All Chapters of Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar : Chapter 51 - Chapter 60

119 Chapters

Darah daging

Winda menatap suaminya yang tengah memakan sarapannya dengan pandangan mengarah pada layar handphone. Sesekali terdengar suara decakan keluar dari mulutnya dan membuat Winda hanya bisa diam tanpa berniat untuk menanyakan apa yang terjadi. Hampir 4 tahun tinggal bersama membuatnya begitu hafal apa saja kebiasaan pria itu. Winda sudah tahu kebiasaan Arjuna. Kesukaannya, apa yang tidak disukainya, alergi apa. Semua tentang Arjuna nyaris dia ketahui semuanya. Sebenarnya Winda ingin membicarakan satu hal yang penting pada suaminya itu, tapi melihat Arjuna yang sudah bad mood di pagi hari, membuatnya mengurungkan niat tersebut. Lain kali saja sepertinya. "Aku ingin bicara sesuatu." ujar Arjuna ketika istrinya ikut duduk di sampingnya. "Sudah beberapa kali aku mengirim pesan pada Nimas, tapi tak juga kunjung mendapatkan balasan. Di telpon juga tidak diangkat." Dia baru tahu jika arjuna memiliki nomor Nimas bahkan sampai berniat menghubungi wanita itu. Sebelumnya pria itu tidak perna
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Bertemu mantan

"Jangan terburu-buru, saya tidak memaksamu untuk menjawabnya sekarang." Yudhistira menenangkan Nimas.Bukan soal paksaan, tapi ini perihal hati. Antara kebahagiaan dan masa depan.Menerima lamaran Bisma. Nimas rasa dia akan bahagia, karena pemuda itu memiliki sebagian hatinya. Akan tetapi Nimas harus siap ditinggal-tinggal. Waktu kebersamaan jelas tak seperti pasangan pada umumnya. Apakah dia sanggup?Menerima lamaran Yudhistira. Nimas rasa dia akan hidup berkecukupan. Cukup harta, cukup waktu, cukup segalanya. Yudhistira juga pasti menerima Vanilla, pria itu penyayang. Tapi Nimas ragu, karena hatinya memilih Bisma. Walaupun dia percaya ungkapan cinta datang karena terbiasa itu mungkin saja terjadi, Namun, apakah dia akan mengorbankan perasaannya untuk jaminan hidup?Beruntung kehadiran Bu Surti membuat obrolan mereka berganti topik. Ternyata Yudhistira memiliki kesamaan dengan Bisma. Sama-sama pintar mengambil hati Vanilla.Lihat saja saat ini putri kecil Nimas sudah berani duduk di
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more

Berdamai

"Ini Ayah!" tunjuk Arjuna pada dirinya sendiri.Nimas mencoba membujuk Vanilla, dan memberinya pengertian. Perlahan gadis kecil itu mulai percaya, membuat Arjuna langsung tersenyum dengan perasaan membuncah.Nimas mendekatkan Vanilla pada Arjuna. Detik berikutnya Arjuna langsung menarik tubuh gemoy Vanilla ke dalam dekapannya. Memeluk erat gadis kecil tersebut seraya menciumi pipi Vanilla, menumpahkan kerinduan yang selama ini terpendam."Yayah?""Iya, ini Ayah!"Vanilla beralih menatap wanita yang sejak tadi berdiri di belakang Arjuna dengan tatapan asing. Iya, Vanilla dibuat bingung dengan kehadiran mereka berdua yang terkesan tiba-tiba."Ini Nenek! Vanilla ingin peluk Nenek juga?"Vanilla menggelengkan kepalanya dan berhasil menghilangkan gurat kebahagiaan di wajah Rubiah."Mau Mama." ujar gadis tiga tahunan itu dan segera berlari kearah Nimas."Vanilla waktunya untuk tidur, makanya agak sensitif." Nimas mengelus rambut putrinya yang bergelombang."Boleh aku ikut menidurkan Vanilla
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Diantara mereka

Pukul 9:30 Arjuna sudah berada di depan rumah Nimas. Kebetulan hari libur Nimas tidak terlalu sibuk. Tadi pagi usai berbincang dengan Bu Surti Nimas segera bergegas mandi dan mengurus Vanilla.Karena jika menurut pesan yang dia terima sebentar lagi Bisma akan datang untuk menagih jawaban atas lamarannya minggu lalu.Siapa sangka yang lebih dulu datang adalah Arjuna. Bagaimana bisa Nimas melupakan jika pria itupun tengah berada disekitarnya.Dengan langkah ragu Nimas membuka pintu. Kedua orang tersebut tersenyum manis menatap Vanilla yang sudah tampil begitu menggemaskan."Hari ini boleh aku bawa Vanilla untuk jalan-jalan tidak?" Arjuna meminta izin kepada Nimas. Arjuna merasa tidak leluasa jika berada di rumah Nimas. Dia ingin lebih mengenal Vanilla.Nimas dilema. Dia tidak ingin melarang, Namun, dia khawatir dengan Vanilla. Selama ini dia tidak pernah membiarkan Vanilla pergi tanpa dirinya."Vanilla mau pergi sama Ayah? Kita pergi beli mainan yang banyak!" Arjuna berusaha membujuk V
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Menolak.

Bisma Melambaikan tangan ke arah Nimas ketika melihat keberadaan perempuan itu.Nafas Nimas tercekat. Matanya terbelalak lebar. Kakinya pun sempat mundur beberapa langkah."Bisma..." suaranya terdengar seperti keluhan.Nimas tidak dapat mengendalikan detak jantungnya yang seketika berdetak begitu kencang. Melihat sosok yang sejak tadi ditunggunya malah baru muncul, kini berdiri tegap dengan dua sosok lain yang juga tengah berbalik menatapnya.Yudhistira hanya bisa diam, matanya tak lepas dari apa yang Bisma bawa."Maaf aku terlambat, tadi itu...," Nimas segera menyongsong menarik lengan pemuda itu membawanya pergi dari sana. Meninggalkan kedua lelaki yang kini menatap mereka dengan pandangan penuh tanda tanya.Nimas menggeleng. "Sepertinya aku nggak bisa, Bisma."Bisma tertegun beberapa saat."Aku nggak pantas buat kamu."Bisma mengepalkan kedua tangannya dengan sorot mata tajam."Maksud kamu?" tanya Bisma dengan suara berat."Maaf, aku nggak bisa sama polisi. Aku nggak sanggup dan se
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Berubah pikiran

Yudhistira tahu jika saat ini Nimas tidak ingin di ganggu. Oleh sebab itu lelaki itu memilih pamit pulang.Walaupun sempat di cegah oleh Nimas tapi lelaki itu berkata ada pekerjaan mendadak.Setelah mengotak-atik telpon genggamnya lelaki itu pergi meninggalkan kediaman Nimas.Sedangkan Nimas setelah kepergian Yudhistira langsung terduduk di dekat pintu rumah. Ia menyesali tindakan gegabah nya yang menolak Bisma tanpa berbicara dengan tenang dahulu.Nimas menelungkupkan wajahnya di balik dua lutut yang menekuk."Tapi aku nggak bisa kalau waktunya dia kayak gitu. Gimana kalau pas aku butuh dia, dia justru lagi tugas. Sepertinya aku memang nggak sanggup, tapi aku nyaman sama Bisma."Nimas beneran sudah sayang sama Bisma Tapi dia nggak bisa menerima waktunya yang kurang. Nimas harus bagaimana?Bu Surti menuntun Nimas untuk duduk di sofa. Memaksanya untuk bercerita apa yang membuatnya tiba-tiba kehilangan semangat.Perasaan Nimas semakin gundah dan berantakan kala perkataan Bu Surti sepert
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Manis

"Tapi aku nggak mau pacaran.""Deal! Kita langsung nikah!!" seru Bisma membuat Nimas terkesiap."Bis-bisma." Nimas tergagap.Bisma tertawa karenanya.Dari layar ponsel Nimas bisa melihat raut wajah Bisma yang tampan, apalagi disaat sedang tertawa seperti sekarang. Bohong jika dia tidak terpesona. Sudah dari pertama kali bertemu Bisma membawa kesan positif untuknya."Vanilla sudah tidur?" tanya Bisma setelah tawanya reda."Sudah! Tadi langsung tidur waktu Ayah dan Neneknya pamit pulang. Kamu sendiri sedang dimana?""Oh, aku disini!" Bisma mengganti kamera belakang, membuat Nimas bisa melihat dimana dia berada saat ini."Itu Bu Yuri ya?" tanya Nimas kala matanya menangkap sosok yang dia kenali."Kamu ingin bicara?" tanya Bisma."Aku rindu sama beliau." mendengar jawaban Nimas, Bisma segera mengacungkan ponselnya pada Bu Yuri."Bu, Nimas mau bicara, kangen katanya."Bisma membiarkan Nimas dan Bu Yuri mengobrol lewat panggilan video, mood pemuda itu sudah membaik, kini melihat hidangan di
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Alasan

Arjuna pulang ingin beristirahat, tapi yang ada malah adu urat leher."Kenapa, sih? Kenapa aku salah terus kalau menyangkut mantan mu itu? Ini yang aku takutin, Mas. Aku takut kamu mulai terbuai sama dia dan kamu lupain aku!" jerit Winda. Membuat Arjuna tercengang.Arjuna memijat pangkal hidungnya yang terasa berdenyut.Winda meraung di hadapan suaminya. "ini salah aku juga karena nggak bisa kasih kamu anak. Kalau aja ada anak diantara kita mungkin kamu nggak akan begitu fokus buat dapetin perhatian Vanilla. Dan ini juga salah Nimas, karena dia yang harus muncul lagi di kehidupan kita. Aku benci sama dia!""JANGAN sangkutkan masalah pribadi kita dengan anak aku!" mulut Winda membungkam ketika, kedua bola matanya mulai berkaca kaca dan sedikit gemetar di bentak oleh Arjuna."Meskipun kita punya anak, aku nggak akan lagi telantarkan Vanilla. Bertahun-tahun Aku nggak tahu tumbuh kembangnya, jenis kelaminnya, namanya siapa. Bertahun-tahun aku dihantui rasa bersalah karena nggak pernah lih
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Pamit

"Ayo bersaing secara adil!"Saat mendengar ucapan Yudhistira Bisma merasa tersedak ludahnya sendiri. Itu benar-benar kalimat yang mengejutkan dirinya.Pria dengan setelan jas itu menoleh pada Bisma sambil tersenyum lebar."Bagaimana. Siap bersaing denganku?" tanya Yudhistira santai.Yudhistira benar-benar bisa membuat Bisma melongo, tercengang dan tidak habis pikir dengan keputusan yang mendadak ini."Apa ini sebuah ajang?" Tanya Bisma pada Yudhistira dengan raut wajah yang sulit untuk di deskripsikan. Kesal? Marah?Bisma tidak suka dengan apa yang Yudhistira bicarakan. Tentu saja karena Nimas bukan barang yang bisa diperebutkan oleh mereka. Ini soal hati.Bisma membiarkan Yudhistira habis-habisan mengintrogasi dirinya perihal perasaan pemuda itu pada Nimas. Dan tanpa ada sangkalan dan tidak ingin berbohong. Bisma mengatakan apa adanya.Dia seorang Bisma. Dia bukan orang yang senang bernegosiasi jika sedang dalam mode serius, dia juga bukan tipe orang yang akan membiarkan targetnya le
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Kehendak

"Bang, kamu tidak ada rencana untuk segera menikah?" pertanyaan ini terlontar langsung dari sang Ayah, Pak Burhan Adiwijaya.Saat ini keduanya tengah duduk santai sambil menikmati secangkir teh di tepi kolam ikan Arwana bernilai miliaran rupiah di kediaman Pak Adi.Sejujurnya Yudistira sedikit kaget dengan pertanyaan sang ayah tiba-tiba membahas pernikahan, selama ini Ayahnya sangat jarang mau ikut campur urusan pribadinya. Kecuali urusan pekerjaan dan rintangannya menjadi seorang pengacara. Ini juga hari minggu, tidak biasanya ayahnya berada di rumah pria itu lebih suka menghabiskan hari libur dengan bermain golf atau memancing dengan koleganya.Tapi sepertinya tidak dengan sore ini. Jika saja Yudistira tahu ayahnya berada di rumah, dia akan mengurungkan niatnya untuk datang mengunjungi bundanya.Bukan tidak suka, tetapi Yudhistira belum siap menerima pertanyaan soal pernikahan. Atau tak akan pernah siap."Belum ada rencana, Pa." jawab Yudhistira sambil menyeruput teh di cangkirn
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status