarga" yang beroperasi dari jam 14:00 sampai jam 24:00. Walau ia tidak melakukan apapun dengan pria lain di tempat itu, tapi Danisha tetap ragu dan takut untuk berkata terus terang pada Wihaldy.Akhirnya Danisha menelepon balik.Baru satu detik memanggil, dari seberang telepon langsung terdengar suara. Dia menyapa dan bertanya pada Danisha."Halo! Sayang, kau di mana?""Eh ...." Danisha menjadi gugup. Ia balik bertanya pada Wihaldy. "Maaf tadi kau menelepon, ya?"Terdiam beberapa saat, selanjutnya Wihaldy mengiyakan. "Emh, ya! Sayang masih ada di kantor? Mau aku jemput?""Ah, ti-tidak usah! Aku pulang bareng Stefi," balas Danisha dengan pelan sambil menatap kiri dan kanan.Ia penuh waspada melihat sekitar—di samping pintu ruangannya.Di lorong yang terdapat banyak pintu, hawanya terasa hening dan sepi, perasaan Danisha pun sangat tidak enak. Entah karena dirinya sedang berbohong, atau karena Wihaldy ada di sebe

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 32 Tampil Cantik

    Hari berikutnya, tepatnya di hari Senin, Danisha berangkat ke kantor dengan cantik dan ceria. Ia merias sedikit wajahnya, rambut dibiarkan terurai panjang dengan gelombang besar yang dibuat menggunakan alat. Tubuh rampingnya dibalut dengan pakaian yang sangat bagus yang sebelumnya tidak pernah lagi dipakai setelah perpisahannya dengan Bian. Awalnya, hidup Danisha terasa sulit setelah perpisahannya dengan sang suami yang baru menikah beberapa jam. Menjalani hari-hari pun terasa berat dan rasanya ingin menyerah saja. Tapi sekarang, setelah ada orang baru yang masuk ke dalam hidupnya, dirinya kembali bersemangat. Ia sangat bahagia, rasanya ingin selalu tampil cantik dan membuat prianya kagum. "Hai Stef ..." sapa Danisha dengan riangannya. Ia terlihat ceria masuk dan menyapa Stefia yang sudah duduk di mejanya, namun dengan raut yang cemberut. "Ada apa denganmu? Apa kau sakit?" tanya Danisha yang langsung mengubah ekspresinya menjadi serius. Danisha pun mendekat, menghampiri rekan

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 31 Malam yang Indah

    "Hehe. ..." Wihaldy malah tersenyum sambil menarik tangan Danisha dari mulutnya. "Ya sudah, kau tidak bilang apapun! Aku saja yang terlalu percaya diri kalau kau sebenarnya sangat peduli terhadapku!" ucap Wihaldy dengan sedikit bercanda, namun dengan suara yang sangat pelan dan menggoda. Ia pun menunduk, menatap Danisha dari jarak yang sangat dekat. "Ah, ti-tidak! Siapa yang ped—" Tidak ingin mendengar pembelaan bohong dari Danisha, Wihaldy segera mengecup bibirnya. "Eh ...." Hal itu membuat Danisha terkejut. Ia langsung menutup mulutnya sendiri dengan tangan, seolah melarang Wihaldy untuk mendekatinya lagi. "Danish, aku ingin berbicara serius denganmu. Selama ini, kau sudah kuanggap sebagai orang terdekatku. Selain kau, tidak ada wanita yang dekat denganku. Tidak ada wanita lain yang kepedulian. Tidak ada juga wanita yang kuistimewakan. Jujur saja, aku menyukaimu. Bukan karena kita pernah tidur bersama, tapi ... jauh sebelum itu pun aku sudah tertarik kepadamu. Maukah kau menj

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 30 Akulah yang Bersalah

    Di kamar yang sangat luas dengan dinding kaca dan tirai yang terbuka, menampakan pemandangan kota yang sangat indah, Danisha perlahan masuk ke dalam kamar mengikuti pria di depannya.  "Duduklah! Akan kupesankan minuman hangat untukmu!" ucap Wihaldy sambil berjalan menuju meja kecil yang terdapat saluran telepon di pojok ruangan.  Dia akan memesan sesuatu ke kamarnya sesuai dengan apa yang dibilangnya pada Danisha.  "Enh, ya!" Danisha pun mengangguk.  Ia duduk di sofa panjang, terdiam menikmati pemandangan kota di malam hari yang sangat indah dan memukau dari balik kaca besar di depannya.  Entah mengapa, saat ini dirinya kebingungan. Beban di kepalanya sangat banyak sampai memenuhi semua ruang dan membuatnya lambat untuk berpikir jernih.  Awalnya Danisha berjalan keluar dari rumahnya untuk mencari udara segar dan untuk mendinginkan emosinya. Tapi sekarang, dia malah mengikuti Wihaldy ke kamar hotel.  "Apa yang aku lakukan?" gumamnya sambil membuka ponsel.  Di dalam ponselnya, wa

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 29 Siapa yang Bertengkar?

    Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Di kawasan elit namun tidak terlalu mewah itu Danisha keluar dari rumah dan berjalan menuju gerbang utama perumahan. Awalnya, Danisha mengira bahwa kepulangannya kali ini akan sangat menyenangkan setelah beberapa bulan dirinya tidak pulang. Ia akan menjelaskan semuanya pada ayah, dan ayahnya akan memeluknya sambil berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tapi sekarang, yang terjadi malah sebaliknya. Semuanya kacau dan hati Danisha semakin hancur. "Aishhh! Sial!" makinya dengan sangat kesal. Danisha terus berjalan menyusuri trotoar jalan tanpa arah dan tujuan. "Ternyata dalang dari semua ini adalah Rachel! Dia yang membuat foto itu, lalu ... setelah semua orang percaya dia membuka kedua kakinya untuk Bian! Aishhh, sungguh menjijikan!" "Lalu ... Haldy! Dia—" Danisha terdiam. Memikirkan kembali pria baik yang selalu ada di situasi terburuknya itu ternyata bermuka dua, Danisha menjadi kesal. "Pantas saja rasanya sangat aneh! Kemarin

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 28 Tidak Mau Berbagi Pasangan

    Seketika suasana menjadi hening. Dari arah depan, terdengar seseorang membuka pintu, lalu orang itu masuk ke dalam dan berdiri di ambang pintu ruang keluarga."Eh, Danish ... Bian, kalian juga ada di sini?" ucap pertama Rachel ketika dia baru sampai di rumah.Ini bukanlah sebuah kebetulan, di mana kedua anak perempuan di rumah itu pulang ke rumah. Rosi lah yang menyuruh putrinya pulang ke rumah ketika tadi siang Bian menga bari kalau Bian akan datang.Sebagai seorang ibu yang sangat mencintai putrinya, tentu Rosi tahu kalau dari dulu Rachel sudah menyukai Bian. Rachel berteman dengan Bian dan selalu mengajak pria itu ke rumah. Hingga pada suatu hari ketika Bian main ke rumah, dia melihat Danisha yang cantik dan polos ada di rumah. Saat itu juga Bian langsung jatuh cinta dan meminta Rachel untuk mengenalkan Danisha padanya. Saat itu, Rosi sangat tahu bagaimana perasaan putrinya yang patah hati karena pria yang dicintainya malah menyukai adik tirinya. Rosi pun ingin membantu, tapi Rache

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 27 Wihaldy Membohongi Danisha

    Di ruang keluarga yang hening dan dingin, berkumpul lima orang dewasa yang terdiri Danisha, ayah dan ibunya, juga Bian dan Wihaldy. Mereka duduk dan menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya."Okeh, sekarang semuanya sudah jelas, perceraian kemarin itu karena sebuah kesalahan. Bian pun sudah menyesal dan meminta maaf. Kalau mau kembali bersama pun, rasanya itu wajar-wajar saja. Apalagi menikahnya baru satu hari langsung berpisah karena emosi, sekarang dengan keadaan yang baik, semuanya bisa dimulai dari awal lagi. Dan, untuk Haldy, kau bisa melihatnya sendiri kan, Danish dan suaminya akan kembali bersama, kau pun bisa mencari wanita lain untuk dijadikan istri. Kau layak mendapatakan seorang gadis untuk menjadi istrimu!" jelas Doni panjang lebar pada Danisa dan Wihaldy.Doni tidak tahu latar belakang Wihaldy seperti apa. Tidak tahu juga kekerasan apa yang telah putrinya terima di malam pertama setelah menikah sampai dia terluka cukup parah. Yang Doni tahu saat ini ialah, menantunya yang

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 26 Sayang, Aku Boleh di Sini, Kan?

    Perjalanan selama dua jam menuju Kota C terasa sangat lama ketika mood sedang tidak baik. Danisha pun sangat gelisah memikirkan apa yang mungkin Bian bicarakan pada ayah dan ibunya di rumah. Mungkin juga Bian bersikap baik agar ayahnya mendukung tindakannya yang ingin menikahi Danisha kembali. "Mantan suamimu ada di rumah, ya?" tanya Wihaldy yang tadi sempat mendengar pembicaraan Danisha dengan ayahnya di restoran. Wihaldy hampir mendengar semuanya, termasuk saat Danisha bilang akan pulang berama seorang pria ke rumah orang tuanya. "Tenanglah! Aku akan membantumu!" Tiba-tiba Wihaldy meraih tangan Danisha, lalu menggenggamnya dengan erat. "Eh ...." Danisha menoleh ke samping, melihat Wihaldy yang juga menatapnya. "Sebentar lagi kita akan sampai! Bersiaplah!" Wihaldy melepaskan genggaman tangannya. Lalu melihat peta yang ada di ponsel Danisha yang diletakkan di atas dashboard mobil. Tidak lama, mobil mewah yang dikendarai oleh Wihaldy pun memasuki sebuah komplek perumahan dan berhe

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 25 Sudah Punya Pacar Lagi

    "Ka-kapan itu?" Danisha mulai mengingat-ingat. Lima tahun yang lalu, sebelum mengenal Bian dan sebelum dirinya lulus kuliah, Danisha masih ada di Kota C dan tinggal bersama ayahnya. Ketika sedang libur kuliah, Danisha pergi ke kota A dan menginap di tempat kakaknya yang sudah terlebih dulu tinggal di sana dan bekerja di tempat hiburan. Hingga di Sabtu malam ketika Danisha hendak pergi ke tempat kerja Rachel untuk mengantar barangnya yang tertinggal, Danisha melihat seseorang naik ke atas pembatas jembatan ketika dirinya ada di dalam taksi. Saat itu jalanan sangat macet, seorang pria dengan penampilan yang sangat kacau terlihat memaki dan mengutuk dirinya sendiri sambil menghadap ke arah sungai yang ada di bawah jembatan. Mungkin sebentar lagi pria itu akan loncat ke sungai. Danisha yang melihatnya pun menjadi panik. Ia meminta ijin pada sopir taksi untuk keluar, dan meminta sang sopir untuk tetap menunggunya. Danisha berlari menghampiri pria itu tanpa menghiraukan apapun. Pikirny

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status