Home / Rumah Tangga / Menjinakkan Istri Tantrum / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menjinakkan Istri Tantrum: Chapter 81 - Chapter 90

118 Chapters

Ide Gila Garret

Cressa mengerjapkan matanya perlahan. Kepalanya terasa sangat pusing, pandangannya sedikit kabur juga akibat dari benturan sebelumnya. Garret benar-benar tidak menahan diri lagi padanya. Samar, dia mendengar seseorang yang tengah dipukuli. Suara rintihan dan erangan yang diiringi dengan suara gedebuk beberapa kali. Cressa berusaha memfokuskan pandangannya ke depan, guna menemukan para pria yang sedang memukuli dua pria lainnya yang mulai tak berdaya.Matthias dan Dave sekarang berlutut di hadapan Cressa. Kondisi mereka sudah babak belur dengan darah di mana-mana. Wajah mereka tampak dipenuhi lebam. Matthias tampaknya mengalami pendarahan dari mulutnya, sementara Dave hanya luka kecil di ujung bibirnya. “Ughh...” Cressa berusaha mencari orang yang saat ini sedang sangat dia waspadai. “Kau sudah bangun? Kau pingsan cukup lama. Seperti lukamu cukup parah.” Cressa langsung tersadar sepenuhnya. Tubuhnya sempat tersentak begitu mendengar suara Garret. Dia perl
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Mengamuk

Cressa menatap lurus ke langit-langit bar kecil tersebut. Setiap dia berkedip, air matanya meluncur ke kedua sisi wajahnya. Suaranya gemetar dan sedikit terisak. “Apa ini membuatmu merasa enak? Meski benda ini punya ujung yang lebih kecil ketimbang kemaluannya Magnus, tetapi bukankah sensasinya luar biasa? Kau bisa merasakannya, bukan? Dingin, keras, dan juga... menggelitik.” Garret tertawa puas melihat reaksinya Cressa. Garret hendak bermain-main dengannya lewat celah itu. “Sebaiknya kau berhenti menangis. Atau aku akan melepaskan pelurunya.” Ini tidak lucu. Cressa tidak bisa membayangkan jika Garret melepaskan pelurunya di dalam dirinya. Akan lebih baik jika dia ditembak di tempat yang bisa membuatnya langsung tewas. Tetapi di bawah sana? Sial, dia akan mati perlahan-lahan. Melihat keputusasaan di wajah Cressa membuat Garret tertawa puas. Dia kemudian melakukan sedikit gerakan kecil dengan revolver tersebut, yang membuat Cressa menggigit bibirny
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Menghindari Magnus

“Aku sudah bilang jika mengobati kondisi sobek seperti ini seharusnya dilakukan di rumah sakit. Agar kita bisa memeriksa barang kali ada kerusakan tengkorak. Aku tidak mengerti kenapa kau bersikeras melakukannya di tempat seperti ini. Risiko infeksinya tinggi.” Dokter Sera menatap Magnus yang tengah duduk di sisi tempat tidur, di samping Cressa yang tegah terbaring dengan luka yang sudah dijahit. Dia datang dengan perlengkapan dengan segera setelah diminta Magnus datang, apa lagi Magnus mengatakan itu adalah darurat. “Aku punya alasan khusus,” balas Magnus seraya memperhatikan wajah Cressa. Cressa masih memejamkan matanya dengan tenang, dia mungkin belum merasakan sakit lagi karena anestesinya belum hilang. Dia tampan sedikit sesenggukan saat itu. “Hey, apakah rasanya sakit?” Sera mendekati Cressa lagi. “Sepertinya dia sedang ingin beristirahat. Kau boleh meninggalkan kami,” ucap Magnus. Sera menghela nafasnya dan meninggalkan Magnus di sana. Dia
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Seperti Bertengkar

“Apa paman dan bibi sedang bertengkar? Bibi mengunci dirinya di kamar dan paman tidur di sofa tadi. Bahkan paman sekarang sedang bekerja di ruang televisi dan bukannya di kamarnya bibi.” Melynda menyuapi Serenia makan dengan telaten sambil menceritakan apa yang dia lihat. Serenia hanya bisa menghela nafas mendengar kesaksian putrinya tersebut. Dia kemudian teringat akan sesuatu yang membuatnya langsung mengambil ponselnya di nakas. Melynda hanya menatapi ibunya dengan memiringkan kepalanya sedikit. Serenia: Magnus, jika Robert pulang dan bertanya apa pun yang terjadi, katakan saja jika Cressa baru saja bertengkar dengan seseorang yang membuatnya seperti ini. Anggap saja kau dan dia sedang bertengkar dan dia sedang marah padamu. Ini untuk membuat mendapatkan kepercayaan Robert. Magnus: Baik, aku mengerti.Serenia: Kau baik-baik saja tidur di sofa? Kamar di sebelah kamarnya Cressa kosong. Kau bisa meminta pelayan mengganti seprainya dan kau bisa tidur di s
last updateLast Updated : 2025-01-06
Read more

Perhatian yang Terpecah

Cressa merasakan perlindungan yang besar dari tubuh Magnus. Dia bersandar dengan nyaman pada pria itu. Dia juga tidak tahu kenapa, tapi perasaannya terus menerus diselimuti rasa kelam. Apa yang dilakukan Garret padanya mungkin penyebabnya. Dia jadi berada di titik terendahnya saat ini. Ketidakhadiran Cressa di kantor tentu menjadi tanda tanya. Apa lagi saat Magnus hanya mengatakan kalau Cressa sedang sakit. Dia juga tidak berada di kantor belakangan ini karena dia berkunjung ke stasiun untuk memeriksa keadaan di sana menjelang liburan natal. Meninggalkan Cressa sebenarnya bukan ide yang bagus. Tapi pria itu masih harus tetap bekerja.Serenia juga sedikit mengkhawatirkan keadaan Cressa yang menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Pelayan yang mengantarkan makanan ke kamarnya juga tidak bisa melihat wajahnya sedikit pun. Cressa jadi bersembunyi dan menyembunyikan dirinya. “Bibimu juga tidak mah bertemu denganmu?” tanya Serenia sambil menatapi Melynda. “Tid
last updateLast Updated : 2025-01-07
Read more

Garret Sudah Bangun

“Entah perasaanku saja atau bagaimana, tapi kelihatannya kau dan Cressa sama sekali tidak akur sejak dulu.” Magnus menatapi Robert dengan penuh kecurigaan. “Tidak sejak dulu juga. Kami cukup akrab sebagai ipar. Hanya saja, aku merasa seperti dia membawa pengaruh buruk bagi Melynda. Dan kebetulan saat itu Cressa memergokiku selingkuh. Kamu tidak begitu akrab sejak itu. Cressa sepertinya berniat mengadukanku pada Serenia. Hanya saja, Serenia yang selalu sibuk akhirnya menunjukkan tanda-tanda kalau dia tidak lagi bugar. Mungkin Cressa menahan diri karena itu, untuk menjaga kesehatan kakaknya.” Robert sudah sempoyongan dan cara bicaranya pun sudah semakin tidak jelas. Dia semakin mabuk di sana, tidak mungkin untuk membahas sesuatu yang serius dan hanya mencurahkan isi hatinya. Magnus melirik ponselnya yang berdering, mengetahui sebuah pesan akhirnya masuk. Dia sempat mengira itu dari Cressa. Sayangnya itu dari Glenn. Glenn: [Garret sudah bangun.] Pesan itu
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Merencanakan Hukuman

Magnus duduk di ruangan yang tampak menyeramkan tersebut dengan santai, menatapi orang yang hanya terkekeh mendengarkan permintaannya. Orang itu menatap Magnus, sedikit skeptis tergambar di wajahnya, seolah meragukan sosok Magnus. “Kambing hitam, ya? Memangnya kau akan memberiku berapa?” tanyanya. “Sesuai yang kau inginkan,” balas Magnus sambil menatapi beberapa benda menarik di meja. Meja tersebut dilapisi sebuah kaca, bagai etalase. Dia memperhatikan isinya. Ada berbagai perhiasan dari emas, ada beberapa jari tangan tang diawetkan dan hal aneh lainnya. Magnus menatapnya dengan datar seolah ha tersebut sama sekali tidak mempengaruhinya. “Jika aku meminta 80 juta Zeno?” tanya pria itu. “Maka aku akan menyediakannya secara tunai,” balas Magnus dengan enteng. “Baiklah. Kalau begitu, aku ingin mendengarkan lebih lanjut keinginanmu.” “Aku mencari beberapa orang yang sedang bermasalah dengan Garret Armstrong.” Magnus melirik orang yang meng
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Penghukuman

Garret memalingkan wajahnya dari makanan yang tersaji di depannya, dia kemudian mengeluarkan suara seolah dia akan muntah mencium bau makanan hewan peliharaan yang belum dia pernah cium sebelumnya. Dia tak pernah menyukai hewan, hingga tak pernah mencium bau makanannya. “Huek! Huek!” Garret merasakan perutnya yang kosong makin tersiksa. Magnus duduk sambil menyilangkan tangannya, menikmati pemandangan di mana Garret menungging, dengan makanan hewan peliharaan di depannya. Diberikan pilihan antara makann kering dan basah, Garret malah mengeluarkan asam lambungnya. Tangan Magnus terkepal di sisi wajahnya, dia menyeringai puas melihat kondisi saudaranya tersebut. “Ampuni aku... aku mohon, ampuni aku! Aku mohon! Aku ingin makanan sungguhan! Jika tidak, aku ingin kematianku dipercepat saja!” pinta Garret dengan suaranya yang semakin serak.“Setidaknya kunyahlah makanan itu! Aku ingin kau menunjukkan kalau kau menghargai apa yang aku berikan padamu!” ujar Magn
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Perasaan Kotor

Magnus sempat menduga Cressa akan menolak disentuh olehnya sebagai bentuk dari rasa traumanya atas apa yang dilakukan Garret padanya. Namun, di sinilah dia sekarang, melihat langsung bagaimana Cressa tengah mendambakan sentuhannya lagi. “Kau yakin kau baik-baik saja? Aku tidak tahu kenapa, tapi aku justru mengkhawatirkan kondisimu saat ini,” bisik Magnus seraya menatapi Cressa sambil menahan sedikit erangan. Cressa menyentuh barang yang ada di bawah sabuknya. Magnus menengadah, saat tangan Cressa menyentuh organ intimnya seolah dia tengah sangat menginginkannya. “Tolong bersihkan aku...” Suara pelan itu terdengar putus asa. “Apa maksudmu?” tanya Magnus sambil menatap lagi Cressa, berusaha tetap fokus. “Aku merasa sangat kotor, aku merasa jijik pada diriku sendiri,” bisik Cressa. “Shh, shh... kau tidak seperti itu, Sayang.” Magnus mendekat dan memberikannya pelukan. Untuk beberapa saat, Magnus meyakinkan Cressa jika yang telah terjadi adalah
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Kesibukan Magnus

“Aku akan pulang sebentar ke mansion keluarga Armstrong di Luston. Aku yakin tidak ada siapa-siapa selain pelayan di rumah itu, yang mungkin masih di sana,” ucap Magnus. “Kau yakin akan pergi ke sana? Kau tahu, itu bukan pilihan yang bagus menurutku. Bagaimana jika Garret berusaha menjebakmu?“ tanya Glenn sambil menghela nafasnya dengan kasar. Magnus berjalan bersama Glenn di stasiun. Magnus baru saja menyelesaikan masalah yang ada di stasiun tersebut. Dan dia akan pergi mengunjungi Agnes yang sedang sakit karena kehamilannya, dia berencana menengok sebentar sebelum pulang ke Hades Palace. “Kau sudah meminta Paul mengantar Cressa pulang?” tanya Magnus. “Sudah.” Glenn menatapi Magnus yang memasuki mobil untuk duduk di kursi pengemudi. Kelihatannya kali ini Magnus yang akan menyetir. Jadi Glenn duduk di sebelahnya untuk bersantai sejenak. Glenn mengeluarkan camilan yang ada di tasnya. Dia memakan keripik berbumbu asin. Magnus melirik Glenn. Glenn bi
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more
PREV
1
...
789101112
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status