Di mansion, setelah menyelesaikan perintah ibunya untuk menelepon Diva, Aira berganti pakaian dan membenahi riasan. Kemudian, dia mengambil tas tangan sebelum keluar dari kamar.“Ma, aku mau ke salon dengan teman-teman.”Nyonya Valerie yang sedang duduk di sofa sambil menikmati camilan, menatap Aira penuh selidik. “Pergilah, tapi jangan pulang malam.”“Iya, Ma.” Aira mengangguk dan melangkah keluar. Ia masuk ke mobil sport merahnya, menghidupkan mesin, dan melaju ke arah pusat kota.Alih-alih menuju salon, mobil gadis itu berhenti di depan gedung apartemen megah, yang dekat dengan pusat perbelanjaan. Ia turun dengan langkah tergesa-gesa, menyembunyikan wajahnya di balik kacamata hitam besar. Ya, tujuannya hari ini bukan salon, melainkan sebuah kafe di lantai dasar apartemen tersebut. Begitu pintu kaca otomatisnya terbuka, aroma kopi memenuhi udara.Kafe itu dipenuhi sofa berwarna cokelat yang berjajar di dekat jendela besar, memberikan pemandangan kota Velmora sebagai latar sempurn
Terakhir Diperbarui : 2024-12-28 Baca selengkapnya