Share

Terselamatkan

Penulis: Muhammad Yunus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Semua terjadi begitu cepat. Sampai Nimas tidak bisa mengantisipasi terjadinya proses penganiayaan terhadap dirinya sendiri.

Saat ini nafasnya tersengal karena rasa takut yang mendera.

Takut jika calon anaknya tidak tertolong atau bahkan nyawanya ikut melayang.

Perempuan itu seorang diri duduk bersimpuh bersandar di besi pagar, tangannya menekan bagian perut yang baru saja di tusuk pisau oleh Winda.

Nimas tidak bisa meminta pertolongan, suaranya tercekat melihat kemeja yang dia kenakan sudah banjir oleh cairan pekat yang berbau anyir.

Merintih di sela isak tangis perempuan itu cuma bisa pasrah. Berharap Ibu Yuri atau siapapun segera menemukannya.

Nimas menatap putus asa pada benda yang berhasil Winda hancurkan, ponselnya berakhir mengenaskan di samping tubuhnya. Pakailah yang mulanya putih bersih kini berlumuran darah.

Nimas merasakan panas di sekujur tubuhnya, dimulai dari ujung kaki merambat sampai ke perut yang kini mulai terasa perih. Matanya kian mengabur Nimas menangis karena ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Oktavia
update lagi author
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Bisma tak tinggal diam

    Ganteng, cerdas dan kaya, tak ada yang menghalangi langkah pria itu. Semua wanita menginginkannya. Dari yang terang-terangan hingga yang diam-diam.Dan Nimas adalah wanita beruntung, karena Yudhistira memiliki perhatian lebih pada wanita itu.Berbeda dengan Bisma yang hanya memiliki cinta, wanita itu akan lebih bahagia dengan pria yang mapan seperti abangnya.Pergi dari rumah sakit, Bisma menuju markas kepolisian, harusnya dia akan menemui Nimas untuk dimintai keterangan, namun Bisma tidak bisa bertemu dengan perempuan itu disaat perasaannya kacau seperti sekarang.Untuk itu Bisma meminta rekannya untuk melakukan pekerjaannya.Tepat jam 11 malam semua bukti terkumpul dan Bisma turut serta menjemput pelaku penganiayaan."APA KAMU SUDAH TIDAK WARAS, BISMA!?"Bisma hanya bisa menghela nafas dan mencoba menutup telinganya serapat mungkin. Dua orang di depannya masih terus menggerutu sambil sesekali menumpahkan kekesalannya."Apa kau tidak bisa melihat jam? Biar ku beri tahu, ini pukul 12.

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Tentang perasaan yang ada

    "Ma?" Arjuna mendekati mamanya yang tidak mengeluarkan sepatah katapun sejak Bisma meninggalkan rumah.Arjuna yang tidak tahu apa yang adiknya bicarakan pada sang Mama tentu merasakan ada yang aneh dengan pembawaan mamanya yang biasanya sangat cerewet dan tiba-tiba jadi hening seperti ini.Pria itu menduga jika namanya kecewa atas apa yang dilakukan oleh Winda terhadap Nimas.Pria itu pun juga demikian, tidak menyangka Winda akan berbuat senekat itu. Besok Arjuna akan melihat kondisi mantan istrinya, ingin memastikan bahwa mantan beserta calon anaknya baik-baik saja.Sejujurnya sejak Arjuna mengetahui jika Nimas mengandung anaknya, rasa cinta yang dulu sempat pudar pada Nimas kembali menguat, seperti musim semi yang muncul setelah musim dingin berlalu, bunga-bunga cinta itu kembali bermekaran, tapi di waktu yang sama sekali tidak tepat.Arjuna menyesal menyakiti Nimas, dan berujung pada kesakitan Winda juga. Keegoisannya membuat dua wanita yang awalnya begitu dekat kini menjadi bermus

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Rencana pindah kerumah baru

    Arjuna datang setelah lebih dulu mendatangi kantor polisi. Di rumah sakit tidak hanya ada Bisma, Yudhistira dan bunda Zoe juga turut menemani Nimas. Saat tiba di ruang rawat Nimas, Arjuna begitu merasa asing, tampak heran karena melihat keakraban Bisma dan keluarga pengacara itu. "Jadi ini Arjuna?" tanya Bunda Zoe yang dibenarkan oleh Bisma. Mereka hanya berbasa-basi tidak ingin mengakrabkan diri.Sesekali bunda Zoe melihat kearah Arjuna, di banding Bisma dan Yudhistira, wajah Arjuna paling mirip dengan mantan suaminya. Tak heran jika kelakuan mereka juga tak jauh berbeda. Arjuna terus terang meminta waktu untuk bicara empat mata dengan Nimas, setelah Nimas setuju, mereka memberi ruang. Kini tinggal Nimas dan Arjuna saja di dalam ruangan, kesempatan itu tak disia-siakan oleh Arjuna. "Jika kedatanganmu untuk memintaku membebaskan Winda, maaf aku nggak bisa, lagi pula yang memproses kasus ini Bisma, bukan aku " berbicara dengan orang yang pernah dekat sekaligus pernah menjad

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Pindah

    Di semesta ini, tidak ada yang pasti. Apa yang kita jaga sepenuh hati, bisa menjadi penjahat tanpa hati. Nimas sudah merasakan sendiri, dikhianati oleh seseorang yang sangat dicintai dan dipercaya, seumpama menanam padi tumbuh ilalang. Nimas begitu mencintai suaminya, begitu percaya dengan sahabatnya tapi berakhir di selingkuhi. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, semuanya pun telah terenggut, Nimas hancur bersama punah. Bersyukur Bisma ada untuk Nimas, membantunya melewati nestapa. Setelah hidupnya ada harapan, mengapa Bisma malah ingin pergi? "Mau lagi apelnya?" Nimas menggeleng menikmati potongan terakhir buah apel yang ada di piringnya. Pemuda itu pada akhirnya menepati janji menemani Nimas di rumah sakit. Melihat ada pemuda itu di sampingnya saja, Nimas melupakan kemalangan nya. Sesederhana itu bahagianya, bahkan kemarin perempuan itu masih merasakan kesakitannya. Tapi hari ini rasa sakit itu tak lagi terasa.Hingga pukul 23:00 mata Nimas masih enggan terpejam. Sudah

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Pernyataan perasaan

    Jam baru menunjukkan pukul delapan pagi, tempat tinggal yang baru dihuni itu tampak bersinar karena tertimpa cahaya matahari. Nimas sudah siap dengan pakaian formalnya. Hari ini dia kembali bekerja. Harusnya Nimas berangkat setengah jam yang lalu, tapi sampai detik ini dia masih menunggu mobil yang biasa menjemputnya. Seharusnya tidak terlambat, karena dibanding rumah Bisma, perumahan Ampere lebih dekat dari kantor. Sepuluh menit menunggu, belum ada tanda-tanda kedatangan mobil jemputan nya, akhirnya Nimas memutuskan untuk menghubungi Yudhistira. "Halo, Pak. Maaf tapi kenapa mobil jemputan saya belum datang juga?" begitu panggilan diangkat Nimas segera bertanya. "Nimas, kamu tidak perlu datang ke kantor hari ini, gunakan waktumu untuk istirahat saja." terdengar suara Yudhistira di sebrang sana. Loh, kok? "Tapi Pak,...." "Itu Nimas kan?? Biarkan saya bicara, enak betul hidupnya bahagia di atas penderitaan orang lain..." Nimas menajamkan pendengarannya, itu suara perempuan

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Masih tentang mantan

    Arjuna mengusap wajahnya kasar. Niatnya untuk pergi ke kamar mandi dia urungkan ketika ponsel nya yang berada di atas nakas tiba-tiba berdering. Arjuna menarik napas panjang melihat siapa yang meneleponnya sepagi ini. Ia tau tujuan sang ibu menghubunginya. "Niat banget mama nelpon pagi-pagi begini." Arjuna menghela nafas. Padahal ia ingin mandi dan cepat berangkat ke kantor karena hari ini jadwalnya sangat padat. "Apa kamu juga sudah kehilangan hati nuranimu sampai tidak ada upaya untuk membebaskan Winda?" Begitu panggilan diangkat Rubiah langsung menodongnya dengan pertanyaan tak masuk akal. "Ma, aku udah bicara sama Bisma, tapi dia..." "Tekan Nimas, dia yang bertanggung jawab atas semua yang menimpa Winda!" suara Rubiah meninggi membuat Arjuna sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga. "Maksudnya aku harus ancam Nimas? Yang benar saja Ma!" jawab Arjuna jengah. Mamanya lagi-lagi membuat rencana julid. "Diam! Mama belum selesai ngomong! Kamu dulu yang tiba-tiba ingin menikahi

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Peristiwa

    Siapa yang menabur angin akan menuai badai. Siapa yang menabur akan menuai. Siapapun yang mematahkan hati seseorang akan merasakan sakit yang sama. Kalimat diatas sangat tepat untuk mewakili keadaan seseorang saat ini. Siapa yang akan menyangka jika sebuah kepura-puraan berujung petaka. Arjuna tengah duduk dengan wajah yang tenggelam di telapak tangannya. Kejadian hari ini membuat Arjuna mengalami gejolak batin yang sangat luar biasa. Tidak berselang lama setelah pria itu meninggalkan lapas, dia kembali dihubungi pihak kepolisian dan mengabarkan bahwa Winda terpeleset di kamar mandi hingga mengalami pendarahan dan sekarang berada di sebuah rumah sakit. Parahnya Winda sudah tak sadarkan diri saat dibawa ke rumah sakit, dan saat ini perempuan itu masih dalam ruang tindakan. Setia menunggu dengan ketidak pastian, Arjuna menghubungi mama dan keluarga Winda, Arjuna benar-benar takut terjadi apa-apa pada calon anaknya. "Siapa yang bertanggung jawab atas pasien?" seorang dokter kel

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Dia yang di rindukan.

    "Ngak, ini nggak mungkin!!" Winda histeris begitu tau anaknya meninggal. Arjuna berusaha menenangkan akan tetapi sia-sia wanita itu semakin berteriak. Winda yang sudah tersadar merasakan rasa kebas di perutnya, begitu syok saat dia meraba perut yang awalnya besar jadi rata. Kabar duka langsung di dengar, anak yang di kandungnya meninggal dalam kandungan, di duga akibat benturan keras ketika dia terjatuh di kamar mandi. "Ini semua gara-gara mantan istri kamu, dia yang buat aku kayak gini!!" Tangan Winda di cekal oleh Arjuna, berusaha menggapai sang istri agar tenang. "Sayang kamu jangan kayak gini ya, tenang." hibur Arjuna. "Bagaimana aku bisa senang Mas? Kamu dan Mama sangat menginginkan anak itu dan kini Nimas telah membunuhnya!" bentak Winda. "Ini nggak ada hubungannya dengan Nimas, kamu terpeleset dan jatuh, itu yang membuat anak kita nggak ada, Winda." Arjuna berusaha mengontrol suaranya. Sejujurnya Arjuna nggak menyangka Winda akan menyalahkan Nimas. "Sudah Winda, ka

Bab terbaru

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Diantara mereka

    Pukul 9:30 Arjuna sudah berada di depan rumah Nimas. Kebetulan hari libur Nimas tidak terlalu sibuk. Tadi pagi usai berbincang dengan Bu Surti Nimas segera bergegas mandi dan mengurus Vanilla.Karena jika menurut pesan yang dia terima sebentar lagi Bisma akan datang untuk menagih jawaban atas lamarannya minggu lalu.Siapa sangka yang lebih dulu datang adalah Arjuna. Bagaimana bisa Nimas melupakan jika pria itupun tengah berada disekitarnya.Dengan langkah ragu Nimas membuka pintu. Kedua orang tersebut tersenyum manis menatap Vanilla yang sudah tampil begitu menggemaskan."Hari ini boleh aku bawa Vanilla untuk jalan-jalan tidak?" Arjuna meminta izin kepada Nimas. Arjuna merasa tidak leluasa jika berada di rumah Nimas. Dia ingin lebih mengenal Vanilla.Nimas dilema. Dia tidak ingin melarang, Namun, dia khawatir dengan Vanilla. Selama ini dia tidak pernah membiarkan Vanilla pergi tanpa dirinya."Vanilla mau pergi sama Ayah? Kita pergi beli mainan yang banyak!" Arjuna berusaha membujuk V

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Berdamai

    "Ini Ayah!" tunjuk Arjuna pada dirinya sendiri.Nimas mencoba membujuk Vanilla, dan memberinya pengertian. Perlahan gadis kecil itu mulai percaya, membuat Arjuna langsung tersenyum dengan perasaan membuncah.Nimas mendekatkan Vanilla pada Arjuna. Detik berikutnya Arjuna langsung menarik tubuh gemoy Vanilla ke dalam dekapannya. Memeluk erat gadis kecil tersebut seraya menciumi pipi Vanilla, menumpahkan kerinduan yang selama ini terpendam."Yayah?""Iya, ini Ayah!"Vanilla beralih menatap wanita yang sejak tadi berdiri di belakang Arjuna dengan tatapan asing. Iya, Vanilla dibuat bingung dengan kehadiran mereka berdua yang terkesan tiba-tiba."Ini Nenek! Vanilla ingin peluk Nenek juga?"Vanilla menggelengkan kepalanya dan berhasil menghilangkan gurat kebahagiaan di wajah Rubiah."Mau Mama." ujar gadis tiga tahunan itu dan segera berlari kearah Nimas."Vanilla waktunya untuk tidur, makanya agak sensitif." Nimas mengelus rambut putrinya yang bergelombang."Boleh aku ikut menidurkan Vanilla

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Bertemu mantan

    "Jangan terburu-buru, saya tidak memaksamu untuk menjawabnya sekarang." Yudhistira menenangkan Nimas.Bukan soal paksaan, tapi ini perihal hati. Antara kebahagiaan dan masa depan.Menerima lamaran Bisma. Nimas rasa dia akan bahagia, karena pemuda itu memiliki sebagian hatinya. Akan tetapi Nimas harus siap ditinggal-tinggal. Waktu kebersamaan jelas tak seperti pasangan pada umumnya. Apakah dia sanggup?Menerima lamaran Yudhistira. Nimas rasa dia akan hidup berkecukupan. Cukup harta, cukup waktu, cukup segalanya. Yudhistira juga pasti menerima Vanilla, pria itu penyayang. Tapi Nimas ragu, karena hatinya memilih Bisma. Walaupun dia percaya ungkapan cinta datang karena terbiasa itu mungkin saja terjadi, Namun, apakah dia akan mengorbankan perasaannya untuk jaminan hidup?Beruntung kehadiran Bu Surti membuat obrolan mereka berganti topik. Ternyata Yudhistira memiliki kesamaan dengan Bisma. Sama-sama pintar mengambil hati Vanilla.Lihat saja saat ini putri kecil Nimas sudah berani duduk di

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Darah daging

    Winda menatap suaminya yang tengah memakan sarapannya dengan pandangan mengarah pada layar handphone. Sesekali terdengar suara decakan keluar dari mulutnya dan membuat Winda hanya bisa diam tanpa berniat untuk menanyakan apa yang terjadi.Hampir 4 tahun tinggal bersama membuatnya begitu hafal apa saja kebiasaan pria itu. Winda sudah tahu kebiasaan Arjuna. Kesukaannya, apa yang tidak disukainya, alergi apa. Semua tentang Arjuna nyaris dia ketahui semuanya.Sebenarnya Winda ingin membicarakan satu hal yang penting pada suaminya itu, tapi melihat Arjuna yang sudah bad mood di pagi hari, membuatnya mengurungkan niat tersebut. Lain kali saja sepertinya."Aku ingin bicara sesuatu." ujar Arjuna ketika istrinya ikut duduk di sampingnya."Sudah beberapa kali aku mengirim pesan pada Nimas, tapi tak juga kunjung mendapatkan balasan. Di telpon juga tidak diangkat."Dia baru tahu jika arjuna memiliki nomor Nimas bahkan sampai berniat menghubungi wanita itu. Sebelumnya pria itu tidak pernah mengat

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Seseorang dari masa lalu

    Di hari minggu, biasanya Nimas akan mengajak Vanilla bermain di taman komplek yang letaknya tak jauh dari rumahnya, agar Vanilla bisa bermain bersama teman sebayanya. Berhubung hari ini mereka bangun terlambat, Vanilla hanya bermain di teras rumah ditemani secangkir coklat hangat dan potongan kue brownies. Melihat Bu Surti yang tengah sibuk dengan kebun mininya.Hingga sebuah mobil HRV hitam yang baru saja datang dan berhenti di depan pagar rumah, menarik perhatian Vanilla. Bu Surti lantas menghentikan kegiatan menyiram cabai dan daun bawang saat seorang pria paruh baya keluar dari sana, di susul oleh pria bertubuh jangkung yang tersenyum ramah ke arah wanita paruh baya itu."Pagi, Bu. Benar ini tempat tinggalnya Nimas?"Bu Surti lantas mematikan keran dan beranjak untuk membuka pagar."Iya, benar. Masnya ini siapa, ya? Apa mau pesan catering?"Pria tersebut semakin melebarkan senyumannya ketika Bu Surti menatapnya dengan bingung. "Saya Yudhistira, Bu. Saudara dari mantan suami Nimas t

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Sebuah pesan

    Jemari menguntai aksara tentang mereka yang sedang mabuk dalam kesakitan dan memilih bertahan.Kehadiran seseorang diantara keduanya sama sekali tidak diinginkan, tapi dia tumbuh dengan cepat ingin mengumpulkan pecahan cermin yang pernah menjadi bukti keindahan cinta masa lalu dari salah satu di antara mereka.Mereka pernah saling mencintai, ada satu alasan yang membuat mereka menoleh bersamaan, tidak bisa diabaikan apalagi dibuang karena ini menyangkut darah.Arjuna sadar cepat atau lambat dia harus tetap menemui Nimas. Bukan karena karma yang membayangi hidupnya saat ini. Tapi karena ikatan darah daging yang mengharuskannya bertanggung jawab.Winda menatap nanar suaminya yang sejak tadi tenggelam dalam dunianya sendiri. Sejak pulang dari rumah sakit Winda merasakan perubahan yang signifikan pada suaminya.Arjuna kerap kali kepergok melamun, Setiap di tegur pria itu selalu beralasan sedang memikirkan pekerjaan.Tidak hanya Arjuna, Winda juga menyadari perubahan yang terjadi pada mert

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Arjuna dan penyesalan nya

    Arjuna termenung di ruang kerja dengan kedua tangan saling bertaut. Pandangannya menatap lurus ke depan salat tengah memikirkan banyak hal dalam kepala.Setelah kejadian hari itu, Arjuna merasa ketenangannya tiba-tiba terusik. Dia tidak pernah merasakan lagi apa itu tidur nyenyak, makan enak ataupun hari yang bahagia. Setiap harinya, ia akan disibukkan oleh segudang kesibukan di kantor, dan malam harinya dia tidak bisa beristirahat. Otaknya seolah menolak untuk diajak istirahat se lelah apapun fisiknya.Hal tersebut mulai merubahnya perlahan, entah itu dari fisik yang tidak setegap dulu dan dia juga mulai kecanduan nikotin. Setiap hari pasti dia akan menghisap rokok karena hanya itu satu-satunya yang membuatnya merasa jauh lebih baik.Arjuna menyudahi renungannya, kakinya mulai melangkah ke arah kamarnya selama ini. Menatap sosok wanita yang tengah berbaring di atas ranjang seraya tertidur lalap setelah meminum obatnya.Sama halnya dulu mantan istrinya. Winda terlihat begitu menderita

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Kembali ke ibu kota.

    "Menikahlah denganku, aku adalah wali nikah Vanilla yang sah." deru nafas Bisma memburu seperti lagu yang siap membawa Nimas melayang."Stop, Bisma!""Aku nggak bisa menahan perasaanku malam ini, Nimas." sahut Bisma tenang."Pak Bisma dini hari begini, masih sempat saja anda yaa?""Wah Ibu Nimas meragukan saya?"Bisma tertawa. "Aku benar-benar merindukanmu." ujar Bisma dengan suara lembut di akhir tawanya.Kali ini Nimas terdiam. Jika sebelumnya bisa saja Nimas mengira itu hanya candaan atau basa-basi Bisma semata, tapi dengan tindakannya malam ini yang berani mencuri kecupan di pipinya ini sudah membuktikan keseriusan pemuda itu dalam ucapannya."Kamu sadar nggak, seberapa dalam kamu menyakitiku saat memilih pergi, Nimas?"Astaga Bisma, kenapa dia malam ini? Nimas menjadi sangat gugup."Nggak sanggup ku ungkapkan seberapa sakit hati ini, jika saja kamu memilih pria lain yang lebih dariku rasanya lebih baik, dari pada kamu pergi tanpa bisa kulihat sedikitpun."Bisma terdiam, kedua m

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Hubungan sedarah

    "Aku capek. Aku capek karena terus berakhir sama. Aku benar-benar capek, Mas. Aku mau nyerah!" Arjuna merenggangkan pelukan mereka, menangkup kedua pipi Winda yang berurai air mata.Setelah melakukan kurete, kini Winda sedang beristirahat di kamarnya ditemani Arjuna yang sengaja hari ini tidak berangkat ke kantor. Untuk kegagalan kali ini mereka belum berani untuk memberitahukan kepada Rubiah. Takut wanita paruh baya itu kecewa dan berkata yang tidak-tidak."Dengerin aku. Selagi dokter masih bilang kita punya harapan, itu tandanya masih ada kesempatan lagi buat kita. Oke? Jangan nyerah, semua usaha kita pasti akan menunjukkan hasilnya nanti." Winda terisak, kedua matanya terpejam erat dan kedua tangannya memegang kedua lengan Arjuna."Aku takut kamu ninggalin aku, Mas. Aku sulit kasih kamu seorang anak dan aku mulai cemas, kalau kamu jenuh sama aku. Aku takut kamu capek dengan semua ini. Aku benar-benar takut jika suatu hari nanti ibumu memintamu menikah lagi seperti saat dulu Nimas t

DMCA.com Protection Status