Home / Pendekar / Pangeran Pendekar Terasing / Pemakzulan Pangeran Zhao Shing

Share

Pemakzulan Pangeran Zhao Shing

Author: Afzah Nujati
last update Last Updated: 2024-11-12 17:31:01

“Menegakkan keadilan! Kita harus mencari tahu siapa mereka dan menghukum mereka agar hal ini tidak terjadi pada perguruan dan sekte lain.”

“Tapi aku masih bingung.”

“Bingung karena apa?” kening Lin Qiao mengernyit.

“Di hatiku, dendam masih lebih besar daripada menegakkan keadilan, bahkan tidak ada sama sekali perasaan ingin menegakkan keadilan.”

“Aku tahu. Semua orang pasti merasakan hal itu. Tidak disebut berani jika tidak takut, begitu pun dengan masalahmu.”

Karena sering mempelajari buku-buku klasik Tiongkok, Lin Qiao sering mengatakan hal-hal yang bijaksana.

Dengan kematangan usianya, enam puluh empat tahun, dia selalu berpikir dengan hati-hati, memandang sebuah masalah dari berbagai arah.

Selain dikenal sebagai pendekar dan Ketua Sekte Bangau Terbang, namanya sebagai sarjana dan sastrawan juga menyebar ke berbagai daerah, terutama di Jingzhao.

Semua orang menghorm

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
semakin seru
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pangeran Pendekar Terasing   Menananyai Para Pengkhianat

    “Yang Mulia Kaisar, hamba kira mereka melakukan sesuatu yang benar,” orang yang sedari tadi berdiri diam tiba-tiba angkat bicara.“Jadi maksudmu aku yang salah?!” tanya Kaisar Song Renzong dengan nada marah.Orang tersebut langsung bersujud. Katanya: “Hamba pantas mati. Hamba pantas mati.”“Lalu apa maksudmu?”“Hamba hanya memikirkan kelangsungan Dinasti Song. Jika Pangeran Zhao Shing tak juga ditemukan, negara-negara yang selalu merongrong kita akan menjadi lebih berani, dan juga akan terjadi perpecahan di pemerintahan. Hal ini akan membuat gerak laju negara terhambat, Yang Mulia Kaisar,” jawab Perdana Menteri Liu Xiaobo.Mendadak Kaisar Song Renzong diam. Perkataan Perdana Menteri berumur lima puluh enam tahun itu memang ada benarnya.Akan tetapi, dia tahu dengan jelas bahwa cucunya masih hidup. Jika dia menyuruhnya pulang sekarang, akan terjadi kekacauan yang lebih hebat, bahkan mungkin perang saudara.Namun, jika dia tidak memanggilnya sekarang, akan terjadi ketegangan yang juga b

  • Pangeran Pendekar Terasing   Menuju Jingzhao Menelusuri Sekte Bangau

    Heng Tingfeng memicingkan matanya penuh amarah.“Jawab pertanyaanku! Di mana mereka?!”“Kami tidak tahu. Kami hanya menuruti perintah mereka dengan janji mendapatkan harta benda yang melimpah,” jawabnya dengan nafas terus termegap-megap.“Rupanya kalian tetap bohong kepadaku. Rasakan ini!”Heng Tingfeng kembali mencambuk mereka dengan kejam, bahkan lebih beringas dari sebelumnya.“Ampuuun Paman Guru! Ampuuun!” Zhang Shoushan terus-menerus mengucapkannya, begitu pula dengan Cao Dingxiang.“Jika kalian ingin aku menghentikan siksaan ini, lebih baik jawab pertanyaanku dengan jujur!”“Kami benar-benar tidak tahu. Ahhh....”Mereka terus mengatakan ‘tidak tahu’ sepanjang waktu. Akan tetapi Heng Tingfeng tidak peduli. Hatinya benar-benar diliputi kemarahan yang sangat luar biasa, terutama kepada muridnya sendiri, Wei Long.“Kakek

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang Tertangkap di Jingzhao

    Lalu, Chiu Kang melayang ke arah dua orang tua itu. Tangan kanannya mengepal seakan ingin memukul kepala Lin Yao dan Lin Qiao.Mengetahui ada tenaga besar menyerangnya, Lin Qiao berkilah dengan cepat. Dia menginjak kursinya dan melayang lebih tinggi dari tubuh Chiu Kang dan memukul punggungnya.Pukulan telak itu membuat Chiu Kang tersungkur di atas tanah dan muntah darah.Pukulan Bangau Terbang milik Ketua Lin Qiao memang dikenal ampuh, bisa menghancurkan batu sebesar pintu sekali pun.Chiu Kang mencoba berdiri dengan tangan memegang dadanya. Darah segar masih menempel di sekitar mulutnya. Tampaknya dia mengalami luka dalam akibat pukulan Lin Qiao.“Rupanya kau masih hidup, Lin Yao. Aku harus membunuhmu.”Chiu Kang berusaha menyerang Lin Yao, Ketua Sekte Bangau Putih, sekuat tenaga, tapi Lin Qiao bergerak lebih cepat daripada dirinya dan menghajarnya tepat di leher belakangnya. Pukulan itu membuat Chiu Kang tak sadarkan diri.

  • Pangeran Pendekar Terasing   Penyergapan di Jingzhao

    “Bunuh dia! Bunuh!”Kata itu menjadi penggempar pagi hari. Semua orang yang berkumpul mengatakan hal yang sama. Mereka semua menghendaki pria dalam tahanan itu dibunuh.“Bakar! Bakar! Bakar! Bakar!”Kemudian teriakan tersebut berganti dengan kata ‘bakar!’. Teriakan-teriakan semacam itu semakin menggema hebat. Tidak hanya dibunuh, para penduduk menginginkan orang itu dibakar hidup-hidup sampai hangus dan lebur terbawa angin.Lin Yao mendekati orang itu dan menyibak rambut panjangnya. Dia memegang dagunya dan mengatakan: “Kau dengar. Mereka semua membencimu!”Setelah rambut panjang orang itu tidak lagi menutupi wajahnya, Qi Peizhi dan teman-temannya kaget.Mereka tak bisa percaya bahwa orang itu adalah Chiu Kang. Dilihat dari keadaannya, Chiu Kang telah menghabiskan malam dengan cambukan dan siksaan-siksaan keji lainnya.Qi Peizhi tiba-tiba kalap. Dia menerobos ke depan untuk menyelamatkan

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Pemuda Bertutup Wajah

    Semua orang melihat ke arah asal suara itu. Mereka melihat Jenderal Muda Shi Bu Xin menaruh pedangnya di leher pria yang tangannya terantai kencang di dua buah tiang kayu.Dia melakukan itu untuk menyelamatkan Lin Qiao dan Lin Yao.“Jika kau terus menyerang, orang ini akan kubunuh!” ancam Shi Bu Xin.Melihat kejadian itu, Qi Peizhi dan teman-temannya menjadi khawatir. Mereka telah bersiap menyelamatkan Chiu Kang, tapi tak menyangka akan melihat peristiwa ini.“Aku harus menolongnya.”Qi Peizhi hampir saja meloncat muncul ke area pertarungan, tapi Lao Sying berhasil menangkapnya.“Kau tenanglah! Kita lihat dulu keadaannya.”Yang Mingyu pun sudah bersiap untuk menyerang. Dia sudah berdiri dengan pedang siap dilepaskan dari sarungnya.“Tuan Sying, maafkan kami, tapi kami tidak bisa melihat Mahaguru Kang mati begitu saja,” Yang Mingyu juga mulai dikelabuhi oleh ketergesa-gesaan.Lei Liwei mendekati Lao SYing.“Kenapa Paman Guru selalu tidak setuju!” katanya tegas melawan ucapan Paman Guru

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pertarungan Sengit dengan Pemuda Bertutup Wajah

    Dua tenaga besar itu beradu, dan...Duaarrr........Ahhh.......Ledakan besar menggempar hebat, sampai membuat bumi bergetar untuk sesaat. Selain bunyi ledakan, sepintas ada bunyi jeritan seseorang yang terluka.Semua orang yang telah menyingkir jauh-jauh menatap dengan seksama, apa yang terjadi pada mereka.Di antara mereka, ada yang berharap Chiu Kang menang, ada pula yang berharap pemuda bertutup wajah yang menang. Mereka menunggu dengan cemas dan penuh harap.Setelah asap dan debu yang berterbangan memudar, terlihat pemuda bertutup wajah terkapar dengan muntah darah yang hitam kental.Sementara Chiu Kang berdiri tegap dengan kuda-kuda yang kencang. Di sudut bibirnya memang ada setitik aliran darah, tapi tampaknya hal itu bukan masalah baginya.Perlahan-lahan, dia membuka matanya sembari menghirup nafas dalam-dalam.“Tuan Muda! Tuan Muda!”Panggil Chiu Sek sembari berlari kencang m

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pengadilan Istana tentang Putra Mahkota

    “Kenapa kau sering melakukan hal bodoh seperti ini?” gerutunya. “Kau bisa saja mati.”Qi Peizhi memukul tangan Chiu Kang karena kesal dengan tingkahnya.“Ahh,” Chiu Kang tanpa sadar bersuara.Qi Peizhi memukul Chiu Kang tepat di pergelangan tangannya yang memar terlilit rantai satu hari dua malam.“Maaf.”Qi Peizhi seketika merasa bersalah. Dia memegang pergelangan Chiu Kang dan membuka lengan bajunya. Dia melihat memar yang sangat hitam.“Kau seharusnya pikirkan dirimu sendiri sebelum memikirkan orang lain? Kenapa kau selalu seperti ini?” ujarnya sembari mengusap air mata yang akan mengalir di pipinya.Chiu Kang tersenyum.“Kau lihat, aku tidak apa-apa.”Dia menggerak-gerakkan kedua tangannya.“Kau ini,” ucap Qi Peizhi sembari memandangnya.Kruyuk... kruyuk....Tiba-tiba terdengar suara dari perut Chiu Kang. Suara itu muncul berkali-kali.Qi Peizhi pun tertawa kecil mendengarnya sembari menutup mulutnya. Dia kembali memandang wajah Chiu Kang yang kotor dan penuh keringat itu.“Aku ak

  • Pangeran Pendekar Terasing   Cerita tentang Hu Lian Tang yang Mati

    Mereka masih bersujud di depan Kaisar Song Renzong.“Kematian Hu Lian Tang merupakan penyesalan terbesarku,” ucap Kaisar Song Renzong.Matanya menatap kosong ke depan dengan berkaca-kaca.“Malam itu, dia dan Jenderal Tai Niu Xin datang menemuiku. Mereka memohon agar aku mau menghukum mereka, padahal mereka tidak melakukan kesalahan apa pun. Awalnya aku menolak dengan tegas, tapi mereka tidak beranjak pergi dan memilih mati di depanku. Aku ingat betul perkataan Hu Lian Tang malam itu. Katanya: “Yang Mulia Kaisar, jika Yang Mulia langsung menangkap dan menghukum mati Pangeran Zhao You, maka akan ada keributan di istana. Pangeran Zhao You menguasai kurang lebih sepertiga kekuatan militer, meski pada akhirnya kita bisa memenangkan perang itu, tapi butuh waktu yang sangat panjang. Sementara Liao, Xi Xia dan Dai-vet sedang menunggu saat-saat seperti itu. Yang Mulia Kaisar tentu lebih tahu maksudku.”Kaisar Song Renzong berdiri dari

Latest chapter

  • Pangeran Pendekar Terasing   Pangeran Zhao You Mengirim Para Pendekar

    “Aku yakin,” ucapnya tersenyum. “Aku lihat Ketua Park orang yang baik dan berbeda dengan Son Ca Gang.”Ong Fei Yin mengangguk tersenyum.“Aku dukung keputusan Ketua Kang.”“Terima kasih, Tuan Ong.”“Ternyata Ketua Kang tidak hanya mahir ilmu silat.”“Tuan Ong terlalu memuji.”“Tidak. Ketua Kang telah membuka pemahaman baru bagiku,” ujarnya.Chiu Kang menggeleng mendengar pujian Ong Fei Yin.Karena mengalami perjalanan hidup yang sulit, pendidikan yang baik semasa kecil dan ajaran-ajaran dari gurunya, Chiu Kang tumbuh menjadi seseorang yang berpandangan luas.Dia tidak memandang sesuatu secara sepihak, tapi menyeluruh. Sebagai manusia biasa dia menyimpan dendam kepada Pangeran Zhao You, tapi dendamnya itu tidak membuatnya terobsesi, melainkan membuatnya menjadi pribadi yang semakin kuat menahan cobaan.Hal yang paling berpengaruh da

  • Pangeran Pendekar Terasing   Laporan tentang Pangeran Zhao Ming dan Putri Zhao Rong

    Di bawah pohon rindang, Chiu Kang duduk bermain-main dengan seruling pemberian Liu Changpu, putri Ketua Perguruan Zhongshan, Liu Kang Wei.Dia meniupnya penuh semangat tanpa irama. Bisa dibilang, ini pertama kalinya dia membunyikan seruling. Walau demikian, dia tidak kehilangan gairahnya dan terus memainkannya dengan buruk.Tak terasa, malam terus bergerak, suara derik jangkrik dan belalang mendampingi suara seruling Chiu Kang.Siapa pun yang mendengarnya, akan merasa sangat terganggu. Tidak ada irama dan nada yang sesuai dari tiupan seruling itu. Hanya kesumbangan yang mengganggu telinga.Lalu tiba-tiba terdengar suara derap langkah kaki menghampirinya dengan terburu-buru. Jika didengar dari suara langkah kakinya, ada lebih dari dua orang yang menuju ke arahnya.“Hormat kepada Ketua Kang.”Rupanya Kam Nam Su dan dua saudaranya yang datang menghadap Chiu Kang, mereka membawa Hu Hongyin pula.Awalnya, Hu Hongyin hampir saja berlutut memberi hormat, tapi dia urungkan niatnya karena ada

  • Pangeran Pendekar Terasing   Qi Renshu Datang ke Bianjing

    Untuk sesaat Duan Fang You menghela nafas panjang. Tulang-tulang di tangannya terasa panas dan nyeri. Dari pertarungan ini dia tahu, kemampuannya masih jauh di bawah Da Bolin.Karena itu dalam hatinya dia memilih berhenti melanjutkan pertarungan. Beruntung Mu Long Bui maju sebagai penengah.Duan Fang You langsung membalikkan badannya menjauhi mereka semua.“Aku pergi,” katanya dingin sembari melangkah pergi meninggalkan kediaman Keluarga Jin.“Ingat, pertarungan kita belum berakhir!” Da Bolin masih memendam kemarahan besar di hatinya.“Adik seperguruan, kau harus ingat tugas kita terlebih dahulu. Kau tahu apa yang akan Pangeran Zhao You lakukan jika mengetahui hal ini?”Mu Long Bui berusaha menenangkan adik seperguruannya.“Tuan Mu benar. Ketua Da seharusnya lebih tenang. Jangan terusik dengan kata-kata Duan Fang You. Dia memang bukan dari kalangan kita,” kata Chiu Sek.Da Bolin m

  • Pangeran Pendekar Terasing   Penggeledahan Rumah Keluarga Jin di Dali

    Memang, sepanjang karier kemiliterannya Jenderal Hu Qiqiang tidak pernah dicela dan dipandang remeh, karena ada titah Kaisar Song Renzong yang memerintahkan hal tersebut.Dia adalah satu-satunya keturunan Perdana Menteri Hu Lian Tang. Selama ini, dia sering merasa kecil hati jika menghadiri pertemuan bersama kaisar, pejabat dan jenderal-jenderal lainnya.Perdana Menteri Li Xiaobo mendekati Jenderal Hu Qiqiang.“Kau bukan anak seorang pengkhianat, kau putra seorang pahlawan sejati,” kata Perdana Menteri Liu Xiaobo sambil menepuk-nepuk pundak Jenderal Hu Qiqiang yang tanpa sadar telah menitikkan air mata.“Perdana Menteri Liu benar, pahlawan sejati tidak butuh tanda jasa, tapi sebuah hati yang besar. Kau beruntung telah mewarisinya dari ayahmu,” sambung Jenderal Besar Li Guzhou.Tangis di mata Jenderal Hu Qiqiang semakin deras.“Terima kasih telah menceritakannya, jika tidak aku akan terus menganggap Ayahku pengkhianat busuk.”“Anak orang besar tak boleh secengeng itu,” goda Jenderal We

  • Pangeran Pendekar Terasing   Surat dari Tai Bersaudara kepada Li Guzhou

    Pagar sedang berdiri kokoh. Warnanya yang putih membuatnya tidak tampak seperti benteng. Bendera naga berkibar kencang di atasnya.Di depan pintu gerbang masuk rumah itu dijaga beberapa prajurit kerajaan. Mereka mengenakan pakaian besi ringan, tidak seperti pakaian besi untuk berperang.Seperti halnya rumah-rumah menteri lainnya, selalu ada keamanan ketat yang menjaganya, demikian pula dengan Menteri Keadilan Li Weiyuan.Walaupun jika dibandingkan dengan kediaman menteri lainnya, keamanan di rumah Li Weiyuan masih terbilang longgar.Beberapa saat yang lalu, seorang kurir tiba dari Taiyuan. Mereka membawa sebuah surat penting yang dikirimkan oleh Tai bersaudara dari Dali.Setelah menerima surat itu, muka Jenderal Besar Li Guzhou mendadak berubah cemas. Seketika dia mondar-mandir seperti seseorang yang telah kehilangan arah.Sepupunya, Menteri Keadilan Li Weiyuan tampak bingung melihat tingkah aneh Li Guzhou. Demikian pula dengan anaknya, Jend

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Park Wan

    Park Wan dan dua bawahannya tertegun, terutama Park Wan. Dia tidak percaya ilmu tertinggi Sekte Gunung Es tidak berarti apa-apa bagi Chiu Kang. Bahkan gabungan tenaga dalam mereka bertiga hilang begitu saja.Setelah berhasil mengendalikan tenaga dalamnya, Chiu Kang berjalan menghampiri Park Wan.“Kau baik-baik saja?” tanya Chiu Kang.“Ilmu silat Ketua Kang memang luar biasa. Aku mengaku kalah,” ujar Park Wan.Sementara Son Kam Jeu dan Son Hyeun In masih terlihat tidak terima, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.“Aku masih harus banyak belajar,” ucap Chiu Kang sembari mengulurkan tangan membantu Park Wan berdiri.“Terima kasih,” kata Park Wan setelah berdiri.Chiu Kang tersenyum.“Aku akan menyelamatkan Son Ca Gang,” kata Chiu Kang tiba-tiba.Park Wan, Son Kam Jeu dan Son Hyeun In terkejut mendengar ucapan Chiu Kang. Tidak terkecuali dengan para bawahannya di Perkumpulan Pendekar Song.“Ketua Kang! Kau tidak bisa melakukannya,” ujar Xiao Bojing.“Benar, Ketua Kang,” ujar para ketua

  • Pangeran Pendekar Terasing   Ilmu Silat yang Mengejutkan Semua Orang

    Setelah cukup lama Chiu Kang berada dalam posisi ini, lalu dia mengubah telapak tangannya yang terbuka menjadi mengepal.Dia tarik sedikit mundur kedua telapak tangannya, lalu memukulkannya sekuat tenaga. Jurus yang dikeluarkannya saat ini adalah jurus Pukulan Tanah Hampa milik ayahnya.Wusshh...Park Wan terdorong ke atas sehingga dia harus bersalto beberapa kali untuk mengendalikan tenaga dalamnya. Sedangkan Son Hyeun In terdorong jatuh di atas tanah karena tidak mampu menahan serangan Chiu Kang.Lalu Chiu Kang mendaratkan kakinya di atas tanah dengan kedua tangan bergerak mengendalikan tenaga dalamnya.“Kau memang hebat, Ketua Kang,” ucap Park Wan yang sudah berdiri di atas tanah.Dia membantu Son Kam Jeu dan Son Hyeun In bangun.“Apa tuan-tuan masih ingin memaksamu?” tanya Chiu Kang.“Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan Kakak Gang selain membawamu ke sana,” kata Park Wan.

  • Pangeran Pendekar Terasing   Chiu Kang dan Park Wan Bertarung di Danau Liangzi

    Setelah mengeluarkan jurus Pedang Es Putih, Park Wan menangkis semua serangan pedang He Jinhai dengan tangan telanjang, tapi karena tangan tersebut dibalut tenaga dalam es yang luar biasa, membuatnya lebih keras dari baja.Lalu kemudian Park Wan mulai menyerang He Jinhai dengan lebih serius.He Jinhai seketika terkejut. Dia tidak siap menghadapi serangan yang sangat cepat dari segala arah bagian tubuhnya. Kali ini He Jinhai benar-benar terdesak. Ilmu Pedang Es Putih milik Park Wan berhasil mengungguli jurus Pedang Hujan Badai.Traang...Pedang He Jinhai jatuh terkena sabetan tangan Park Wan. He Jinhai terdesak beberapa langkah ke belakang untuk menghindari serangan Park Wan.Melihat gurunya berada dalam bahaya, Hong Chuntao masuk ke dalam pertempuran, tapi dia juga tak banyak membantu. Bahkan hanya beberapa jurus, dia sudah terkena pukulan hebat dan terpental jauh.Lalu secara bergantian masuk Yang Mingyu, Chan Juan dan terakhir Ho Fengge. Dengan keterlibatan mereka, pertempuran menja

  • Pangeran Pendekar Terasing   Park Wan Sampai di Perguruan Danau Liangzi

    “Pergi ke Song rasanya tidak mungkin. Di sana terlalu banyak orang-orang Pangeran Zhao You,” kata Tai Niu Xin.“Kita harus membawanya ke sebuah tempat di mana Pangeran Zhao You tidak punya banyak pengaruh,” Bu Liak mengajukan saran.“Adik Keempat benar, kita harus melakukannya,” sambung Bu Sengku, saudara kedua dari Empat Pendekar Wangi.Miao Yin Feng dan lainnya manggut-manggut.Lalu tiba-tiba Tai Kun Lun angkat bicara: “Ke Liao. Di sana Pangeran Zhao You tidak mempunyai kekuasaan.”“Masalahnya, di mana kita akan tinggal di sana?” tanya Jin Su Yu.“Ya, itu masalahnya,” Bu Peng membenarkan.“Kalian tak usah khawatir. Di Liao kita bisa minta bantuan Hu Chen Wu, saudara kandung Jenderal Hu Hongyin,” ucap Tai Kun Lun.“Apa dia bisa dipercaya?” tanya Bu Huang.Tai Kun Lun tersenyum.“Dia adalah seorang Jenderal Song,

DMCA.com Protection Status