All Chapters of Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar : Chapter 21 - Chapter 30

119 Chapters

Ketahuan

Yudhistira buru-buru memasuki kediaman orang tuanya, tadi saat masih di tengah persidangan kepala pelayan mengabarkan jika bundanya baru saja terjatuh di kamar mandi. Hingga begitu keluar dari gedung pria dengan pakaian formal itu segera bergegas pergi untuk melihat keadaan ibunda tercinta."Bunda ngga apa-apa!" ujar bunda Zoe berulang kali pada Yudhistira yang terus bertanya mana yang sakit.Yudhistira menggenggam tangan bundanya dengan lembut. Masih tersirat raut kekhawatiran di netra tajamnya.Zoe tidak meragukan keperdulian Yudhistira karena sejak dulu ia tahu betul putranya itu sangat menyayanginya. Satu yang kurang dari Yudhistira ini yaitu kosa kata."Ayah sudah tahu?"Zoe mengangguk dan tersenyum bangga menatap putranya."Sudah, sedang dalam perjalanan." jawab Zoe masih dengan menatap wajah Yudhistira.Mengangguk, Yudhistira mengulas senyum.Zoe bersyukur memiliki Yudhistira, anak yang dia besarkan penuh cinta walaupun tanpa sosok ayah yang ikut menemani tumbuh kembangnya. Sep
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Masalah baru

"Kamu tunggu disini dulu." titah Yudhistira pada Nimas."Bapak mau kemana?" tanya Nimas khawatir, melihat Yudhistira ingin kembali masuk kedalam pusat pembelanjaan."Pria itu butuh dikasih pelajaran.""Pak kita pulang saja!" ajak Nimas tidak mau kembali terjadi keributan."Percaya sama saya." Nimas terkejut mendapati sorot mata tajam milik atasannya, seolah sorot itu mengatakan dirinya hanya perlu percaya saja.Nimas menatap nanar punggung Yudhistira yang menjauh, hatinya merasa cemas, Nimas tidak mau terjadi perkelahian karenanya.Dua saudara yang berbeda latar belakang dan watak. Kalau arjuna terkenal keras kepala dan pemarah. Sedangkan Yudhistira, tipe laki-laki pendiam, dingin dan tidak bisa ditebak. Mungkin karena sifatnya seperti itu, Yudistira benar-benar cocok menjadi seorang pengacara. Sifatnya tertarget sehingga lawan tidak menemukan celah kelemahannya.Tidak sampai sepuluh menit Yudhistira kembali, pandangan Nimas terpaku pada kepalan tangan pria itu yang terdapat noda dar
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Kecewa

"Yudhistira!"Pria itu menoleh dan mendapati bundanya yang berdiri tak jauh darinya."Soal Nimas...,""Aku akan menyelesaikannya, bunda jangan khawatir."Bukan itu yang bunda Zoe harapkan keluar dari mulut putranya."Bunda menyukai Nimas?"Nah, ini dia.."Sangat!""Kenapa?" tangan Yudistira berpegangan pada teralis tangga. Matanya menatap sang Bunda dengan teduh."Nimas wanita baik-baik. Sudah dekat sama kita. Umur Kalian juga nggak beda jauh. Kalian cocok. Pada akhirnya kalian saling melengkapi."Yudistira, tidak menyalahkan penilaian bundanya. Tetapi ada keraguan karena Nimas adalah mantan kakak iparnya. Ya, walaupun Arjuna hanya dua bulan lebih tua darinya."Menikah itu bukan hanya hidup kalian. Tapi juga keluarga. Melihat bagaimana Nimas, seperti Bunda melihat anak bunda sendiri.Helaan nafas, disembunyikan Yudhistira. Ia sedang berusaha melawan keinginan hatinya. Mencoba mengalihkan prinsip yang sudah lama tertanam."Wanita lain di luar sana belum tentu lebih baik kan? Cukup ber
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Gagal dipermalukan.

Tidak ada pilihan selain mempersilahkan ibu Arjuna masuk. Nimas membuatkan teh hangat untuk Rubiah yang sejak tadi terus memperhatikan sosok Nimas."Jadi berapa bulan usia kehamilanmu?" tanya Rubiah tanpa basa-basi."Jalan lima bulan, Bu." jawab Nimas mengganti panggilan Mama menjadi ibu.Nimas menceritakan soal Bisma yang memintanya tinggal disini sebelum menemukan tempat tinggal baru. Nimas juga terpaksa mengatakan akan segera pindah dalam beberapa hari kedepan.Rubiah tidak banyak bicara, mendengar jika Nimas akan segera pindah dia tenang."Ambil tas, aku ingin mengajakmu makan diluar." titah Rubiah tidak mau dibantah.Sementara Nimas menyesali ajakan Rubiah untuk makan di luar.Nimas dibawa oleh Rubiah ketempat makan dekat kantor Arjuna. Perasaan Nimas sudah tidak enak, tapi melihat ibu-ibu yang langsung menyambut dirinya dan mantan ibu mertuanya sedikit membuat perasaan Nimas lega."Ini mantan istrinya Arjun, dia juga sudah hamil." entah mengapa perasaan Nimas sedikit terusik men
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Jujur

Terlihat Nimas dan Yudistira sedang berdiskusi di sebuah kafe yang tak jauh dari restoran awal Yudhistira menghampiri Nimas.Yudhistira memang ingin membahas perihal klen mereka yang saat ini Yudhistira dampingi sebagai pengacara, Pembicaraan dengan Nimas pure sebab pekerjaan bukan yang lain. Tetapi berbeda di mata Arjuna yng sejak awal memang mencurigai kedekatan mereka."Maaf boleh minta waktu untuk bicara dengan Nimas?" Kedatangan laki-laki itu cukup mengganggu."Mas, maaf aku sedang bekerja." Nimas berkata dengan sungguh-sungguh, berharap Arjuna mau mengerti.Arjuna menggeleng, kini pria itu dengan berani mengecup tangan Nimas. "Minta waktumu sebentar saja."Meski agak syok dengan tingkah Arjuna, Yudhistira mengizinkan Nimas untuk bicara, lebih tepatnya memberi ruang.Duduk diantara dua orang pria Nimas tidak terlihat canggung karena dia tidak melakukan kesalahan.Awalnya Yudistira tidak mau ikut dalam obrolan mereka tapi karena tidak ingin Nimas kenapa-napa, ia akhirnya tetap t
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

Winda sakit hati

"Bisma, ada yang cariin!" Teriak Novrian dari ruang wajib lapor."Sana! Masalah mutasi coba pikir-pikir dulu, seneng amat jauh dari keluarga." Yusup ikut berkomentar. Bagaimanapun mereka ini sudah lama jadi sahabat, bahkan sebelum Bisma pindah tugas lima tahun yang lalu.Pemuda yang asik membaca menoleh ke arah sumber suara yang meneriaki namanya, Bisma hanya melirik sekilas dan tenggelam kembali pada buku ditangannya. Membuat Novrian mau tak mau menghampiri rekannya. Maaf saja, Bisma tipikal manusia penikmat buku, jadi bila ada yang mengganggunya dia akan sangat tidak suka, termasuk yang mengganggunya adalah sahabatnya sendiri."Di cariin mba Nimas, noh!" ujar Novrian sambil menarik buku yang tengah dibaca oleh Bisma."Siapa?" tanya Bisma memastikan."Nimas kan nama perempuan yang tinggal di rumah lo itu?"Tanpa bertanya dua kali Bisma segera menyambar jaket hitam miliknya dan kunci sepeda motor.Melihat gesitnya Bisma melompati meja Novrian dan Yusup hanya bisa menggelengkan kepala.
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

Terselamatkan

Semua terjadi begitu cepat. Sampai Nimas tidak bisa mengantisipasi terjadinya proses penganiayaan terhadap dirinya sendiri.Saat ini nafasnya tersengal karena rasa takut yang mendera.Takut jika calon anaknya tidak tertolong atau bahkan nyawanya ikut melayang.Perempuan itu seorang diri duduk bersimpuh bersandar di besi pagar, tangannya menekan bagian perut yang baru saja di tusuk pisau oleh Winda.Nimas tidak bisa meminta pertolongan, suaranya tercekat melihat kemeja yang dia kenakan sudah banjir oleh cairan pekat yang berbau anyir.Merintih di sela isak tangis perempuan itu cuma bisa pasrah. Berharap Ibu Yuri atau siapapun segera menemukannya.Nimas menatap putus asa pada benda yang berhasil Winda hancurkan, ponselnya berakhir mengenaskan di samping tubuhnya. Pakailah yang mulanya putih bersih kini berlumuran darah.Nimas merasakan panas di sekujur tubuhnya, dimulai dari ujung kaki merambat sampai ke perut yang kini mulai terasa perih. Matanya kian mengabur Nimas menangis karena ha
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Bisma tak tinggal diam

Ganteng, cerdas dan kaya, tak ada yang menghalangi langkah pria itu. Semua wanita menginginkannya. Dari yang terang-terangan hingga yang diam-diam.Dan Nimas adalah wanita beruntung, karena Yudhistira memiliki perhatian lebih pada wanita itu.Berbeda dengan Bisma yang hanya memiliki cinta, wanita itu akan lebih bahagia dengan pria yang mapan seperti abangnya.Pergi dari rumah sakit, Bisma menuju markas kepolisian, harusnya dia akan menemui Nimas untuk dimintai keterangan, namun Bisma tidak bisa bertemu dengan perempuan itu disaat perasaannya kacau seperti sekarang.Untuk itu Bisma meminta rekannya untuk melakukan pekerjaannya.Tepat jam 11 malam semua bukti terkumpul dan Bisma turut serta menjemput pelaku penganiayaan."APA KAMU SUDAH TIDAK WARAS, BISMA!?"Bisma hanya bisa menghela nafas dan mencoba menutup telinganya serapat mungkin. Dua orang di depannya masih terus menggerutu sambil sesekali menumpahkan kekesalannya."Apa kau tidak bisa melihat jam? Biar ku beri tahu, ini pukul 12.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Tentang perasaan yang ada

"Ma?" Arjuna mendekati mamanya yang tidak mengeluarkan sepatah katapun sejak Bisma meninggalkan rumah.Arjuna yang tidak tahu apa yang adiknya bicarakan pada sang Mama tentu merasakan ada yang aneh dengan pembawaan mamanya yang biasanya sangat cerewet dan tiba-tiba jadi hening seperti ini.Pria itu menduga jika namanya kecewa atas apa yang dilakukan oleh Winda terhadap Nimas.Pria itu pun juga demikian, tidak menyangka Winda akan berbuat senekat itu. Besok Arjuna akan melihat kondisi mantan istrinya, ingin memastikan bahwa mantan beserta calon anaknya baik-baik saja.Sejujurnya sejak Arjuna mengetahui jika Nimas mengandung anaknya, rasa cinta yang dulu sempat pudar pada Nimas kembali menguat, seperti musim semi yang muncul setelah musim dingin berlalu, bunga-bunga cinta itu kembali bermekaran, tapi di waktu yang sama sekali tidak tepat.Arjuna menyesal menyakiti Nimas, dan berujung pada kesakitan Winda juga. Keegoisannya membuat dua wanita yang awalnya begitu dekat kini menjadi bermus
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Rencana pindah kerumah baru

Arjuna datang setelah lebih dulu mendatangi kantor polisi. Di rumah sakit tidak hanya ada Bisma, Yudhistira dan bunda Zoe juga turut menemani Nimas. Saat tiba di ruang rawat Nimas, Arjuna begitu merasa asing, tampak heran karena melihat keakraban Bisma dan keluarga pengacara itu. "Jadi ini Arjuna?" tanya Bunda Zoe yang dibenarkan oleh Bisma. Mereka hanya berbasa-basi tidak ingin mengakrabkan diri.Sesekali bunda Zoe melihat kearah Arjuna, di banding Bisma dan Yudhistira, wajah Arjuna paling mirip dengan mantan suaminya. Tak heran jika kelakuan mereka juga tak jauh berbeda. Arjuna terus terang meminta waktu untuk bicara empat mata dengan Nimas, setelah Nimas setuju, mereka memberi ruang. Kini tinggal Nimas dan Arjuna saja di dalam ruangan, kesempatan itu tak disia-siakan oleh Arjuna. "Jika kedatanganmu untuk memintaku membebaskan Winda, maaf aku nggak bisa, lagi pula yang memproses kasus ini Bisma, bukan aku " berbicara dengan orang yang pernah dekat sekaligus pernah menjad
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more
PREV
123456
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status