Home / Pendekar / Takdir Di Bawah Langit Naga / Kabanata 131 - Kabanata 140

Lahat ng Kabanata ng Takdir Di Bawah Langit Naga: Kabanata 131 - Kabanata 140

237 Kabanata

Bab 131: Kemunculan Makhluk Raksasa

Setelah medan pertempuran sunyi dari gemuruh, ketiganya berdiri di tengah puing-puing yang berserakan. Napas berat keluar dari dada masing-masing, namun pikiran mereka masih terpusat pada ancaman baru yang semakin jelas.“Musuh itu bukan sekadar utusan biasa,” ujar Lei Xian, suaranya penuh kewaspadaan. “Ia adalah salah satu perwira tinggi sekte aliran sesat. Jika mereka mengerahkan kekuatan seperti ini, maka sesuatu yang lebih besar pasti sedang direncanakan.”Bai Ling memegang kipasnya, sesekali ia gunakan kipas itu untuk memberikan hawa sejuk pada dirinya sendiri, ia kemudian berkata. “Tapi apa yang sebenarnya mereka incar? Mereka sudah mendapatkan kristal kematian, lalu kenapa masih terus menyerang?”Xiao Feng terdiam, matanya menatap ke arah langit malam yang gelap. “Aku rasa mereka mencoba memecah belah kita. Dengan menyerang dari berbagai arah, mereka ingin memastikan kita tidak punya waktu untuk menyusun kekuatan. Tapi kali ini, aku tidak akan membiarkan mereka menangi,” ucapny
last updateHuling Na-update : 2024-12-07
Magbasa pa

Bab 132: Kemenangan Sementara

Langit mulai berubah menjadi gelap, seolah ikut berduka atas kehancuran yang baru saja terjadi. Debu masih beterbangan, menyelimuti udara dengan bau hangus dan batu yang pecah. Xiao Feng, Bai Ling, dan Lei Xian berjalan perlahan meninggalkan puing-puing golem yang baru saja mereka hancurkan.Namun, langkah mereka terhenti ketika suara gemuruh kembali terdengar dari kejauhan.“Tidak mungkin...” Lei Xian memutar tubuhnya, menghunus pedang dengan cepat. “Apa itu?”Kabut hitam muncul dari celah-celah tanah yang retak, menyebar seperti racun. Dari balik kabut, bayangan samar tampak mendekat, menyeret sesuatu di tanah.Xiao Feng memperhatikan dengan cermat, matanya menyipit. “Itu bukan musuh biasa. Bersiaplah!”Kabut itu memadat menjadi sosok tinggi dengan jubah hitam panjang. Tubuhnya seperti bayangan cair, matanya bersinar merah menyala. Di tangannya, ia membawa rantai panjang yang ujungnya dipenuhi pecahan tulang berlumuran darah.“Para pendekar,” ucap makhluk itu dengan suara serak. “Ka
last updateHuling Na-update : 2024-12-07
Magbasa pa

Bab 133: Perlindungan Sang Guru

Setelah perjalanan panjang yang dipenuhi oleh pertempuran, kelelahan, dan ketegangan, akhirnya Xiao Feng, Bai Ling, dan Lei Xian tiba di sebuah lembah yang dikelilingi oleh pegunungan tinggi. Di lembah itu terdapat gua yang tersembunyi di balik air terjun deras. Aura misterius memancar dari tempat tersebut, membuat mereka yakin bahwa Xiao Chen ada di sana."Ini tempatnya," kata Lei Xian, matanya menyipit saat menatap gua di balik air terjun.“Guru pasti di sana,” tambah Xiao Feng dengan nada penuh harapan.Namun, sebelum mereka melangkah lebih jauh, Bai Ling mengangkat tangan, memberi isyarat untuk berhenti. “Tunggu. Tempat ini dijaga oleh sesuatu... Aku bisa merasakannya.” Bai Ling mulai memcari sumber yang membuatnya merasa waspada.Xiao Feng memusatkan indranya, dan benar saja, energi kuat mulai terasa di sekeliling mereka. Tidak lama kemudian, kabut tipis muncul dari air terjun, membentuk sosok-sosok menyerupai manusia yang memegang senjata.“Ini... penjaga buatan Guru!” seru Xiao
last updateHuling Na-update : 2024-12-07
Magbasa pa

Bab 134: Memutus Segel Kegelapan

Saat ini. Xiao Chen duduk bersila di tengah ruangan gua, tubuhnya dikelilingi oleh cahaya samar dari segel kegelapan yang membelenggunya. Wajahnya tampak pucat, namun matanya tetap memancarkan ketenangan seorang pendekar sejati yang sudah ada beberapa puluh tahun yang lalu, ia adalah legenda yang kini kembali kedunia persilatan.Untuk melepaskan segel itu, Lei Xian mendekatinya dengan langkah perlahan, lalu memandangi Xiao Chen beberapa saat sebelum ia berkata. "ahhh," keluhnya,"aku tidak menyangka seorang pendekar legenda sepertimu dapat tersegel dengan mudah seperti ini,"sambungnya sembari menggelengkan kepala. "Baiklah, saya membutuhkan bantuan mereka untuk mematahkan segel ini. Kekuatan ini terlalu kuat untuk saya tangani sendiri."Xiao Chen mengangguk pelan, ia tidak menjawab perkataan Lei Xian barusan, ia lantas memejamkan matanya. "Lakukanlah. Aku akan menahan tekanan dari dalam. Pastikan kalian melakukannya dengan hati-hati. Jika segel ini rusak secara tidak sempurna, energi
last updateHuling Na-update : 2024-12-07
Magbasa pa

Bab 135: Krisis di Tengah Kekaisaran

Saat ini. Di dalam aula istana yang sunyi, tepatnya setelah mereka memberikan informasi tentang lima kristal kematian yang berhasil direbut serta Gao Yi yang telah berhianat, Xiao Feng berlutut di hadapan Kaisar Thang sembari menggenggam pedang Pembalik Surga dengan hormat. Cahaya dari mata pedang itu memantulkan keagungan yang tiada tara, seakan pedang tersebut memahami makna dari pertemuan ini."Aku telah meminjam pedang ini dari kelompok Bulan Perak," ujar Xiao Feng dengan suara tegas namun penuh rasa hormat. "Mereka pasti mengerti jika aku mengembalikannya padamu, Yang Mulia. Pedang ini adalah pusaka kerajaan, dan aku tidak ingin dianggap mengkhianati kepercayaan mereka."Kaisar Thang memandang Xiao Feng dengan mata yang lelah namun penuh kebijaksanaan. "Tidak, Xiao Feng. Pedang ini telah memilihmu. Sejak kau pertama kali menggunakannya, ia telah menjadi perpanjangan tanganmu di medan pertempuran. Pedang Pembalik Surga bukan hanya senjata, ia adalah simbol tanggung jawab dan keber
last updateHuling Na-update : 2024-12-07
Magbasa pa

Bab 136: Persiapan di Markas Bulan Perak

Saat ini, Xiao Feng dan Lian Yue masih tampak sedang berdiskusi. Di ruang pertemuan yang megah namun sunyi, Lian Yue memandang Xiao Feng dengan tatapan rumit. Sebagai pemimpin kelompok Bulan Perak, ia dikenal sebagai sosok yang tegas dan tidak mudah digoyahkan. Namun, di hadapan Xiao Feng, ada sedikit keraguan yang terlihat dari sorot matanya. Xiao Feng, sebagai salah satu pemilik saham besar dalam kelompok itu, memiliki posisi yang sulit untuk diabaikan.“Baiklah,” ujar Lian Yue akhirnya, suaranya lembut namun penuh ketegasan. “Kami akan memberikan bantuan terakhir kepada kekaisaran. Tapi aku harap, bantuan ini membawa hasil yang nyata. Jangan sampai sumber daya kami terus terkuras sia-sia.”Xiao Feng mengangguk tegas, matanya bersinar dengan keyakinan. “Aku tidak akan mengecewakanmu, Lian Yue. Bantuan ini akan menjadi langkah penting untuk menghentikan kehancuran yang sedang terjadi.”Lian Yue menatapnya beberapa saat, seolah mencoba membaca hatinya. Akhirnya, ia tersenyum tipis. “K
last updateHuling Na-update : 2024-12-07
Magbasa pa

Bab 137: Kembalinya Harapan

Di bawah terik matahari, Xiao Feng berdiri di puncak bukit, memandang ke arah medan perang yang penuh dengan kepulan debu dan asap. Dari kejauhan, ia melihat panji-panji kekaisaran Thang berkibar lemah, dikelilingi oleh pasukan aliran sesat yang tampak seperti gelombang tak berujung."Peperangan besar akan segera pecah," gumam Xiao Feng pada dirinya sendiri, matanya menyipit, mengukur situasi. Ia berpaling sebentar ke arah Bai Ling dan Lian Yue. “Aku akan mendahului kalian. Jangan khawatir, aku akan menjaga mereka sampai kalian tiba.”“Xiao Feng, tunggu....!” seru Bai Ling, namun Xiao Feng telah menghilang, tubuhnya melesat seperti kilat menggunakan Jurus Meringankan Tubuh Langkah Angin Naga.Hanya butuh beberapa saat bagi Xiao Feng ketika ia menggunakan jurus meringankan tubuh untuk tiba dilokasi. Setibanya di perbatasan kota kekaisaran Thang, suasana sangat mencekam. Para prajurit tampak lesu, sebagian bahkan terduduk dengan ekspresi putus asa. Pedang dan tombak mereka tergeletak di
last updateHuling Na-update : 2024-12-08
Magbasa pa

Bab 138: Harapan dari Kekaisaran Han

Di tengah suasana yang semakin memanas, Xiao Chen memandang jauh ke cakrawala, matanya menyiratkan beban berat. Ia melangkah mendekati Xiao Feng, menarik napas dalam sebelum berbicara.“Feng’er,” ucap Xiao Chen dengan nada serius. “Aku akan pergi.”Xiao Feng mengerutkan dahi, matanya penuh kekhawatiran. “Guru, di saat genting seperti ini? Kemana kau akan pergi?”Xiao Chen tersenyum tipis. “Aku akan pergi ke Kekaisaran Han. Mereka memiliki sekutu lama yang mungkin bisa memberikan kita bala bantuan. Tanpa dukungan mereka, kekuatan kita saat ini tidak akan cukup untuk menahan gelombang musuh yang terus berdatangan.”Xiao Feng mengepalkan tangan. “Guru, perjalanan ke Kekaisaran Han sangat jauh, dan jalanannya penuh bahaya. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi sendirian.”Namun, Xiao Chen menggeleng tegas. “Tidak, Feng’er. Kau harus tetap di sini. Kau adalah harapan kekaisaran Thang. Kehadiranmu lebih berarti di medan perang. Percayalah padaku, aku akan kembali dengan bantuan.”“Berapa lama,
last updateHuling Na-update : 2024-12-08
Magbasa pa

Bab 139: Hati Kaisar yang Kalut

Di tengah hiruk-pikuk yang menyelimuti kekaisaran Thang, Xiao Feng, Bai Ling, Lei Xian, dan Bai Lian berdiri sebagai tameng terakhir. Dengan kekuatan kristal naga dan Pedang Pembalik Surga di tangan Xiao Feng, mereka menjadi pilar yang menopang harapan seluruh kekaisaran. Setelah pertarungan beberapa saat yang lalu di garis depan, mereka akhirnya dapat memukul mundur pasukan musuh hingga membuat jarak dari kedua belah pihak merenggang. Memberikan ruang bagi mereka untuk berfikir sekaligus mengatur rencana untuk serangan berikutnya.Namun, suasana di istana kekaisaran suram. Jenderal-jenderal yang tersisa hanya segelintir, dan sebagian besar dari mereka sudah terluka atau kehilangan kepercayaan diri. Sementara itu, para menteri yang seharusnya menjadi penasehat kaisar lebih memilih bersembunyi, meninggalkan tanggung jawab mereka. Seolah enggan terlibat dari peperangan besar ini.Di ruang tahtanya, Kaisar Thang duduk termenung. Matanya yang cekung dan kulitnya yang pucat menunjukkan tek
last updateHuling Na-update : 2024-12-08
Magbasa pa

Bab 140: Pertempuran yang Menggetarkan Langit

Dentuman genderang perang terdengar dari kejauhan. Asap mengepul di cakrawala, disertai bayangan gelap pasukan musuh yang kembali mendekat. Mereka datang dengan jumlah lebih besar dan formasi lebih teratur, siap untuk menyerang jantung kekaisaran Thang.Xiao Feng berdiri di puncak menara, matanya tajam menatap barisan musuh yang menjalar seperti gelombang hitam. Bai Ling di sampingnya, kipas es terbuka di tangannya, dan Lei Xian memegang tombaknya dengan penuh kewaspadaan. Sementara Bai Lian, dengan tatapan dingin dan tenang, berdiri di belakang mereka, mengawasi medan pertempuran.“Sepertinya mereka telah belajar dari kekalahan sebelumnya,” ujar Bai Lian dengan suara rendah namun penuh ketenangan.Lei Xian mengangguk. “Kali ini mereka lebih siap. Tapi kita juga sudah lebih dari siap.”Xiao Feng menggenggam erat Pedang Pembalik Surga. “Kita akan membuat mereka menyesal karena kembali.”Pasukan musuh mulai bergerak maju. Derap kaki ribuan prajurit terdengar seperti gemuruh badai. Sorak
last updateHuling Na-update : 2024-12-08
Magbasa pa
PREV
1
...
1213141516
...
24
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status