Share

Winda sakit hati

Penulis: Muhammad Yunus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-25 17:53:09

"Bisma, ada yang cariin!" Teriak Novrian dari ruang wajib lapor.

"Sana! Masalah mutasi coba pikir-pikir dulu, seneng amat jauh dari keluarga." Yusup ikut berkomentar. Bagaimanapun mereka ini sudah lama jadi sahabat, bahkan sebelum Bisma pindah tugas lima tahun yang lalu.

Pemuda yang asik membaca menoleh ke arah sumber suara yang meneriaki namanya, Bisma hanya melirik sekilas dan tenggelam kembali pada buku ditangannya. Membuat Novrian mau tak mau menghampiri rekannya. Maaf saja, Bisma tipikal manusia penikmat buku, jadi bila ada yang mengganggunya dia akan sangat tidak suka, termasuk yang mengganggunya adalah sahabatnya sendiri.

"Di cariin mba Nimas, noh!" ujar Novrian sambil menarik buku yang tengah dibaca oleh Bisma.

"Siapa?" tanya Bisma memastikan.

"Nimas kan nama perempuan yang tinggal di rumah lo itu?"

Tanpa bertanya dua kali Bisma segera menyambar jaket hitam miliknya dan kunci sepeda motor.

Melihat gesitnya Bisma melompati meja Novrian dan Yusup hanya bisa menggelengkan kepala.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Erni Ruhiyani
smg ada yg menyelamatkan nimas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Terselamatkan

    Semua terjadi begitu cepat. Sampai Nimas tidak bisa mengantisipasi terjadinya proses penganiayaan terhadap dirinya sendiri.Saat ini nafasnya tersengal karena rasa takut yang mendera.Takut jika calon anaknya tidak tertolong atau bahkan nyawanya ikut melayang.Perempuan itu seorang diri duduk bersimpuh bersandar di besi pagar, tangannya menekan bagian perut yang baru saja di tusuk pisau oleh Winda.Nimas tidak bisa meminta pertolongan, suaranya tercekat melihat kemeja yang dia kenakan sudah banjir oleh cairan pekat yang berbau anyir.Merintih di sela isak tangis perempuan itu cuma bisa pasrah. Berharap Ibu Yuri atau siapapun segera menemukannya.Nimas menatap putus asa pada benda yang berhasil Winda hancurkan, ponselnya berakhir mengenaskan di samping tubuhnya. Pakailah yang mulanya putih bersih kini berlumuran darah.Nimas merasakan panas di sekujur tubuhnya, dimulai dari ujung kaki merambat sampai ke perut yang kini mulai terasa perih. Matanya kian mengabur Nimas menangis karena ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Bisma tak tinggal diam

    Ganteng, cerdas dan kaya, tak ada yang menghalangi langkah pria itu. Semua wanita menginginkannya. Dari yang terang-terangan hingga yang diam-diam.Dan Nimas adalah wanita beruntung, karena Yudhistira memiliki perhatian lebih pada wanita itu.Berbeda dengan Bisma yang hanya memiliki cinta, wanita itu akan lebih bahagia dengan pria yang mapan seperti abangnya.Pergi dari rumah sakit, Bisma menuju markas kepolisian, harusnya dia akan menemui Nimas untuk dimintai keterangan, namun Bisma tidak bisa bertemu dengan perempuan itu disaat perasaannya kacau seperti sekarang.Untuk itu Bisma meminta rekannya untuk melakukan pekerjaannya.Tepat jam 11 malam semua bukti terkumpul dan Bisma turut serta menjemput pelaku penganiayaan."APA KAMU SUDAH TIDAK WARAS, BISMA!?"Bisma hanya bisa menghela nafas dan mencoba menutup telinganya serapat mungkin. Dua orang di depannya masih terus menggerutu sambil sesekali menumpahkan kekesalannya."Apa kau tidak bisa melihat jam? Biar ku beri tahu, ini pukul 12.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Tentang perasaan yang ada

    "Ma?" Arjuna mendekati mamanya yang tidak mengeluarkan sepatah katapun sejak Bisma meninggalkan rumah.Arjuna yang tidak tahu apa yang adiknya bicarakan pada sang Mama tentu merasakan ada yang aneh dengan pembawaan mamanya yang biasanya sangat cerewet dan tiba-tiba jadi hening seperti ini.Pria itu menduga jika namanya kecewa atas apa yang dilakukan oleh Winda terhadap Nimas.Pria itu pun juga demikian, tidak menyangka Winda akan berbuat senekat itu. Besok Arjuna akan melihat kondisi mantan istrinya, ingin memastikan bahwa mantan beserta calon anaknya baik-baik saja.Sejujurnya sejak Arjuna mengetahui jika Nimas mengandung anaknya, rasa cinta yang dulu sempat pudar pada Nimas kembali menguat, seperti musim semi yang muncul setelah musim dingin berlalu, bunga-bunga cinta itu kembali bermekaran, tapi di waktu yang sama sekali tidak tepat.Arjuna menyesal menyakiti Nimas, dan berujung pada kesakitan Winda juga. Keegoisannya membuat dua wanita yang awalnya begitu dekat kini menjadi bermus

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Rencana pindah kerumah baru

    Arjuna datang setelah lebih dulu mendatangi kantor polisi. Di rumah sakit tidak hanya ada Bisma, Yudhistira dan bunda Zoe juga turut menemani Nimas. Saat tiba di ruang rawat Nimas, Arjuna begitu merasa asing, tampak heran karena melihat keakraban Bisma dan keluarga pengacara itu. "Jadi ini Arjuna?" tanya Bunda Zoe yang dibenarkan oleh Bisma. Mereka hanya berbasa-basi tidak ingin mengakrabkan diri.Sesekali bunda Zoe melihat kearah Arjuna, di banding Bisma dan Yudhistira, wajah Arjuna paling mirip dengan mantan suaminya. Tak heran jika kelakuan mereka juga tak jauh berbeda. Arjuna terus terang meminta waktu untuk bicara empat mata dengan Nimas, setelah Nimas setuju, mereka memberi ruang. Kini tinggal Nimas dan Arjuna saja di dalam ruangan, kesempatan itu tak disia-siakan oleh Arjuna. "Jika kedatanganmu untuk memintaku membebaskan Winda, maaf aku nggak bisa, lagi pula yang memproses kasus ini Bisma, bukan aku " berbicara dengan orang yang pernah dekat sekaligus pernah menjad

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Pindah

    Di semesta ini, tidak ada yang pasti. Apa yang kita jaga sepenuh hati, bisa menjadi penjahat tanpa hati. Nimas sudah merasakan sendiri, dikhianati oleh seseorang yang sangat dicintai dan dipercaya, seumpama menanam padi tumbuh ilalang. Nimas begitu mencintai suaminya, begitu percaya dengan sahabatnya tapi berakhir di selingkuhi. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, semuanya pun telah terenggut, Nimas hancur bersama punah. Bersyukur Bisma ada untuk Nimas, membantunya melewati nestapa. Setelah hidupnya ada harapan, mengapa Bisma malah ingin pergi? "Mau lagi apelnya?" Nimas menggeleng menikmati potongan terakhir buah apel yang ada di piringnya. Pemuda itu pada akhirnya menepati janji menemani Nimas di rumah sakit. Melihat ada pemuda itu di sampingnya saja, Nimas melupakan kemalangan nya. Sesederhana itu bahagianya, bahkan kemarin perempuan itu masih merasakan kesakitannya. Tapi hari ini rasa sakit itu tak lagi terasa.Hingga pukul 23:00 mata Nimas masih enggan terpejam. Sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Pernyataan perasaan

    Jam baru menunjukkan pukul delapan pagi, tempat tinggal yang baru dihuni itu tampak bersinar karena tertimpa cahaya matahari. Nimas sudah siap dengan pakaian formalnya. Hari ini dia kembali bekerja. Harusnya Nimas berangkat setengah jam yang lalu, tapi sampai detik ini dia masih menunggu mobil yang biasa menjemputnya. Seharusnya tidak terlambat, karena dibanding rumah Bisma, perumahan Ampere lebih dekat dari kantor. Sepuluh menit menunggu, belum ada tanda-tanda kedatangan mobil jemputan nya, akhirnya Nimas memutuskan untuk menghubungi Yudhistira. "Halo, Pak. Maaf tapi kenapa mobil jemputan saya belum datang juga?" begitu panggilan diangkat Nimas segera bertanya. "Nimas, kamu tidak perlu datang ke kantor hari ini, gunakan waktumu untuk istirahat saja." terdengar suara Yudhistira di sebrang sana. Loh, kok? "Tapi Pak,...." "Itu Nimas kan?? Biarkan saya bicara, enak betul hidupnya bahagia di atas penderitaan orang lain..." Nimas menajamkan pendengarannya, itu suara perempuan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Masih tentang mantan

    Arjuna mengusap wajahnya kasar. Niatnya untuk pergi ke kamar mandi dia urungkan ketika ponsel nya yang berada di atas nakas tiba-tiba berdering. Arjuna menarik napas panjang melihat siapa yang meneleponnya sepagi ini. Ia tau tujuan sang ibu menghubunginya. "Niat banget mama nelpon pagi-pagi begini." Arjuna menghela nafas. Padahal ia ingin mandi dan cepat berangkat ke kantor karena hari ini jadwalnya sangat padat. "Apa kamu juga sudah kehilangan hati nuranimu sampai tidak ada upaya untuk membebaskan Winda?" Begitu panggilan diangkat Rubiah langsung menodongnya dengan pertanyaan tak masuk akal. "Ma, aku udah bicara sama Bisma, tapi dia..." "Tekan Nimas, dia yang bertanggung jawab atas semua yang menimpa Winda!" suara Rubiah meninggi membuat Arjuna sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga. "Maksudnya aku harus ancam Nimas? Yang benar saja Ma!" jawab Arjuna jengah. Mamanya lagi-lagi membuat rencana julid. "Diam! Mama belum selesai ngomong! Kamu dulu yang tiba-tiba ingin menikahi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Peristiwa

    Siapa yang menabur angin akan menuai badai. Siapa yang menabur akan menuai. Siapapun yang mematahkan hati seseorang akan merasakan sakit yang sama. Kalimat diatas sangat tepat untuk mewakili keadaan seseorang saat ini. Siapa yang akan menyangka jika sebuah kepura-puraan berujung petaka. Arjuna tengah duduk dengan wajah yang tenggelam di telapak tangannya. Kejadian hari ini membuat Arjuna mengalami gejolak batin yang sangat luar biasa. Tidak berselang lama setelah pria itu meninggalkan lapas, dia kembali dihubungi pihak kepolisian dan mengabarkan bahwa Winda terpeleset di kamar mandi hingga mengalami pendarahan dan sekarang berada di sebuah rumah sakit. Parahnya Winda sudah tak sadarkan diri saat dibawa ke rumah sakit, dan saat ini perempuan itu masih dalam ruang tindakan. Setia menunggu dengan ketidak pastian, Arjuna menghubungi mama dan keluarga Winda, Arjuna benar-benar takut terjadi apa-apa pada calon anaknya. "Siapa yang bertanggung jawab atas pasien?" seorang dokter kel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06

Bab terbaru

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Akhir bahagia

    "Bun,..""Keputusanku untuk bercerai sudah bulat Pak Adi yang terhormat, sabarku cukup sampai disini." Zoe berbalik membelakangi suaminya dan hendak berlalu. Tetapi ucapan Adi berhasil mengurungkan niatnya."Apa jika aku menyerahkan diri, kamu bersedia menungguku bebas?"Zoe tertegun sejenak karena ucapan suaminya. Laki-laki yang selama ini begitu tegas dan keras, bagaimana bisa merendah.Yudhistira menatap wajah papanya dengan sendu."Usia kita tidak lagi muda, hidup sampai besok saja belum tentu, mengapa harus menunggu sesuatu yang tidak pasti." Zoe tidak seketika luluh."Bun, Papa mohon!" Adi menekuk lututnya dan menunduk di belakang tubuh istrinya. Tanpa perduli di lihat oleh beberapa anak buahnya, termasuk Yudhistira."Pa." Yudhistira ingin membantu Adi berdiri tetapi Adi menolaknya. "Biarkan bunda mu tahu jika laki-laki ini sangat mencintainya, aku memang pernah salah ucap dengan mengatakan kata seandainya, tetapi ucapan itu hanya sedikit keegoisan. Nyatanya itu tak mengurangi k

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Titik kehancuran

    "Jangan main-main Winda." mata Arjuna terbelalak saat Winda mendekatkan mata pisau di pergelangan tangannya sendiri.Negosiasi perceraian secara baik-baik tidak berjalan lancar. Winda tetap tidak mau Arjuna menceraikannya."Aku hanya perlu mati agar tak semakin sakit hati melihatmu tergila-gila dengan mantan!""Kamu salah paham. Aku ingin bercerai denganmu bulan karena Nimas tapi,..""Karena anak wanita itu, iya kan?"Arjuna mengusap wajahnya merasa frustasi berdebat dengan Winda hanya membuatnya semakin sakit kepala."Vanilla darah dagingku, dia anakku. Itu adalah faktanya." suara Arjuna memelan bersamaan dengan lelaki itu yang melangkah pelan mendekati Winda."Aku nggak perduli, kau yang janjikan kebahagiaan untukku, tetapi nyatanya kau hanya memprioritaskan kepentingan anak itu." Tubuh Winda bergetar, wanita itu terlihat sangat menyedihkan.Konsentrasi Winda mulai goyah, kesempatan itu dimanfaatkan Arjuna untuk menepis pisau di tangan Winda.Pergerakan Arjuna yang cepat mengejutkan

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Perpisahan dan persatuan

    Adi seperti di paksa menelan ratusan pecahan kaca bulat-bulat, tidak hanya mulutnya yang terluka lambungnya pun terkoyak karena terlampau parah luka yang di derita.Ungkapan penyesalan sang istri seperti memukul telak harga dirinya.Adi lupa. Jika pengakuan Zoe setara dengan perkataannya yang menyinggung perihal istrinya yang terlalu lama membuatnya nunggu sehingga usia Zoe mempengaruhi mereka tidak bisa memiliki keturunan.Apa sebenarnya arti kecewa? Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya atau tidak diberi kepastian saat mengawali hubungan?Bagaimana dengan sebuah hubungan, yang dimulai baik-baik antara dua manusia harus disisipkan kebohongan demi mewujudkan sebuah luka dimasa depan?Menikah atas dasar saling menerima. Tidak ada ada yang menolak untuk melangkah ke jenjang yang serius.Namun, setelah belasan tahun, saat seharusnya mereka menikmati masa tua, semua justru menimbulkan perpecahan.Hingga klimaks, di usia pernikahan yang harusnya semakin kokoh.Lontaran kata yang tidak akan

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Kemarahan Adi

    Mobil Yudhistira baru saja memasuki area perumahan, ketika iring-iringan mobil pejabat menghalangi jalannya. Tidak perlu mencari tahu siapa yang berada di dalam mewah yang berhasil menghambat perjalanannya. Karena dari mobil berplat nomor pilihan itu keluar seorang pria yang langsung mengetuk kaca mobilnya. Alih-alih membuka jendela, Yudhistira memilih turun, dan menemui Papa sambungnya. Tetapi Adi membuka bagian pintu penumpang. "Kamu tidak mengangkat teleponku." "Apa itu perlu? " Amarah laki-laki itu sudah dipendam sejak kemarin. Jika ia marah sekarang, Bukankah hal yang wajar? Adi menoleh menatap Yudhistira. "Kamu juga tidak ada di kantor. Meeting? " Adi mendecih. "Apakah ada pertemuan di luar, benarkah itu bisnis? " "Aku tidak ingin berdebat dengan mu." Zoe membuka pintu mobil ingin keluar. "Aku belum selesai bicara, Zoe." tegas nada bicara Adi tidak membuat Zoe takut. "Jangan membentak Bunda!" Yudhistira mengingatkan Adi. "Kamu diam!" Adi tak suka ada seseorang yan

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Kabar bahagia itu

    Bisma menuntun istrinya untuk duduk di tempat tidur."Mas__"Bisma memandang istrinya." Ya sayang" jawab Bisma tersenyum." Ada yang ingin ku sampaikan" Ujar Nimas menyentuh pipi Bisma." Apa itu?" Bisma menangkap tangan Nimas dan membawanya pada bibirnya untuk di kecup."Mas Bisma sebenarnya_________"Nimas menatap wajah Bisma yang terlihat penasaran dengan apa yang akan di katakan.Nimas membawa telapak tangan Bisma, dan di kecupnya beberapa kali sebelum di bawa keatas perutnya.Nimas mendekatkan bibirnya ke telinga Bisma." Disini ada anak kita" Bisik Nimas lirih, secepat kilat menjauh dari telinga Bisma dan menatap wajah suaminya." Sayang_____"Nimas mengangguk." Aku juga baru sadar setelah melihat vitamin yang dokter resep kan untukku, dan juga aku baru sadar selama kita menikah aku tidak pernah mendapatkan tamu bulananku "" Ya Allah__ Masyaallah!!" Bisma terengah, sedikit panik dan juga kaget. Bisma membalas tatapan mata istrinya dengan raut penuh iba, bibirnya yang bergeta

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Menyadari

    Pagi itu Nimas tengah menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya di bantu Bu Yuri yang sejak subuh sudah datang karena ingin melihat Bisma secara langsung. Nimas yang tengah menata menu di meja terpaku pada kepingan vitamin yang diresepkan untuknya, wanita itu merasa familiar. Nimas mengingat tidak ada pesan apapun dari Mama mertuanya ketika mereka pulang dari rumah sakit. Datangnya sang suami dengan keadaan selamat menyedot perhatian semua orang termasuk dirinya sendiri, Nimas bahkan tidak memikirkan apa yang terjadi pada dirinya sendiri, terlalu lega, terlalu bahagia orang yang dicintainya pulang dengan keadaan selamat. "Ya Tuhan, mungkinkah?" Air mata Nimas mengalir tanpa bisa dicegah. Buru-buru meninggalkan dapur dan berjalan cepat ke kamar utama. Nimas buru-buru melihat kalender yang ada di kamar mereka, wanita itu terpaku pada barisan angka yang diamatinya, seketika tangisnya pecah sadar jika semenjak dia menikah dengan Bisma, dirinya tidak pernah mendapatkan tamu bulanan

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Karma

    Derai tawa Winda membuat ketakutan Rubiah. Wanita itu berusaha mendekati Winda tapi di halangi oleh Arjuna."Biarkan Ma,""Tapi Arjuna, ..." Arjuna menggelengkan kepalanya, membuat Rubiah pasrah."Cerai kamu bilang? SETELAH AKU MATI-MATIAN BERJUANG, DAN KEGUGURAN BERKALI-KALI ANAK KAMU' KAMU AKAN MEMBUANG KU SEPERTI SAMPAH BEGITU??!!" Winda berteriak histeris."Berani kamu ceraikan aku, akan ku habisi anak perempuan jalang itu!!""WINDA!!""APA?!"Dada Arjuna naik turun, kedua tangannya terkepal di sisi tubuhnya, Winda benar-benar sudah tidak bisa di tolerir lagi, istrinya terlalu mengerikan."Vanilla tidak ada hubungannya dengan rusaknya hubungan ini, semua bermula dari KAMU!" hardik Arjuna.Rubiah terhenyak menatap wajah anak dan menantunya, untuk kali ini dia tidak mengharapkan Arjuna bercerai seperti yang sebelumnya, hatinya seperti teriris harus menyaksikan kegagalan Arjuna untuk yang kedua kalinya, dan sangat disesalkan perceraian putranya yang terdahulu akibat campur tangan dar

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Arjuna menyerah

    Terlalu bahagia mengetahui jika Bisma selamat, tak ada satupun dari mereka yang sempat memberi tahu perihal kehamilan Nimas pada keduanya.Rubiah mengingatnya setelah sampai di rumah. Ingin membahasnya, tapi dia tidak ingin menciptakan keributan untuk anak sulungnya. Terlebih Rubiah tahu jika mood menantunya sedang tidak baik.Rubiah tidak menutup mata dengan kebencian yang terang-terangan Winda tunjukkan untuk Nimas. Dirinya juga sedikit merasa bersalah dengan menantunya itu karena tidak bisa mengendalikan perasaan bahagianya mengetahui Nimas akan memberinya cucu lagi.Rubiah tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bertemu dengan Vanilla, wanita paruh baya itu merasa sangat berdosa pada cucunya itu karena dulu pernah meragukan ayah biologisnya.Sepanjang perjalanan menuju kediamannya, wanita itu sudah menangkap ekspresi jengah dari menantunya, Arjuna alih-alih mengajak istrinya bicara pria itu sejak tadi hanya sibuk dengan telpon genggam yang terus berada di genggaman."Untuk har

  • Turun Ranjang: Dikhianati Suami, Dimanjakan Adik Ipar    Melepas rindu

    Polisi terlalu cepat menyampaikan kabar duka, terlalu gegabah mengambil kesimpulan jika Bisma tidak selamat. Hal itu tentu saja merugikan keluarga, membuat keluarga korban merasa berduka dan putus asa.Nimas tidak berani mengurai pelukan. Takut-takut jika sosok dihadapannya hanya bayangan. Nimas terlalu tenggelam dalam ketakutannya kehilangan suami sekali lagi.Arjuna membuang napas dari bibirnya seraya tersenyum saat melihat wanita yang begitu dicintainya sedang menangis di pelukan adiknya. Dadanya yang bergemuruh karena rasa sedih berangsur lega.Rasa cemburu itu masih menggerogoti, tetapi Arjuna berusaha sadar diri.Air mata Arjuna mengalir meskipun bibir pria itu tengah menerbitkan senyum.Yudhistira terpaku dengan pemandangan di hadapannya beberapa saat, sebelum pemuda itu menghampiri dimana sang bunda berdiri, Yudhistira segera bergegas membawa Bunda Zoe yang sedang duduk itu masuk kedalam dekapannya, dengan terburu-buru tanpa sepatah kata, tetapi siapapun tau hati pria itu se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status