Tangan Charlie seketika melemas. Ponselnya terjatuh. Setelah bereaksi kembali, dia memungut ponselnya dan menyergah, "Siapa yang mati ditabrak mobil? Satpam bilang dia melihat anakku kok! Kamu malah bilang dia mati! Jadi, yang dilihat satpam hantu? Pasti Naomi yang menyuruhmu bicara begini, 'kan?"Usai berbicara, Charlie menatapku dengan murka. Namun, aku seperti tidak bisa merasakannya. Tatapanku hanya tertuju pada abu putraku.Charlie menggertakkan gigi dan meneruskan, "Kamu kupecat! Minta saja gajimu dari Naomi!"Begitu panggilan berakhir, Charlie hendak pergi, tetapi Tamara tiba-tiba memperingatkan dengan lembut, "Pak Charlie, apa mungkin anakmu takut kamu marah? Makanya, mereka kerja sama begini ...."Ketika mengatakan itu, terlihat kepanikan pada wajah Tamara. Biasanya, dia bisa menghilangkan keraguan Charlie hanya dengan satu kalimat.Namun, kali ini Charlie menyela dengan tidak sabar, "Kalau dia berani bercanda seperti ini, aku bakal benar-benar membunuhnya!"Begitu mendengarny
Baca selengkapnya