Semua Bab Takdir Di Bawah Langit Naga: Bab 91 - Bab 100

237 Bab

Bab 91: Jejak Bahaya di Balik Bayangan

Xiao Feng dan Bai Ling melanjutkan perjalanan menuju benua utara, membawa pecahan Kristal Kematian yang baru saja mereka temukan. Udara dingin semakin menusuk ke tulang, dan salju yang turun lebat menutupi jejak langkah mereka. Namun, mereka tetap berjalan dengan tekad yang membara, seolah menjadi pasangan yang sedang bergejolak.“Pecahan ini terlalu berbahaya untuk dibiarkan berada di tangan siapa pun,” kata Xiao Feng, sambil memegang wadah tempat kristal disimpan. “Kita harus menemukan tempat aman untuk menyimpannya sebelum mereka menemukan kita lagi.”Bai Ling mengangguk, meskipun matanya tampak penuh kekhawatiran. “Lima Penunggang Kuda Kematian tidak akan tinggal diam. Mereka pasti akan mengirim lebih banyak orang untuk merebutnya. Tapi ada satu tempat di benua utara yang mungkin bisa melindungi kristal ini... jika kita bisa mencapainya.”Xiao Feng menoleh. “Tempat apa itu?”“Puncak Gunung Es Abadi,” jawab Bai Ling. “Di sana terdapat kuil kuno yang dikelilingi energi pelindung ala
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Bab 92: Lembah Salju Berdarah

Setelah melewati raksasa es, Xiao Feng dan Bai Ling pada akhirnya mendekati jalan menuju Puncak Gunung Es Abadi. Namun, udara di sekitar mereka semakin terasa berat. Langit yang sebelumnya cerah tiba-tiba berubah gelap, dan hawa mematikan mulai merayap di sekeliling mereka, seakan sesuatu yang buruk akan segera terjadi.“Ini tidak wajar,” gumam Bai Ling, tangannya mulai membentuk lingkaran energi es sebagai langkah berjaga-jaga.Dari balik kabut tebal yang menutupi lembah salju, dua sosok besar muncul tanpa diudang. Aura mereka begitu kuat hingga salju di sekitarnya mulai mencair hanya dari kehadiran mereka saat ini.“Jadi ini mereka,” ucap Penunggang Kuda Api, suaranya dalam dan penuh kebencian. “Satu pendekar dengan pedang pusaka, dan satu wanita dingin yang menguasai es. Aku rasa ini akan sangat menyenangkan.”Penunggang Kuda Kegelapan hanya tertawa pelan, sebelum akhirnya berkata. “Sayang sekali kalian sampai di sini. Pecahan Kristal Kematian tidak seharusnya berada di tangan kali
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Bab 93: Pertarungan di Lembah Dingin

Xiao Feng dan Bai Ling melanjutkan perjalanan mereka menuju Puncak Gunung Es Abadi. Namun, setelah menempuh beberapa hari perjalanan, mereka tiba di sebuah lembah yang tampaknya tenang, namun atmosfernya dipenuhi hawa mematikan. Salju tebal menyelimuti lembah itu, namun suhu yang menusuk tulang tidak menghentikan mereka.“Ini terlalu sunyi,” gumam Xiao Feng, menggenggam erat Pedang Pembalik Surga di tangannya. Bai Ling hanya mengangguk, matanya tajam memindai sekeliling.Tiba-tiba, salju di depan mereka meledak, memunculkan sosok besar berbalut zirah hitam. Matanya merah menyala, dan ia membawa sebuah gada raksasa dengan ujung bergerigi.“Siapa yang berani memasuki wilayah ini?” raung sosok itu, suaranya bergema di lembah.Xiao Feng melangkah maju. “Aku, Xiao Feng, pendekar dari Kekaisaran Thang. Kami di sini untuk menghentikan Lima Penunggang Kuda Kematian.”Sosok itu tertawa dingin, suaranya mengguncang salju di sekitarnya. “Kau? Dengan pedang usang itu? Aku adalah Penunggang Kuda B
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Bab 94: Kepanikan di Pihak Musuh

Di sisi lain, tepatnya berada di markas rahasia sekte aliran sesat, tiga Penunggang Kuda Kematian yang tersisa duduk dalam keheningan yang mencekam. Ruangan itu dipenuhi hawa dingin yang berat, dengan nyala obor yang redup memantulkan bayangan menyeramkan di dinding batu.Penunggang Kuda Angin, yang bertubuh kurus dengan jubah hitam panjang, menatap tajam kepada Penunggang Kuda Kegelapan, yang baru saja kembali dari pertempuran sebelumnya.“Jadi kau lari? Kau membiarkan mereka membunuh Penunggang Kuda Besi?” suaranya tenang, namun sarat dengan nada ancaman.“Aku tidak tahu dia menyusul. Dia bertindak sendiri, dan aku tidak menyangka kekuatan mereka sebesar itu!” jawab Penunggang Kuda Kegelapan dengan nada gusar, namun tetap merasa waspada, hawatir dengan keadaan dirinya saat ini. Ia terus menundukkan kepalanya, menyadari kesalahan yang ia buat.Penunggang Kuda Petir, seorang wanita dengan rambut merah menyala dan mata penuh amarah, menghentakkan meja di depannya. “BRAK!”“Dua dari kit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Bab 95: Serbuan Tanpa Akhir

Angin dingin terus menggigit, membawa serpihan salju yang berputar di udara. Xiao Feng dan Bai Ling berdiri di tengah medan yang penuh dengan tubuh boneka mayat yang telah hancur, sementara ratusan lainnya masih menyerbu tanpa henti.“WUSHHH!” Bai Ling meluncurkan gelombang es yang tajam, membekukan sepuluh boneka yang bergerak ke arahnya. “CRASSHH!” Serpihan es dan tubuh hancur berjatuhan di sekitar mereka.“Ini tidak akan berakhir kalau kita tidak menghancurkan dalang di balik semua ini!” teriak Bai Ling, napasnya terdengar berat.Xiao Feng memutar Pedang Pembalik Surga, aura emas yang menyelimutinya bersinar semakin terang. Dengan kekuatan Kristal Naga, ia melompat ke udara dan melepaskan jurus petir. “DRAGHHHH!” Gelombang energi petir menyambar ke arah pasukan boneka, menghancurkan mereka dalam satu ledakan besar. “BOOM!”Namun, seperti air pasang, boneka-boneka itu terus bermunculan.“Aku tahu,” jawab Xiao Feng, suaranya tegas. “Tapi dia berada di tempat yang mustahil dijangkau d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Bab 96: Pertarungan Sengit

Pertarungan berlangsung sengit di tengah kepungan puluhan boneka mayat yang terus menyerang tanpa henti. Xiao Feng dan Bai Ling bahu-membahu menghadapi Penunggang Kuda Kegelapan, yang semakin murka setelah kematian rekannya, Penunggang Kuda Api.Penunggang Kuda Kegelapan melompat keatas setelah bertukar pedang dengan Xiao Feng ia kemudian berdiri dengan tubuh tegap di atas batu besar, jubah hitam yang ia kenakan berkibar karena angin dingin. Matanya bersinar merah, dan ia melayangkan tatapan penuh kebencian kepada dua pendekar di hadapannya. Dengan suaranya yang berat, ia menggeram, "Kalian telah menghancurkan apa yang tidak kalian pahami. Kematian kalian akan menjadi persembahan untuk kebangkitan kami!"Boneka-boneka mayat mulai menyerbu kembali bahkan lebih ganas dari sebelumnya. Bai Ling mengangkat tangannya, "Dinding Es Abadi!" Sebuah tembok besar dari es murni muncul di depannya, menghentikan gelombang boneka yang menyerang mereka. Suara hantaman terdengar keras, "Trang! Trang!",
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Bab 97: Kembali Melangkah

Setelah pertempuran sengit yang meninggalkan bekas kehancuran di sekitar mereka, Xiao Feng dan Bai Ling memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju Puncak Gunung Es Abadi. Suasana di sekitar mereka terasa sunyi, hanya desiran angin dingin yang menggema di antara tebing-tebing curam. Salju terus turun perlahan, menambah kesan mencekam di sepanjang perjalanan.Namun, ketenangan itu segera terganggu saat Bai Ling berhenti dan mengangkat tangannya, memberi isyarat kepada Xiao Feng. "Ada sesuatu yang tidak beres," katanya dengan nada serius.Xiao Feng mengerutkan kening dan mengamati sekeliling. Instingnya juga memberi tahu bahwa mereka sedang diawasi. "Apa kau merasakannya juga? Ada Ki yang terasa janggal di sekitar sini." Ia kemudian mengangkat Pedang Pembalik Surga dengan hati-hati.Tiba-tiba, dari balik pepohonan yang tertutup salju, muncul sekelompok orang dengan pakaian serba putih. Wajah mereka tertutup topeng, dan tubuh mereka bergerak dengan lincah seolah menyatu dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-01
Baca selengkapnya

Bab 98: Serangan Pamungkas

Setelah meninggalkan jejak pertempuran di belakang mereka, Xiao Feng dan Bai Ling terus mendaki jalur terjal yang menuju ke Puncak Gunung Es Abadi. Salju semakin tebal, udara semakin dingin, dan hembusan angin membuat langkah mereka semakin berat. Namun, semangat mereka tetap teguh sama seperti sebelumnya. Di depan mata mereka, tujuan itu semakin dekat, meski bahaya mengintai di setiap sudut.Di tengah perjalanan, Bai Ling menghentikan langkahnya tiba-tiba. "Ada sesuatu di depan," ujarnya, dengan nada waspada.Xiao Feng memegang Pedang Pembalik Surga dengan erat, sembari menatap sekeliling mereka. "Apa kau merasakannya? Ki yang terasa kacau."Merasa cukup aman, mereka melangkah lebih hati-hati hingga mencapai celah sempit di antara dua tebing. Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar, dan dari balik kabut es, muncul sekelompok makhluk besar dengan tubuh dilapisi lapisan es tebal. Raksasa Salju, makhluk penjaga yang dikenal hanya ada di wilayah gunung ini.Makhluk itu memandang mereka dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

Bab 99: Penjaga Kristal

Setelah melewati Raksasa Salju, perjalanan menuju Puncak Gunung Es Abadi menjadi semakin berat. Udara dingin menggigit, angin kencang menerpa wajah mereka, dan langit di atas semakin gelap seakan memberi isyarat akan datangnya badai. Namun, di tengah perjuangan mereka, sesuatu yang tak terduga terjadi.Saat mereka mendekati sebuah dataran tinggi yang tertutup salju, Bai Ling menghentikan langkahnya. "Tunggu," katanya, suaranya rendah tapi penuh kewaspadaan.Xiao Feng memandang ke depan. Seorang pria berkerudung hitam berdiri di tengah hamparan es, tubuhnya diselimuti mantel bulu serigala. Di belakangnya terdapat sebuah altar besar yang tampaknya tertutup ukiran-ukiran kuno, dan di atas altar itu tampak sebuah batu kristal kecil yang memancarkan cahaya redup."Siapa itu?" bisik Xiao Feng sambil mencengkeram erat Pedang Pembalik Surga.Bai Ling menatap tajam. "Aku belum pernah melihatnya sebelumnya... tapi Ki-nya kuat, sangat kuat."Pria itu akhirnya berbicara, suaranya berat dan bergem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya

Bab 100: Puncak Gunung Es Abadi

Setelah perjuangan panjang melalui badai salju, boneka mayat, prajurit es, dan seorang penjaga yang nyaris tak terkalahkan, Xiao Feng dan Bai Ling akhirnya tiba di puncak Gunung Es Abadi. Langit di atas mereka berwarna abu-abu gelap, namun cahaya kebiruan yang memancar dari sebuah gua besar di depan mereka menerangi area sekitar, menciptakan suasana magis dan sekaligus menegangkan.Xiao Feng menarik napas panjang. "Ini dia... tempat yang mereka bicarakan."Bai Ling mengangguk, meskipun matanya tetap waspada terhadap setiap kemungkinan bahaya. "Kau merasakannya? Energi dingin yang tidak biasa ini... sepertinya berasal dari sesuatu yang sangat kuat di dalam sana."Mereka akhirnya mulai berjalan untuk memasuki gua yang berada tepat didepan mereka, Xiao Feng dan Bai Ling dikejutkan oleh pemandangan yang tak pernah mereka bayangkan. Ribuan kristal besar berwarna biru keunguan menempel di dinding gua, memancarkan cahaya redup yang berdenyut seperti jantung yang berdetak. Di tengah gua, berd
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
24
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status