Gavin menguburkan Elsy bersamaku.Dia sering mengunjungi kami.Namun, penampilannya kurang baik, bahkan bisa dibilang lusuh.Setiap Elsy melihatnya, Elsy akan menoleh ke arahku.Aku menyalahkannya.Aku menyalahkannya karena semasa hidup, dia tidak memberitahuku soal janjinya dengan ayah Julie. Pada akhirnya, aku pun meninggal.Aku juga menyalahkannya karena mengajak Elsy ke rumahnya di hari tersebut. Alhasil, Elsy meninggal dunia sebelum tumbuh dewasa.Aku menyalahkannya, tetapi tidak tega melihatnya seperti ini.Jadi, aku tidak berharap dia datang mengunjungi kami.Kalau tidak bertemu, aku tidak akan mengkhawatirkannya.Mungkin Tuhan mendengar permohonanku. Gavin tidak mengunjungi kami selama setengah bulan.Aku merasa tenang, tetapi Elsy sangat kecewa.Aku tahu anak ini mendambakan kasih sayang ayah.Akhirnya, Gavin datang lagi.Kali ini, dia langsung berlutut.Cepat bangun.Aku sudah mati, tapi tidak sanggup menerimanya.Dia mengatakan banyak hal di depan kuburan kami."Tannie, aku
Karena mengkhawatirkan putriku, Elsy, setelah meninggal, aku terus berada di sisinya.Ketika Elsy berusia satu tahun, ayahku meninggal karena kecelakaan.Tiga bulan kemudian, aku membawa anjingku, Baba pergi berobat. Oksigen di ruang perawatan meledak dan aku tewas di tempat.Setelah aku meninggal, teman masa kecilku, Rudy Yantoro mengadopsi Elsy.Ketika Elsy berusia lima tahun, Rudy pergi menjemput Elsy dan mobil yang mereka tumpangi ditabrak dari belakang.Elsy mengikuti Rudy keluar dari mobil. Melihat wajah pengendara mobil, dia pun tercengang.Dari barang peninggalanku, Elsy berulang kali melihat foto orang tersebut.Gavin Geraldy.Mantan suamiku.Hatiku menegang. Aku tidak ingin mereka mengetahui hubungan satu sama lain.Gavin mendekat. Melihat Rudy, dia otomatis mengangkat sudut bibirnya.Aku paling familier dengan senyumannya yang sinis dan penuh amarah ini.Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke samping Rudy. Melihat Rudy menggandeng Elsy, lengkungan di sudut bibirnya menjad
"Di kotak tempat ibu menyimpan surat cerai, aku melihat banyak fotonya. Ibu mengumpulkan banyak fotonya, foto dia berdiri di atas panggung sambil pegang piala saja ada belasan lembar. Juga ada foto nikah, dia berlutut ke Ibu, dia mencium wajah Ibu ...."Aku agak menyesal. Setelah bercerai, seharusnya aku membuang foto-foto itu.Namun, saat itu, aku tidak rela.Elsy memandang Rudy dengan penuh harapan. "Dia ayahku?"Rudy tidak tega membohongi Elsy, dia menjawab dengan jujur, "Ya."Elsy tersenyum gembira. "Teman-temanku mengejekku karena aku nggak punya ayah dan ibu. Sekarang, aku punya ayah. Haha."Tiba-tiba, dia cemberut. "Paman, kenapa Ayah tinggalin aku dan Ibu?"Rudy mengelus kepala Elsy sambil berkata, "Nggak apa-apa, Paman nggak bakal tinggalin Elsy."Ekspresi Elsy yang mendambakan kasih sayang ayah membuatku tidak tega.Aku sungguh ingin memeluknya dan menghiburnya. Namun, tubuhnya menembus tubuh Elsy.Seketika, aku lupa, aku sudah meninggal empat tahun.Keesokan harinya, waktu i
"Pasti ibumu yang suruh kamu bilang begitu, 'kan?""Wanita ini suka permainkan aku."Kekacauan ini berakhir. Guru membuka pintu toilet dan masuk untuk mengambil kembali ponselnya.Setelah kelas berakhir di malam hari, Elsy masih kesal dan tidak gembira.Aku sangat mengkhawatirkan Elsy.Malam hari, Rudy datang menjemput Elsy. Ketika mereka keluar dari gerbang, mereka dihadang oleh mobil Gavin.Elsy menundukkan kepalanya sambil mendelik Gavin.Gavin menatap Rudy dengan dingin. "Tannie sudah meninggal?"Rudy menjawabnya dengan kasar, "Kalian sudah bercerai, kamu sudah mau tunangan. Ngapain tanyakan kabarnya?"Mendengar kata "tunangan", tubuh Elsy bergidik. Dia makin marah dan matanya tertuju pada pria yang berpakaian rapi di depannya.Jangan marah, Elsy. Nggak apa-apa, Ibu nggak ada hubungan sama dia lagi.Kali ini, beberapa anak-anak yang dititip di kelas penitipan malam pun keluar.Begitu melihat Elsy, mereka langsung mengkritiknya."Hei, bukannya si nakal itu nggak punya ayah dan ibu?
Aku memeluk kepalaku dengan tertekan dan berlinang air mata.Hentikan, hentikan!Begitu dibahas, aku langsung teringat akan momen-momen tak terlupakan yang terjadi di antara kami.Jantungku kembali berdebar.Rudy benar. Orang seperti Gavin tidak akan merasa bersalah.Saat itu, Gavin adalah pemain snoker profesional yang dijuluki sebagai "genius snoker". Ketenarannya tidak tertandingi.Sedangkan aku adalah wasit snooker. Singkatnya, aku wasit yang bertanggung jawab untuk meletakkan kembali bola setelah dipukul oleh pemain.Tujuh tahun lalu, di salah satu pertandingan. Ketika aku menata bola di meja biliar, seorang pemain asing berdiri di belakangku dan menggerakkan pantatku.Ini adalah pelecehan seksual di tempat kerja.Seisi tempat gempar.Saat itu, aku malu dan marah, tetapi aku hanya wasit yang lemah. Aku tidak berani melawan.Tak disangka, Gavin meninju wajah pemain asing itu dan memarahi pemain asing itu karena sudah menindas wanita dari negaranya.Dia seperti malaikat penyelamat.
Sangat takut.Aku takut hubungan seindah mimpi ini bagaikan kembang api. Jadi, aku berpura-pura bodoh dan memilih untuk menyalakan kembang api dan memastikan kembang api itu terus menyala.Manusia mudah terpancing oleh keserakahan. Memang benar, keinginanku terus bertambah.Setelah menikah, Gavin tetap membiarkan media melaporkan beritanya dengan Julie.Aku yang selalu bersembunyi di balik kenyataan pun gempar. Setiap berita muncul, aku akan bersembunyi di toilet dan menangis diam-diam.Setelah menangis, aku tetap tersenyum pada Gavin dan membuatkan makanan untuk Gavin.Meskipun ayahku dan Rudy selalu mengeluh, aku tetap mengabaikan keluhan mereka.Menurutku, Gavin membutuhkanku. Ketika dia latihan, aku selalu membuatkan ayam panggang favoritnya.Dia bilang, tidak ada yang bisa menggantikan ayam panggang buatanku.Namun, aku seolah-olah mendengar "tidak ada yang bisa menggantikan posisiku di hatinya".Tidak ada yang bisa menggantikan posisiku di hatinya.Hmph, tapi siapa diriku?Kenang
Lima tahun lalu, Gavin kalah di babak final dan gagal menjadi juara. Namun, media melaporkan dia berbuat curang dan dia diskors selama dua tahun.Bukti kecurangannya adalah sepotong rekaman suara.Saat itu, aku baru mengetahui diriku hamil. Malam hari, Gavin memelukku tidur dari belakang.Aku ingin dia menyelesaikan skandalnya dengan Julie sebelum memberitahukan kabar kehamilanku.Dia menolak dan kami bertengkar hebat."Aku nggak punya hubungan apa-apa sama dia, kenapa kamu nggak percaya?""Kalau nggak ada hubungan, besok kamu kalah di final dan nggak jadi juara.""Harus begini, kamu baru percaya? Tannie."Setelah berkata demikian, Gavin turun dari kasur dan pergi dengan kesal.Aku sedih, tetapi aku tidak berani menangis karena takut akan memengaruhi bayi di dalam perutku.Pada akhirnya, aku tidak sanggup menahan diri. Aku membenamkan kepalaku di selimut dan menangis histeris.Karena aku sangat sedih.Saking sedihnya, aku tidak bisa menahan air mataku.Tak disangka, Gavin kalah dengan
Waktu itu aku tidak bisa berkata-kata."Kita cerai saja ....""Ya."Aku berusaha untuk memberi tahu diri sendiri. 'Menangis nggak baik untuk bayi." Jadi, aku tidak menangis di hadapannya.Namun, setelah dia membanting pintu dan pergi, air mataku langsung mengalir.Setelah aku selesai menangis, Rudy mengantarku pulang ke rumah ayahku.Kemudian, aku bercerai dengan Gavin dan tidak pernah bertemu dengannya lagi.Benar, dia juga tidak pernah mencariku.Jadi, dia tidak mengetahui keberadaan Elsy.Seiring dengan peringatan Rudy, aku mulai melupakannya.Meski sudah lima tahun berlalu, setiap teringat akan masalah ini, hatiku terasa sangat sakit.Setelah mendengar penjelasan Rudy, Gavin pun sedih. Kalau tidak, bagaimana mungkin ekspresinya berubah?Rudy berkata dengan nada sinis, "Kamu tahu nggak, kenapa waktu kamu lihat aku dan Tannie dijebak, aku nggak jelaskan apa pun? Karena aku merasa kamu nggak pantas dicintai olehnya. Setiap hari, media laporkan soal kamu dan Julie, sedangkan Tannie cum