Home / Pendekar / Pangeran Pendekar Terasing / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Pangeran Pendekar Terasing: Chapter 121 - Chapter 130

234 Chapters

Park Wan Menuju Kekaisaran Song

Awan gelap menutupi bangunan megah di Changbai. Tempat itu dipenuhi cairan salju yang telah memudar. Banyak pakaian yang terbuat dari kulit-kulit binatang tergantung di sana-sini.Anehnya, keadaan pakaian itu tidak teratur, tersebar dan seperti terbuang di mana-mana.Hujan es terus turun dengan pelan, membasahi tempat yang sudah dingin menjadi lebih dingin.Di musim-musim seperti ini, pepohonan tampak layu, meski mereka tidak mati. Hijaunya seakan pergi berlari, memilih bersembunyi dari kedinginan yang menyesakkan ini.Bangunan besar itu terlihat lengang, hanya ada beberapa orang berputar-putar mengenakan pakaian musim dingin.Akan tetapi, mereka sama sekali tidak memunguti baju-baju tebal yang berceceran di mana-mana. Mereka hanya melintas, bahkan tak memandangnya sekalipun.Beberapa hari ini, suasana Istana Es memang mencekam. Semua itu dikarenakan Son Ca Gang yang pulang dalam keadaan luka parah enam hari yang lalu.Lukanya yang te
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

Yang Selamat dari Sekte Bangau Putih

Qi Peizhi menatap Chiu Kang penuh tanya.Di antara semua orang, hanya Qi Peizhi yang tidak memanggilnya ketua. Dia selalu memanggil Chiu Kang dengan panggilan ‘tuan muda’, dan Chiu Kang pun tak mempermasalahkannya.Chiu Kang berbalik memandang ke arahnya. Dia tidak lagi memandang keluar jendela.“Terkadang orang lain lebih mengetahui keadaan Nona Qi daripada Nona Qi sendiri,” ujarnya.“Omong kosong!” katanya sedikir kasar.Pemuda tampan itu tersenyum geli. Ketika Chiu Kang melakukannya, tampak garis-garis pesona di antara pipi dan bibirnya. Garis-garis itu seakan bersambung dan membentuk sebuah sungai yang bertemu muaranya.“Terserah Nona Qi mau bilang apa. Aku tak mempedulikannya,” dia kembali membalikkan tubuhnya memandang keluar jendela.“Aku heran. Terkadang kau tampak dewasa, tapi lebih sering terlihat kekanak-kanakan dan menyebalkan,” gerutu Qi Peizhi.“Aku tak peduli tentang semua hal yang Nona Qi katakan. Yang terpenting adalah, sikapku bisa membuat Nona Qi tidak takut kepadak
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Pemakzulan Pangeran Zhao Shing

“Menegakkan keadilan! Kita harus mencari tahu siapa mereka dan menghukum mereka agar hal ini tidak terjadi pada perguruan dan sekte lain.”“Tapi aku masih bingung.”“Bingung karena apa?” kening Lin Qiao mengernyit.“Di hatiku, dendam masih lebih besar daripada menegakkan keadilan, bahkan tidak ada sama sekali perasaan ingin menegakkan keadilan.”“Aku tahu. Semua orang pasti merasakan hal itu. Tidak disebut berani jika tidak takut, begitu pun dengan masalahmu.”Karena sering mempelajari buku-buku klasik Tiongkok, Lin Qiao sering mengatakan hal-hal yang bijaksana.Dengan kematangan usianya, enam puluh empat tahun, dia selalu berpikir dengan hati-hati, memandang sebuah masalah dari berbagai arah.Selain dikenal sebagai pendekar dan Ketua Sekte Bangau Terbang, namanya sebagai sarjana dan sastrawan juga menyebar ke berbagai daerah, terutama di Jingzhao.Semua orang menghorm
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

Menananyai Para Pengkhianat

“Yang Mulia Kaisar, hamba kira mereka melakukan sesuatu yang benar,” orang yang sedari tadi berdiri diam tiba-tiba angkat bicara.“Jadi maksudmu aku yang salah?!” tanya Kaisar Song Renzong dengan nada marah.Orang tersebut langsung bersujud. Katanya: “Hamba pantas mati. Hamba pantas mati.”“Lalu apa maksudmu?”“Hamba hanya memikirkan kelangsungan Dinasti Song. Jika Pangeran Zhao Shing tak juga ditemukan, negara-negara yang selalu merongrong kita akan menjadi lebih berani, dan juga akan terjadi perpecahan di pemerintahan. Hal ini akan membuat gerak laju negara terhambat, Yang Mulia Kaisar,” jawab Perdana Menteri Liu Xiaobo.Mendadak Kaisar Song Renzong diam. Perkataan Perdana Menteri berumur lima puluh enam tahun itu memang ada benarnya.Akan tetapi, dia tahu dengan jelas bahwa cucunya masih hidup. Jika dia menyuruhnya pulang sekarang, akan terjadi kekacauan yang lebih hebat, bahkan mungkin perang saudara.Namun, jika dia tidak memanggilnya sekarang, akan terjadi ketegangan yang juga b
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Menuju Jingzhao Menelusuri Sekte Bangau

Heng Tingfeng memicingkan matanya penuh amarah.“Jawab pertanyaanku! Di mana mereka?!”“Kami tidak tahu. Kami hanya menuruti perintah mereka dengan janji mendapatkan harta benda yang melimpah,” jawabnya dengan nafas terus termegap-megap.“Rupanya kalian tetap bohong kepadaku. Rasakan ini!”Heng Tingfeng kembali mencambuk mereka dengan kejam, bahkan lebih beringas dari sebelumnya.“Ampuuun Paman Guru! Ampuuun!” Zhang Shoushan terus-menerus mengucapkannya, begitu pula dengan Cao Dingxiang.“Jika kalian ingin aku menghentikan siksaan ini, lebih baik jawab pertanyaanku dengan jujur!”“Kami benar-benar tidak tahu. Ahhh....”Mereka terus mengatakan ‘tidak tahu’ sepanjang waktu. Akan tetapi Heng Tingfeng tidak peduli. Hatinya benar-benar diliputi kemarahan yang sangat luar biasa, terutama kepada muridnya sendiri, Wei Long.“Kakek
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

Chiu Kang Tertangkap di Jingzhao

Lalu, Chiu Kang melayang ke arah dua orang tua itu. Tangan kanannya mengepal seakan ingin memukul kepala Lin Yao dan Lin Qiao.Mengetahui ada tenaga besar menyerangnya, Lin Qiao berkilah dengan cepat. Dia menginjak kursinya dan melayang lebih tinggi dari tubuh Chiu Kang dan memukul punggungnya.Pukulan telak itu membuat Chiu Kang tersungkur di atas tanah dan muntah darah.Pukulan Bangau Terbang milik Ketua Lin Qiao memang dikenal ampuh, bisa menghancurkan batu sebesar pintu sekali pun.Chiu Kang mencoba berdiri dengan tangan memegang dadanya. Darah segar masih menempel di sekitar mulutnya. Tampaknya dia mengalami luka dalam akibat pukulan Lin Qiao.“Rupanya kau masih hidup, Lin Yao. Aku harus membunuhmu.”Chiu Kang berusaha menyerang Lin Yao, Ketua Sekte Bangau Putih, sekuat tenaga, tapi Lin Qiao bergerak lebih cepat daripada dirinya dan menghajarnya tepat di leher belakangnya. Pukulan itu membuat Chiu Kang tak sadarkan diri.
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Penyergapan di Jingzhao

“Bunuh dia! Bunuh!”Kata itu menjadi penggempar pagi hari. Semua orang yang berkumpul mengatakan hal yang sama. Mereka semua menghendaki pria dalam tahanan itu dibunuh.“Bakar! Bakar! Bakar! Bakar!”Kemudian teriakan tersebut berganti dengan kata ‘bakar!’. Teriakan-teriakan semacam itu semakin menggema hebat. Tidak hanya dibunuh, para penduduk menginginkan orang itu dibakar hidup-hidup sampai hangus dan lebur terbawa angin.Lin Yao mendekati orang itu dan menyibak rambut panjangnya. Dia memegang dagunya dan mengatakan: “Kau dengar. Mereka semua membencimu!”Setelah rambut panjang orang itu tidak lagi menutupi wajahnya, Qi Peizhi dan teman-temannya kaget.Mereka tak bisa percaya bahwa orang itu adalah Chiu Kang. Dilihat dari keadaannya, Chiu Kang telah menghabiskan malam dengan cambukan dan siksaan-siksaan keji lainnya.Qi Peizhi tiba-tiba kalap. Dia menerobos ke depan untuk menyelamatkan
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more

Chiu Kang dan Pemuda Bertutup Wajah

Semua orang melihat ke arah asal suara itu. Mereka melihat Jenderal Muda Shi Bu Xin menaruh pedangnya di leher pria yang tangannya terantai kencang di dua buah tiang kayu.Dia melakukan itu untuk menyelamatkan Lin Qiao dan Lin Yao.“Jika kau terus menyerang, orang ini akan kubunuh!” ancam Shi Bu Xin.Melihat kejadian itu, Qi Peizhi dan teman-temannya menjadi khawatir. Mereka telah bersiap menyelamatkan Chiu Kang, tapi tak menyangka akan melihat peristiwa ini.“Aku harus menolongnya.”Qi Peizhi hampir saja meloncat muncul ke area pertarungan, tapi Lao Sying berhasil menangkapnya.“Kau tenanglah! Kita lihat dulu keadaannya.”Yang Mingyu pun sudah bersiap untuk menyerang. Dia sudah berdiri dengan pedang siap dilepaskan dari sarungnya.“Tuan Sying, maafkan kami, tapi kami tidak bisa melihat Mahaguru Kang mati begitu saja,” Yang Mingyu juga mulai dikelabuhi oleh ketergesa-gesaan.Lei Liwei mendekati Lao SYing.“Kenapa Paman Guru selalu tidak setuju!” katanya tegas melawan ucapan Paman Guru
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Pertarungan Sengit dengan Pemuda Bertutup Wajah

Dua tenaga besar itu beradu, dan...Duaarrr........Ahhh.......Ledakan besar menggempar hebat, sampai membuat bumi bergetar untuk sesaat. Selain bunyi ledakan, sepintas ada bunyi jeritan seseorang yang terluka.Semua orang yang telah menyingkir jauh-jauh menatap dengan seksama, apa yang terjadi pada mereka.Di antara mereka, ada yang berharap Chiu Kang menang, ada pula yang berharap pemuda bertutup wajah yang menang. Mereka menunggu dengan cemas dan penuh harap.Setelah asap dan debu yang berterbangan memudar, terlihat pemuda bertutup wajah terkapar dengan muntah darah yang hitam kental.Sementara Chiu Kang berdiri tegap dengan kuda-kuda yang kencang. Di sudut bibirnya memang ada setitik aliran darah, tapi tampaknya hal itu bukan masalah baginya.Perlahan-lahan, dia membuka matanya sembari menghirup nafas dalam-dalam.“Tuan Muda! Tuan Muda!”Panggil Chiu Sek sembari berlari kencang m
last updateLast Updated : 2024-11-15
Read more

Pengadilan Istana tentang Putra Mahkota

“Kenapa kau sering melakukan hal bodoh seperti ini?” gerutunya. “Kau bisa saja mati.”Qi Peizhi memukul tangan Chiu Kang karena kesal dengan tingkahnya.“Ahh,” Chiu Kang tanpa sadar bersuara.Qi Peizhi memukul Chiu Kang tepat di pergelangan tangannya yang memar terlilit rantai satu hari dua malam.“Maaf.”Qi Peizhi seketika merasa bersalah. Dia memegang pergelangan Chiu Kang dan membuka lengan bajunya. Dia melihat memar yang sangat hitam.“Kau seharusnya pikirkan dirimu sendiri sebelum memikirkan orang lain? Kenapa kau selalu seperti ini?” ujarnya sembari mengusap air mata yang akan mengalir di pipinya.Chiu Kang tersenyum.“Kau lihat, aku tidak apa-apa.”Dia menggerak-gerakkan kedua tangannya.“Kau ini,” ucap Qi Peizhi sembari memandangnya.Kruyuk... kruyuk....Tiba-tiba terdengar suara dari perut Chiu Kang. Suara itu muncul berkali-kali.Qi Peizhi pun tertawa kecil mendengarnya sembari menutup mulutnya. Dia kembali memandang wajah Chiu Kang yang kotor dan penuh keringat itu.“Aku ak
last updateLast Updated : 2024-11-16
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
24
DMCA.com Protection Status