All Chapters of Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan: Chapter 121 - Chapter 130

142 Chapters

Bab 121 Malu

Tubuh yang lelah, membuat Kalea dan dr. Derran tertidur di tempat tidur. Kalea membuka mata lebih dulu. Hal itu membuatnya segera membangunkan sang suami. “Sayang.” Kalea membelai lembut wajah dr. Derran. Dr. Derran masih begitu lelah. Jadi masih begitu pulas sekali. Sampai dibangunkan oleh sang istri, dia bergeming sama sekali. Sampai-sampai Kalea harus mencium dr. Derran lebih dulu agar sang suami bangun. Benar saja, akhirnya setelah dicium, dr. Derran langsung bangun. Membalas ciuman yang diberikan oleh Kalea. Kalea hanya bisa tersenyum. Dia mendorong tubuh sang suami saat ingin berbicara. “Kenapa didorong?” protes dr. Derran. “Aku lapar.” Dr. Derran langsung panik. “Astaga, aku lupa.” Sontak dia langsung bangun, kemudian memesan makanan lewat sambungan telepon. Kalea hanya bisa tertawa melihat aksi suaminya yang panik. “Kalau begitu aku mandi dulu.” Kalea pun bangkit dari tempat tidur. Namun, dia menghentikan aksinya ketika mencari pakaiannya. “Cari apa?” tanya dr. Der
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 122 Pusing

Turun dari London Eye, dr. Derran mengajak Kalea naik kapal. Hari sudah malam, tapi tidak menghalangi mereka untuk menikmati keindahan kota London di malam hari. Malam ini, langit kota London begitu indah. Langit dihiasi bintang-bintang yang begitu berkilau. Memberikan keindahan kota London. Kapal pesiar kecil menyusuri sungai Thames. Kalea dan dr. Derran duduk di kursi restoran tersebut. Suasana makan malam kali ini, tampak begitu berbeda. Para pramusaji mulai menyajikan makanan di atas meja. Mulai makanan pembuka sampai makanan utama. Makanan yang disajikan pun terasa nikmat sekali.Sementara itu kapal melaju perlahan menyusuri sungai. Pemandangan kota terlihat begitu indah. Big Ben yang menjulang tinggi, tampak megah dari kejauhan. London Eye juga tampak perlahan berputar, lampunya memantulkan cahaya di permukaan air. Alunan musik jazz yang disajikan menambah suasana romantis. “Terima kasih atas kejutannya.” Kalea sangat bahagia sekali dengan apa yang diberikan oleh sang suami.
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 123 Cek

Tubuh Kalea yang lemas seketika terjatuh. Beruntung tangan kokoh menangkapnya tepat waktu.“Sayang.” Dr. Derran tadi dari mobil untuk mengambil ponselnya yang tertinggal. Tadi dari kejauhan, dia sudah melihat sang istri. Buru-buru dia mengejar. Namun, tidak disangka jika sampai di lobi, ternyata sang istri pingsan. Dr. Derran langsung membawa sang istri ke ruang IGD. Perawat yang kebetulan ada di lobi membantu dengan menjaga Kyna. Melihat sang istri yang pingsan jelas membuat dr. Derran panik. Namun, dia sadar harus tenang karena tidak boleh panik ketika memeriksa pasien. Dr. Derran memeriksa keadaan sang istri. Sambil terus berusaha membuat sang istri sadar. “Sayang,” panggilnya. Suara itu samar-samar terdengar, membuat Kalea membuka mata. Hal pertama yang dilihat adalah sang suami. “Sayang, apa yang kamu rasakan?” tanya dr. Derran seraya membelai lembut rambut Kalea. “Aku tiba-tiba pusing. Sedikit mual.” Kalea menjelaskan apa yang dirasakan oleh dr. Derran. Dr. Derran memi
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 124 Menyayangi Kyna

Seperti dugaan Kalea, itulah alasan anaknya mengunci pintu. Kalea menatap suaminya, berusaha untuk meminta bantuan, karena kali ini dia bingung harus apa. “Kenapa Kyna tidak suka adik kecil?” Dr. Derran yang paham dengan tatapan sang istri segera bertanya. Tangannya membelai lembut wajah Kyna yang basah karena air mata. “Kyna, tidak mau karena nanti Mama dan Daddy tidak sayang Kyna karena ada adik kecil.” Kyna masih terbayang-bayang bagaimana Sandra mengatakan jika Alby harus fokus pada adik kecil, bukan sibuk dengan dirinya. Kalea dan dr. Derran langsung sadar jika Kyna masih trauma dengan ucapan Sandra waktu itu. “Kyna anak Daddy dan Mama. Tidak akan ada yang mengubah rasa sayang itu. Jika pun ada adik kecil, maka Daddy dan Mama akan tetap menyayangi Kyna.” Dr. Derran berusaha untuk menenangkan Kyna. “Yang Daddy katakan benar. Mama dan Daddy akan sayang pada Kyna. Sama sayangnya dengan pada adik kecil. Jadi Kyna jangan merasa takut.” Kalea ikut menenangkan anaknya. “Benarkah?
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 125 Bau Apa Ini?

“Tidak.” Kalea menggeleng. Dr. Derran benar-benar heran sekali. Padahal kebanyakan wanita yang memeriksakan kandungan ke tempatnya selalu saja mengeluh karena tidak kuat mual. Belum lagi keluhan para suami yang mengatakan jika mereka kewalahan menuruti mengidam sang istri. “Sudah ayo cepat berangkat,” ajak Kalea. Dr. Derran mengangguk. Kalea mengantarkan Kyna, sedangkan dr. Derran segera berangkat ke rumah sakit. Pagi ini dia harus kunjungan pasien cukup banyak. Jadi dia harus berangkat pagi. Dr. Derran yang masuk ke ruangan tiba-tiba mencium aroma tidak enak. “Bau apa ini?” tanya dr. Derran mencium aroma tidak enak. “Bau apa, Dok?” tanya perawat bingung. “Pembersih lantai sepertinya.” Perawat bingung kenapa tiba-tiba sekali dr. Derran tidak suka mencium aroma pembersih lantai. Padahal pembersih itu yang biasa dipakai rumah sakit. “Minta ganti aroma pembersih lantai dengan yang beraroma lain!” Dr. Derran memberikan perintah pada perawat. Mengingat dr. Derran adalah anak da
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 126 Mual-Muntah

“Ayo, ke kamar lagi.” Kalea segera membawa sang suami ke tempat tidur.Dr. Derran segera merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia benar-benar bingung kenapa sang suami seperti ini. “Sebaiknya kamu istirahat lagi saja.” “Iya.” Dr. Derran segera beristirahat. Saat melihat suaminya seperti itu, akhirnya Kalea menghubungi mertuanya. Mengingat sang mertua adalah dokter. Berharap jika mertuanya yang bisa membantu suaminya. Dr. Dean dan Mama Arra segera datang ketika diberitahu jika anaknya sakit. “Kenapa dengan Derran, Lea?” tanya dr. Dean. “Tadi mual-mual, Pa. Sejak tadi dia tidur.” Kalea menjelaskan setahunya saja. “Baiklah, aku akan memeriksanya.” Dr. Dean langsung ke kamar. Kalea dan Mama Arra pun ikut ke kamar juga. “Papa-Mama.” Dr. Derran tampak terkejut ketika melihat orang tuanya datang. “Kamu sakit?” Dr. Dean menghampiri sang anak. “Tidak, Pa, hanya saja aku mual sejak siang.” Dr. Derran memberitahu sang papa. “Sini aku periksa.” Dr. Dean segera mengeluarkan stetos
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 127 Mengalaminya

Kalea membulatkan matanya ketika melihat sang suami sedang asyik makan. Yang lebih membuatnya terkejut adalah sang suami sedang makan rujak miliknya. “Kamu makan rujak yang diberikan mama?” tanya Kalea memastikan. “Iya, Sayang. Ini enak sekali. Mualku tiba-tiba hilang dan terasa segar sekali.” Dr. Derran memberitahu sang istri. Dahi Kalea berkerut dalam merasa bingung dengan suaminya itu. Suaminya seperti ibu hamil yang suka makan asam dan hanya suka makan makanan tertentu saja. Buru-buru Kalea mendekati sang suami. Duduk di tepian ranjang sambil memerhatikan sang suami. “Sayang, apa mungkin kamu mual dan muntah karena aku tidak mual dan muntah?” Kalea menatap sang suami lekat. Pikirannya hanya tertuju pada alasan yang mungkin membuat suaminya mual dan muntah. Dr. Derran menghentikan aksi makannya ketika mendapati pertanyaan itu. Sebagai dokter, dia masih tidak bisa percaya kehamilan simpatik karena secara ilmu kedokteran mual dan muntah itu terjadi hanya pada ibu hamil. “Bisa
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 128 Tidak Perlu

“Tadi, mama bilang untuk mendekatkan kembali Kyna pada Mas Alby. Sejujurnya aku masih berat, tapi jika Mas Alby sungguh-sungguh akan menjaga Kyna, maka aku tidak keberatan jika Kyna kembali dekat pada Mas Alby.” Saat di kamar, Kalea menggunakan waktu untuk membicarakan perihal Kyna pada suaminya. “Jika kamu sudah tidak masalah jika Alby dekat dengan Kyna, maka aku akan menghubungi Alby. Aku akan memintanya untuk bertemu Kyna.” Kalea mengangguk. Mungkin ini jalan terbaik karena untuk kesehatan mental Kyna. Kalea mau Kyna tetap hidup bahagia dengan kasih sayang dari kedua orang tuanya, meskipun kedua orang tuanya sudah berpisah. Dr. Derran segera mengambil ponselnya untuk mengirim pesan pada Alby. Kalea menunggu sang suami di sampingnya. [By, sebaiknya kamu temui Kyna. Mendekati pelan-pelan agar Kyna bisa kembali dekat denganmu. Aku akan membantu sebisa mungkin.]Untuk sesaat mereka menunggu Alby membalas pesan. [Tidak perlu membantu aku untuk mendekati Kyna. Jika Kyna tidak mau b
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 129 Jenis Kelamin

“Mau Daddy.” Kyna begitu bersemangat menjawab pertanyaan sang daddy. “Kalau begitu, besok kita pergi ke rumah sakit untuk lihat.” Dr. Derran langsung memberitahu anaknya. Mengingat usia kandungan Kalea sudah lima bulan, jadi sudah bisa dicek. “Ye ... lihat adik kecil.” Kyna begitu bersemangat sekali untuk bertemu dengan adiknya. Kalea melihat anaknya begitu antusias sekali. Seperti anaknya, sebenarnya Kalea juga begitu penasaran sekali. Tak sabar untuk melihat jenis kelamin anaknya. Keesokan harinya, Kalea dan Kyna ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungan. Dr. Derran sudah di rumah sakit sejak pagi karena praktik. Sejak pemeriksaan kedua, Kalea sudah pindah dokter. Bukan dr. Derran sendiri. Dr. Derran memilih hal itu agar lebih tenang, karena jika melakukan pemeriksaan sendiri, maka dr. Derran akan panik. “Halo, anak cantik. Ikut mama periksa adik kecil?” tanya dr. Nana. “Iya, Dok. Kyna mau lihat adik kecil perempuan apa laki-laki.” “Kakaknya penasaran, Dok. Mau tahu adikny
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

Bab 130 Jangan Menganggu

Kalea langsung mengalihkan pandangan pada orang yang sedang bicara padanya itu. Saat tahu siapa orang tersebut, Kalea langsung melepaskan buah anggur yang dipegangnya. “Selera kita memang sama, tapi aku tidak suka buah yang busuk. Jadi yang busuk buat kamu saja.” Kalea mengambil kotak anggur lainnya. Sandra melihat ke arah kotak anggur yang dipegangnya. Ternyata memang ada yang busuk di sana. Namun, kotak itu sudah di tangan, rasanya sayang jika diletakan lagi, apalagi Kalea sudah melepaskannya. Tanpa banyak bicara, Kalea segera berlalu pergi. Meninggalkan Sandra. Sandra yang melihat Kalea pergi segera mengejar Kalea. Dia belum selesai menyapa Kalea. “Aku dengar Mas Alby sudah tidak mau bertemu Kyna. Apa kamu tidak penasaran kenapa?” Sandra memancing pembicaraan dengan Kalea. Kalea yang sedang memilih bawang bombay, melirik ke arah Sandra. “Mas Alby sekarang sangat sibuk dengan anaknya. Jadi dia sudah tidak butuh Kyna. Apalagi anaknya perempuan. Jadi baginya, anaknya sudah cu
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status