Cukup lama ia berdiam diri di sana hingga akhirnya getaran ponselnya membuyarkan lamunannya.Arkan mengambil ponselnya, melihat siapa yang menelponnya, tertera nama 'Oom Wisnu' di sana.["Hallo, Ar,"] salam Oom Wisnu dengan ramah dari sana."Iya, Oom," ucap Arkan berbasa-basi.["Kamu jadi ke kantor, Ar? Kalau jadi, biar Oom batalin janji ketemu sama klien. Tadi ada yang dadakan ngajak ketemu,"] ucap Oom Wisnu."Jadi, Oom. Ini Arkan baru aja nyampe bawah, lagi nunggu lift," ucap Arkan berbohong.["Oh, ya udah kalau gitu. Oom tunggu kamu aja dulu,"] ucap Oom Wisnu dengan nada sedikit kesal."Oke, Oom, tunggu sebentar ya," balas Arkan seraya menutup telponnya.Arkan kembali menaruh ponselnya di saku celananya. Ia menghembuskan napas pelan, ia harus bersandiwara bahwa tak ada apa-apa meskipun sebenarnya ada sesuatu yang sulit di sana.Setelah beberapa saat, akhirnya ia pun melangkah keluar dari ruangan Fatah."Aku mau ketemu sama Oom Wisnu. Doakan semoga aku bisa tetap berpura-pura bodoh
Last Updated : 2025-02-21 Read more