Semua Bab Kak, Lihat Saja Kesuksesanku: Bab 11 - Bab 20

50 Bab

Bab 11

Malam mulai menghilang.Raffi yang belum tidur selama lebih dari 20 jam, tiba-tiba menjadi rileks dan merasa pusing."Nona Liska, ini sudah malah, sudah waktunya aku pulang."Raffi memasukkan catatan tulisan tangan Liska ke dalam sakunya, berdiri dan bersiap untuk pergi.Liska berdiri dan berkata, "Tuan Raffi, bagaimana kalau aku mengantarmu pulang?""Nona Liska, nggak perlu sungkan. Suatu kehormatan bagiku bisa diantar olehmu.""Kalau begitu silakan, Tuan Raffi!""Silakan."Sambil berbicara, Raffi dan Liska keluar dari ruang VIP."Bumm!"Pintu kamar tertutup.Chelsea adalah satu-satunya yang tersisa di ruang VIP.Chelsea mendekat ke pintu dan menempelkan telinganya ke pintu itu.Di luar pintu, langkah kaki Raffi dan Liska perlahan menghilang.Di dalam pintu, ekspresi kebencian perlahan muncul di wajah Chelsea."Raffi! Kamu luar biasa! Kamu luar biasa! Hanya dalam satu malam, kamu membuat Liska meragukanku!""Kamu buru-buru menggunakan uang itu, 'kan? Aku akan pastikan kamu nggak akan
Baca selengkapnya

Bab 12

Rumah Raffi.Kakak Tertua Raffi, Jessy, mondar-mandir di ruang tamu dengan cemas.Kakak Ketiga Raffi, Karina, sedang duduk di sofa dengan ekspresi sedih di wajahnya."Kak, bisakah kamu berhenti? Aku pusing sekali melihatmu."Keluhan Karina segera memicu kemarahan Jessy."Kamu berani menyalahkanku! Itu semua karena kamu, kenapa kamu memberi Raffi satu miliar? Sekarang Raffi pasti nggak pulang karena bermain judi."Suasana hati Karina awalnya memang sedang kesal, tapi setelah dimarahi oleh Jessy, Karina tiba-tiba menjadi sangat marah."Kalau dia kalah ya biarkan kalah saja. Apa masalahnya? Dia adikku, aku rela kehilangan uang!"Jessy menjadi semakin marah. "Kamu masih mengelak! Raffi menjadi kecanduan judi karena kamu!"Karina tidak mau kalah dan berkata, "Kak, jangan hanya bicara tentangku saja. Bukankah kamu memberi uang pada Raffi?""Aku ...."Jessy terdiam dan menghela napas panjang."Ah ....!""Kalau hanya kalah satu miliar saja nggak apa-apa. Kalau kalah lebih dari satu miliar dan
Baca selengkapnya

Bab 13

Raffi mengambil ponselnya dan melihat dengan sekilas.Pesan teks yang mengingatkan Raffi bahwa 20 miliar telah masuk ke rekeningnya langsung menarik perhatian Raffi.Raffi langsung tahu bahwa Liska yang mentransfer uang 20 miliar kepadanya."Wanita ini sangat menarik. Tahu kalau aku kekurangan uang, dia langsung mentransfer dana darurat 20 miliar."Raffi tersenyum dan memandang Jessy serta Karina."Kak Jessy, Kak Karina sudah lihat pesan teksnya, 'kan? Sekarang kalian percaya padaku, 'kan?"Wajah cantik Jessy dan Karina tiba-tiba memerah.Jessy menyadari bahwa dirinya sudah menyalahkan Raffi dan sangat malu hingga ingin mencari celah untuk bersembunyi.Raffi berjalan menuju kamar tidurnya sambil menguap."Aku belum tidur, sekarang aku mengantuk sekali!""Kak, kamu juga harus istirahat yang cukup. Setelah tidur nyenyak, kita akan pergi ke Perusahaan Simjam untuk melunasi hutang.""Kak Karina, ingatkan untuk rapat tentang transfer ekuitas di pabrik kabelmu lusa. Aku akan membantumu menan
Baca selengkapnya

Bab 14

Pengepungan sudah berhasil.Jessy memandangi para preman kejam di sekitarnya, merasa takut dan memeluk lengan Raffi dengan erat-erat."Kak, jangan takut. Selama aku di sini, nggak akan terjadi apa-apa."Raffi menepuk punggung tangan Jessy dan melihat ke tiga sosok yang berdiri tepat di depannya.Yang berdiri di tengah adalah Muryo.Di sebelah kiri Muryo adalah seorang pria agak gemuk yang mengenakan jas dan kacamata.Dia tampak tidak berbahaya, tapi ada cahaya licik di matanya.Dia adalah guru dari Muryo, Khalid Hastaru.Di sisi kanan Muryo adalah seorang pria jangkung berotot dengan aura jahat berkumpul di sekelilingnya.Orang tersebut adalah petarung tangguh bawahan Muryo, Zaenal Abidin.Raffi tahu bahwa di kehidupan sebelumnya, Zaenal yang membunuh Muryo, mengambil alih segalanya dari Muryo dan akhirnya berkembang menjadi salah satu bos terbaik di Kota Lotus.Karena Zaenal ini cukup tegas, segala rintangan baginya bukanlah masalah.Jika tidak, kekuatan yang dimiliki Raffi sebelum te
Baca selengkapnya

Bab 15

Omelan Jessy hanya menimbulkan ledakan tawa."Sobat-sobat, wanita cantik ini bilang kalau kita keji!""Hahaha! Mau ikuti peraturan dengan kita! Gadis ini benar-benar lucu.""Hei! Cantik, kamu harus menuruti bos kami. Kami nanti akan memanggilmu kakak ipar."...Para preman yang mengepung tertawa keras,Beberapa orang bahkan bersiul dan membuat gerakan tidak senonoh pada Jessy.Selama ledakan sorak-sorai ini, Muryo menatap lurus ke arah Jessy dan berkata sambil tersenyum jahat."Jessy, kamu memarahi kami seperti ini, apa berarti kamu nggak punya untuk melunasi hutangmu?""Hehehe, sebenarnya aku orang yang sangat baik. Selama kamu bersedia menjadi wanitaku, aku akan melunasi hutangmu dan Raffi ini juga bisa pergi dengan selamat.""Bagaimana? Kamu akan menjadi wanitaku atau ...."Sebelum Muryo selesai berbicara, kata-kata Raffi terdengar."Siapa bilang kita nggak punya uang untuk melunasi hutang kita?"Semua orang yang hadir kembali mengalihkan perhatian mereka ke Raffi.Muryo menyipitkan
Baca selengkapnya

Bab 16

Jessy terkejut."Raffi, apa maksudmu meskipun kita membayar, Muryo nggak akan melepaskan kita?""Ya, benar.Raffi memegang tangan Jessy dan menghibur."Kak, jangan khawatir, Muryo nggak bisa melakukan apa-apa pada kita, semuanya di bawah kendaliku.""Aku jamin setelah kompetisi perdagangan saham ini selesai, kita bukan hanya bisa keluar dengan selamat, tapi kita nggak akan diganggu lagi oleh mereka."Kata-kata percaya diri Raffi menenangkan kepanikan Jessy.Jessy tiba-tiba menyadari bahwa Raffi bukan lagi pemuda yang hanya bisa bermalas-malasan.Raffi telah menjadi pria dewasa yang bertanggung jawab, bertanggung jawab dan tenang.Melihat wajah tampan Raffi dan merasakan kehangatan dari telapak tangan Raffi, Jessy tersipu malu, jantungnya berdetak lebih cepat dan merasa sedikit malu seperti seorang anak perempuan kecil.Jantung dan hatinya berdebar-debar."Yo! Kalian akan mati, tapi masih saja mengobrol!"Kata-kata aneh ini terdengar.Orang yang mengucapkan kata-kata ini tidak lain adal
Baca selengkapnya

Bab 17

Raffi sebenarnya menginvestasikan uang satu miliar miliknya di saham Perusahaan Gama, yang hampir turun mencapai batasnya.Harga belinya adalah 5000 rupiah.Membeli dua ribu lot.Perintah transaksi besar yang sangat mencolok muncul di kolom transaksi!"Hahahahaha!"Tawa arogan Muryo terdengar."Bocah tengil, apa kamu sedang bercanda? Kamu juga membeli saham yang turun drastis. Benar-benar membuatku tertawa!"Tuan Khalid menambahkan dari samping, "Raffi, Perusahaan Gama yang kamu beli mengalami kerugian tahun lalu dan juga mengalami kerugian pada kuartal pertama tahun ini. Saham sampah ini nggak akan menguntungkan. Kalaupun naik, nggak akan naik banyak."Raffi bertanya, "Jadi, Tuan Khalid, bagaimana kalau saham ini bukan hanya naik biasa, tapi naik hingga batasnya?"Tuan Khalid merasa lucu, "Hanya keajaiban yang bisa mewujudkan hal ini!"Mata Raffi berbinar. "Oke! Hari ini aku akan membiarkanmu menyaksikan keajaiban!"...Pada saat yang sama.Di seluruh negeri, semua investor saham yang
Baca selengkapnya

Bab 18

Kata-kata terkejut Khalid sudah bergetar.Khalid tampak tidak percaya dan menggelengkan kepalanya berulang kali."Sebelum mengeluarkan pengumuman restrukturisasi, informasinya akan ditutup rapat. Nggak mungkin dia menerima informasi dari orang dalam!""Dia bisa membeli satu menit sebelum pengumuman. Bagaimana penilaiannya bisa begitu akurat?""Membeli ketika hampir mencapai batasnya, masih harus menghadapi pertaruhan 20 miliar. Kekuatan mentalnya begitu hebat!"Khalid memiliki banyak pemikiran di benaknya!Khalid harus mengakui bahwa dari segi teknik, mentalitas, dan waktu, kemampuan Raffi jauh meninggalkannya!Raffi adalah gunung yang tidak bisa dia lompati!Harga saham Perusahaan Gama terus naik!Kejutan di hati Khalid menjadi semakin kuat!... 2,9%! ... 2,5%! ... 2,1%! ... 1,7%! ... 1,3% ....!Harga saham yang hampir jatuh ke batasnya setengah jam yang lalu, akan segera naik!Di lantai tiga Perusahaan Simjam, semua orang yang sebelumnya mengejek Raffi harus tutup mulut.Tiba-tiba!S
Baca selengkapnya

Bab 19

Muryo memberi perintah, ketiga preman yang berdiri paling dekat dengan koridor segera memblokir pintu masuk.Semua gangster bersiap-siap.Suasana tegang pun segera muncul."Haha! Raffi! Kamu celaka! Kamu nggak akan bisa melarikan diri!"Tawa arogan Luna terdengar.Wanita kejam ini melompat keluar lagi."Raffi, apa menurutmu kamu bisa pergi setelah menang? Biar kuberitahu, ini wilayah Kak Muryo. Kalau dia mau kamu hidup, kamu bisa hidup, tapi kalau dia mau kamu mati, kamu pasti akan segera mati!""Dan kamu, Jessy, Kak Muryo sudah baik hanya memintamu menjadi wanitanya. Kamu malah nggak tahu diri!""Benar!"Muryo segera bertepuk tangan."Raffi, aku memberimu satu kesempatan terakhir! Serahkan 20 miliar itu, biarkan Jessy di sini, lalu keluar dari sini!"Jessy memasang ekspresi tekad di wajahnya, "Raffi, tolong tinggalkan aku sendiri, pergilah dulu!"Raffi tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Aku nggak akan meninggalkanmu sendirian. Lagi pula, situasinya nggak seburuk yang kamu kira."
Baca selengkapnya

Bab 20

Raffi memalingkan muka dari layar TV dan berjalan perlahan menuju pintu keluar gedung tua bersama Jessy.Di belakangnya, diskusi tentang dua preman terdengar."Ya Tuhan! Kapal pesiar ini besar sekali! Seharusnya sekali angkut bisa 50.000 hingga 60.000 ton, 'kan?""Dasar bodoh! Lihat dengan jelas, ini adalah kapal pesiar kargo seberat 100.000 ton! Kapal jenis ini panjangnya lebih dari 250 meter, lebar 60 meter dan punya luas dek sebesar dua lapangan sepak bola!""Kapal pesiar sebesar itu pasti mahal, 'kan?"Memang, harganya 750 miliar rupiah. Dibandingkan dengan kapal pesiar ini, keluarga yang membangun kapal pesiar ini lebih hebat!""Keluarga manakah yang hebat ini?""Keluarga Albarak dari Negara Hurlan! Selain punya galangan kapal, keluarga ini juga punya bisnis hotel, sumber energi, mineral dan pariwisata. Ini adalah keluarga nomor satu di Negara Hurlan.""Luar biasa! Lalu kenapa mereka membawa kapal pesiar ini ke Pelabuhan Kota Lotus? Kamu bisa melihat di TV bahwa kapal pesiar lain
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status