Home / Romansa / Cinta Baruku untuk Membalas Mantan / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Cinta Baruku untuk Membalas Mantan: Chapter 311 - Chapter 320

345 Chapters

Bab 311

Raiden bertanya, "Siapa yang ngadain konferensi ini?""Pak Tiano dari Grup Moore," jawab Elvina sambil mengangkat gelas air lemon dan meminumnya sedikit. "Tadi siang Pak Tiano nelepon aku dan mengundangku untuk datang."Raiden yang tidak memiliki hubungan dekat dengan Direktur Utama Grup Moore, berkata, "Kalau nggak ingin, nggak usah pergi saja.""Sekarang aku wakilin kamu. Kalau aku nggak datang, bukankah tokoh-tokoh besar itu akan merasa kamu meremehkan mereka?" Elvina meliriknya dan melanjutkan, "Lagian, aku bisa sekaligus nambah pengalaman. Kalau ada masalah, aku akan meneleponmu.""Kalau begitu, biar Owen menemanimu.""Aku bawa Sisca saja, kamu juga butuh seseorang untuk merawatmu," jawab Elvina sambil melihat pria itu meraba-raba mencari gelas air. Dia lalu menyerahkan gelas itu ke tangannya.Sambil lalu, Elvina mengusap noda minyak di sudut bibir pria itu dan berkata dengan nada bercanda, "Rasanya aku seperti sedang merawat anak laki-laki yang nggak bisa mengurus diri sendiri, h
Read more

Bab 312

Orang-orang di meja itu melirik ke arah Elvina dengan tatapan penuh penasaran, seolah-olah menunggu drama yang akan terjadi. Elvina menelan jus buahnya, seakan-akan sedang menelan segumpal darah.Dia segera menyunggingkan senyum tipis dan menatap Sabian dengan lembut. "Pak Sabian, ucapan Anda tadi salah. Aku dan suamiku sudah menikah cukup lama dan kami sudah melalui banyak momen bahagia bersama.""Dia cuma koma sementara, sedangkan aku masih muda dan punya banyak waktu untuk menunggunya sadar. Justru Pak Sabian yang kasihan .... Kudengar Anda lagi menjalin hubungan sama Stefani dari Keluarga Tjandra?""Aku juga dengar, Bu Stefani mengidap penyakit jantung langka. Dia nggak bisa berada di tempat yang ramai, nggak boleh terlalu senang atau terlalu sedih. Merawatnya seperti memegang kristal yang mudah pecah."Melihat wajah Sabian yang langsung menjadi masam, Elvina berkata dengan lembut, "Pak Sabian, Bu Stefani masih muda, cantik, dan rapuh. Anda harus benar-benar menjaganya dengan baik.
Read more

Bab 313

Elvina juga menyadari bahwa di lingkaran seperti ini, pria seperti Raiden adalah tipe yang hanya ada satu di antara seratus orang. Raiden tidak punya kebiasaan buruk seperti para pria di sini. Dia kaya tapi sangat rendah hati dan yang lebih penting, dia menjaga dirinya dengan baik.Elvina bahkan berpikir, jika saat itu yang dia temui bukanlah Raiden, apa jadinya hidupnya sekarang?Apakah dia akan menjadi seperti wanita-wanita yang disebutkan oleh direktur tadi? Dibujuk dengan uang, dimainkan sampai bosan, lalu diserahkan kepada pria lain untuk dijadikan mainan di tangan pria-pria kaya?Saat pikiran itu melintas dalam benaknya, Farid tiba-tiba berkata, "Cara kita minum seperti ini kurang menarik. Lihat kalian semua, lamban sekali, satu gelas saja nggak habis-habis."Farid memanggil pelayan dan berbisik sesuatu padanya Dua menit kemudian, pelayan itu kembali dengan sebuah kotak persegi yang diletakkan di meja.Farid mengambil kotak itu dan mengocoknya. "Aku minta pelayan menulis kertas k
Read more

Bab 314

Raiden mengangguk ringan ke arah Tiano, bibir tipisnya melengkung membentuk senyuman tipis. "Aku dengar dari sekretarisku, konferensi kali ini diadakan oleh Pak Tiano, jadi aku datang untuk melihat-lihat."Tiano masih berada dalam kondisi terkejut.Sementara itu, Elvina tahu bahwa Raiden memakai kacamata hitam kemungkinan besar untuk menyembunyikan fakta bahwa dia buta. Elvina berdiri dan berjalan menghampirinya."Kapan kamu sadar? Kenapa nggak ngasih tahu aku?" tanyanya sambil menggandeng tangan Raiden dan membawanya ke tempat duduknya.Direktur yang duduk di sebelah kanan Elvina tersadar dan segera memindahkan kursinya untuk memberikan ruang.Raiden berjalan dengan langkah yang mantap, tangannya terangkat dan memegang sandaran kursi. Setelah Elvina melepaskan tangannya, dia menarik kursi dan duduk dengan elegan.Kehadiran Raiden yang mendadak membuat ruang privat menjadi sunyi untuk beberapa saat.Sabian adalah orang pertama yang memecah keheningan. Dia menatap Elvina dengan senyum d
Read more

Bab 315

Ketika pelayan membawa apel dan delapan buah dart, Raiden berkata dengan tenang, "Di dalam kotak masih ada kertas bertuliskan 'minum satu gelas besar anggur putih,' bukan?""Siapa pun yang mendapat kertas itu akan menjadi target, sedangkan yang mendapat 'minum satu gelas' akan melempar dart. Setelah kita menentukan siapa yang menjadi target, permainan baru dimulai.""Vina, kita mulai dari kamu, searah jarum jam," Raiden mengetukkan jarinya ke meja.Mendengar ucapannya, ekspresinya Farid berubah sedikit."Baik." Elvina memutar roda besar dan ketika kotak itu sampai di depannya, dia mengambil secarik kertas dari dalamnya.Kertas itu bertuliskan "minum satu gelas", tetapi karena target belum ditentukan, kertasnya tidak berlaku untuk saat ini.Saat putaran kedua tiba, Sabian mendapat kertas bertuliskan "minum satu gelas besar".Wajahnya langsung menjadi sangat suram, tetapi dia tidak bisa berkata apa pun. Dengan berat hati, dia mengambil jasnya, memakainya, lalu mengambil apel dari meja p
Read more

Bab 316

"Aku sekamar sama Sisca," kata Elvina sambil melihat wajah Raiden yang tampak tidak nyaman. Dia mengernyit, tetapi tetap tidak mendorong Raiden menjauh."Kamu sama Owen tinggal di lantai berapa?""Suruh dia pesan satu kamar lagi," jawab Raiden dengan suara serak sambil setengah bersandar pada Elvina ketika mereka masuk ke lift. "Vina, anggap saja aku datang ke sini untuk menggantikanmu minum, jadi tolong urus aku sedikit."Elvina mendengus kesal. "Memangnya aku yang memintamu datang ke sini? Aku belum tanya, kamu jelas sudah bisa berjalan, kenapa tadi malam masih duduk di kursi roda?""Aku bisa jalan, tapi sangat lambat," jawab Raiden sambil menyentuh pipi Elvina dengan jarinya. "Aku nggak mungkin membiarkan mereka melihatku sebagai pria buta yang duduk di kursi roda, 'kan?"Elvina menepis jarinya dan menekan tombol lantai di lift.Ketika mereka sampai di kamar, Sisca yang mendengar ketukan pintu datang membuka pintu tanpa alas kaki. Dia melihat Elvina memegang pinggang seorang pria ya
Read more

Bab 317

Raiden tidak menyangka Elvina malah duluan tertidur darinya. Dia menduga Elvina kelelahan karena pekerjaan selama ini. Jari-jarinya menyentuh pipi Elvina dengan lembut, mengusap wajahnya, lalu menariknya lebih erat ke pelukannya.Ketika Elvina terbangun setelah tidur nyenyak, dia mendapati kamar itu gelap gulita. Hanya ada sedikit cahaya dari luar jendela yang menerobos masuk. Dia menyalakan lampu meja dan melirik ponselnya untuk melihat waktu.Awalnya, dia hanya berniat tidur sebentar, tetapi ternyata dia tertidur hingga jam enam lebih."Sudah bangun?"Elvina menoleh dan melihat Raiden berbaring miring di sebelahnya. Salah satu tangannya menopang kepalanya dan matanya yang dalam menatap Elvina.Kemeja Raiden sudah kusut parah. Beberapa kancing atasnya terbuka, memperlihatkan jakun yang bergerak naik turun serta kulitnya yang berwarna cerah. Kalau bukan karena matanya yang tidak berkedip, Elvina bahkan mengira Raiden sudah bisa melihat lagi.Elvina terbatuk kecil dan memalingkan pandan
Read more

Bab 318

Direktur itu melirik Farid, seolah ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya memilih diam. Dia sendiri mulai merasa bahwa Raiden mungkin benar-benar tidak bisa melihat.Saat makan malam berlangsung, Elvina pergi ke kamar mandi untuk membersihkan noda minyak yang mengenai pakaiannya.Melihat Raiden tidak lagi mengambil makanan dan hanya menyesap teh, Farid merasa semakin yakin dengan dugaannya. "Pak Raiden, kenapa Anda berhenti makan? Apakah makanannya nggak sesuai dengan selera Anda?"Mendengar pertanyaan itu, Tiano langsung tampak gelisah. "Pak Raiden, kalau ada makanan yang Anda inginkan, kasih tahu aku saja. Aku akan minta dapur menyiapkannya sekarang juga.""Aku nggak pilih-pilih makanan. Hidangan malam ini semuanya sangat memuaskan. Anda benar-benar telaten," jawab Raiden dengan senyuman tipis."Kalau begitu, Pak Raiden, coba hidangan daging kambing rebus dengan lobak itu," ujar Farid sambil menunjuk ke arah tertentu di meja putar. "Daging kambingnya empuk dan sangat lezat."Tiano
Read more

Bab 319

Di dunia bisnis, ada banyak talenta luar biasa yang bermunculan. Namun, kemampuan Raiden tetap tak tertandingi. Bahkan generasi senior di bidang ini pun takut padanya.Saat masih berada di Keluarga Tjandra, Raiden tidak pernah menggunakan uang atau nama besar keluarganya. Dia mendirikan Grup Polaris secara mandiri dan dalam hitungan tahun berhasil menjadikannya perusahaan bernilai triliunan. Tak hanya itu, dia juga mendirikan cabang di luar negeri, membuka jalan bagi globalisasi Grup Polaris.Kepekaannya terhadap arah pasar sangat tajam dan proyek-proyek yang diinvestasikannya tidak pernah merugi. Dikenal sebagai orang terkaya di ibu kota, kekayaan sebenarnya yang dimiliki Raiden mungkin jauh lebih besar daripada yang diperkirakan oleh orang luar.Dengan otak bisnis seperti itu dan kekayaan melimpah, siapa yang berani menyinggungnya?Di tengah ketegangan yang melingkupi ruangan, Elvina kembali.Seketika, suasana ruangan itu berubah. Semua orang kembali berpura-pura sibuk makan dan minu
Read more

Bab 320

Untuk memastikan kenyamanan Raiden dan Elvina, Tiano meminta staf menyiapkan salah satu pemandian air panas terbaik yang terletak di bagian paling dalam. Di sebelah pemandian itu, terdapat gazebo bergaya klasik, tempat para tamu bisa beristirahat sambil minum teh atau bermain catur setelah lelah berendam. Benar-benar suasana yang menenangkan.Karena sudah malam, lampu-lampu di sepanjang jalan menuju pemandian air panas menyala sehingga menciptakan suasana remang-remang yang indah. Gazebo itu sendiri diterangi dengan cahaya lampu yang lembut sehingga menampilkan keindahan yang memukau.Elvina membantu Raiden masuk ke kolam pemandian, lalu dia sendiri ikut masuk.Hangatnya air pemandian membuat pori-pori tubuh Elvina terbuka dan dia merasa sangat nyaman hingga memejamkan mata. Dia bergumam, "Pak Tiano benar-benar punya selera bagus, memilih tempat yang begitu istimewa ini.""Setelah musim dingin tiba dan salju mulai turun di Kota Baria, seluruh area pemandian ini akan tertutup salju. Ber
Read more
PREV
1
...
303132333435
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status