Malam harinya, Alisia mengetuk pintu kamarku sambil memegang bantal. Dia bertanya, apa dia boleh tidur bersamaku.Saat mengendongnya ke atas ranjang, aku merasa tubuhnya gemetar."Ada apa?"Alisia membuka sedikit celah dari selimutnya dan berkata, "Aku nonton film yang kamu sebut barusan. Aku agak takut."Aku tertegun sejenak. Saat menyadari apa yang terjadi, aku langsung tertawa terbahak-bahak.Alisia menarik selimut menutupi wajahnya."Jangan tertawa, Bu."Sejak hari itu, dia sering memanggilku 'ibu'.Tidak terasa, kini sudah waktunya Alisia masuk bangku Sekolah Dasar.Hari itu, aku menerima telepon dari guru, yang mengatakan Alisia sedang berkelahi dengan orang lain.Dalam perjalanan ke sekolah, aku memikirkan banyak kemungkinan, tetapi aku masih belum menemukan jawabannya.Alisia merupakan anak yang sangat dewasa, bahkan sebelum waktunya. Apalagi, kemampuannya dalam mengendalikan emosi sudah melampaui usianya.Setelah tinggal bersamanya, hanya kejadian film horor yang membuatnya em
Read more