All Chapters of Dikhianati Suami Dinikahi CEO: Chapter 101 - Chapter 110

135 Chapters

Siapa Perempuan Itu?

Menatap Inara yang sedang tertidur dengan pulas membuat pria itu sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah salah. Ketika sampai di sebuah bandara, Daniel menyentuh pipi Ianra pelan lalu membangunkannya. Setelah keluar dari bandara, Daniel mengajak Inata beristirahat sejenak di sana karena dia tahu bahwa perempuan itu saat ini mungkin merasa pusing kepalanya karena belum pernah naik pesawat selama ini. Setelah melihat Inara segar seperti biasa maka Daniel pun langsung menarik tangan perempuan itu dan membawanya masuk ke dalam mobil yang telah dibukakan oleh Joe. Ternyata sejak tadi pria berkacamata itu terus saja menunggunya. "Apa kabarmu, Joe?" sapa Inara ramah."Aku baik-baik saja, Nona," jawab Joe tersenyum. Daniel melirik Kanza yang terus saja berbicara pada Joe begitu serius, selain menanyakan kabar. Perempuan itu juga banyak sekali bertanya tentang negara Jerman dan ingin sekali berkeliling di sana."Apa kamu sanggup kalau hari ini berkeliling?" sambung Daniel ikut nimbru
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Apa Kau Mulai Cemburu?

Tangannya menyentuh jemari Daniel dan mereka saling menatap satu sama lain. Saling pandang-memandang membuat Inara semakin sebal. Perempuan itu langsung bangkit dari duduknya untuk berpamitan menuju ke toilet. Namun, langkahnya terhenti ketika Daniel berkata,"Kamu jangan terlalu lama ya, Ra! Sebentar lagi kita akan pulang.""Iya," jawab Inara mengangguk. Perempuan berambut panjang itu langsung melangkah menuju kamar mandi dan meninggalkan ruangan tersebut seraya berjalan menuju toilet tidak lupa Inara terus menggerutu kesal karena melihat Daniel tak memerdulikannya dan lebih mementingkan perempuan bernama Caca itu."Perhatian banget sih sama Si Caca daripada aku! Sebenarnya dia itu mau mengajak aku liburan apa tidak sih,"gerutunya sebal seraya terus mencuci mukanya. Tiba-tiba terdengar derap langkah seseorang mendekatinya perempuan itu mencuci tangannya seraya menoleh ke arah Inara, ia tidak menyangka jika Daniel akan memiliki sekretaris seorang wanita karena yang ia tahu. Da
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Liburan Yang Kandas

Daniel tak tahan menahan birahinya yang semakin kuat dan kini pangutan itu semaki1n gusar sehingga membuat Inara terbangun dan langsung mendorong tubuh Daniel."Apa yang telah kamu lakukan? Dasar pria me--" Inara mengatupkan bibirnya ketika merasakan bibir Daniel menempel di bibirnya. Inara ingin memberontak dan mendorong tubuh Daniel,namun tangan pria itu mengunci pergerakan Inara sehingga dengan sangat terpaksa Inara harus merelakan bibirnya disentuh Daniel malam itu."Apa yang telah kamu lakukan, El! Kenapa kamu menciumku?" cercanya tak senang."Bukankah kamu menginginkan itu," celetuknya tersenyum."Apa kamu pikir aku ini wanita murahan, hah." Inara terus menggerutu kesal karena tanpa izinnya pria itu menyentuh bibirnya. Ingin marah percuma karena sejujurnya Inara menikmati pangutan Daniel, sentuhan itu membuatnya linglung dan kini otaknya tak sejalan dengan hatinya. Berkali-kali Inara ingin melupakan kiss pada malam itu hingga membuatnya tak bisa tertidur."Sial
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Kecurigaan Daniel Pada Gio

Setelah pesawat lepas landas, Inara dan Daniel berjalan menuruni anak tangga lalu menuju ke bandara. Terlihat seorang pria berkacamata tengah melambaikan tangannya, pria itu tak lain adalah Joe. Sudah sejak tadi dia menunggu kedatangan atasannya itu, merasa tidak ada jawaban dari Daniel maka Inara mencoba bertanya kepada Joe."Jadi siapa pelakunya, Joe?" tanya Inara sangat penasaran."Sebaiknya Nona Inara mendengarnya sendiri dari polisi nanti." Sungguh hal itu membuat Inara makin kesal karena jawaban pria berkacamata tersebut hampir sama dengan jawaban Daniel. Hal itu membuat Inara menggelengkan kepalanya. Merasa terintimidasi oleh dua pria itu Inara langsung saja berjalan lebih dulu."Apa yang mereka sembunyikan dariku! Kalau saja jawaban polisi itu membuatku kaget, jangan salahkan aku bila dua pria itu aku acuhkan," tegas Inara kesal. Mereka ikut menyusul ke mobil dan melihat Inara yang duduk santai di depan pintu mobil, mengedarkan pandangan matanya ke arah sisi sampin
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Inara Down

Entah mengapa, Daniel terus yakin dengan instingnya karena ada sesuatu hal yang mencurigakan dari pria itu. Melihat Inara keluar dari sel tahanan dengan begitu lunglai. Daniel begitu prihatin melihat Inara dengan raut wajah sedihnya terus meremas dress yang dikenakannya. Pria itu berjalan mendekati Kanza dan mengenggam tangannya ketika Inara hampir saja terjatuh. "Tenangkan dirimu, Ra," ucap Daniel langsung mengenggam erat tangan Inara dan merangkulnya. Membawa Inara pergi dari kantor polisi tersebut, dia tahu bahwa saat ini kondisi Inara sangat kacau. Selama ini dia tahu bahwa Rika adalah dalang di balik kecelakaan itu namun ternyata ada orang lain?"Bagaimana aku bisa tenang, El! Ternyata Gio yang menyebabkan kecelakaan itu, dia adalah satu-satunya orang yang aku percayai kini telah berkhianat." Cairan bening terus menetes membasahi pipi Inara, ia tak dapat lagi membendung air matanya. Bukan hanya kepercayaan Inara yang kandas, tetapi satu hal yang membuatnya kecewa adala
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Rasa Cemburu Yang Mulai Tumbuh

"Lebih baik kamu menyelidiki Gio dulu karena aku merasa pria itu menyembunyikan sesuatu," tandasnya menoleh ke arah Inara."Apa maksudmu??""Apa kamu sedikitpun tidak curiga padanya? Aku yakin memang ada sesuatu hal yang disembunyikan oleh Gio, sebaiknya kau selidiki saja pria itu," ujar Daniel sangat yakin."Apa yang kamu katakan memang benar karena aku pun merasa jikalau Gio tak mungkin bisa melakukan hal itu pada Bagas."" Inara meminta Daniel ikut membantunya menyelidiki tentang masalah Gio. Pria tampan itu tak lupa mengerahkan semua anak buahnya untuk mencari informasi tentang Gio, sejak bertemu dengan pria itu Daniel merasa ada sesuatu yang aneh dan nampak mencurigakan. Daniel beranjak dari duduknya dan menarik tangan Inara, dia menyuruh perempuan itu untuk beristirahat. Perjalanan yang sempat tertunda karena tersangka telah ditemukan polisi. Membuat Inara harus mengurungkan niatnya untuk berkunjung ke tempat yang ingin dikunjunginya. Semua Inara lakukan demi menghila
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Ada Yang Inara Sembunyikan

"Tidak kok! Hanya saja moodku sedang tidak baik hari ini," jawabnya ketus. Tak lama Inara melirik Daniel lagi, "Mending, kamu temani Kanza saja," timpalnya langsung meminta Daniel melepaskan genggaman tangannya."Baiklah, kalau memang kamu tidak ingin bergabung dengan kami." Daniel langsung melepaskan genggaman tangannya lalu memutar tubuhnya. Pria itu bergegas pergi meninggalkan Inara. Sedangkan perempuan itu terus mengumpat dirinya seraya terus berjalan menaiki anak tangga."Daniel, apa kamu tak sadar sih! Kamu kalau sama Kanza, suka lupa diri," ketusnya sebal. Di dalam kamar atas, Inara mondar-mandi di depan pintu kamarnya. Ia merasa ada rasa kekecewaan yang muncul di dalam hatinya. Bagaimana tidak, kehadiran Kanza sungguh membuat dirinya geram melihat kedekatan Daniel dengan perempuan itu. Inara mulai merasa resah dan juga gelisah, ia benar-benar tidak tenang saat itu. Sudah merebahkan tubuhnya di tempat tidur, malah matanya enggan untuk terpejam. Terdengar sua
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Harus Ijin Padaku

Sontak saja Bagas menoleh ke arah Rika dengan sorot mata tajam. Tanpa berdalih apa pun, Bagas langsung melepaskan pegangan tangan Rika dengan kasar dan angkat kaki dari hadapan perempuan itu. Rika terus mengepalkan jemarinya dan ada yang membuatnya semakin penasaran lagi adalah kenapa Inara dan Bagas bertemu berduaan. Dia terduduk lemah."Apa mungkin merek--? Rasanya itu tidak mungkin," tepis perempuan tua itu."Aku harus menyuruh seseorang untuk memata-matai Bagas lagi," timpalnya lagi dan langsung mengobrak-abrik isi di dalam tasnya. Tiba-tiba saja terdengar derap langkah kaki seseorang, suara sepatu highells tinggi terdengar jelas di telinga Rika dan membuat perempuan itu menoleh ke sumber suara."Apakah kamu mengkhawatirkanku, Rika?" Seorang perempuan dengan berjalan gontai ke arah Rika menatapnya begitu lekat."Kamu!! Bukankah kamu sudah pulang tadi." Rika balik bertanya dan menatap perempuan itu dengan tatapan tajam. Perempuan itu tersenyum seraya bertepuk
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Ancaman Inara Kepada Rika

Daniel memarkirkan mobilnya di depan area parkiran lalu berjalan mengitari mobil seraya membukakan pintu mobil untuknya. Tak lupa juga Daniel menyentuh jemari Inara dan mengenggam erat tangan perempuan itu. Menunjukkan kemesraannya di depan Bagas karena Daniel tidak ingin memberi ruang kepada Bagas. Ada sedikit kekhawatiran yang mengusik pikirannya, bagaimana bila Bagas balik menyukai Inara lagi."Ayo," ajak Daniel langsung menarik kursi dan mempersilakannya duduk. Melihat tatapan Bagas yang terus saja memandang wajah Inara, membuat Daniel tak senang dan mulai menerka. Sepertinya Bagas memiliki perasaan kepada Inara apalagi tatapan pria itu terus saja tertuju pada mantan istrinya itu. Inara dan Bagas terlihat begitu serius berbicara tentang masalah kecelakaan yang terjadi dan yang membuat Inara sedikit terkejut adalah pria itu menyebut nama Rosa."Apakah kamu mengenal Rosa?" tanya Inara ingin tahu. Bagas spontan saja menatap dengan tatapan yang tajam karena ia merasa nama
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Melupakan Sesuatu

Inara langsung angkat kaki dari hadapan Bagas. Perempuan itu tidak ingin berlama-lama berada dekat dengan Bagas karena hal itu akan mengubah moodnya. Daniel yang melihat kedatangan Inara langsung membukakan pintu mobil untuknya. Setelah melihat perempuan itu sudah duduk, Daniel langsung menginjak gas pedalnya dan melaju sedikit kencang. Inara hanya terus berpegangan kuat dengan pegangan di mobil, hal seperti itu tidak heran bagi Inara karena Daniel selalu saja mengemudikan mobil seenak jidatnya saja. "Daniel selalu saja bersikap semaunya!"desis Inara."Aku tak suka melihat kerja samamu, Ra. Tapi kamu menginginkannya." Sejujurnya Daniel merasa kesal karena melihat Inara dan Bagas yang semakin dekat saja. Dia takut bila akan kehilangan Inara karena hubungan di masa lalu di antara mereka berdua."Apa yang Bagas katakan tadi, Ra?" tanya Daniel sangat penasaran."Pria itu terus saja bertanya kenapa aku menceraikannya? Bukankah itu membuatku kesal," jawabnya dengan intonasi d
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more
PREV
1
...
91011121314
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status