All Chapters of Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar : Chapter 71 - Chapter 80

119 Chapters

Tidak terima

Mata Rubiah menilik kedua putranya dengan penuh pertimbangan."Kamu sungguh -sungguh ingin menikahi Nimas?" tanya Rubiah masih tidak yakin.Bisma mengangguk tegas sebagai jawaban."Ya sudah kalau itu keputusan kamu sama Nimas. Mama ikut saja."Mendengar persetujuan Rubiah membuat Nimas tidak percaya, selama ini wanita itu yang ingin menyingkirkan dia dari hidup putranya, tapi mengapa kini justru mendukung?Sayangnya respon positif yang mereka dapatkan dari Rubiah tidak didapati dari Arjuna."Kita coba bicara lagi baik-baik, Arjun," saran Rubiah setengah pasrah. Dia sangat tahu kehidupan rumah tangga putranya dengan Winda kacau, tapi saat ini kebahagiaan Bisma tidak bisa wanita paruh baya itu abaikan."Kita tidak boleh menghalangi niat baik mereka untuk menikah, Arjun!" tambahnya lembut."Tidak bisa!" sentak Arjuna lebih tegas.Nimas gegas menarik tangan Bisma untuk menjauh dari sana. Arjuna tak mungkin mengikuti karena ada Vanilla yang bersamanya.Di ruang tengah Nimas menumpahkan sem
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Melawan Arjuna

Kemarahan bisa Nimas rasakan dari suara Arjuna yang berat terdengar seperti menggeram. Pria itu juga menggenggam erat tangan Nimas sampai terasa sakit. Nimas masih terkejut dengan perbuatan Arjuna awalnya hanya mengikuti begitu saja langkahnya yang tergesa sambil terseok-seok. Arjuna sudah pasti tidak memperhitungkan kondisi Nimas yang sedang tidak memakai sendal saat ini."Mas!" seru Nimas saat ia mulai sadar dari keterkejutannya. "Arjuna, lepas!"Tapi pria itu tidak mendengarkan Nimas sama sekali sehingga Nimas meningkatkan perlawanan dengan berusaha menarik tangannya dari genggaman pria itu. Ah bukan genggaman, lebih tepatnya cengkraman."Mas Arjun, tanganku sakit dan aku bisa jatuh kalau kamu tarik-tarik seperti ini!!" Nimas naikkan satu oktaf suaranya saat mereka sudah berada di luar rumah.Dan itu akhirnya berhasil membuat Arjuna memerankan langkahnya dan mengurangi cengkraman nya pada tangan Nimas. Tapi dia masih terus berjalan sampai akhirnya mereka keluar dari halaman. Kemudi
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Perdebatan yang tak kunjung usai

Arjuna tanpa sadar menarik tubuh Nimas dengan kuat, amarah menghilangkan akal sehatnya, Nimas hampir saja terpelanting jika saja tangan Bisma tidak cepat membelitnya.Dengan cepat Bisma menarik Nimas dan membawanya ke balik punggung lebarnya. Untuk kesekian kalinya Nimas harus melihat perdebatan dua saudara."Bisa nggak sih nggak usah kasar, Arjun."Berbeda dengan Arjuna yang dikuasai amarah, Bisma masih bisa mengontrol diri. Arjuna bukanya sadar, malah dengan kesal dia menjawab."Kamu yang harusnya berhenti ikut campur, Bis!" Bisma memperingatkan dengan tenang namun Arjuna benar-benar seperti orang sinting. "di sini aku sedang berusaha memperbaiki hubunganku dengan Nimas, semuanya oke sampai kamu dengan sok nya muncul merusak semuanya!" Nimas pikir Bisma akan langsung menjawab kalimat tidak mengenakkan Arjuna dengan berkata jika dia tidak ikut campur mengingat hubungannya dengan Arjuna sudah berakhir, tapi yang dilakukan Bisma justru menoleh ke arah Nimas dan justru bertanya. "Nima
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Pengakuan Biska

Nimas menatap nyalang pada Arjuna. Kebencian itu berkobar hingga seluruh tubuhnya terasa gemetar. Nimas sudah berusaha baik namun laki-laki ini terus mengusiknya. Melukai bukan hanya hati tapi juga fisik. Dulu berulang kali Nimas berusaha memaafkannya, tapi kini tidak akan lagi.Arjuna masih tercengang dengan perlawanan Nimas."Kenapa diam? Ayo hina aku lagi! Hina sekeji yang kamu bisa. Mau kamu bilang aku kebelet kawin bodo amat!"Arjuna kehabisan kata-kata, kepercayaan diri yang dibangun tinggi kini jatuh berserakan karena kalimat yang terucap dari bibir Nimas.Perempuan itu benar. Terlalu banyak luka yang pernah dia torehkan di hati wanita itu, rasanya sangat tidak tahu diri jika dia mencari kambing hitam untuk menutupi kesalahannya sendiri.Arjuna meninggalkan rumah Nimas tanpa berpamitan pada Vanilla. Hal itu membuat Bisma dan Nimas geleng-geleng kepala."Kenapa melihatku seperti itu?" tanya Nimas setelah mereka berhasil menidurkan Vanilla dan kembali duduk di ruang tamu dengan t
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Mungkin karma

Pengakuan yang tak terduga dari Bisma sungguh bisa meluluhkan hati seorang Nimas. Pada akhirnya wanita itu bersedia pulang kembali ke Jakarta.Bu Surti yang sudah seperti ibu kandung untuk Nimas menangis sesenggukan melepas kepergian perempuan itu, wanita paruh baya itu berat melepas Nimas dan Vanilla, tapi juga tidak bisa ikut serta karena dia memiliki banyak tanggung jawab di kota Solo.Nimas meninggalkan usaha catering yang dirintisnya setahun belakangan untuk dikelola oleh Bu Surti. Namun, wanita paruh baya itu tidak sanggup mengemban tanggung jawab tersebut, sehingga Nimas menyumbangkan segala peralatan masak untuk usaha catering nya untuk warga RT setempat, supaya jika ada hajatan barang yang dia tinggalkan bisa bermanfaat untuk warga.Disinilah Nimas sekarang, duduk di sebuah ruang tamu rumah Bu Jihan dan putranya Genta.Pria itu tengah menatap dua orang yang duduk di sofa ruang tamu. Genta masih memusatkan pandangannya pada Nimas, hingga akhirnya tanya itu keluar dari bibirny
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Doa menuju halal

"Tolong dong kalau layani suami jangan kusut mukanya!" Winda menatap suaminya datar.Sudah sejak tadi malam apa yang dilakukannya selalu salah dimata Arjuna.Pria itu bahkan dengan tega meninggalkan Winda disaat wanita itu belum tuntas syahwatnya.Dan pagi ini, Arjuna kembali berulah. Winda merasa tidak tahan lagi. Wanita itu dengan kesal meletakkan semangkuk mie dihadapan suaminya dengan cukup keras."Aku lelah, Mas. Urus dirimu sendiri!" teriak Winda sudah sangat kepayahan dengan sikap Arjuna yang abai.Arjuna ikut berdiri, matanya menatap tajam pada Winda yang terang-terangan melawannya."Siapa yang mengizinkanmu pergi, ha?" suara Arjuna tak kalah keras.Pyarrrrttrr!Semangkok mie yang baru saja Winda letakkan di atas meja itu kini sudah berceceran di lantai beserta serpihan kaca. Akibat sapuan tangan Arjuna.Secepat kilat Arjuna mendekat pada Winda, tangannya terulur untuk meraih rahang Winda dan menekannya sangat kuat.Winda berusaha mendorong dada Arjuna, tetapi tenaganya tak s
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Mengunjungi Zoe

Pagi di markas kepolisian wajah cerah Bisma menarik perhatian. Gimana nggak bahagia orang yang diincar sejak lama akhirnya setuju untuk di halalkan."Bis, dengar-dengar akan ada tugas berat minggu ini!" ucap Yusup membuat raut lesu pada wajah Bisma.Bisma lantas menepuk keningnya sendiri sembari melenguh panjang."Allahu Akbar! Mau nikah kok susah banget ya perasaan. Ada aja kendalanya. Ini aku mau ibadah loh, bukan mau zina." rutuk Bisma merutuki dirinya sendiri dengan keadaan frustasi. Wajah cerahnya pagi itu seketika sirna."Mau protes? Gih protes sama yang buat skenario hidup," timpal Yusup sambil tertawa meledek."Memang rencananya kapan bawa Nimas untuk sidang?" sambung Novrian sembari menyeruput kopi hitam yang tadi sempat dibelinya di kantin."Rencananya minggu depan," jawab Bisma nyolot. Kepalang kesal dia."Kalau gitu jangan di undur. Lagian kondisi Nimas mulai pulih. Kalau ngga ada masalah, mending lanjut. Dari pada diundur, lama lagi." Novrian memberikan saran yang cukup b
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Sidang nikah

Bisma dan Nimas pamit pulang setelah hampir dua jam dikediaman Burhan Adiwijaya. Kepulangan mereka diiringi tatapan sendu Bunda Zoe.Rasa bersalah mencekal hati wanita paruh baya itu. Nyatanya dia tidak bisa menghadapi suami dan nama besar anaknya.Rasa sayang pada Bisma itu nyata bukan hanya sekedar gurauan. Cintanya kepada ayah kandung Yudhistira sangatlah besar. Walaupun Bisma dilahirkan dari rahim yang berbeda, mereka tetap memiliki darah campuran yang sama."Aku harap apapun yang terjadi, kalian tidak akan pernah saling membenci, anak-anakku." gumam kecil Zoe setelah mobil Bisma meninggalkan rumah megahnya.Bisma dan Nimas sampai di rumah. Bisma turun dan mengitari mobil guna membukakan pintu mobil untuk Nimas. Mereka disambut Bu Yuri dan Vanilla di teras rumah.Melihat kedatangan mamanya Vanilla langsung berlari memeluk lutut Nimas."Wah, Vanilla sudah bangun ternyata." ujar Nimas sambil meraih tubuh gemoy putrinya untuk di gendong. Melihat pemandangan itu Bisma segera menghampi
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Kemarahan Arjuna

Arjuna menatap cangkir teh yang ada dalam genggaman, sesekali ia menghembuskan nafas disertai kedua kaki yang terus bergerak gelisah di atas lantai. Hatinya merasa tak tenang, karena kabar yang baru saja di ketahui dari Rubiah.Segala pikiran kotor kini memenuhi otaknya. Bagaimana supaya Nimas mau menggagalkan rencana pernikahannya bersama Bisma.Mengambil alih Vanilla?Arjuna tidak yakin, Winda akan menerima anaknya dengan lapang. Sedangkan dirinya tahu sendiri bagaimana bencinya Winda terhadap Nimas. Tentu arjuna cemas jika vanila akan diapa-apakan.Saat ini Arjuna sedang ada di rumah Rubiah dan niatnya datang untuk mengajaknya menemui Vanilla. Tapi setelah sampai di rumah Mamanya dia malah mendapati Rubiah tengah bersiap menghadiri acara sidang nikah di aula kepolisian.Duduk gelisah dengan teh hangat yang baru saja mamanya buatkan. Arjuna terang-terangan melarang mamanya datang ke sidang nikah Bisma."Bisma itu adik kamu, Arjun. Bagaimana bisa kamu melarang mama untuk datang di ac
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Pria bermasker

Di aula markas polisi. Rekan-rekan Bisma pada terlihat gagah, di dampingi kedua orang tua masing-masing yang tampak berseri saat memandangi kedua putra putri mereka yang sebentar lagi akan memasuki gerbang pernikahan sakral.Hanya pasangan Nimas dan Bisma yang berjalan memasuki aula markas tanpa dampingan satu kerabat pun. Beruntung Novrian dan Yusup jadi sahabat yang peka. Merekalah yang menghantarkan sepasang calon pengantin itu.Di depan podium, sudah duduk berjejer beberapa petugas yang nantinya akan menanyai kedua calon pengantin secara bergantian.Nimas yang tadinya terlihat lebih tegar kini mulai dilanda gugup. Nimas merasakan debaran kencang pada jantung nya, padahal tadi dia tidak merasakan apa-apa, tiba sudah di waktu seperti ini, baru jantungnya berdegup cepat.Sidang pun dimulai, kini tibalah saatnya pasangan yang menarik perhatian banyak orang karena tidak adanya pendamping dari kedua belah pihak keluarga. Pertanyaan pertama yang diajukan petugas kepada Nimas tentu saja p
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status