"Di kotak tempat ibu menyimpan surat cerai, aku melihat banyak fotonya. Ibu mengumpulkan banyak fotonya, foto dia berdiri di atas panggung sambil pegang piala saja ada belasan lembar. Juga ada foto nikah, dia berlutut ke Ibu, dia mencium wajah Ibu ...."Aku agak menyesal. Setelah bercerai, seharusnya aku membuang foto-foto itu.Namun, saat itu, aku tidak rela.Elsy memandang Rudy dengan penuh harapan. "Dia ayahku?"Rudy tidak tega membohongi Elsy, dia menjawab dengan jujur, "Ya."Elsy tersenyum gembira. "Teman-temanku mengejekku karena aku nggak punya ayah dan ibu. Sekarang, aku punya ayah. Haha."Tiba-tiba, dia cemberut. "Paman, kenapa Ayah tinggalin aku dan Ibu?"Rudy mengelus kepala Elsy sambil berkata, "Nggak apa-apa, Paman nggak bakal tinggalin Elsy."Ekspresi Elsy yang mendambakan kasih sayang ayah membuatku tidak tega.Aku sungguh ingin memeluknya dan menghiburnya. Namun, tubuhnya menembus tubuh Elsy.Seketika, aku lupa, aku sudah meninggal empat tahun.Keesokan harinya, waktu i
Baca selengkapnya