Home / Fantasi / Geger Kahyangan / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Geger Kahyangan: Chapter 121 - Chapter 130

272 Chapters

121.Panen Harta

DUUUUMMMMM!!!Ledakan dahsyat luar biasa mengguncang Hutan Perburuan Harta. Semua yang ada di Hutan tersebut bisa merasakan betapa kuatnya guncangan yang tercipta dari Panah raksasa milik Zhou Yin yang menghantam Raja Badak Besi.Semua orang yang ada disana sama-sama tertegun melihat apa yang terjadi didepan sana. Serangan Zhou Yin telah menciptakan lubang raksasa yang sangat dalam. Entah bagaimana nasib dan dimana keberadaan Raja Badak Besi. Bara segera melesat kearah Zhou Yin dan meraih bahu nya agar wanita itu tidak jatuh. Pemuda itu sempat melihat istrinya yang terhuyung setelah Formasi Hukuman Langit menghilang."Apakah kau baik-baik saja istriku?" tanya Bara.Wanita itu tersenyum lalu mengangguk. Sukma Geni dan kelompok Gandi pun datang menghampiri."Luar biasa...Seberapa dalam lubang yang kau ciptakan adik? Kau ternyata cukup mengerikan juga..." kata Sukma Geni.Zhou Yin tak bisa menjawab karena tubuhnya terasa lemah dan dia pun memejamkan matanya untuk mengembalikan kekuatan
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

122.Kekesalan

Bara yang tengah membopong Zhou Yin dan Sukma Geni yang mengikuti di belakangnya berhenti di sebuah tempat yang dirasa cukup aman. Tempat tersebut cukup lapang dan ada mata air yang jernih disana."Sukma, kau lihat Peta. Apakah persediaan untuk makan dan minum ada didekat tempat ini," kata Bara.Sukma Geni mengangguk. Dia segera membuka peta yang sebelumnya didapat saat babak kedua Turnamen itu dimulai. Kedua matanya membesar."Benar apa yang kau katakan. Bahan persediaan itu ada di dekat kita. Tepatnya disebelah mata air ini," kata Sukma Geni."Apakah kau bisa mengambilnya? Atau aku yang mengambilnya dan kau menjaga Zhou Yin?" tanya Bara."Biar aku saja yang mengambil persediaan. Kau tetap disini dan menjaga adik Zhou. Aku tak akan lama," kata Sukma Geni lalu dia berkelebat pergi menuju kearah mata air yang jaraknya dekat dari tempat tersebut. Matahari sudah mulai tinggi dan menerangi hutan tersebut meski didalam hutan sendiri masih terasa gelap karena pepohonan raksasa yang menutup
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

123.Penilaian

Siang itu suasana di rumah kayu yang ada di tengah hutan terlihat ramai oleh para peserta Turnamen Babak Kedua tersebut. Ada dua puluh peserta yang hadir disana untuk menyerahkan hasil buruan mereka kepada penjaga pos yang tak lain adalah Bima Sena, ayah dari Bara Sena.Pria bertubuh tiga kali lebih tinggi dan lebih besar dari orang biasa tersebut serta memiliki kulit gelap menyambut kedatangan para peserta dengan tangan terbuka. Disana ternyata ada peraturan larangan bertarung hingga jarak lima puluh tombak di sekitar rumah pos tersebut. Siapa pun yang melanggar akan terkena hukuman yang cukup berat, yakni dikeluarkan dari turnamen."Silahkan yang datang lebih dulu untuk memberikan hasil buruan kalian," kata Bima sambil menatap tiga orang pertama yang datang. Mereka adalah Raya Geni, Kamadewa dan Brama Geni. Ketiganya memberikan hasil buruan mereka yang cukup banyak."Bagus! Kalian boleh melanjutkan Perburuan sampai di pos kedua. Hati-hati, buruan menuju ke Pos Dua mungkin akan cukup
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

124.Ular!?

Sukma Geni kembali menyentuh sesuatu dibawah kakinya sambil menerka-nerka apa yang tengah dia injak. Mata nya melirik kearah Bara Sena yang tengah memejamkan mata. Dia yakin, sesuatu itu menempel di tubuh sang pemuda."Kenapa benda ini menjadi semakin keras? Padahal sebelumnya aku merasa seperti menginjak seekor cacing besar yang empuk..." batin Sukma Geni sangat penasaran apa yang ada dibawah kakinya. Tangannya berusaha menggapai ke arah bawah sana. Dan saat dia menyentuh benda tersebut, dia terkejut."Ular!?" seru wanita itu membuat Zhou Yin yang tengah bersemedi terkejut. Begitu juga dengan Bara Sena yang ikut terlonjak kaget."Dimana ada ular!?" tanya Zhou Yin penasaran melihat wajah Sukma Geni."Tadi dibawah sana ada ular yang melilit tubuh Bara Sena! Bagaimana bisa kau tidak merasakan ada ular yang melilit tubuhmu!?" tanya Sukma kepada Bara yang melongo tidak mengerti apa maksud dari ucapan Sukma Geni karena dia juga sempat bersemedi untuk menyegarkan pikiran."Kau yakin ular it
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

125.Hadiah Dari Bima

Gandi membuka pintu kamarnya setelah dia selesai beristirahat didalam ruangan aneh yang seolah memiliki dunia lain. Didalam kamar yang seharusnya ada ranjang dan kasur, justru yang terlihat malah hutan dan sungai yang jernih. Cukup membuat hatinya terkesan."Kau mendapat peringkat kedua dalam penilaian kali ini. Ini adalah peta untuk kalian. Mungkin saja kalian ingin berburu sesuatu yang menantang," kata Bima Sena yang tahu-tahu sudah ada didepan pintu.Gandi cukup terkejut melihat Bima yang bertubuh tinggi besar itu sudah ada didepan mata begitu dia membuka pintu kamar."Peringkat kedua? Lalu siapa peringkat kesatu?" tanya Gandi."Mereka adalah kelompok Raksa Geni, Dewi Candrika dan Nawang Geni. Kelompok mereka mendapat 3 harta Surgawi. Lalu di kelompok dua adalah kelompokmu dan kelompok Bara Sena. Kalian sama-sama mendapat 2 harta surgawi dan harta lain dengan jumlah yang sama. Sungguh aneh dan kebetulan sekali. Lalu di peringkat empat adalah kelompok Raya Geni. Mereka memiliki Hart
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

126.Perburuan Kembali Dimulai

Sementara itu, kelompok yang diketuai oleh Raksa Geni baru saja tiba di sebuah bukit tandus setelah mereka berjalan hampir setengah hari. Selama di perjalanan, mereka telah berhasil mengumpulkan beberapa Harta Tingkat Langit.Nawang Geni dan Dewi Candrika duduk dibawah pohon yang rindang. Keringat membasahi wajah ayu keduanya. Raksa Geni menatap sekeliling."Jarak menuju ke Lembah Matahari Senja masih cukup jauh jika kita membaca peta ini." kata Raksa sambil menatap kain berwarna biru yang ada di tangannya. Nawang Geni bangkit berdiri lalu mendatangi Raksa."Tapi kita sudah sangat lelah. Apakah tidak sebaiknya kita beristirahat dulu yang cukup? Lagipula, tidak mungkin kelompok lain akan menempuh jalan yang sama dengan kita, tak perlu terburu-buru." kata Nawang Geni memberikan saran.Dewi Candrika yang masih duduk di bawah pohon menatap kedua saudaranya itu dengan mata sedikit menyipit."Aku merasa, apa yang ingin ibu lakukan itu sudah terlalu jauh...Apakah aku harus membunuh mereka be
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

127.Si Jenggot Api

Sraaaaak!Yao Ling yang bertahan dari tendangan lawan menahan tubuhnya sendiri yang terpental menggunakan kedua kaki dan tangannya. Setelah tubuhnya berhenti, dia kembali melesat kearah pria berpakaian merah dengan ikat kepala berwarna kuning tersebut. Kali ini dia melipatgandakan tenaga dalam di kedua tangannya.Serangan cepat Yao Ling yang mengeluarkan aura merah membuat Si Jenggot Api berkelit kesana kemari dengan lincahnya. Tak ada satupun serangan putra Dewi Ling tersebut mengenai tubuh lawan. Yang ada malah Yao Ling seolah tengah di permainkan."Kau ini lambat sekali kekeke!" ledek Si Jenggot Api membuat Yao Ling merasa kesal bukan main. Tapi apalah daya, semua serangan yang dia kerahkan tidak ada gunanya didepan mata pria berambut perak tersebut.Lu Xie segera bangkit berdiri. Begitu juga dengan Gandi yang penasaran bagaimana bisa lawan begitu hebat menghindari serangan tiga orang sekaligus. Kali ini ketiganya menyerang secara bersama-sama. Gandi tak mau banyak basa-basi, dia l
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

128.Si Jenggot Api (2)

Tinju Gandi meluncur kearah manusia rubah si Jenggot Api. Aura biru membentuk kepalan tangan berukuran besar menderu dengan cepat. Namun makhluk itu tetap terlihat tenang dan dari mulutnya dia melepaskan Bola putih yang mengeluarkan suara bising.Tinju biru raksasa milik Gandi pun saling beradu dengan bola putih dari mulut Si Jenggot Api. Tak pelak, bentrokan mengandung tenaga dalam tinggi tersebut menciptakan ledakan yang luar biasa.DUAAAARRR!!!Gandi terdorong mundur setelah ledakan itu terjadi. Sementara, Si Jenggot Api malah semakin ganas menyerang. Tiba-tiba saja dia melepaskan serangan dari tangannya hingga melesat lima larik sinar merah kearah Gandi. Yao Ling tiba-tiba muncul dan menahan serangan tersebut menggunakan kekuatan miliknya.Daaar!Tubuh pria itu pun terpental ke bawah hingga menghantam tanah dengan keras. Gandi terkejut dan sempat berseru memanggil nama Yao Ling. Lu Xie yang melihat saudaranya terpukul mundur segera bersiap untuk menyerang. Seluruh tubuhnya diselim
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

129.Gandi vs Jenggot Api

Tanah berguncang hebat disertai hawa aneh yang terasa panas menyengat saat kekuatan si Jenggot Api yang saat ini dalam wujud seekor rubah perak mengerahkan kekuatan sejati miliknya setelah melihat perubahan wujud Gandi Wiratama yang menggunakan wujud Raja Naga Air. Si Jenggot Api menjadi bernapsu ingin menelan Gandi setelah melihat kekuatan pemuda yang pernah tinggal di Gunung Ciremai tersebut. Aura merah keluar dari tubuh Si Jenggot Api. Sementara jenggotnya yang menyala api semakin berkobar dan membuat tempat di sekitarnya terbakar."Kau tak akan lolos dariku anak muda...Aku sudah tidak sabar ingin menelan kekuatanmu hahaha!" ucap Jenggot Api lalu tubuhnya melesat dengan kecepatan luar biasa kearah Gandi yang sudah bersiap jika sewaktu-waktu ada serangan mendadak dari makhluk tersebut.Set!Tahu-tahu tubuh si Jenggot Api sudah berada di hadapan Gandi dan langsung melancarkan tendangan kearah leher. Dengan cepat pemua itu merunduk dan membalas serangan menggunakan tinjunya. Beruntun
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more

130.Tubuh Ganda Lu Xie

Si Jenggot Api menatap tajam kearah Gandi yang masih tergeletak di tanah. Kedua mata makhluk itu menyala merah seolah kesal karena dirinya tak bisa membunuh Raja Naga Air itu dengan cepat da malah harus menerima luka yang mebuatnya tersiksa sebelum akhirnya dia menggunakan satu jurus aneh yang mampu menumbuhkan kembali tanganya yang telah putus.Hal itu tentu saja membuat Gandi merasa terkejut dan tak menyangka musuh memiliki kekuatan aneh seperti itu. Dia beranggapan, musuh yang kali ini dia hadapi memiliki kekuatan diatas musuh-musuh lainnya di Hutan tersebut."Kau memiliki kemampuan yang tak terduga...Tapi tetap saja kau kalah dariku. Sekarang apa yang bisa kau lakukan dengan tubuhmu yang tengah sekarat itu? Padahal aku baru saja menikmati pertarungan melawanmu. Sayangnya, kau juga makhluk yang lemah...Jadi, biarkan kau menjadi bagian dari tubuhku kekeke...Setelah aku menyerap tubuhmu yang mengandung Jiwa Naga, aku bisa memiliki kekuatan Sisik Naga yang kau gunakan sebagai pertahan
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
28
DMCA.com Protection Status