Home / Rumah Tangga / Menjinakkan Istri Tantrum / Chapter 81 - Chapter 83

All Chapters of Menjinakkan Istri Tantrum: Chapter 81 - Chapter 83

83 Chapters

Ide Gila Garret

Cressa mengerjapkan matanya perlahan. Kepalanya terasa sangat pusing, pandangannya sedikit kabur juga akibat dari benturan sebelumnya. Garret benar-benar tidak menahan diri lagi padanya. Samar, dia mendengar seseorang yang tengah dipukuli. Suara rintihan dan erangan yang diiringi dengan suara gedebuk beberapa kali. Cressa berusaha memfokuskan pandangannya ke depan, guna menemukan para pria yang sedang memukuli dua pria lainnya yang mulai tak berdaya.Matthias dan Dave sekarang berlutut di hadapan Cressa. Kondisi mereka sudah babak belur dengan darah di mana-mana. Wajah mereka tampak dipenuhi lebam. Matthias tampaknya mengalami pendarahan dari mulutnya, sementara Dave hanya luka kecil di ujung bibirnya. “Ughh...” Cressa berusaha mencari orang yang saat ini sedang sangat dia waspadai. “Kau sudah bangun? Kau pingsan cukup lama. Seperti lukamu cukup parah.” Cressa langsung tersadar sepenuhnya. Tubuhnya sempat tersentak begitu mendengar suara Garret. Dia perl
last updateLast Updated : 2025-01-03
Read more

Mengamuk

Cressa menatap lurus ke langit-langit bar kecil tersebut. Setiap dia berkedip, air matanya meluncur ke kedua sisi wajahnya. Suaranya gemetar dan sedikit terisak. “Apa ini membuatmu merasa enak? Meski benda ini punya ujung yang lebih kecil ketimbang kemaluannya Magnus, tetapi bukankah sensasinya luar biasa? Kau bisa merasakannya, bukan? Dingin, keras, dan juga... menggelitik.” Garret tertawa puas melihat reaksinya Cressa. Garret hendak bermain-main dengannya lewat celah itu. “Sebaiknya kau berhenti menangis. Atau aku akan melepaskan pelurunya.” Ini tidak lucu. Cressa tidak bisa membayangkan jika Garret melepaskan pelurunya di dalam dirinya. Akan lebih baik jika dia ditembak di tempat yang bisa membuatnya langsung tewas. Tetapi di bawah sana? Sial, dia akan mati perlahan-lahan. Melihat keputusasaan di wajah Cressa membuat Garret tertawa puas. Dia kemudian melakukan sedikit gerakan kecil dengan revolver tersebut, yang membuat Cressa menggigit bibirny
last updateLast Updated : 2025-01-04
Read more

Menghindari Magnus

“Aku sudah bilang jika mengobati kondisi sobek seperti ini seharusnya dilakukan di rumah sakit. Agar kita bisa memeriksa barang kali ada kerusakan tengkorak. Aku tidak mengerti kenapa kau bersikeras melakukannya di tempat seperti ini. Risiko infeksinya tinggi.” Dokter Sera menatap Magnus yang tengah duduk di sisi tempat tidur, di samping Cressa yang tegah terbaring dengan luka yang sudah dijahit. Dia datang dengan perlengkapan dengan segera setelah diminta Magnus datang, apa lagi Magnus mengatakan itu adalah darurat. “Aku punya alasan khusus,” balas Magnus seraya memperhatikan wajah Cressa. Cressa masih memejamkan matanya dengan tenang, dia mungkin belum merasakan sakit lagi karena anestesinya belum hilang. Dia tampan sedikit sesenggukan saat itu. “Hey, apakah rasanya sakit?” Sera mendekati Cressa lagi. “Sepertinya dia sedang ingin beristirahat. Kau boleh meninggalkan kami,” ucap Magnus. Sera menghela nafasnya dan meninggalkan Magnus di sana. Dia
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status