Aluna sudah lebih dulu tiba di depan rumah orang tuanya. Ia melangkah pelan, membawa beban berat di dada. Taksi online yang mengantarnya baru saja berlalu, meninggalkan jejak debu tipis di jalan. Kini, wanita berhijab itu berdiri mematung, ragu-ragu untuk mengetuk pintu.Tangannya terulur, lalu berhenti di udara. Baru setelah menarik napas panjang, Aluna mengetuk pelan. Tak perlu waktu lama, pintu terbuka. Wajah seorang wanita tua menyembul dari baliknya—wajah ibunya, Murni, dengan keriput yang menghiasi kulit dan uban yang mulai mendominasi rambutnya.Tatapan Murni langsung melembut, namun penuh luka yang terlihat jelas di matanya. Aluna segera meraih tangan kurus itu, mengecupnya dengan mata terpejam. Air mata jatuh tanpa permisi, membasahi kulit ibunya yang hangat namun rapuh.Murni, tanpa berkata sepatah kata pun, menarik Aluna ke dalam pelukannya. Tangis kedua wanita itu pecah, menggema di rumah kecil itu. Danu, ayah Aluna, muncul dari balik pintu ruang tengah. Wajahnya berubah t
Last Updated : 2024-11-29 Read more