"Pasti ibumu yang suruh kamu bilang begitu, 'kan?""Wanita ini suka permainkan aku."Kekacauan ini berakhir. Guru membuka pintu toilet dan masuk untuk mengambil kembali ponselnya.Setelah kelas berakhir di malam hari, Elsy masih kesal dan tidak gembira.Aku sangat mengkhawatirkan Elsy.Malam hari, Rudy datang menjemput Elsy. Ketika mereka keluar dari gerbang, mereka dihadang oleh mobil Gavin.Elsy menundukkan kepalanya sambil mendelik Gavin.Gavin menatap Rudy dengan dingin. "Tannie sudah meninggal?"Rudy menjawabnya dengan kasar, "Kalian sudah bercerai, kamu sudah mau tunangan. Ngapain tanyakan kabarnya?"Mendengar kata "tunangan", tubuh Elsy bergidik. Dia makin marah dan matanya tertuju pada pria yang berpakaian rapi di depannya.Jangan marah, Elsy. Nggak apa-apa, Ibu nggak ada hubungan sama dia lagi.Kali ini, beberapa anak-anak yang dititip di kelas penitipan malam pun keluar.Begitu melihat Elsy, mereka langsung mengkritiknya."Hei, bukannya si nakal itu nggak punya ayah dan ibu?
Aku memeluk kepalaku dengan tertekan dan berlinang air mata.Hentikan, hentikan!Begitu dibahas, aku langsung teringat akan momen-momen tak terlupakan yang terjadi di antara kami.Jantungku kembali berdebar.Rudy benar. Orang seperti Gavin tidak akan merasa bersalah.Saat itu, Gavin adalah pemain snoker profesional yang dijuluki sebagai "genius snoker". Ketenarannya tidak tertandingi.Sedangkan aku adalah wasit snooker. Singkatnya, aku wasit yang bertanggung jawab untuk meletakkan kembali bola setelah dipukul oleh pemain.Tujuh tahun lalu, di salah satu pertandingan. Ketika aku menata bola di meja biliar, seorang pemain asing berdiri di belakangku dan menggerakkan pantatku.Ini adalah pelecehan seksual di tempat kerja.Seisi tempat gempar.Saat itu, aku malu dan marah, tetapi aku hanya wasit yang lemah. Aku tidak berani melawan.Tak disangka, Gavin meninju wajah pemain asing itu dan memarahi pemain asing itu karena sudah menindas wanita dari negaranya.Dia seperti malaikat penyelamat.
Sangat takut.Aku takut hubungan seindah mimpi ini bagaikan kembang api. Jadi, aku berpura-pura bodoh dan memilih untuk menyalakan kembang api dan memastikan kembang api itu terus menyala.Manusia mudah terpancing oleh keserakahan. Memang benar, keinginanku terus bertambah.Setelah menikah, Gavin tetap membiarkan media melaporkan beritanya dengan Julie.Aku yang selalu bersembunyi di balik kenyataan pun gempar. Setiap berita muncul, aku akan bersembunyi di toilet dan menangis diam-diam.Setelah menangis, aku tetap tersenyum pada Gavin dan membuatkan makanan untuk Gavin.Meskipun ayahku dan Rudy selalu mengeluh, aku tetap mengabaikan keluhan mereka.Menurutku, Gavin membutuhkanku. Ketika dia latihan, aku selalu membuatkan ayam panggang favoritnya.Dia bilang, tidak ada yang bisa menggantikan ayam panggang buatanku.Namun, aku seolah-olah mendengar "tidak ada yang bisa menggantikan posisiku di hatinya".Tidak ada yang bisa menggantikan posisiku di hatinya.Hmph, tapi siapa diriku?Kenang
Lima tahun lalu, Gavin kalah di babak final dan gagal menjadi juara. Namun, media melaporkan dia berbuat curang dan dia diskors selama dua tahun.Bukti kecurangannya adalah sepotong rekaman suara.Saat itu, aku baru mengetahui diriku hamil. Malam hari, Gavin memelukku tidur dari belakang.Aku ingin dia menyelesaikan skandalnya dengan Julie sebelum memberitahukan kabar kehamilanku.Dia menolak dan kami bertengkar hebat."Aku nggak punya hubungan apa-apa sama dia, kenapa kamu nggak percaya?""Kalau nggak ada hubungan, besok kamu kalah di final dan nggak jadi juara.""Harus begini, kamu baru percaya? Tannie."Setelah berkata demikian, Gavin turun dari kasur dan pergi dengan kesal.Aku sedih, tetapi aku tidak berani menangis karena takut akan memengaruhi bayi di dalam perutku.Pada akhirnya, aku tidak sanggup menahan diri. Aku membenamkan kepalaku di selimut dan menangis histeris.Karena aku sangat sedih.Saking sedihnya, aku tidak bisa menahan air mataku.Tak disangka, Gavin kalah dengan
Waktu itu aku tidak bisa berkata-kata."Kita cerai saja ....""Ya."Aku berusaha untuk memberi tahu diri sendiri. 'Menangis nggak baik untuk bayi." Jadi, aku tidak menangis di hadapannya.Namun, setelah dia membanting pintu dan pergi, air mataku langsung mengalir.Setelah aku selesai menangis, Rudy mengantarku pulang ke rumah ayahku.Kemudian, aku bercerai dengan Gavin dan tidak pernah bertemu dengannya lagi.Benar, dia juga tidak pernah mencariku.Jadi, dia tidak mengetahui keberadaan Elsy.Seiring dengan peringatan Rudy, aku mulai melupakannya.Meski sudah lima tahun berlalu, setiap teringat akan masalah ini, hatiku terasa sangat sakit.Setelah mendengar penjelasan Rudy, Gavin pun sedih. Kalau tidak, bagaimana mungkin ekspresinya berubah?Rudy berkata dengan nada sinis, "Kamu tahu nggak, kenapa waktu kamu lihat aku dan Tannie dijebak, aku nggak jelaskan apa pun? Karena aku merasa kamu nggak pantas dicintai olehnya. Setiap hari, media laporkan soal kamu dan Julie, sedangkan Tannie cum
Aku sudah tidak memiliki hubungan dengan Gavin. Tidak sopan kalau aku lanjut mendengar privasi orang lain.Jadi, aku pergi dengan sedih.Aku kembali ke sisi Elsy.Sejak awal, aku hanya ingin melindungi Elsy.Namun, beberapa hari kemudian, Gavin mengatakan ingin mengambil Elsy.Sudah kuduga. Dengan sifat Gavin, dia tidak mungkin membiarkan anaknya berkelana di luar.Akan tetapi, aku takut.Aku khawatir Julie akan jahat pada Elsy.Terlebih lagi, aku pernah membaca suatu kutipan di internet. "Sebenarnya, seorang ayah tidak terlalu menyayangi anak. Mereka mencintai anaknya karena mencintai ibunya."Namun, Gavin tidak menyukaiku. Apakah dia akan menyukai Elsy?Aku cemas.Aku terpaksa masuk ke mimpinya.Dia adalah orang yang peduli dengan penampilan. Melihatnya tidak bercukur, aku agak tidak terbiasa."Tannie, bertahun-tahun, kamu nggak pernah datang menemuiku di mimpi. Kok kamu kejam sekali?"Bukannya kamu juga tidak pernah mencariku? Bahkan tidak tahu aku sudah meninggal.Hentikan. Aku dat
Aku tercengang. Begitu sederhana?Kenapa kamu tidak pernah memberitahuku?Sepertinya, dia menyadari keraguan di mataku. "Kamu nggak percaya? Sekarang, berita soal pertunanganku dengannya juga nggak benar."Aku menyelanya. "Kamu bohong. Hari itu, di kamar pasien, kamu janji, setelah ayahnya meninggal, kamu akan menjaga Julie."Keterkejutan melintas di matanya. "Kamu datang menemuiku?"Orang yang tidak memahami inti pembicaraan seperti ini sungguh menyebalkan.Aku berbalik badan dengan malu, lalu berkata dengan suara rendah, "Setelah kamu temui Elsy, aku pergi lihat kamu sekali. Kebetulan lihat momen itu."Gavin menghampiriku, lalu berkata, "Aku janji akan menjaganya. Waktu dia kesulitan, aku akan meminjamkan uang padanya, ini juga termasuk menjaganya. Waktu dia cari pacar, kukenalkan beberapa pria padanya, ini juga termasuk menjaganya. Apa menjaganya harus menikahinya?"Mendengar ucapan ini, aku mengangkat kepalaku. "Kamu ....""Aku kenapa? Kamu kira aku suka Julie? Aku cuma suka kamu."
Begitu ayah Julie meninggal, Gavin mengadakan konferensi pers. Dia meminta wartawan untuk menghormati mendiang dan berhenti menyebarkan rumor tidak benar mengenai hubungannya dengan Julie.Akhirnya, masalah ini beres.Hanya saja, bukan di waktu yang kuinginkan.Setelah beberapa hari mencoba dan tidak membuahkan hasil, Gavin tidak menyerah. Dia mengubah strateginya.Kali ini, dia tidak membawa apa pun.Dia datang lima belas menit lebih awal dan meminta guru untuk memanggilkan Elsy."Pulang dengan Ayah."Elsy memanyunkan bibirnya. "Aku nggak mau kamu jadi ayahku, kamu pernah marahi ibuku. Kamu jahat. Aku sudah bilang ke papan arwah ibuku, suruh dia jangan suka kamu lagi."Gavin berjongkok dan berkata dengan sabar, "Aku salah. Aku salah paham dengan ibumu. Maaf, kamu mau tinggal bersama Paman Rudy selamanya? Bagaimana kalau Paman Rudy mau menikah?"Sebenarnya, aku selalu menghindari hal ini.Beberapa tahun ini, aku tidak pernah melihat Rudy berinteraksi dengan wanita.Aku terlalu egois.E