Dengan mata terbelalak, Suri menatap pria itu, mencoba memahami situasi yang sedang terjadi. Sekilas, ia melihat sesuatu yang familiar - stetoskop yang menggantung di leher pria itu. Pikiran Suri yang masih linglung segera menghubungkan potongan informasi tersebut, dan rasa cemasnya perlahan berkurang. Ternyata ini benar-benar dokter Silas, dokter sekaligus keponakan Tuan Josua yang ia tunggu. Sontak, Suri menarik napas pelan, meski jantungnya masih berdetak dengan cepat.Dokter Silas—tersenyum tipis, lalu berkata, "Saya minta maaf jika kehadiran saya mengejutkanmu, Suri. Saya hanya ingin memeriksa kondisi kesehatanmu, karena Bi Lena tadi melapor bahwa kamu mengalami mimisan."Suri mengangguk pelan, meskipun tubuhnya masih terasa lemas. "Iya, Dok, saya tiba-tiba pusing dan mengalami mimisan," ucap Suri dengan suara parau.“Tidak apa-apa. Mari kita periksa dulu kondisimu,” kata dokter Silas dengan nada profesional. Dokter Silas meletakkan tas medisnya di atas meja, mengeluarkan bebera
Last Updated : 2024-12-04 Read more