“Bu, Anya pergi.” Zevanya pamit pergi ke kampus.Dia mengecup punggung tangan ibu.“Kok enggak pake jaket?” Ibu bertanya heran.“Anya enggak naik motor, Bu … kata abang naik ojol aja biar kalau suatu saat abang jemput enggak ribet harus anterin motor.” “Oooh, ya udah … hati-hati ya, kalau bisa naik taksi online lah, Nya … biar kamu enggak item, kamu mau nikah sama orang kaya lho … kamu juga dikasih duit ‘kan sama nak Dava ….”“Ah … macet Bu, telat nanti Anya.” Zevanya melangkah menuju pintu.“Makanya perginya dari pagi … kamu harus keliatan cantik selalu, Nyaaa ….” Suara ibu menghilang saat Zevanya menutup pintu rumah.Dia mengembuskan napas lelah.“Secantik apapun Anya, abang belum tentu suka sama Anya, Bu … kita cuma sandiwara, semuanya sandiwara.” Zevanya bergumam pelan.Dia berjalan menyusuri gang sambil membuka aplikasi online yang menyediakan layanan transportasi umum.Zevanya sudah menekan kendaraan motor untuk mengantarnya ke kampus tapi dia urungkan mengingat ucapa
Last Updated : 2024-10-20 Read more