Home / Rumah Tangga / Satu Atap dengan Maduku / Chapter 31 - Chapter 34

All Chapters of Satu Atap dengan Maduku : Chapter 31 - Chapter 34

34 Chapters

Bab 31

“Aluna, kamu kembali ke rumah ini?” Faisal menghampiri wanita yang masih berstatus sebagai istrinya itu. Sekilas, ada kecanggungan di antara mereka. Namun kini, mereka sedang pisah rumah, bahkan sudah lama pisah ranjang. Suasana yang semula hening terasa semakin menyesakkan di ruangan ini, dipenuhi ketegangan yang seolah tak akan pernah reda.“Tidak, Mas. Aku belum bisa kembali ke rumah ini, atau bahkan mungkin tidak akan pernah lagi kembali ke sini. Kedatanganku saat ini untuk menjenguk ibumu,” jawab Aluna tegas. Kata-katanya terdengar begitu berat, seperti ada beban yang tak terungkapkan.Faisal terdiam sejenak. Matanya mencari-cari rasa sesal yang sudah lama tak terucap, berharap pada sebuah kesempatan yang entah bagaimana harus ia peroleh. “Tolong beri aku kesempatan,” pinta Faisal, suaranya dipenuhi dengan ketulusan yang menggetarkan. “Aku akan melakukan apapun untuk menebus kesalahanku, supaya kita bisa bersama lagi. Ingat, Aluna, ada anak kita di dalam perutmu.” Ucapan itu meng
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 32

Danu dan Murni duduk di ruang utama, menunggu dengan sabar kepulangan putri mereka. Hati mereka berdebar, perasaan cemas dan khawatir menyelimuti suasana di rumah itu. Akhirnya, pintu terbuka, dan Aluna muncul di ambang pintu. Wajahnya terlihat letih, seolah ada beban berat yang tengah dipikul.“Bagaimana? Apa kamu sudah punya keputusan tentang nasib rumah tanggamu dengan Faisal ke depannya?” tanya Danu dengan nada yang sedikit terdengar tak sabar. Mata Danu menatap Aluna penuh harap, ingin tahu jawaban yang sudah lama dinantikannya.“Pak, biarkan Aluna duduk dulu,” ujar Murni, suara lembutnya mencoba meredakan ketegangan yang terasa.Ketiganya kemudian duduk di kursi ruang utama. Murni dengan penuh perhatian membawakan segelas air putih untuk putrinya. Aluna menerima gelas itu dengan tangan yang sedikit gemetar. Wajahnya terlihat pucat, matanya sembab, dan ada kesedihan yang begitu mendalam terpancar dari raut wajahnya. Murni tahu persis betapa berat yang sedang dirasakan putrinya. S
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 33

‘’Saya duluan, Pak.’’ Aluna segera berlalu dari hadapan Bastian. Berjalan menuju ruangannya. Jam istirahat sebentar lagi tiba, dia harus merapikan beberapa dokumen bekas meeting tadi. Setelah itu baru keluar mencari makan siang. Dia sudah punya janji dengan Nazwa siang ini untuk makan siang bersama."Aluna, tunggu!" Nazwa memanggil dengan suara yang sedikit lebih keras dari biasanya. Aluna, yang sedang berjalan menuju ruangannya, menoleh ke belakang. Ditatapnya Nazwa yang tampak berjalan cepat menghampirinya. Ada raut yang tak biasa di wajah sahabatnya itu.Aluna menunggu dengan sabar, menyesuaikan langkahnya agar mereka bisa berbicara. "Ada apa, Na?" tanyanya, sedikit heran karena Nazwa terlihat agak tegang.Nazwa berhenti tepat di depan Aluna, memandangnya dengan tatapan yang sulit dibaca. "Kenapa Bastian begitu perhatian sama kamu tadi? Aku lihat dia memperhatikanmu lebih dari yang seharusnya." Suara Nazwa sedikit bergetar, meskipun ia berusaha keras untuk terlihat tenang.Aluna t
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 34

‘’Boleh aku duduk?’’ tanya Adrian, meminta izin.Sebenarnya Aluna sedikit ragu, tapi menolak pun rasanya tak mungkin. Terpaksa Aluna mengiyakan. ‘’Silahkan.’’Adrian menggeser kursi lalu duduk di sana. ‘’Gimana kabarmu sekarang?’’‘’Seperti yang kamu lihat. Alhamdulillah, aku baik.’’ Aluna tersenyum.‘’Maksudku– masalahmu. Apa sudah selesai?’’ tanya Adrian.Aluna tak segera menjawab, terlihat ragu. Adrian mengerti, mungkin dia terlalu kepo dengan urusan pribadi Aluna.‘’Maaf, kalau aku terlalu ikut campur. Gak perlu dijawab juga. Tapi aku harap urusanmu itu sudah selesai dan semuanya baik-baik saja,’’ timpal Adrian, suasana sedikit canggung.Aluna mengangguk sambil tersenyum tipis. Seorang pelayan melintas di meja mereka, Adrian segera memanggilnya.‘’Mbak!’’ Adrian melambaikan tangan ke arah pelayan itu. Pelayan itu pun menghampiri meja mereka. Memberikan buku menu pada pria yang memanggilnya.‘’Aluna, kamu mau pesan lagi?’’ tanya Adrian.‘’Tidak. Sudah cukup. Aku udah kenyang,’’ to
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status