Semua Bab Kembalinya Sang Raja Naga: Bab 51 - Bab 60

93 Bab

Bab 51- Di Balik Bayang-Bayang

Di sebuah ruangan di Akademi Kekaisaran, cahaya lilin redup menerangi sosok Frey Han Rollock. Pemuda pirang itu duduk di kursi empuk dengan sikap santai namun angkuh, kaki kanannya diangkat ke atas meja kayu yang penuh dengan buku dan dokumen berserakan. Dua pemuda lainnya berdiri tak jauh di dekatnya, membungkukkan kepala layaknya bawahan setia. Suara derit pintu memecah keheningan, diikuti langkah kaki yang ragu.Sebastian Vandirc masuk, wajahnya tegang. Dia langsung menundukkan kepala dengan penuh hormat. "Tuan Frey, saya mohon maaf… rencana nya gagal. Dan... keponakan saya, Andrew, telah menghilang sejak kompetisi."Frey tidak segera merespons. Dia hanya melirik Sebastian dari sudut matanya yang tajam, lalu mengembalikan pandangannya ke buku yang sedang dibacanya. Dia membalikkan halaman dengan tenang sebelum berbicara, suaranya rendah namun menusuk. "Andrew tidak menghilang, Sebastian. Dia mati."Sebastian tertegun. Wajahnya memucat, tubuhnya membeku. "Apa? Tidak mungkin… bag
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 52- Pindah Kelas

Hari-hari berlalu dengan tenang di Akademi Kekaisaran. Kelas pemula, yang dulu dihantui oleh tekanan dan penindasan, kini bertransformasi menjadi lingkungan yang damai dan penuh semangat belajar setelah kepergian Sebastian Vandirc.Darrel duduk di kursi pojok ruangan kantin akademi, dikelilingi oleh teman-temannya—Lean, Jose, Dims, dan Lissa. Obrolan santai mereka diselingi tawa kecil, suasana ringan yang terasa baru setelah bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang penindasan.“Darrel, kau benar-benar mengubah segalanya,” ujar Jose sambil mengunyah apel yang baru saja dibawanya dari ruang makan. “Kalau bukan karena kau, aku mungkin masih sibuk memikirkan cara menghindari tatapan Sebastian.”Lean menyahut dengan nada bercanda, “Kau harus bersyukur, Jose. Sekarang kita bahkan menjadi perhatian kelas lain.”“Perhatian? Maksudmu tatapan iri itu?” Dims menambahkan sambil tertawa kecil. “Aku hampir lupa bagaimana rasanya menjadi tidak terlihat.”Darrel tersenyum, meskipun matanya memancar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 53- Tatapan Tersembunyi

Setelah sesi latihan berakhir, para siswa Akademi Kekaisaran kembali ke asrama mereka untuk beristirahat sebelum menghadiri kelas teori berikutnya. Darrel keluar dari kamar asramanya, mengenakan seragam akademi yang rapi. Dengan tenang, dia berjalan menyusuri koridor panjang, menuju ruang kelas teori yang hari itu membahas sejarah kekaisaran. Namun, langkahnya terhenti sejenak saat di depan matanya muncul seorang perempuan seusianya. Gadis itu memiliki rambut hitam panjang yang jatuh hingga punggungnya. Matanya tajam namun penuh rasa ingin tahu, menelusuri wajah Darrel dengan intens. Seolah-olah dia sedang mencoba membaca sesuatu yang tersembunyi dalam diri Darrel. Namun, karena terlalu fokus memperhatikan Darrel, gadis itu tidak menyadari bahwa Lean baru saja keluar dari kamarnya. Tubuh mereka bertabrakan, dan keduanya terjatuh. Buku-buku yang dibawa gadis itu berserakan di atas lantai marmer, sementara Lean terduduk sambil mengerang kecil. “Ah!” seru gadis itu kaget, wa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 54- Mengungkap Identitas

Setelah itu, sekelompok anak muda itu memutuskan untuk bersantai di taman akademi. Di bawah pohon besar yang rindang, mereka duduk melingkar di atas rumput hijau. Obrolan mereka dipenuhi canda tawa, dari topik-topik kecil hingga cerita konyol tentang hari pertama mereka di akademi.Namun, tiba-tiba Lean meluruskan punggungnya, meletakkan tangan di belakang kepala, dan menatap langit biru. “Aku penasaran,” katanya dengan nada serius. “Sebenarnya dari mana kalian semua berasal?”Dims, yang sedang meregangkan tubuh di atas rumput, menoleh ke arahnya dengan heran. “Kenapa kau bertanya begitu? Bukankah identitas kita di sini dirahasiakan?”Lean mengangkat bahu. “Memang. Tapi sebagai teman, apa salahnya saling berbagi? Aku hanya ingin tahu lebih banyak tentang kalian.”Darrel menatap Dims dan Jose bergantian. “Aku pikir. Identitas sejati kita mungkin tak berguna di akademi ini, tapi bukan berarti kita tak bisa saling mengenal lebih dalam.”Jose, yang biasanya pendiam, tiba-tiba angkat bica
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 55- Persiapan Ujian Tengah Semester

Sudah tiga bulan sejak Darrel, Lean, Dims, dan Jose tinggal bersama di asrama mereka. Hubungan mereka semakin erat, bagaikan keluarga kecil di tengah kerasnya dunia dalam akademi. Seperti biasa, asrama mereka berubah menjadi tempat penuh keriuhan setiap kali mereka berkumpul. Lean dengan guyonan khasnya, Dims yang sering memancing tawa dengan cerita anehnya, dan Jose yang meskipun pendiam, selalu menambahkan komentar tajam yang membuat suasana semakin hangat.Hari-hari mereka berlalu dalam rutinitas: kelas teori, latihan fisik, hingga pekerjaan rumah yang seolah tiada habisnya. Namun, sebuah pengumuman dari Profesor Aldrin di ruang kelas membuat suasana berubah drastis.“Perhatian semuanya!” Profesor Aldrin berdiri di depan kelas dengan ekspresi serius. “Dalam tiga hari, kalian akan menghadapi Ujian Tengah Semester. Seperti biasa, ujian ini akan dibagi menjadi dua bagian: teori dan praktik. Kalian akan diuji bukan hanya dari apa yang kalian pelajari di kelas, tapi juga dari kemampu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-29
Baca selengkapnya

Bab 56- Kelicikan Marcel

Beberapa hari setelah persiapan intensif, Darrel dan teman-temannya kembali ke kelas dengan suasana hati campur aduk. Latihan dan belajar tanpa henti membuat mereka lebih percaya diri, meskipun tekanan tetap terasa. Pagi itu, ruangan dipenuhi siswa dengan wajah tegang.Profesor Aldrin berdiri di depan kelas, tangannya memegang setumpuk kertas ujian. Dengan suaranya yang khas, ia mengumumkan, “Hari ini, kalian akan menghadapi ujian teori. Soal-soal ini mencakup semua materi yang sudah kita bahas sejak awal semester. Saya harap kalian sudah mempersiapkan diri.”Kertas ujian dibagikan satu per satu. Ruangan yang tadinya dipenuhi bisik-bisik cemas kini hening, hanya suara kertas dan goresan pena yang terdengar.Darrel duduk dengan tenang, tatapannya fokus pada soal-soal yang ada di depannya. Lean, di sebelahnya, tersenyum kecil, terlihat seperti menikmati tantangan ini. Dims, dengan wajah penuh kerutan, memutar pena di tangannya, tampak bingung dengan beberapa soal. Jose menatap serius
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Bab 57- Pertemuan Tanpa Sengaja

Tiba-tiba seorang gadis angkat bicara, dengan tatapan serius ia langsung meraik perhatian dan membuat suasana kembali sunyi.Semua orang menoleh ke arah gadis itu. Darrel memandangnya dengan rasa familiar. Setelah beberapa saat, ia mengingat siapa gadis itu—sosok yang pernah menabrak Lean di koridor beberapa waktu lalu. Rambut hitam panjang gadis itu tergerai rapi, dan matanya yang tajam menatap langsung ke arah Marcel.“Apa yang ingin kau katakan, Yurie?” tanya Profesor Aldrin dengan nada penasaran.Yurie melangkah maju, suaranya terdengar jelas di seluruh ruangan. “Profesor, saya melihat sesuatu saat ujian berlangsung. Saya tidak ingin masalah ini berlanjut, dan saya rasa ini saat yang tepat untuk berbicara.”Marcel tampak gelisah, wajahnya yang sebelumnya penuh percaya diri kini menunjukkan tanda-tanda ketegangan. “Apa maksudmu, Yurie?”Yurie menatap Marcel dengan tajam. “Aku melihat Lia mengambil sesuatu dari bawah kursi Lean saat ujian berlangsung. Dan aku melihat Marcel memeri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Bab 58- Ujian Praktek

Keesokan harinya, mentari pagi akhirnya berhasil menerobos sisa-sisa awan kelabu, membawa cahaya cerah yang menyelimuti seluruh akademi. Para siswa telah berkumpul di lapangan latihan, wajah mereka mencerminkan campuran antusiasme dan ketegangan.Profesor Aldrin berdiri di depan mereka, dengan postur tegas seperti biasanya. Di sebelahnya, sebuah papan besar menampilkan nama-nama siswa yang akan bertarung satu lawan satu, dipasangkan secara acak."Selamat pagi, siswa-siswa hebat Akademi Kekaisaran Rafencroft!" seru Profesor Aldrin dengan suara lantang, menarik perhatian semua orang. "Hari ini, kalian akan menghadapi ujian praktek bertarung. Tunjukkan kemampuan terbaik kalian, karena ujian ini tak dinilai hanya dari menang atau kalah. Ingat, saya akan menilai berdasarkan teknik, strategi, dan keberanian kalian!"Siswa-siswa mulai saling melirik, beberapa tampak gugup sementara yang lain tak sabar untuk memulai."Aku harap aku tidak harus bertarung serius denganmu, Lean," gumam Rem pela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Bab 59- Liburan Tengah Semester

Satu minggu setelah ujian, suasana Akademi Kekaisaran Rafencroft kembali ramai dengan siswa-siswa yang berkerumun di depan papan pengumuman. Papan itu memuat hasil ujian yang telah dinantikan banyak orang.“Darrel! Namamu ada di peringkat kedua!” seru Lean dengan semangat, menunjuk papan peringkat itu.Darrel, yang berdiri di dekat Lean, hanya melirik sekilas sebelum mengangkat bahu. “Hanya peringkat. Aku tidak terlalu peduli.”“Tidak peduli? Kau hampir mengalahkan Yurie, kau tahu. Ini prestasi luar biasa!” Lean terus berusaha memujinya.Darrel tersenyum kecil. “Yurie. Dia di peringkat ketiga, kan? Harusnya dia di atasku.”Nama di peringkat pertama menarik perhatian Lean. “Siapa ini... Evan Stark? Aku tidak pernah mendengar namanya sebelumnya. Tapi dia di atasmu. Kau tidak penasaran?”Darrel menggeleng. “Tidak perlu. Lagipula, ujian ini sudah selesai. Aku lebih tertarik pada liburan tiga minggu ke depan.”Lean tertawa kecil. “Ya, benar juga. Jadi, apa rencanamu selama libur?”Hari itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya

Bab 60- Pertemuan Dengan Sosok Berjubah

Di salah satu sudut ibu kota Kekaisaran Rafencroft, sebuah bangunan besar dengan plakat bertuliskan "Guild Pemburu" berdiri kokoh. Tempat yang dikhususkan bagi prajurit bayaran atau pemburu untuk berkumpul dan menghasilkan uang. Guild Pemburu akan menyediakan berbagai misi untuk mereka, pekerjaan berbayar yang datang dari keluhan, keperluan ataupun masalah penduduk setempat. Suara riuh rendah memenuhi ruangan, bercampur dengan aroma alkohol dan asap rokok yang mengepul tipis. Di sudut ruangan, dua sosok berjubah hitam duduk diam di meja bundar, jauh dari perhatian. Sosok laki-laki bersandar ke kursi sambil menyesap minumannya. "Apakah benda itu bereaksi lagi?" tanyanya pelan, suaranya hampir tenggelam dalam keramaian. Sosok perempuan di depannya menggeleng. Tudung hitamnya menutupi wajahnya, hanya sedikit helai rambut perak yang menyembul keluar. "Tidak. Tapi aku yakin petunjuk itu membawa kita ke sini, ke negeri manusia ini." "Dan itu berarti apa yang kita cari ada di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status