Esok paginya, tepat pukul 08.00 waktu London, Naura dan Rania duduk di balkon kamar apartemen mereka. Udara pagi yang sejuk berembus lembut, membelai wajah keduanya. Namun, kehangatan matahari yang menyinari kota itu tidak mampu mencairkan dinginnya suasana di antara ibu dan anak tersebut.Naura mengusap lembut rambut panjang Rania, jari-jarinya menyelip di antara helaian yang tergerai indah. Gerakan itu penuh kasih sayang, namun Rania tetap diam, pandangannya lurus ke arah langit yang tampak pucat."Rania sayang, boleh Mommy bicara sebentar?" suara Naura lembut, nyaris seperti bisikan, seolah takut menyentuh luka yang masih menganga di hati putrinya.Rania tetap membisu. Ia tidak menoleh, tidak menunjukkan tanda-tanda ingin mendengar. Hanya tarikan napasnya yang terdengar lebih berat dari biasanya.Naura menarik napas dalam, berusaha menenangkan hatinya sebelum mengutarakan apa yang ingin ia sampaikan. "Edward datang menemui Daddy dan keluarga," katanya perlahan, memilih kata-kata de
Terakhir Diperbarui : 2025-03-24 Baca selengkapnya