Semua Bab Tuan Muda untuk Putri yang Tertindas : Bab 151 - Bab 160

171 Bab

151. I-ini ….

Di kantor Star Entertainment. Samudera masih sibuk menyelesaikan pekerjaan meski hari sudah menggelap. Kakek Baswara sama sekali tak bergerak menyentuh papanya Vella, itu sudah membuktikan jika ancaman Samudera telah berhasil menekan kakeknya. Dan itu bagus, Samudera tidak perlu repot-repot melakukan sesuatu agar Vella tidak khawatir. Samudera baru tersadar ketika ponselnya berdering. [Kamu akan terus sibuk, atau aku menyusulmu ke kantor?] Pesan Vella ini seperti perintah untuk menyuruhnya berhenti bekerja. Sambil tersenyum Samudera mengetik balasan. [Iya, aku pulang.] Saat berada di lift Samudera menerima laporan dari Virgon bahwa hari ini Vella juga ikut memeriahkan perebutan saham Kuswara Group yang bertebaran. Samudera tersenyum simpul dan berucap, "Biarkan saja, asal dia senang." Samudera memang ingin mengajak Vella kembali tinggal di apartemen permata hijau, tapi Vita melarang dan menyuruhnya tetap tinggal di vila. Tinggal di rumah mertuanya tentu saja tidak sebebas t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-09
Baca selengkapnya

152. Batu Giok Mutiara

Sandra terkejut mendengar ucapan Samudera.Ia merebut berkas di tangan ayahnya, dan mendapati dana yang cukup untuk membuat perusahaannya kembali bangkit.Sandra mendongak menatap Samudera ada haru di matanya ketika melihat laki-laki itu sama sekali tak ingin melihatnya.Tapi dengan pasokan dana ini, bukankah berarti Samudera peduli dengan keluarganya?"Kamu ingin mengambil alih perusahaan ini?" tanya tuan Kuswara, ada kepahitan di setiap nadanya."Aku sangat sibuk, kamu bisa mengelolanya."Sandra semakin tak bisa menahan tersenyum girang, mendengar jawaban Samudera."Ayah, Samudera sudah bermurah hati membantu kita, terima saja, lagipula kedepannya Samudera juga akan menjadi menantu keluarga Kuswara. Apa salahnya menerima uluran tangan darinya?"Melihat kebaikan Samudera, Sandra sangat percaya diri jika Samudera akan tetap menjadi pendamping masa depannya sebentar lagi.Berbeda dengan Sandra yang sanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-10
Baca selengkapnya

153. Jadi Kamu Putus dengan Samudera?

Berita tentang Samudera yang membantu perusahaan Kuswara dari keterpurukan sudah tersebar dengan cepat di internet dan sampailah ditelinga kakek Baswara. Senyum orang tua itu merekah puas melihat potret cucunya berdiri di samping mobil bersama Sandra. "Bagus …," ucapnya pelan. Kakek Baswara sudah dapat menebak, pada akhirnya Samudera pasti akan menurut, anak itu tidak akan membiarkan orang tuanya kehilangan kuasa atas Baswara Group yang nantinya akan diwariskan padanya. Kakek Baswara menoleh pada orang kepercayaannya dan bertanya, "Di mana anak itu sekarang?" "Tuan muda pergi ke negara M, setelah datang ke negara Y. Sepertinya tuan muda akan melanjutkan pendidikannya di negara tersebut sembari menjalankan bisnisnya di sana." Kakek Baswara menggangguk-anggukan kepalanya dengan bangga. "Bagus, sebagai calon pewaris Baswara, Samudera memang sangat produktif. Memang itu yang aku harapkan." "Tuan, sepertinya tuan muda sudah setuju dengan pertunangannya dengan nona Sandra. Apakah seka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

154. Tidak Mau Tunangan, Langsung Menikah Saja

Vella tidak menjawab, ia hanya tersenyum lantas keluar dari dalam mobil sembari melambaikan tangan dengan ceria pada papanya. Melihat putrinya tampak ceria dan sama sekali tidak terpuruk dengan berita yang beredar di internet. Edgar sendiri tidak mau berpikir pusing. Edgar hanya menggelengkan kepalanya pelan sembari tersenyum lantas membawa mobilnya pergi dari vila milik Vita. Setelah itu Vella sudah tak terlihat lagi di kota Zaden. Kakek Baswara mencari keberadaannya, tapi tak bisa menemukannya. Kata-kata Vella yang ingin memberinya kejutan masih terngiang di benak kakek Baswara. Ia takut gadis kecil itu tiba-tiba memberi gebrakan untuk menghancurkan rencana perjodohan Samudera dengan Sandra. "Di mana Samudera sekarang?" tanya kakek Baswara, khawatir cucunya masih berhubungan dengan Vella. "Tuan muda masih berada di negara M, Tuan." "Gadis itu?" "Sampai saat ini keberadaan nona Vella tidak diketahui. Sepertinya juga tidak menyusul tuan muda ke negara M." Kakek Baswara mengh
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-11
Baca selengkapnya

155. Lakukan Sesuatu

Tanggal 10 juli. Lampu terang jatuh menimpa tubuh layaknya siang meski sekarang sudah pukul delapan malam. Vella keluar dari dalam mobil mewah menyambut uluran tangan Samudera. "Siap melayani Anda, Tuan Putri." Vella tersenyum, ia pikir Samudera hanya bercanda mengucapkan kata itu. Auranya sangat tenang ketika berjalan sembari mengapit lengan Samudera yang terlihat luar biasa mengenakan jas beludru warna biru safir dengan kancing berlian yang berkilau. Seketika perhatian para tentara pun tertuju pada dua orang yang akan melakukan proses pemeriksaan sebelum masuk ke acara. Setelah lulus melalui prosedur pemeriksaan yang sangat ketat, dan dipastikan tidak ada senjata tajam di tubuh mereka, seharusnya Vella dan Samudera diizinkan masuk usai menyerahkan kartu undangan. Namun, setelah menatap Vella beberapa kali. Tiba-tiba penjaga tersebut berkata, "Anda tidak tidak diizinkan masuk. Undangan Anda palsu." Seketika mata Vella beriak. "Palsu? Itu tidak mungkin. Bukankah itu ada cap ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

156. Lagu Ini ….

Siera sudah tiba di acara perjamuan. Gaun yang cantik dengan temperamen yang baik menunjukkan bahwa ia hidup dalam pendidikan dan tatakrama seorang bangsawan yang ketat. Meski Siera seorang penghianat, tapi di mata publik ia adalah seorang putri yang diangkat oleh ratu Velossa secara langsung. Langkahnya anggun dan tenang manakala melangkah memasuki venue. Menyamarkan kegelisahan yang terus berkecamuk di hati. "Dimana dia?" tanyanya pada ajudan yang mengawal, tanpa menoleh. "Gadis bergaun biru." Sekilas mata Siera terlihat sangat tenang bagai kesunyian di lembah kedamaian. Namun, jika ditelisik lebih dalam sesungguhnya itu adalah badai yang ingin menggulung Vella ke jurang kematian. Sebelumnya Siera sudah melihat potret Vella, tapi tidak menyangka jika yang asli semakin membuatnya ingin segera menyingkirkannya. Vella sangat mirip dengan ratu Velossa. Dan warna mata itu, Siera benar-benar sangat membencinya. Ia harus menyingkirkan Vella dari perjamuan ini agar ratu Velossa tid
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya

157. Mana Mungkin!

Semua orang terkejut melihat reaksi ratu Velossa.Di acara kenegaraan musisi biasanya akan membawakan lagu Melati Bunga Bangsa, Gugur Bunga, atau lagu-lagu yang berhubungan tentang kesucian suatu negara, dan lagu-lagu kepahlawanan lainnya.Tapi lagu yang dibawakan Vella ini apa?Apa yang spesial dengan lagu ini?Semua orang memasang telinga baik-baik mendengar lagu ini.Seketika mereka dibawa pada suasana saat awan putih berarak di langit yang membiru cerah.Seseorang berdiri tegak di pinggir danau buatan dengan bunga teratai putih yang mekar di atas daun hijau yang melebar.Suara angin begemelisik, berembus sepoi menggerakkan permukaan air yang tertutup lumut samar.Warna putih menonjol di tengah sana mengetarakan kesucian dan keindahan di atas lingkungan kotor dan penuh penderitaan.Siera ikut berdiri mengikuti ratu Velossa. Hatinya bergemuruh hebat.'Lagu ini … apa yang spesial dengan lagu i
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

158. Lanjutkan Pertunangan!

28 tahun yang lalu, Siera sangat ingat ketika ia mendorong putri Valari masuk ke dalam jurang di negara Y, ia juga membuang batu giok mutiara bersamanya. Dari ketinggian seperti itu orang saja bisa mati, tidak mungkin batu giok tidak pecah? Tapi bagaimana batu giok mutiara sekarang masih utuh dan terlihat sangat terawat? Siera segera menatap ratu Velossa. "Ibu, sepertinya apa yang dikatakan putri Hilda benar. Gadis ini datang membawa tujuan. Bagaimana mungkin batu giok itu bisa sama persis seperti milik mendiang Putri Valari?" Ratu sendiri juga curiga, saat Siera menangis dengan keadaan terluka untuk melaporkan bahwa putri Valari dikejar anjing gila dan jatuh ke arah jurang, seseorang mengatakan jika memang ditemukan pecahan batu giok beserta bercak darah di dasar jurang. Namun, saat itu jasat putri Valari tidak ditemukan. Semua berasumsi jika binatang buas telah menyeretnya masuk ke dalam hutan dan memangsanya. Tapi sekarang batu giok mutiara itu utuh, hingga memberi harapan bar
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya

159. Belum Menunjukkan Kejutan

Negara W.Tentu saja banyak yang mempertanyakan, tanpa melakukan tes DNA kenapa ratu begitu mudah mengakui bahwa Vella adalah keturunan murni dari kerajaan W.Tes DNA sebenarnya juga rawan dilakukan di dalam istana.Pihak-pihak yang menginginkan kekuasaan pasti akan menghalalkan segala cara untuk memanipulasi data hasil tes DNA guna menyingkirkan Vella dari kerajaan.Tapi satu hal yang tidak bisa membohongi ratu.Gambar kerang mutiara terbuka yang ada di dada Vella itu bukan tato, melainkan tanda lahir yang diwariskan turun temurun dari leluhur."Nenek tidak tahu apa yang dilakukan leluhur kita pada zaman dulu. Tapi yang nenek tahu, setiap keturunan murni kerjaan W akan mewarisi tanda lahir seperti ini sejak lahir. Dan ini tidak bisa dihilangkan melalui operasi atau perawatan laser, Vella. Apa kamu masih ingin mengelak bahwa kamu bukan cucuku?"Itu perkataan ratu Velossa saat hanya berdua di dalam kamar membantu Vella be
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya

160. Acara Penggalangan Dana

'Belum menunjukkan kejutan? Sebenarnya apa yang sedang direncanakan gadis ini?' Kakeka Baswara menatap Vella yang sedang mengunyah apelnya dengan lahap. "Apapun yang kamu lakukan, aku tetap tidak akan pernah mengubah keputusanku, Vella," ucap kakek Baswara dingin. Tapi Vella hanya menanggapinya dengan santai. "Kita bicara sambil makan siang ya, Kek. Aku sangat lapar." Tidak ada keramahan sedikit pun di wajah kakek Baswara, tapi nyatanya orang tua itu tetap menyuruh pelayan untuk menyiapkan makan siang. Vella tersenyum. Menolak, tapi juga memberi pelayanan, sama saja dengan menunjukkan bahwa kakek sebenarnya ingin menerimanya, tapi terganjal suatu. Makan siang sudah dihidangkan di atas meja. Vella sama sekali tak sungkan memakannya. Kakek Baswara memperhatikan dengan seksama, dan mulai membatin, 'Apa seperti ini cucu menantuku sebenarnya?' Kakek Baswara sudah beberapa kali makan bersama Vella. Tapi belum pernah melihat nafsu makan Vella yang begitu besar. Perbedaan ini membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
131415161718
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status