Home / Romansa / Terjerat dalam Kecanduan Cinta / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Terjerat dalam Kecanduan Cinta: Chapter 121 - Chapter 130

222 Chapters

Bab 121

Bibi Lina menghela napas lega ketika dia melihat Henry berjalan masuk sambil mengendong Miana.Dia berpikir hubungan kedua orang itu tampaknya baik-baik saja.Dia tidak perlu khawatir Miana akan pergi.Miana membenamkan wajahnya di dada Henry dan berpikir dengan cepat.Saat pikiran Miana masih berkeliaran, Henry sudah membawanya ke kamar mandi.Rasa dingin menyerbu tubuhnya, Miana kembali sadar dan mendapati dirinya sedang berdiri di depan cermin kamar mandi, dengan separuh pakaiannya sudah dilepas.Dia panik dan buru-buru berkata, "Aku mau ke toilet dulu."Henry menyipitkan matanya. "Hmm?" Dia meninggikan suaranya, menunjukkan rasa bahaya.Rasa dingin merambat di punggung Miana. Miana mendongak, melihat mata Henry sudah penuh dengan nafsu, membuat hatinya sedikit bergetar. "Aku akan segera kembali."Henry mengangkat tangannya. Telapak tangannya yang besar jatuh ke wajah Miana. "Kamu sengaja menggantungku?" tanya Henry"Aku malu!" Miana membuang muka dengan malu-malu.Henry malah senan
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 122

Meskipun tubuh Miana sangat lelah, pikirannya tetap sangat jernih. Mendengar kata-kata Henry, bibir merahnya mulai bergerak, "Aku sangat lelah, tanganku sangat pegal."Henry menatap wajah Miana yang lembut, hatinya pun ikut lembut, "Siapa suruh kamu begitu bersemangat tadi!"Tiga tahun menikah, kali ini terasa sangat berbeda.Mungkin karena ini pertama kalinya Miana begitu aktif padanya."Kalau aku nggak bersemangat, apa kamu akan merasa nyaman?" Meskipun lelah, Miana tetap waspada, takut Henry akan memaksanya.Henry menelan ludah, lalu tertawa kecil.Dia memang merasa sangat nyaman.Namun, dia juga tahu Miana bersemangat karena ada sesuatu yang diinginkannya.Melihat Henry sedikit tersenyum, Miana bertanya dengan hati-hati, "Henry, suasana hatimu ... sedang baik?"Dia melayaninya dengan semangat tentu ada tujuannya.Henry menebak tujuan Miana di dalam hati, berpura-pura tidak tahu dan bertanya, "Kenapa? Masih ingin melayaniku sekali lagi?" Dia sengaja berbicara dengan terus terang, ta
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 123

Miana berpikir sejenak, lalu bertanya, "Apakah kamu ingin bercerai dan meminta pembagian uang yang dihasilkan dari perusahaan wanita simpanan itu?""Benar! Aku ingin pembagian uang yang dihasilkan dari perusahaan yang dia investasikan!" Bagi wanita ini, uang itu juga termasuk harta bersama selama pernikahan, jadi permintaannya tidak berlebihan."Sekarang sudah agak malam, bagaimana kalau besok kamu datang ke firma hukum, kita bisa membicarakannya lebih detail." Sulit menjelaskan semuanya melalui telepon, lebih baik bertemu langsung."Baik, besok aku akan ke firma hukum mencarimu, kira-kira jam berapa kamu ada waktu?""Saat ini aku belum bisa memastikan, besok pagi kamu telepon aku lagi untuk menentukan waktunya." Miana ingat dia besok ada kasus yang harus disidangkan, waktunya agak ketat."Baik, besok aku akan menghubungi lagi, Bu Miana , sampai jumpa."Setelah panggilan dengan wanita itu berakhir, Miana meletakkan ponsel, segera pergi ke ruang ganti.Dua set piama tipis yang seksi itu
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 124

Miana menatap wajah Henry, tersenyum dan berkata, "Selain Sherry, apa aku punya teman lain?"'Bukankah yang kubicarakan adalah masalah Sherry?''Siapa lagi yang dia maksud?''Giyan?'"Bukankah kamu lebih tahu daripada aku?" Henry ingin mendengar penjelasannya tentang hubungannya dengan Giyan.Namun, dia menyadari Miana sengaja menghindari topik Giyan, berpura-pura tidak mengerti maksudnya.'Wanita ini pasti menyembunyikan sesuatu.'Miana menatap Henry dan perlahan berkata, "Aku dan Giyan dulu tetangga, sekarang hanya kenalan biasa, nggak ada hubungan apa-apa."Dia tidak tahu, penjelasan seperti ini entah memuaskan Henry atau tidak.Henry tersenyum dan berkata, "Kudengar, kamu adalah menantu yang diakui oleh keluarga Ferno."Miana masih menatap wajah Henry, mencoba melihat apa yang ada dipikirkan Henry, tetapi Henry terlalu pandai menyembunyikan perasaannya, dia tidak bisa melihat apa-apa. Setelah berpikir sejenak, dia bertanya dengan serius, "Kamu begitu keberatan dengan lelucon yang d
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 125

Aroma dingin Henry menyusup ke hidung.Miana teringat kata-kata dokter, hatinya panik, segera mendorongnya dan berteriak, "Henry, jangan tekan perutku, sakit!"Kemarin Henry membuatnya merasa tidak nyaman di perut.Dia tidak ingin mengalaminya lagi.Henry mengerutkan kening, menatap wajah Miana yang memerah.'Wanita ini jelas-jelas juga merasakan sesuatu, tapi dia malah terus menolakku.''Seperti sebelumnya, dia lebih suka menggunakan tangan untuk membantuku daripada melakukannya denganku.''Kalau ada yang bilang wanita ini nggak punya niat lain, aku nggak percaya!'Tatapan Henry membuat Miana merinding, dia buru-buru berkata, "Aku ... perutku sakit.""Kemarin kamu juga bilang perut sakit, hari ini sakit lagi, besok aku akan suruh Wiley untuk mengatur dokter untuk memeriksamu," ujar Henry dengan ekspresi dingin, dia tentu saja tidak percaya dengan kata-kata Miana.Tidak mungkin setiap kali ingin melakukan, perutnya sakit.Entah berbohong atau mencari alasan untuk menolak berhubungan in
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 126

"Henry, aku lelah, tidurlah." Miana mengedipkan mata indahnya, suaranya terdengar lembut seperti sedang bermanja setelah menutupi kepalanya dengan selimut.Sembari berbicara, dia berpikir, jika Janice tidak segera menelepon Henry, dia takut tidak akan bisa menghentikan Henry lagi.Henry membawa piama seksi itu ke tempat tidur, menarik selimut dan mendorong Miana ke depan.Tubuh Miana pun berguling di tempat tidur dan selimut yang membungkusnya terbuka.Miana segera menggenggam erat piama yang ditubuhnya.Tamat sudah!Dia tidak bisa menghentikan Henry lagi.Janice benar-benar tidak berguna!"Henry ...." Miana baru saja ingin berbicara, tetapi lengannya ditarik oleh Henry. Henry menariknya ke dalam pelukan dan bertanya, "Aku bantu kamu ganti atau kamu sendiri yang ganti?"Intinya, dia harus melihat Miana mengenakan piama seksi itu.Miana menggigit bibirnya, menatap Henry dengan mata indahnya dan bertanya dengan suara kecil, "Nggak bisa nggak ganti?"Saat membeli piama seksi itu, dia bert
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 127

"Kenapa kamu menyembunyikan kecelakaan Janice dari keluarga? Kamu tahu dia sekarang sedang hamil, mengandung anak kakakmu! Kalau terjadi sesuatu, kepala Miana nggak cukup untuk menebusnya!" seru Felica dengan sikap menuduh.Henry mengerutkan keningnya dan berkata, "Dia mengalami kecelakaan, tapi nggak kenapa-napa, jadi untuk apa mengumumkannya dengan besar-besaran!"Dia sudah meminta Wiley untuk menutup berita ini, bagaimana ibunya bisa tahu tentang kecelakaan ini."Kamu nggak ingin mengumumkannya besar-besaran hanya untuk melindungi Miana, 'kan! Jangan pikir aku nggak tahu niatmu." Menyebut nama Miana, suasana hati Felica langsung menjadi buruk.Henry berkata dengan suara berat, "Urusanku nggak perlu kamu campuri! Kalau kamu benar-benar peduli pada Janice, kirim lebih banyak pembantu untuk merawatnya."Kecelakaan Janice sedang dia selidiki.Perilaku Miana tidak menunjukkan bahwa Miana yang melakukannya.Meskipun dia tidak suka Miana, dia juga tidak ingin menuduh Miana tanpa bukti."Ak
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 128

Henry berjalan mendekat dan menyadari ada yang tidak beres dengan Miana. Dia duduk di tepi kasur dan menyentuh kening Miana.Penuh keringat.Namun, tidak demam."Miana, ada apa denganmu? Di mana yang nggak nyaman?" tanya Henry sambil mengernyit.Sebelum turun, Miana masih baik-baik saja, mengapa tiba-tiba terlihat begitu kesakitan?Mendengar suara itu, Miana refleks mendekat ke pelukan Henry dan berkata dengan pelan, "Henry, perutku sakit."Sungguh menyakitkan.Dia ingin sekali pergi ke rumah sakti."Aku akan membawamu ke rumah sakit!" ujar Henry sambil menggendong tubuhnya dan berjalan keluar.Miana tiba-tiba tersadar, matanya membelalak menatap Henry, dan berkata dengan panik, "Turunkan aku, aku nggak mau ke rumah sakit!"Begitu dia diperiksa di rumah sakit, kehamilannya akan terbongkar.Pada saat itu, bayinya tidak akan selamat.Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi!Melihat Miana penuh keringat, tetapi masih menolak pergi ke rumah sakit, wajah Henry pun menjadi masam dan dia be
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 129

Miana mengangguk cepat dan berkat, "Ya, nggak sakit lagi."Yang diinginkan Miana sekarang adalah menyuruh Henry segera pergi, sekalipun perutnya sakit, dia tidak akan mengatakannya.Henry mengatup-ngatupkan bibirnya, membungkuk sedikit dan menurunkan Miana. "Kamu jalan sendiri ke kamar, aku pergi dulu."Setelah mengatakan itu, Henry pun pergi.Miana menatap punggung Henry, lalu memegang perutnya sambil bergumam, "Sayang, kamu yang tenang ya, Mama akan segera membawamu ke rumah sakit."Tepat pada saat ini, Bibi Lina muncul dan berjalan cepat ke arah Miana. Dia bertanya dengan cemas, "Nyonya baik-baik saja?"Miana menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku baik-baik saja."Melihat wajah Miana yang pucat, Bibi Lina sekali lagi bertanya dengan khawatir, "Nyonya, benaran baik-baik saja?"Miana mengangguk kecil dan berkata, "Ya, aku baik-baik saja, tapi aku harus keluar sebentar. Kalau nanti Henry pulang sebelum aku, tolong bantu aku carikan alasan."Bibi Lina tidak langsung menanyakan alas
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 130

'Henry anak durhaka itu, malah memperlakukan orang luar lebih baik daripada ibunya sendiri!'Namun, dia tidak akan memberi tahu Janice."Bu, Henry benar-benar berkata seperti itu?" Pupil mata Janice mengecil, detak jantungnya menjadi cepat.'Mustahil!''Henry nggak mungkin jatuh cinta pada Miana!'Janice menolak untuk percaya. Sekalipun Henry benar-benar jatuh cinta pada Miana, dia tidak akan membiarkan mereka bersama!Membiarkan mereka bersama?Dia tidak bisa melakukannya!"Ya, dia bilang seperti itu! Sudah malam, tidurlah lebih awal!" Felica tidak ingin berbicara lagi dengan Janice, segera menutup telepon setelah mengatakan itu.'Kenapa Janice begitu peduli dengan urusan Henry?''Sangat mencurigakan!''Jangan bilang ....'Felica menggelengkan kepala, tidak melanjutkan pemikirannya itu.Begitu menutup telepon, Janice langsung mengamuk.Ketika perawat membuka pintu, dia hampir terkena asbak yang dilempar Janice. Perawat itu sangat ketakutan, jiwanya serasa terlepas dari tubuhnya. Tubuh
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
23
DMCA.com Protection Status