Home / Romansa / BUKAN PEREMPUAN PANGGILAN / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of BUKAN PEREMPUAN PANGGILAN : Chapter 21 - Chapter 30

79 Chapters

Chapter 21

Kediaman Pak Danu siang itu. Brak!"Baca itu! Bikin malu keluarga saja!"Elsa cuma memasang wajah bosan saat ayahnya melempar sebuah dokumen ke meja di depannya. Ekor matanya melirik ke arah ibunya yang sedang duduk tak jauh dari mereka. Sang ibu tampak sedang menangis.Rupanya Fandi sudah menghubungi pengacaranya dan membatalkan rencana pernikahan mereka. Itu bagus, bukan?Namun, Elsa tidak menyangka jika masalahnya akan serumit ini.Orang tuanya Fandi yang merupakan keluarga ningrat di Palembang tidak terima atas batalnya rencana pernikahan itu.Maka mereka melayangkan tuntutan pada keluarganya dan akan membawa masalah ini ke jalur hukum.Pak Danu mendengus kesal melihat Elsa diam saja. Dia lantas geleng-geleng. Kemudian berjalan menuju tepi garis jendela."Papa tahu kamu tidak suka diatur-atur. Itu semua salah kami karena selalu memberikan kebebasan buat kamu. Sampai-sampai kamu lupa kalau kamu anak perempuan."Elsa masih terdiam mendengar ayahnya berkata begitu.Pak Danu melanjut
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Chapter 22

"Iya iya oke!"Frans tampak sangat bersemangat saat menerima banyak telepon dari para member situs dewasa yang dia kelola. Setiap hari pasti ada saja pesanan dan transaksi. Jika terus begini, dia bisa beli pulau!"Siang, Mas Frans! Ada telepon dari Bos Besar!""Apa?!"Frans sangat terkejut saat anak buahnya yang bernama Tomi tiba-tiba masuk ruang kerjanya dan membawa sebuah kabar.Bos Besar?Mau apa dia menghubunginya?Keringat dingin tiba-tiba bercucuran dari pori-pori. Frans buru-buru mengambil tisu. "Tolong sambungkan," katanya pada Tomi sambil mengusap keringat di dahinya.Tomi mengangguk. Dia bergegas pergi meninggalkan ruangan itu. Tak lama kemudian telepon di meja Frans pun berdering. Laki-laki itu dibuat sangat terkejut."Ha-halo, Bos ..."Tangan Frans gemetaran saat mendengar suara seorang laki-laki dari seberang sana.["Frans, saya lihat bisnis online kamu makin ramai. Kamu juga tidak bilang kalau kamu punya barang bagus."]Frans memejamkan matanya. Masih dalam perasaan tak
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Chapter 23

"Ini kuenya, Mbak!""Makasih ya, Bu!"Dengan wajah berbinar Laras menerima bungkusan berisi kue ulang tahun yang dibelinya di sebuah toko kue.Dia berharap Bagas akan suka dengan kejutan di hari jadinya ini. Ah, dia jadi tak sabaran ingin sekali tiba di rumahnya.Jarwo yang menunggu di mobil segera menyambut saat Laras datang. Ia segera membuka pintu mini bus putih itu, lantas mempersilakan Laras masuk.Tak disangka dari dalam sebuah mobil yang sedang terjebak macet di jalan, Yuta memperhatikan. Laki-laki bermata sipit itu tersenyum smirk saat melihat Laras.Sambil duduk di dalam mobil, Laras memangku bungkusan berisi kue ulang tahun Bagas. Bibirnya tak henti tersenyum.'Kamu suka kalungnya?''Suka, Mas!'Laras teringat saat Bagas membelikan sebuah kalung berlian sebagai kado ulang tahunnya. Itu terjadi sewaktu mereka masih pacaran. Bagas sering sekali membelikan barang-barang mewah untuknya.Kadang pula Bagas mengajaknya ke sebuah mall dan salon. Laki-laki itu membelikan banyak pakai
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Chapter 24

Hari mulai gelap. Di kamar, Elsa sedang menelungkup di tengah ranjang sambil menangis.Rupanya dia tidak bisa merelakan Bagas begitu saja. Hatinya sakit mendengar pengakuan laki-laki itu yang katanya sangat mencintai istrinya.Pak Danu dan Bu Retno cuma saling pandang melihat putrinya yang tak mau makan dan terus mengunci diri di dalam kamar. Mereka jadi kebingungan."Apa tidak sebaiknya kita kabari Pak Handoko saja, Pa? Mama kasihan melihat Elsa."Pak Danu yang sedang duduk sambil membaca koran dibuat menoleh mendengar ucapan istrinya."Apa Mama sudah gila? Mau ditaruh di mana muka kita? Pak Handoko sudah mengusir anaknya karena menolak menikahi Elsa, dan sekarang Bagas sudah beristri. Apa yang bisa diharapkan lagi?"Bu Retno terdiam mendengar penuturan suaminya. Itu semua benar. Mereka cuma akan mendapatkan malu kalo nekat bicara sama Pak Handoko.Sekarang Bagas sudah menikah. Laki-laki itu juga tidak mungkin mau meninggalkan istrinya demi Elsa. Bu Retno jadi kebingungan. Dia cuma t
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Chapter 25

Pagi-pagi sekali Laras sudah terbangun. Meski Bagas terus menggangunya semalaman tapi dia tetap bisa bangun pagi dan memasak sarapan untuk suaminya itu.Bagas yang baru saja terjaga dibuat terkejut saat meraba kasur di sampingnya yang sudah kosong. Kemana Laras?Dengan hanya mengenakan celana pendeknya saja, tubuh tinggi kekar itu segera beringsut dari ranjang. Langkah Bagas mengikuti aroma lezat makanan yang menyerbu indra penciumannya.Benar saja, Laras sedang sibuk di dapur. Perempuan itu masih mengenakan gaun tidurnya yang tipis dan pendek. Seketika Bagas menjadi tertantang kelelakiannya."Ah, Mas Bagas!"Laras yang sedang menyiapkan sarapan dibuat terkejut saat ada dua tangan besar yang tiba-tiba merengkuhnya dari arah belakang.Bagas cuma tersenyum usai berhasil mencium pipi istrinya. Masih memeluk Laras dari belakang, ia melihat istrinya yang sedang menata meja makan bundar di hadapan mereka."Ih, Mas Bagas kok jadi manja gini? Lepasin, Mas! Laras jadi kesusahan nih!" gerutu La
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Chapter 26

Bagas sedang panas-panasan di bawah terik Matahari saat Fandi tiba-tiba menghampirinya.Lelaki itu bercerita tentang hubungannya dengan Elsa dan keluarganya yang sudah kembali membaik. Bagas turut senang mendengarnya.Fandi pun bertanya kepada Bagas, "Menurut kamu, apa aku cocok bersanding sama Elsa?"Bagas tersenyum. "Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu sama saya? Hubungan itu kan kamu dan Mbak Elsa yang menjalaninya," katanya dengan santai.Fandi menyipit. "Bukankah dahulu kamu juga pernah dijodohkan dengan Elsa?"Bagas jelas sangat terkejut mendengar ucapan Fandi. Dia lantas menatap wajah laki-laki di depannya itu. Fandi cuma tersenyum tipis. Lantas ia menepuk bahu Bagas. "Terima kasih karena kamu menolak Elsa saat itu. Akhirnya aku bisa bersama dia."Bagas tersenyum lega mendengarnya. Kemudian Fandi pun pamit. Ia mengatakan sedang ada janji dengan seorang klien. Padahal dia mau pergi makan siang dengan Laras.Selepas Fandi pergi, Bagas kembali melanjutkan pekerjaannya. Hub
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Chapter 27

Adzan Magrib sudah berkumandang saat Bagas sedang mencuci tangan. Hari ini ada barang yang datang. Dia dan para buruh lainnya harus menurunkan semua barang dan memindahkannya ke ruang penyimpanan.Sepertinya dia akan pulang terlambat dikarenakan jalan yang mungkin sudah macet parah di jam pulang kantor."Bagas, ayo duluan!"Suara Basuki mengejutkan Bagas yang sedang termenung usai membasuh muka. Ia lantas menoleh ke arah sumber suara tersebut. Dilihatnya Basuki yang sudah duduk di atas motornya. Laki-laki itu bergegas tancap gas.Seperti halnya Basuki, dia pun ingin sekali segera pulang.Mobil jemputan buruh sudah menunggu. Bagas dan beberapa rekannya segera berjalan menuju ke sana. Mereka yang sudah berada di atas mobil turut membantunya naik.Angin cukup kencang menjelang malam. Lampu-lampu jalan sudah menyala. Bagas tak sabar ingin segera tiba di rumah. Entah masak apa Laras hari ini. Apa pun itu, pasti sangat nikmat. Bagas tersenyum tipis mengingat istrinya yang pandai memasak."
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Chapter 28

Pagi itu di lapas tahanan pusat Kelas Satu Cipinang."Saudara Aryo, ada yang membesuk Anda!"Laki-laki yang sedang duduk sambil memeluk kedua lututnya dibuat terkejut saat sipir tiba-tiba memanggilnya.Aryo mengangkat wajahnya. Ia lantas bangkit dan segera keluar saat pintu sel tahanan dibuka. Dua orang petugas polisi menggiringnya menuju ruang besuk.Desi hanya diam sambil memasang wajah dingin saat petugas datang sambil membawa suaminya.Aryo Wisesa, laki-laki itu tampak lebih kurus setelah dua pekan berada di dalam penjara. Pengadilan menjatuhi hukuman selama tiga tahun penjara atas tindakan pelecehan yang Aryo perbuat terhadap Laras.Dengan wajah kuyu tidak terawat, Aryo segera duduk pada bangku kosong di hadapan Desi. Sementara dua orang petugas mengawasi mereka."Apa kabar kamu sama Putra, Des?"Mendengar lelaki itu bicara, Desi segera menanggapi dengan sengit."Aku kesini cuma mau kasih ini ke kamu!" berangnya seraya melempar secarik kertas ke muka Aryo.Lelaki itu keheranan d
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Chapter 29

Matahari mulai condong ke barat saat mobil mewah yang dikemudikan Elsa menepi di lokasi proyek tempat di mana biasanya Bagas menitipkan motornya.Dari dalam mobil, Elsa memperhatikan laki-laki yang sedang mengengkol motornya di sekitar.Bagas. Apakah dia akan terkejut jika melihatnya datang?Entahlah. Yang pasti dia belum bisa merasa tenang jika tidak menemui Bagas.Menarik nafas dalam-dalam. Elsa segera mendorong pintu mobil ke luar. Ia tidak buru-buru menghampiri Bagas. Sambil beridiri di samping mobilnya, ia memandangi laki-laki itu.Tidak bisa Elsa pungkiri jika hatinya sangat sedih sejak kejadian di rumahnya tempo hari. Kemudian dia menemui Fandi dan memohon untuk melanjutkan rencana pernikahan mereka yang sempat tertunda.Tadinya ia pikir bisa membalas sakit hatinya terhadap Bagas. Nyatanya tetap dia yang hancur dan merana dalam rasa cintanya pada laki-laki beristri tersebut.Elsa kebingungan. Ia sudah berusaha membuka hatinya untuk Fandi. Namun bayangan Bagas selalu menghantui
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

Chapter 30

Laras tertidur dalam rasa lelah yang tidak terkira. Dalam mimpinya ia melihat Bagas yang sedang tertawa bersama seorang perempuan.Suasana di sana seperti sedang ada resepsi pernikahan yang mewah. Langkah kecilnya menuju sepasang mempelai yang sedang berswa foto di sekitar pelaminan yang megah."Mas Bagas ..."Air matanya berjatuhan seiring tatapan dingin si mempelai laki-laki padanya.Bagas terlihat seolah tidak mengenalinya. Baju pengantin adat Solo tampak begitu gagah ia kenakan. Sementara perempuan dengan baju pengantin yang sedang merangkul lengan Bagas, ia tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas."Mas Bagas ..."Sampailah langkah Laras di atas pelaminan. Dipandanginya wajah mempelai laki-laki yang teramat tampan itu."Siapa kamu?"Ucapan Bagas membuatnya tersentak. Dan Laras pun segera terjaga dari tidurnya. Ia sangat terkejut melihat ke sekeliling. Ini bukan kamarnya?"Laras, kamu sudah bangun?"Suara seorang laki-laki membuatnya sangat terkejut. Laras segera menoleh ke arah s
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status