Su Yin bangun sambil memeriksa seluruh tubuh. Aman, bajunya belum ada yang lepas dari badan. Agak takut kalau diraba dan disentuh oleh Li Wei. Padahal sudah resiko ketika memilih kembali ke sisi sang pangeran. “Tenang saja, aku tidak akan menyentuhmu di saat kau sakit, tapi tunggu ketika sehat, kau tak akan bisa lepas dariku,” ucap Li Wei sambil membersihkan pedangnya sendiri. “Semoga aku cepat kembali ke masa depan,” gumam Su Yin. “Sadarlah, kau hanya bermimpi.” Rupanya Pangeran Kedua mendengar apa kata istrinya. “Mimpi yang begitu nyata.” Permasuri bangkit dan menyibak selimut, seketika perutnya berbunyi karena lapar. “Dalam mimpimu aku sebagai apa?” “Maling kuburan kuno.” “Ha ha ha.” Tawa Pangeran Kedua begitu keras, tetapi kemudian ia diam, rasanya juga pernah tersesat dalam mimpi ketika ia pergi ke kuburan yang begitu luas dan megah di dalamnya. “Iiih, kenapa? Roda, kan, berputar, sekarang iya pangeran, di masa depan bisa jadi orang susah.” “Iya, susah untuk dilupakan.”
Last Updated : 2025-01-07 Read more