Home / Pendekar / Takdir Di Bawah Langit Naga / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Takdir Di Bawah Langit Naga: Chapter 161 - Chapter 170

237 Chapters

Bab 161: Xiao Feng vs. Lu Zhen

Pagi itu, matahari baru saja menyembul dari balik cakrawala ketika keramaian sudah kembali memenuhi arena Chang’an. Penonton berbondong-bondong menuju tempat pertandingan, bersemangat menyaksikan para pendekar bertarung memperebutkan hadiah utama. Xiao Feng duduk di salah satu sudut ruang tunggu, mengenakan pakaian tempurnya yang sederhana namun rapi. Ia mempersiapkan diri untuk pertandingan yang tak hanya menentukan masa depannya dalam turnamen, tetapi juga langkah berikutnya dalam mencari keadilan.Di arena, gong besar dipukul tiga kali, "Dong! Dong! Dong!", tanda bahwa pertandingan berikutnya segera dimulai. Nama Xiao Feng dan Lu Zhen disebut oleh juru bicara, memicu sorakan gemuruh dari penonton."Hingga akhirnya kita tiba pada momen ini!" seru juru bicara. "Pertarungan antara Xiao Feng, pendekar misterius dari luar Chang’an, melawan Lu Zhen, sang Benteng Besi dari Utara!"Xiao Feng berjalan ke tengah arena, sorotan mata semua orang tertuju padanya. Di sisi lain, Lu Zhen sudah ber
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 162: Xiao Feng vs Raja Bayangan Malam

Hari semakin siang, dan turnamen di arena terus berlanjut. Sorak-sorai penonton mengiringi setiap pertarungan sengit yang berlangsung. Di tengah keramaian, Xiao Feng duduk bersandar di sudut ruang tunggu, memulihkan energinya. Sorot matanya penuh dengan kewaspadaan, sekaligus tekad untuk melangkah lebih jauh.Bai Ling kembali mendekatinya setelah beberapa saat pergi. Ekspresinya serius, namun ada ketenangan dalam caranya berbicara."Aku menemukan informasi tambahan," katanya sambil duduk di samping Xiao Feng. "Para pedagang budak yang membawa gadis kecil itu ternyata bersembunyi di pelabuhan timur Chang'an. Mereka menunggu kapal besar yang akan membawa para tawanan ke negeri seberang."Xiao Feng menoleh, matanya menyipit. "Pelabuhan timur? Bukankah itu tempat yang dijaga ketat oleh pasukan kekaisaran?""Benar, tapi pasukan itu tampaknya hanya pura-pura berjaga. Sebenarnya, mereka bekerja sama dengan para pedagang," jawab Bai Ling dengan suara pelan, memastikan tidak ada yang mendengar
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 163: Pertarungan Wanita Pengendali Es

Saat ini Xiao Feng duduk di sisi arena, setelah pertarungannya melawan Raja Bayangan beberapa saat yang lalu. Matanya tajam memperhatikan setiap gerakan para peserta yang masih bertanding, merasa antusias dengan turnamen tersebut. “Jika aku harus menyelesaikan turnamen ini dengan cepat, aku harus memahami gaya bertarung mereka,” gumamnya dalam hati.Teriakan penonton menggema ketika seorang wanita muda melangkah ke tengah arena. Gaun birunya melambai tertiup angin, dan hawa dingin segera menyelimuti area sekitar. Ujung jarinya tampak mengeluarkan butiran es yang perlahan membentuk kristal tajam."Dia seperti Bai Ling... tapi lebih ganas," pikir Xiao Feng, memperhatikan lawan wanita itu yang tampak gemetar oleh suhu dingin yang tiba-tiba muncul."Aku adalah Lan Xue dari Lembah Es Abadi," ucap wanita itu, suaranya dingin seperti udara di sekitarnya. "Jika kau takut, mundurlah sekarang."Lawan pria di depannya, seorang pendekar bertubuh besar, hanya menyeringai. "Kau pikir hawa dinginmu
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 164: Xiao Feng vs Lu Shan

Xiao Feng berdiri di sisi arena, mengamati dengan saksama pertarungan yang sedang berlangsung. Lawannya berikutnya adalah seorang pria berbadan tegap, dengan bekas luka di pipinya yang menunjukkan pengalaman bertempur. Pedang besar tergantung di punggungnya, namun tatapan pria itu mengisyaratkan bahwa ia lebih berbahaya dari penampilannya.Juru bicara berteriak, "Selanjutnya! Pendekar dari gunung timur, Lu Shan, melawan pendekar misterius yang telah merebut perhatian kita, Xiao Feng!"Sorak-sorai menggema saat Xiao Feng melangkah ke arena. Ia menatap Lu Shan yang sudah menunggu di tengah. "Kau terlihat kuat. Aku harap kau tidak mengecewakanku," ujar Lu Shan dengan nada mengejek.Xiao Fenghanya tersenyum kecil, menanggapi dengan santai. "Kita lihat saja siapa yang mengecewakan siapa."Tanpa menunggu waktu lebih lama, wasit memberikan aba-aba, dan pertarungan dimulai. Lu Shan bergerak cepat, melompat ke udara dan mengayunkan pedangnya dengan kekuatan besar."Hiat!"Suara serangan mengge
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 165: Xiao Feng vs Qi Rou

Saat ini, arena berubah sunyi ketika Qi Rou melangkah masuk, membawa angin sejuk yang lembut namun mematikan. Gaun merahnya melambai perlahan, sedangkan pedang panjangnya bersinar di bawah cahaya matahari. Xiao Feng melangkah maju, membalas tatapannya dengan penuh percaya diri."Aku tak sabar melihat apa yang disebut tarian pedang itu," kata Xiao Feng sambil menyilangkan tangannya, tubuhnya tampak santai namun penuh kewaspadaan."Kau akan tahu, dan semoga kau siap," balas Qi Rou dengan suara tenang."Pertarungan dimulai!" teriak wasit."Hiat!" Qi Rou menyerang dengan gerakan seperti menari, pedangnya meluncur cepat dalam lintasan melingkar, membentuk pola yang indah namun mematikan."Wshuu! Wshuu!" Suara angin memotong terdengar dari setiap ayunan pedangnya.Xiao Feng bergerak cepat, melompat ke belakang untuk menghindari tebasan. Ia memanfaatkan jarak untuk menganalisis pola gerakan Qi Rou. "Tarianmu indah, tapi terlalu bisa ditebak," ejeknya sambil menyeringai."Jangan terlalu perca
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 166: Konspirasi di Balik Turnamen

Sorak sorai masih menggema di arena saat Xiao Feng melangkah keluar, menghapus sedikit debu dari bahunya. Wajahnya tetap tenang, meski ia tahu pertarungan melawan Hua Lian tadi hampir membuatnya mengeluarkan kekuatan yang seharusnya tidak perlu. Namun, pikirannya mulai beralih."Turnamen ini terlalu aneh. Banyak pendekar kuat berkumpul, tapi hadiah utamanya hanya sebuah kapal? Apa mungkin ada sesuatu yang lebih dari ini?" pikirnya.Ia melangkah menuju tempat istirahat, di mana ia mendapati Bai Ling telah kembali dari pencariannya. Wajah Bai Ling terlihat serius, berbeda dari biasanya."Bagaimana hasil pencarianmu, Bai'er?" tanya Xiao Feng sembari menyandarkan tubuhnya di dinding.Bai Ling mendekatinya, menatap langsung ke matanya. "Aku menemukan sesuatu yang mencurigakan, Feng'Ge. Orang-orang yang terlibat dalam perdagangan budak itu tampaknya terhubung dengan penyelenggara turnamen ini. Aku mendengar desas-desus bahwa kapal yang menjadi hadiah bukanlah sembarang kapal. Itu digunakan
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 167: Pertarungan di Puncak Turnamen

Sorak-sorai penonton menggema lebih keras dari biasanya. Xiao Feng kembali berdiri di tengah arena, bersiap menghadapi lawan berikutnya. Lawan ini adalah Lan Xue, pendekar yang dikenal dengan teknik pedangnya yang elegan dan mematikan.Lan Xue melangkah ke tengah arena dengan anggun, pedang peraknya bersinar di bawah cahaya matahari. Wajahnya dingin, tapi ada kilatan tekad di matanya."Xiao Feng," katanya dengan suara tenang. "Aku sudah menantikan kesempatan ini. Kau lawan yang menarik, tapi jangan berharap aku akan menahan diri."Xiao Feng mengangguk, sembari memasang kuda-kuda. "Aku juga ingin melihat seberapa hebat jurusmu, Lan Xue. Tunjukkan padaku."Tanpa menunggu aba-aba Lan Xue langsung memberikan serangan."Hiat!" Lan Xue membuka serangan dengan gerakan cepat, pedangnya meluncur seperti kilat, mengarah tepat menuja area jantung Xiao Feng"Wshhh!" Angin dari ayunan pedangnya terasa dingin, seolah menusuk tulang. Namun Xiao Feng menghindar dengan lompatan gesit, hampir tidak ter
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 168: Konfrontasi di Pelabuhan Chang'an

Malam itu, pelabuhan Chang’an tampak sibuk dengan deretan kapal besar yang berlabuh. Cahaya lentera berkelap-kelip di sepanjang dermaga, menerangi aktivitas pekerja yang memuat barang ke kapal. Kapal tempat para budak ditahan berdiri megah, dijaga ketat oleh sekelompok pria bertubuh kekar bersenjata pedang dan tombak.Xiao Feng dan Bai Ling mengamati dari kejauhan. Untuk memastikan semuanya aman, Xiao Feng memeriksa lingkungan sekitar, lalu melirik Bai Ling."Kita mulai sekarang?" tanya Bai Ling dengan nada penuh keyakinan.Xiao Feng mengangguk. "Ingat rencananya. Aku akan membuat keributan, kau menyelinap ke kapal. Lepaskan mereka secepat mungkin, Bai'er.""Jaga dirimu, Feng'Ge," sahut Bai Ling, sebelum akhirnya Xiao Feng melesat pergi dari tempatnya.Xiao Feng melangkah santai menuju dermaga, sengaja membuat langkahnya terdengar oleh para penjaga. Ketika salah satu dari mereka menyadari kehadirannya, pria itu mengangkat tombaknya dengan waspada. Merasa curiga dengan kedatangan orang
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 169: Kabar dari Seorang Budak

Angin malam masih membelai wajah mereka saat Xiao Feng dan Bai Ling sibuk memeriksa satu per satu wajah para budak. Rasa lega yang semula menyelimuti hati mereka perlahan berubah menjadi cemas ketika tidak menemukan sosok anak perempuan yang mereka cari."Apa kau menemukannya, Bai’er?" tanya Xiao Feng dengan nada khawatir, matanya menatap tajam ke arah Bai Ling yang berdiri tak jauh darinya.Bai Ling menggeleng pelan, wajahnya terlihat tegang. "Tidak... Aku sudah memeriksa mereka semua. Tidak ada yang sesuai dengan gambaran anak perempuan yang kita cari."Xiao Feng mendesah panjang, memijat pelipisnya sambil melirik kembali kerumunan budak yang kini memandang mereka dengan tatapan bingung. "Kita bahkan tidak tahu bagaimana rupa anak itu... Bagaimana mungkin kita bisa menemukannya di tengah situasi seperti ini?"Ketika mereka mulai kehabisan akal, seorang pria tua dengan wajah tirus dan mata cekung mendekat. Suaranya parau saat berkata, "Aku tahu siapa yang kalian cari."Xiao Feng sege
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 170: Kembali ke Chang’an: Bayangan Bahaya

Beberap hari kemudian, setelah mereka memutuskan untuk kembali ke kota Chang'an. Xiao Feng berdiri tegak di ujung dermaga saat kapal merapat kembali ke Chang’an. Matanya yang tajam memandang ke arah kota yang sibuk, penuh dengan hiruk-pikuk kehidupan, namun kini memiliki aura ancaman yang lebih mencekam. Poster buronan dengan wajah mereka sudah menghiasi dinding-dinding kota, membuat setiap langkah mereka menjadi berbahaya.Bai Ling melangkah mendekat, ia sudah mengenakan kerudung tipis untuk menyembunyikan wajahnya. "Feng’Ge, poster kita sudah ada di mana-mana. Kita tidak bisa berjalan dengan bebas seperti sebelumnya."Xiao Feng mengangguk pelan, satu tangannya meraba gagang Pedang Pembalik Surga di punggungnya. "Kita harus berhati-hati. Kota ini seperti sarang harimau sekarang. Tapi aku tidak akan mundur sebelum menemukan Xiaolian," ucapnya sembari menatap kota tersebut yang kini akan menjadi tempat pertempuran.Setelah beberapa saat, mereka mulai merencakan untuk langkah berikutnya
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status