Home / Rumah Tangga / Dikhianati Suami Dinikahi CEO / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Dikhianati Suami Dinikahi CEO: Chapter 91 - Chapter 100

135 Chapters

Inara Hamil

"Tunggulah sebentar, aku sudah menelepon Dokter jadi kamu jangan keras kepala. Aku takut kamu kenapa-kenapa.""Iya, El." Melihat Inara tak menolak tawarannya seperti biasa, membuat Daniel bingung dengan tindakannya."Sepertinya perempuan itu memang sedang sakit sehingga dia tak menolak tawaranku." Pria itu langsung bangun dari duduknya ketika mendengar sebuah mobil. Tak lama bik Ina memanggilnya."Tuan Daniel, Dojter sudah datang." Daniel langsung menyambutnya dan membawa pria paruh baya itu untuk masuk ke dalam kamar Inara."Ayo, Dok! Dia baru saja muntah-muntah tadi padahal Inara baik-baik saja sebelumnya," ujar Daniel mengerutkan dahinya. Inara langsung membenarkan posisi tidurnya lalu Dokter langsung memeriksanya dan pria itu membuat kerutan di kedua alisnya. Entah mengapa sang dokter kelihatan bingung dan berulang kali memeriksa Inara. "Apakah satu bulan ini Nona tidak menstruasi?" tanya pria itu meliriknya. Inara menoleh ke arah kalender yang ada di atas nak
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Aku Pikir Tuhan Mengirim Inara Untukku

Inara langsung mengatakan bahwa ia akan tetap mengasuh bayinya, tetapi untuk menjalani hubungan sakral rasanya sudah sangat sulit bagi Inara."Apa yang sedang kamu pikirkan, Ra? Bagaimana aku menjawab pertanyaan anakku nanti jika dia bertanya ke mana ibunya?" Perempuan itu tertegun mendengar pertanyaan Daniel, "Kamu hanya perlu menjawab saja bila ibunya telah tiada di saat melahirkannya.""Apakah kamu sudah tak waras, Inara?" sela Daniel geram."Iya, aku memang sedang tidak waras karena kehamilan ini!" Daniel berusaha menahan emosinya mengingat perempuan itu sedang mengandung, dia sedikit memberi nasehat pada Inara bahwa saat ini Tuhan memberikan anugerah yang terindah dengan menitipkan anugerah itu di dalam rahimnya, tetapi kenapa malah Inara, seolah tak menyukai itu."Apa yang membuatmu seperti ini, Ra? Bukankah harsnya kamu bahagia karena bisa memiliki bayi lagi?" Daniel tahu bagaimana masa lalu Inara, buah cintanya bersama Bagas harus meninggal di tangan ayahnya send
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Menganggap Sahabat

Tanpa sengaja, mereka saling beradu pandangan. Inara menatap wajah tampan pria di sampingnya itu dan merasa ada sesuatu hal yang berbeda dari sebelumnya. Entah apa itu, tetapi saat ini Inara merasa jantungnya berdegup dua kali lipat dari biasanya. Ia merasa aliran darahnya mulai berdesir hebat ketika pria itu menyentuh wajahnya seraya menangkupkan wajahnya."Apa yang sedang kamu pikirkan, Ra?" tanya Daniel dengan tatapan datar."Aku hanya sedang memikirkan bayi ini," jawab Inara terbata-bata. Bagaimana tidak, Daniel begitu dekat denganya bahkan jarak mereka hanya beberapa senti. Kali ini pria itu berani mencium keningnya. "Kamu tak perlu mengkhawatirkanya karena aku akan bertanggung jawab dan melindungi kalian! Bayi itu tidak bersalah hanya saja kita yang bersalah melakukannya sebelum saling mencintai.""Tetapi aku belum siap merajut hubungan." Daniel meraih jemari Inara dengan lembut dan di situ. Pria tampan itu mengungkapkan bahwa dirinya dan Cahaya sejak dulu menginginkan
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Harapan Yang Asa

"Apakah aku salah ngomong ya? Kenapa Daniel jadi cemberut gitu," ulas Inara bingung. Kanza pun ikut bangun dari duduknya karena perutnya masih saja tidak mau diajak kompromi, ia masuk ke dalam kamarnya dan terus memuntahkan isi di dalam perutnya."Apa benar aku sedang hamil!" Sejujurnya, perempuan itu merasa tidak yakin jikalau dirinya hamil, tetapi sudah fakta yang membuktikan bahwa dirinya hamil. Tubuhnya terasa lemas sekali, Inara pun langsung menuju tempat tidurnya sambil merebahkan tubuhnya di sana. Tak lama perempuan itu pun tertidur. Berbanding tebalik dengan Daniel, pria beriris mata biriitu malah tak bisa tidur. Ucapan Inara yang hanya menganggapnya sebagai sahabat sungguh menepis sebuah rasa yang kini telah mekar, seolah layu sebelum berkembang."Kenapa Tuhan menakdirkan sebuah rasa yang sangat menyesakkan dada bila akhirnya harus membuatku patah hati untuk kedua kalinya," tandas Daniel merasa galau. Daniel menarik nafasnya dalam-dalam memberikan ruang di
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Pesta Reuni Kanza

Inara langsung menarik tangan Daniel dan menawarkannya segelas teh, perempuan itu tidak ingin melihat Daniel bersedih. Pria beriris mata biru itu langsung saja menghempaskan pantatnya tanpa disuruh, sesekali Daniel memandang Inara yang tengah meletakkan dua gelas teh hangat. Matanya menatap begitu lekat, kali ini pria itu telah gagal memiliki keturunan dari Inara, mulai terbesit sebuah perasaan bimbang dalam hati Daniel. Apakah pengobatan yang selama ini dijalaninya sukses ataukah gagal."Mungkin aku memang tidak akan bisa mendapatkan keturunan," keluhnya dengan mata yang berkaca-kaca."Bukankah dokter sudah menyatakan kamu sembuh, El," ucap Inara malah balik bertanya."Iya, tetapi setelah mendengar berita tentangmu yang tidak hamil, rasanya aku kecewa pada diriku sendiri dan aku mulai berkeinginan mencari seorang perempuan yang mau menikah denganku tanpa melihat kekuranganku," tandasnya langsung menyeruput teh hangat tersebut. Pria tampan itu menaruh kembali gelas tersebut, me
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Jangan Sentuh Wanitaku!

"Lepaskan dia!" Suara bariton tersebut terdengar tidak asing dan kini pria tampan dengan manik mata biru itu menatap sinis ke arah pria yang mencengkram tangan istrinya. Dia menarik tangan Inara dan langsung mendekap perempuan itu dalam pelukannya. Dia melayangkan satu tinjunya ke arah pria itu."Berani sekali kamu menyentuhnya! Aku adalah suaminya Inara jadi jangan pernah sekali-kali kamu mengatakan hal yang tak pantas pada wanitaku," bentaknya tak terima. Pria itu ternyalang kaget melihat Daniel meninju wajahnya hingga bibirnya mengeluarkan darah segar. Dia tidak menyangka bila Daniel bisa semarah ini padanya padahal dahulu Daniel bukanlah pria yang suka melayangkan tinjunya ke sembarang orang."Kamh sudah keterlaluan Daniel," gertaknya tak suka."Kamu yang lebih keterlaluan." Daniel menatapnya tajam, bak mata elang yang ingin menangkap mangsanya. Kanza yang mendengar ada keributan itu pun langsung saja melerai dua pria itu."Apa yang kamu lakukan Rangga? Aku d
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Malam Tak Terduga

Kemudian, Inara kembali lagi dalam pelukan Daniel. Sejak tadi memang pria bermanik mata biru itu terus saja memperhatikan gelagat istrinya, dia merasa ada yang aneh dengan perempuan itu."El, bisakah kita pulang sekarang," bisik Inara pelan."Pulang! Tunggulah sebentar lagi, Ra." Daniel berusaha membujuk Inara, mengingat janjinya dengan Kanza tadi bahwa dia akan pulang setelah acara dansa selesai."Aku sudah tidak tahan, El," bisik Inara pelan."Tak tahan! Apa maksudmu?" Daniel menatap wajah Inara begitu dalam, rasa resah terlihat jelas di binar mata indahnya. Perempuan itu lantas terus memeluk tubuh Daniel tanpa permisi, rasanya Inara tak kuat lagi menahan panas yang terus membakar."Kamu tidak mungkin!" Daniel langsung memeluk tubuh Inara balik, dia mulai mengerti mengapa sejak tadi Inara mengajaknya pulang. Dia mengajak perempuan itu menjauh dari area dansa dan menghilang secepat kilat dari kerumunan. Daniel masih merangkul tubuh Inara agar tak ada orang yang curig
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Rencana Ke Jerman

Setelah mengganti sprei, Daniel memindahkan Inara kembali untuk tidur dengan nyaman dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal. Daniel menatap wajah Inara yang tanpa polesan itu, kenapa takdir harus membuat mereka melakukan hubungan ini untuk kedua kalinya. "Apakah Tuhan memang menakdirkanmu untukku, Ra," ucap Daniel sambil membelai rambut Inara lembut. Tidak lama kemudian, Daniel pun tertidur di samping Inara padahal niatnya pria itu hanya ingin menyelimuti Inara saja namun dia kebablasan dan tertidur di sampingnya. Hujan dini hari itu malah membuat dua orang itu saling berdekatan dan tanpa disadari Inara memeluk Daniel. Tak terasa malam pun berlalu, matahari pun mulai menampakkan wajahnya sehingga membuat Inara tersadar bahwa hari sudah pagi. Inara membuka matanya perlahan dan mendapati Daniel tidur di sampingnya. Perempuan itu menyentuh luka di bibir Daniel dengan lembut, sungguh Inara tersipu malu bila mengingat kejadian semalam. Bagaimana bisa ia bisa seganas itu me
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Sedikit Rahasia

Tetapi ada sedikit kebahagiaan yang tersimpan di hati Daniel karena untuk sejenak dia bisa melihat Inara melupakan sedikit balas dendamnya. Meskipun sebenarnya saat ini, Daniel sedang menemukan sesuatu hal yang mengarah kepada Rika. Namun, pria bermanik mata biru itu hanya bungkam dan terus menyembunyikannya dari Inara."Untuk sementara aku harus bungkam atas masalah ini! Lebih baik aku mengajaknya liburan saja," ucap Daniel dalam hati. Inara terus tersenyum seraya menatap layar ponselnya dan dia mencari semua informasi tentang negara Jerman dan menanyakan hal itu pada Daniel sehingga membuat pria tersebut pusing karena Inara terlalu banyak tanya. Bagaimana tidak, hal itu adalah pertama kalinya Inara jalan-jalan ke Negara Jerman."Lusa nanti aku pasti akan mengajakmu berkeliling di Jerman, tetapi setelah urusanku selesai," balasnya tersenyum."Apakah urusan bisnis begitu penting?""Tentu, Ra! Aku harus menandatangani dokumen tersebut karena memang dokumen itu perlu tanda tanga
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Berniat Jahat

Beberapa menit kemudian, sebuah mobil berwarna hitam memasuki pekarangan rumah Inara. Perempuan itu langsung bangun dari duduknya dan menghampiri Daniel yang baru saja keluar dari mobilnya."Kenapa kamu lama sekali sih, El," gerutunya sebal."Sorry! Aku tadi ada kerjaan sedikit," jawabnya. Pria tampan itu lekas mengambil koper yang sedang dipegang oleh Inara. Memasukkan koper tersebut ke dalam bagasi mobilnya mereka pun langsung pergi menuju ke bandara. Daniel melirik ke arah perempuan yang terlihat sangat kesal karena menunggunya. "Apa kamu marah padaku?" Inara tak menanggapi apa yang dikatakan Daniel, hanya terus menggerutu kesal. Perempuan itu mengalihkan pandangannya ke luar jendela, saat itu ia benar-benar marah kepada Daniel. Pria tampan itu membukakan pintu mobilnya untuk Inara, tetapi di saat Inara ingin keluar dari mobil, roknya tersangkut dan membuat rok panjang yang dipakainya sedikit robek, sungguh hari itu membuat Inara sangat kesal lagi."Bagaimana kalau kit
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more
PREV
1
...
89101112
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status