Semua Bab Dicampakkan Suami Dinikahi Dokter Tampan: Bab 101 - Bab 110

142 Bab

Bab 101 Sopir

Kalea menatap sang suami saat mendapatkan pertanyaan itu. “Aku tidak tahu kenapa dia ke sini.” Kalea pun langsung menggeleng heran. “Selamat lagi, Kyna.” Alby menyapa anaknya. “Papa.” Kyna langsung berlari ke arah papanya. Alby langsung membawa sang anak ke dalam gendongannya. Mendaratkan kecupan di pipinya. “Kyna mau jadi matahari?” tanya Alby. “Iya, Papa. Kyna jadi matahari.” Alby begitu semringah sekali. “Ayo, kita berangkat.” Dengan segera Alby mengajak Kyna ke mobilnya. Tanpa memedulikan Kalea dan dr. Derran. “Mas, kenapa main bawa Kyna begitu saja?” Melihat Alby yang membawa anaknya, Kalea langsung melayangkan protesnya.“Aku mau mengantarkan Kyna, jika kamu mau ikut ayo masuk.” Alby dengan entengnya menjawab. Kalea benar-benar kesal sekali. Bagaimana bisa dia berangkat dengan Alby, sedangkan ada sang suami di sini. “Mas, sebaiknya, Kyna berangkat dengan kami saja, nanti kita bisa bertemu di sana.” Kalea merasa jika tidak seharusnya Alby membawa Kyna. “Kyna mau ikut de
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-05
Baca selengkapnya

Bab 102 Harusnya Tidak Datang!

Dr. Derran meraih tangan Kalea. Menggenggamnya erat. Dari kaca di atas dasbor Alby melihat kemesraan itu. Rasanya dia tidak rela jika Kalea bermesraan dengan pria lain. Sayangnya, dia tidak bisa berbuat apa-apa mengingatMobil sampai di sekolah Kyna. Kalea, dr. Derran, dan Alby segera turun. Alby dan dr. Derran segera duduk di kursi penonton, sedangkan Kalea memilih menemani Kyna ke belakang panggung. Alby dan dr. Derran melayangkan perangnya, mereka memilih duduk berjauhan. Tak mau dekat-dekat. Walaupun tidak ada yang bicara di antara mereka, tetap saja aura permusuhan terlihat jelas. Kalea asyik menemani sang anak. Saat sang anak sudah bersama guru dan teman-temannya, dia segera bergabung dengan Alby dan juga suaminya. Alby melihat kursi di antara dirinya dan dr. Derran kosong. Dia yakin Kalea akan duduk di sana. Dengan begitu, dia bisa dekat dengan Kalea. Sayangnya, pikiran Alby itu harus sirna, karena dr. Derran tiba-tiba sekali berpindah duduk di kursi kosong itu. Memberikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

Bab 103 Ancaman

Alby hanya menatap malas pada sindiran dr. Derran itu. Sepertinya pria itu tahu jika dirinya berusaha mendekati Kalea. “Ternyata kamu takut juga aku mendekati Kalea.” Alby tertawa. Dr. Derran hanya tersenyum tipis. “Menikah selama bertahun-tahun, tentu saja tidak akan semudah itu melupakan. Aku yakin di hati Kalea masih ada aku di sana.” Alby sengaja memancing dr. Derran. Mendengar apa yang dikatakan Alby, membuat dr. Derran hanya bisa tertawa. “Percaya diri sekali kamu!” “Tentu saja aku percaya diri. Kalea bukan orang yang mudah jatuh cinta. Jadi aku yakin dia belum bisa jatuh cinta dengan cepat denganmu.” Waktu menikahi Kalea, istrinya itu juga tidak langsung jatuh cinta. Butuh waktu lama untuk jatuh cinta. Untuk sesaat, dr. Derran terpancing. Namun, dengan cepat dia mengendalikan diri. “Itu denganmu, tidak denganku. Apalagi aku hadir di saat yang tepat. Saat dia terluka, aku datang mengobati.” Dr. Derran tersenyum. Alby benar-benar kesal sekali. Dr. Derran menang dalam hal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

Bab 104 Suasana Romantis

Mendapati pertanyaan itu membuat Kalea terdiam. “Boleh aku jawab nanti.” Mendapati jawaban itu membuat dr. Derran kecewa, tapi dia tidak bisa memaksa. Apalagi cinta tidak bisa dipaksa. “Baiklah.” “Kamu tidak mau tanya kapan aku jawabnya?” Kalea menatap dr. Derran. Dr. Derran langsung menautkan kedua alisnya. Merasa heran dengan pertanyaan sang istri.“Memang mau kapan?” tanya dr. Derran sesuai dengan keinginan Kalea. “Aku mau jawab di saat romantis.” Kalea melingkarkan tangannya di leher sang suami. Senyum tipis menghiasi wajah cantiknya. Dari apa yang dikatakan Kalea, dr. Derran menyimpulkan jika sang istri sebenarnya sudah mencintai, tapi mau sesuatu yang spesial. “Baiklah jika begitu aku akan siapkan, dan pastikan jika jawabanmu tidak mengecewakan.”Kalea tersenyum. Di saat itu nanti, dia akan mengungkapkan seluruh isi hatinya. Kalea sudah merasakan perasaan cinta pada sang suami. Apalagi dr. Derran begitu mencintai dan perhatian. Siapa yang tidak bisa jatuh cinta.****[
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

Bab 105 Hotel Yang Sama

Bersamaan dengan pintu yang dibuka, suara memanggil terdengar. Kalea segera mencari sumber suara karena suara itu terdengar familiar. Alangkah terkejutnya Kalea melihat Kyna tak jauh dari tempatnya berdiri. Tak sendiri Kyna bersama Alby. “Mama.” Kyna berlari menghampiri Kalea. Alby berjalan dengan santai di belakang Kyna. Menghampiri Kalea. Beberapa jam sebelumnya ....Kyna tahu tidak mama mau pergi ke mana?” tanya Alby menatap anaknya yang sedang asyik makan. “Mama bilang mau pergi dengan Daddy Derran.” Mendengar penjelasan anaknya ada perasaan kesal menyelimuti hatinya. Pertama, kesal karena Kyna mengganti panggilan ‘papa’ dengan ‘daddy’ padahal itu sama saja. Kedua, kesal karena mendengar jika Kalea akan pergi dengan suaminya. “Iya, Papa tahu. Maksud Papa, ke mana? Apa Kyna tahu?” Alby berusaha mencari tahu, siapa tahu Kyna tahu. “Emm ....” Kyna tampak berpikir. “Tadi, Daddy Derran bilang ke oma mau ke hotel.” Alby langsung terkejut. Tidak menyangka jika Kalea akan pergi k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Bab 106 Hadiah

Dr. Derran meraih tangan sang istri. Mengajaknya untuk bergabung makan malam. Alby dan Kyna yang masuk ke dalam lebih dulu segera duduk. Kebetulan ada dua kursi di sana. Beberapa saat kemudian pramusaji datang, dr. Derran meminta kursi tambahan lagi dua karena kursi yang ada hanya dua. Pramusaji pun akhirnya segera mengambil kursi yang diminta. Untuk sejenak Kalea dan dr. Derran berdiri. Padahal mereka adalah pemilik acara, tapi harus mengalah dengan Alby dan Kyna.Sejujurnya, Kalea benar-benar merasa tidak enak pada suaminya. Namun, mau bagaimana lagi. Alby yang duduk memerhatikan sekitar. Ruangan begitu indah dengan bunga-bunga. Sepertinya dr. Derran memang sengaja menyiapkan semuanya untuk Kalea. Akhirnya setelah beberapa saat kemudian kursi datang. Dr. Derran dan Kalea segera duduk, bergabung dengan Alby dan juga Kyna. “Bunga-bunganya begitu cantik.” Kalea menatap sang suami setelah melihat dekorasi yang berada di dalam ruangan. “Kamu suka? Aku menyiapkannya semua untuk ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

Bab 107 Tidur Dengan Siapa?

Sudah jelas pemandangan romantis itu membuat Alby semakin meradang. Terlebih lagi keromantisan itu diberikan pada dua orang yang disayanginya. Namun, karena melihat anaknya yang begitu bahagia, Alby tidak berani mengusiknya. Dr. Derran melihat wajah Alby yang begitu kesal. Alby bisa merusak makan malam romantisnya berdua dengan Kalea, tapi tidak bisa merusak kebahagiaan mereka. Ada banyak cara mengubah kebahagiaan itu.Sejujurnya, dr. Derran sudah membelikan semuanya untuk Kyna juga. Sengaja dilakukan agar besok saat Kyna melihat kalung atau bunga darinya untuk Kalea, dia tidak cemburu. Karena sekarang Kyna di sini, maka dia memberikan sekalian. Dr. Derran segera duduk kembali. Bersamaan dengan dia yang duduk, makanan penutup datang. Mereka menikmati makanan tersebut. “Kyna nanti mau tidur dengan siapa? Dengan Papa atau mama?” Di tengah-tengah makan, Alby memancing Kyna. Berharap Kyna meminta keduanya dan merusak kebahagiaan dr. Derran. Kyna tampak berpikir. Kalea yang mendengar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

Bab 108 Sensasi Berbeda

Pernyataan Kalea membuat dr. Derran langsung mendaratkan bibirnya di bibir sang istri. Menyesapnya manis bibir sang istri. Tangan Kalea yang berada di leher pun menarik lembut leher sang suami dan membuat ciuman semakin dalam. Keduanya larut dalam ciuman tersebut. Saat napas mulai terengah, dr. Derran melepaskan tautan bibir itu. Kemudian menjauhkan wajahnya. “Aku juga mencintaimu.” Kalimat itu keluar dari mulut dr. Derran, sebelum akhirnya mendaratkan ciuman lagi. Kalea menyambut ciuman kembali. Rasa cinta yang membara tentu saja membuat ciuman kali ini berbeda. Malam ini Kalea dan dr. Derran menikmati malam mereka dengan penuh cinta. Saat pertemuan dua tubuh diiringi cinta, sensasinya jadi berbeda. Kepuasan yang didapat pun tak seperti biasanya. Ada rasa bahagia yang meliputi hati seperti kupu-kupu yang sedang menari bersama. ****Kalea bangun lebih dulu. Dilihatnya sang suami yang masih tertidur pulas. Melihat hal itu, Kalea memilih untuk memerhatikan. Sejenak Kalea merasaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-11
Baca selengkapnya

Bab 109 Menyesal

Dari yang dilihat Alby, ini bukan berantakan karena maling. Ini berantakan karena disengaja. Beberapa barang sengaja dilempar. “Sandra!” Alby berteriak memangil Sandra. Sayangnya, wanita itu tidak datang saat dipanggil. Justru asisten rumah tangga yang datang. “Bu Sandra di kamar, Pak.” Asisten rumah tangga mencoba menjelaskan pada Alby. “Ada apa ini? Kenapa semua berantakan?” tanya Alby. “Bu Sandra marah karena Pak Alby tidak pulang.” Asisten rumah tangga menjelaskan pada Alby apa yang terjadi. Kemarin, Sandra marah ketika mengetahui jika Alby tidak pulang. Terlebih lagi ketika dihubungi Alby tidak menjawab panggilan darinya. Mendengar jika Sandra mengamuk, Alby segera mengayunkan langkahnya ke kamar. Melihat keadaan Sandra. Saat masuk ke kamar, Alby melihat kamar juga berantakan. Sama persis dengan yang di luar. Tentu saja itu membuat Alby kesal. Bagaimana bisa rumah seberantakan itu hanya karena dirinya tidak pulang. “Apa yang kamu lakukan?” Alby menatap Sandra ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

Bab 110 Membuat Stres

Dr. Derran melakukan pekerjaan seperti biasa. Hari ini dia praktik jam sepuluh sampai jam dua. “Pasien terakhir, Dok.” Perawat memberikan data rekam medis dari pasien pada dr. Derran. Dr. Derran segera membaca data rekam medis. Melihat namanya, dr. Derran merasa familiar. “Ibu Sandra Kamania.” Perawat memanggil nama pasien. Pasien segera masuk. Saat masuk, dr. Derran melihat Sandra di sana. Seperti dugaannya, benar jika yang datang adalah Sandra. “Silakan duduk.” Dr. Derran memperlakukan Sandra dengan sopan. Sandra segera menarik kursi di depannya dan segera duduk. “Saya ke sini tidak untuk memeriksakan kandungan.” Sandra tanpa basa-basi langsung mengatakan hal itu. Dr. Derran yang ingin menulis keluhan Sandra pun mengurungkan niatnya. Kemudian menatap Sandra yang berada di depannya. Dia segera memberikan kode pada perawat untuk keluar dari ruangannya.“Lalu, ada apa Anda ke sini?” tanya dr. Derran. “Saya ingin meminta tolong pada Anda dan Kalea untuk tidak mempertemu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status