Kini, gantian Arkan yang sedikit kesal."Andriyani Eka Devandra. Puas?!" tanya Arkan sedikit kesal.Andri menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Aih, itu kan namaku, Mas".Arkan hanya mencebik kesal, lalu segera beranjak dari duduknya. Ia memilih kembali ke kursi kebesarannya untuk melanjutkan pekerjaannya."Mas! Hayoo, ngaku. Jangan-jangan ... kamu dari dulu udah bucin yah sama aku," ucap Andri, dengan nada sedikit menggoda.Arkan menggeleng pelan, tak menggubris ucapan sang istri."Bohong dosa loh, Mas haha," ledek Andri kembali sambil terkekeh pelan."Siapa bilang, kalau bohong itu nggak dosa? Terus, kenapa? Masalah? Toh, sekarang kamu juga jadi istri aku kok," ujarnya datar, namun masih ada nada kesal di dalamnya.Andri tertawa mendengar itu, lalu segera beranjak dan berlari ke kursi suaminya. Ia pun memeluk lelakinya dan langsung mengecup kedua pipinya bertubi-tubi."Adek, ini kantor," ujar Arkan mengingatkan.Namun, Andri seakan tak peduli, ia tetap mengecup pipi sang suami, hing
Last Updated : 2025-01-11 Read more